Chereads / Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 22 - Aku tahu ini cinta

Chapter 22 - Aku tahu ini cinta

Saat itu hari mulai gelap, keadaan taman tidak seramai dan panas terik seperti tadi siang, hari itu sangat melelahkan untuk adam menanti kedatangan kinan, tapi semua rasa lelah itu, rasa panas sorotan matahari yang membakar kulit putih bersihnya terobati setelah gadis cantik yang ia nantikan akhirnya muncul dan sekarang benar-benar nyata ada di depan matanya, tepat hanya berjarak beberapa sentimeter saja dari hadapannya jika dia maju 1 langkah saja ke depan, mata kinan dan adam benar-benar saling menatap satu sama lain sekarang, setelah beberapa saat kinan masih sibuk dengan ritme nafasnya yang sangat cepat karena lelah berlari, tapi itu tidak akan sebanding dengan rasa lelah yang di alami oleh lelaki bodoh di depannya sekarang. Kinan fokus menatap adam, semakin dalam dan seakan-akan kinan bisa melihat ketulusan di mata lelaki ini, adam juga tidak lepas dari pandangannya, dia terus melihat kinan dengan senyum yang terus terpancar dari wajahnya, bibirnya terus tersenyum manis setelah akhirnya melihat kinan di dekatnya. "Apa yang kamu lakukan disini, ini sudah mau malam, di kampus bahkan tidak banyak orang saat ini? apa kau bodoh berdiam disini tanpa sebab?", kinan memulai pembicaraan dengan marah-marah kepada adam, "aku tahu kamu akan datang, kamu hanya terlambat, tapi itu bukan berarti kamu tidak akan datang kan? aku hanya percaya pada janjimu, itu saja yang membuatku bertahan menunggu kamu disini, bahkan sampai malampun aku akan tetap berada disini menunggu kamu datang, karena aku tahu, untuk bisa yakin pada sesuatu itu butuh waktu, aku sudah cukup egois hanya memberimu waktu sedikit untuk berpikir dan yakin atas pilihanmu, sedangkan aku sudah 2 tahun terakhir ini memiliki waktu untuk akhirnya memiliki keyakinan yang kuat terhadap perasaanku terhadap kamu, jadi aku akan tetap menunggumu sampai kamu yakin dengan keputusanmu, tugasku sekarang hanya menanti kedatanganmu padaku kinan, aku tidak akan memaksa, aku ingin kau sendiri yang datang kepadaku, dan aku akan tetap disini, dengan hati ini, dengan perasaan ini menunggumu untuk datang dan berbagi semua yang ada dalam hati dan perasaanku ini denganmu", mendengar semua untaian kata yang seakan-akan adam sudah mempersiapkan semua urutan kata-katanya yang jika di dengar oleh wanita manapun akan langsung terjatuh dalam pelukan adam saat itu juga. Kinan berusaha keras pada pijakan kakiknya saat itu, dia nulai goyah, kinan mulai merasakan detak jantungnya sedikit lebih cepat dari biasanya, dia terus menatap mata adam dan ingin melihat lebih dalam ketulusan adam saat mengatakan semua gombalan itu padanya. "Apa kau pikir yang kau lakukan bukan hal bodoh? kau menungguku 9jam disini, hanya karena kau mempercayai janjiku kemarin, apa kau tahu aku tidak akan datang kesini, aku bahkan pergi ke tempat lain dan melakukan aktifitasku seperti biasa, apa kau tahu? dan kau dengan bodohnya menungguku disini tanpa kepastian apapun, menurutku itu bukan cinta, itu konyol dan gila, dan itu kau adam, aku tidak perlu memiliki waktu yang lama memutuskan apa aku harus pergi atau tidak menemuimu, aku memutuskan untuk tidak datang bahkan setelah kita membuat janji kemarin, janji itu omong kosong, aku tidak akan pernah membuat janji dengan siapapun di dunia ini, kau harus tahu itu", kinan meneguhkan perasaannya bahwa ia tidak boleh goyah oleh kata-kata manis adam, meskipun itu sangat berat dikatakan dan untuk menyangkal perasaan dia yang sebenarnya itu sangat sulit, dan adam dengan semua pengalamannya dengan berbagai jenis wanita karena sejarah playboy adam dari masa SMP dan berakhir saat adam melihat kinan di halte bis 2tahun lalu, dia tahu bahwa kinan berbicara dengan terus berusaha untuk tidak menatap mata adam, saat kinan berbicara dia selalu tertunduk atau mengalihkan pandangannya ke tempat sekeliling, tapi jika dia sedang mendengarkan adam bicata, mata kinan terus menuju pada adam seolah mata itu memberikan isyarat, "aku juga mencintaimu adam", itu yang di pikrikan adam saat melihat gelagat kinan yang makin terlihay kaku saat bicara karena rasa groginya menghadapi adam. "kinan sudah cukup, kamu tidak perlu marah lagi, aku minta maaf karena aku telah bertingkah bodoh saat acara wisuda kemarin, karena terlaku mencintaimu dan ingin mengatakannya sesegera mungkin, aku bahkan tidak bisa menunggu acara wisuda hari itu selesai, saat melihatmu maju ke podium, aku hanya memikirkan bahwa itulah saat yang tepat tanpa berpikir kau akan kubuat malu di depan banyak orang saat itu, disitu bahkan ada ibu dan kakakmu,, aku menyesal membuatmu malu tapi aku tidak menyesal sama sekali karena telah melakukan pengakuan itu kemarin di acara wisuda kita" sambil melangkah dengan 1 langkah kaki saja kini adam tepat 3 sentimeter di depan mata kinan. "apa yang kamu lakukan?" secara spontan kinan mundur untuk menjauh dari adam yang coba mendekat padanya, dia mulai merasa ketakutan akan apa yang selanjutnya akan terjadi, jauh di pikiran kinan ia bahkan takut adam akan memegang tangannya nanti karena mungkin itu akan membuatnya tersipu seperti kemarin saat adam memegang pundaknya agar kinan duduk di kursi taman, ia tidak berpikir sedikitpun adam akan berani mendekat padanya sedekat itu, "apa yang akan dia lakukan?" hati kinan terus bertanya, dia tidak tahu harus berkata apa lagi pada lelaki yang ada dihadapannya ini, dia kehabisan kata-kata saat adam bahkan menjelaskan kejadian sebenarnya versi dia sendiri dan memintaa maaf karena sudah membuatku malu