Chereads / Artika family / Chapter 22 - Mitoni

Chapter 22 - Mitoni

hayo ada pada yang tau gak apa artinya hahahaa

Mitoni ialah ritual yang dilakoni masyarakat Jawa saat usia kehamilan memasuki bulan ke-7.

Nah pada usia ini, umumnya janin yang ada di dalam kandungan sudah hampir sempurna. Rasa antusias sekaligus cemas akan menghantui calon orangtua baik sang ayah atau pun sang ibu yaa seperti aku ini takut takut gimanaa begitu menjelang hari persalinan itu datang.

daan untuk itulah, tradisi Mitoni ini digelar dengan tujuan menghaturkan doa dan harapan demi keselamatan dan kebaikan sang ibu dan si dede bayi.

Dan pagi ini di rumah papa mamanya kak arta di mulailah prosesi Mitoninya

ada beberapa ritual looh yang perlu dilakukan secara berurutan mulai

Sungkeman,ya itu di mana aku dan kak arta melakukan sungkeman kepada kedua orangtua guna memohon doa restu untuk keselamatan dan kelancaran saat pesalinan nantinya.

nah lalu lanjut ke acara Siraman

Siraman atau mandi ini itu bertujuan untuk menyucikan secara lahir dan batin sang ibu dan dedek bayi looh all.

Dengan balutan kain batik aku terlihat sangat sexy dengan perut sedarku looh hahahah

dan nantinya aku akan duduk dan disiram dengan air siraman yang telah ditaburi kembang setaman hahahah rame dong ya.

Dan acara akan dipandu oleh seorang sesepuh atau orang yang bertugas memimpin jalannya prosesi ini, nah all akan ada bebetapa orang ya itu

ayah, bunda, mama, papa, kak arta, dan kakek dan nenek kami.

mereka akan menyiram aku menggunakan gayung dari batok kelapa.

Prosesi siraman ini dimulai dari orang yang paling tua di keluarga ya itu kakak dan nenek.

waaah aku kira cuman di guyur aja loo.

ternyata banyak lagii dan ternyata sangat melelahkan.

kemudian dilanjutkan dengan yang lainnya

tau gak sih rasanya ituu udah cuman pake sarung batik di ikat menutupi dada sampai kee bawah lutut, begitu kayung pertama di siramkan aku sempat kaget karna dingin hahaha tapi di berikut berikutnya udah gak terlalu sampe yaa gilirannya kak arta yang nyiram tuu dia bisikin aku.

"emang enak di siram dingin dingin masuk angin hahahaha"

ejeknya

kebanyang gak sihh all kalian geremnya aku sama dia rasanya pengan aku tarik itu bibirnya tapi masik mikir juga ada orang tua dan keluarga.

nah di acara selanjutnya itu namanya Ngrogoh Cengkir dan brobosan

Cengkir berarti tunas kelapa, sebagai simbolisasi cikal bakal bayi yang akan menjadi manusia dewasa kelak.

Cengkir berjumlah dua buah, diambil oleh sang ayah, untuk selanjutnya dilaksanakan ritual brobosan kak arta akan meluncurkan dua cengkir dari balik kain yang kusiapkan. Cengkir atau kelapa muda yang dipakai sebelumnya telah dilukis Dewi Kamaratih melambangkan bayi wanita jelita dan Dewa Kamajaya melambangkan bayi pria rupawan.

amin amin ya allah hehehe biar kaya ayahnya hahaha.

hhm dan ada lagi nih yang mananya Membelah cengkir

di acara ini kak arta sebagai calon ayah dengan gayanya yang alay alay gimana gitu membelah cengkir atau kelapa muda sebagai simbol untuk membukakan jalan si jabang bayi agar lahir pada jalannya.

all kalian tau gak ciih gayanya kak arta waktu belah cengkir nya hahaha ngakak aku liatnya dia kangkang daan mengayunkan sebuah pisau besar dan tajam ke itu kelapa daaan hiaaak belah jadi dua.

daan semua orang yang di sana tepuk tangan sedangkan aku menahan tawa aja karna aku tau kak arta itu orangnya gak bisa di puji apa lagi di tepuk tangani langsung terbang tu kupingnya ke langit ke tujuh hahahaha.

dan kami yang sudah lelahpun lanjut lagi pada acara berikutnya yang namanya ituuu Pantes-pantesan, Dalam prosesi ini, aku akan berganti busana atau memantas-mantas busana sebanyak tujuh kali. Nantinya, undangan akan serempak menjawab tidak pantas sampai busana ke-6. Barulah busana yang ke-7 akan dipakai ibu.

Ini menjadi salah satu ritual unik dalam prosesi Mitoni dah hal yang melelahkan juga buatku walau begitu yaa all aku tetep seneng.

masih belum tumbang nii lanjut kee acara Angrem,di sini aku dan kak arta menirukan gaya ayam yang mengerami telur dan berkokok keras, sebagai lambang tanggung jawab calon ayah atas kehidupan dan kesejahtreraan anak kami dan aku sebagai ibunya agak aneh cii tapi yaa jalani aja namanya adat pasti ada tujuan dan harapan di dalam nya.

nah ada lagi namanya Potong tumpeng ini nih

Sebagai ungkapan rasa syukur kami bahwa selamatan tujuh bulanan telah dilaksanakan dengan lancar.

dan gak hanya itu loo kita juga harus menyediakan beragam perlengkapan yang jumlahnya serba tujuh. Antara lain;

bubur tujuh warna

ketan atau jadah tujuh rupa

tumpeng buceng yang berbentuk kerucut kecil

procotan yakni hidangan yang dibungkus daun pisang

aneka jajanan pasar

dan berbagai perlengkapan lainnya.

sampai juga di tahap acara pembagian,

ini namanya Takir pontang yaitu wadah untuk menyajikan makanan yang terbuat dari daun pohon pisang dan janur dan dibentuk menyerupai kapal.

Bentuk takir pontang ini juga bermakna bahwa sang calon orangtua harus siap mengarungi bahtera rumah tangga layaknya kapal di lautan.

waaah itu istilah yang luar biasa bermakna looh

dan hidangan yang sudah diletakan pada takir pontang pun diberikan sebagai suguhan dan ucapan terima kasih dibagikan kepada semua yang sudah menghadiri upacara.

ini yang terakhir ni udah mulai KO aku sama kak arta tapi acara Jualan Dawet dan Rujak

ini adalah makanan kesukaan orang hamil berupa rujak yang dibuat dari tujuh macam buah-buahan segar bnget hahaha mana bisa aku lewatin gitu aja hahaha.

nah di sini agak lucu tau kenapa lucu karna Orang yang mau menerima dawet atau rujak dari sang ibu ci dedek bayi dia harus membayarnya dengan sejumlah uang sebagai syarat loh.

Tidak hanya itu, tradisi Jawa juga identik dengan menyertakan simbolisasi berupa benda yang sarat akan makna luhurpun dalam upacara tujuh bulanan atau Mitoni.

tapi aku tetap senang loh karna aku jadi banyak tahu hal baru dan aku dapat banyak doa yang baik dari orang tua dan juga tamu yang datang.

mereka juga memberi semangat agar aku selalu kuat dan saat sampai nanty persalinan lancar.

"sayank gak makan"

tanya kak arta padaku

"aduh yaang masih kenyang kok"

jawabku sambil berbaring

"capak yank"

tanyanya

"buanget kak, sini pijitin kak"

sueruhku

"wani piro hahaha"

tawanya ejek

"ooh gitu ya yank ok mulai besok tidur di sofa aja yaa gak usah tidur bareng aku di kamar lagi"

kataku sambil berbalik

"OOH NOO!!!, yaaaank gak yannk gak sini sini aku pijitin sampe puas yank"

langsung mendekat

"OGAH!!!!"

cuek

setelah itu kak arta masih membujukku yang membelakannginya.

padahaaal aku sedang menahan tawa dengan dia yang seperti itu.

saat dia lelah dia pun diam malah membelakangi aku balik.

"becanda kok yank"

pelukku

"aku tadi juga loo yank"

dia berbalik dan memelukku

"aku sebel tau"

jawabku manja

"iya sayank maaf"

kecupnya bibirku

nyamannya dekap peluknya dan dia pun mengecup keningku berkali kali.

pengen tidur rasanya.

"kalian ini bukannya pada makan kok pada kelonan aja, udah gak butuh nasik lagi hah ya udah lanjut"

suara itu membangunkan kami ternyata itu mama kak arta

"MAMA!!! "

teriak kami kompak

"hahahahahahahaha"

tawa mama saat itu membuat kami segara bangkit dan merasa sangat malu.

"kamu cih gak tutup pintu aduuh malunya aku kak"

cubitku dia

"udaah laah mau gimana lagi kecelakaan"

pasrah kak arta.

kami pun segera turun, aku melihat mama yang masih saja senyum senyum melihat kami aduh rasanya aku mulai memerah.

tapi bagaimana pun semua berjalan seperti biasa, kami semua makan malam bersama dan bercerita banyak hal.

papa dan ayah juga sudah mulai akrab dan duduk bersama, mama dan bunda juga terlihat sedang bercerita tentang sesuatu.

apa lagi ci 2 remaja itu ci Fandri dan Kitty pasti membicarakan soal perkuliahan mereka.

melihat situasi ini aku jadi sangat senang karna dua keluarga dapat bersatu seperti ini sunguh menyegarkan.

sampai.

"pokonya yaa dia harus lahirannya di rumah saya"

teriak

"enak aja mana boleh"

teriak

membuat kami semua yang senang jadi tegang ternyata itu mama dan Bunda sedang cekcok membahas di mana aku akan tinggal setelah melahirkan nanty.

aku dan kak arta segera datang mencoba melerai permasalahan ini.

"udah dong maa, bun"

kataku di depan mereka

"pokonya ya tarika siap lahiran dia di rumah saya"

kata mama menarik aku

" ya Nggak boleh gitu lah saya kan Bundanya seharusnya di rumah saya"

tarik bunda lagi aku

kepalaku menjadi pusing ketika aku ditarik kiri ke kanan kiri ke kanan oleh mereka, aku yang sudah tidak tahan dengan pertengkaran mereka akhirnya bicara.

"CUKUP!!!! selesai aku melahirkan aku akan tetap di rumahku sendiri Kalau Kalian mau kalian bisa datang ok!!?"

kata kataku membuat mereka diam

mereka yang mulai Hening saling menatap dan akhirnya membuang muka satu sama yang lain membuat aku sakit kepala dan.

"ADUH KAK PERUTKU SAKIT KAK"

teriakku

kak arta pun segera menangkapku

mereka semua takut dan mulai mendekat ke arahku.

"TARIKA"

================

apa yang terjadi ya

tarika tidaaak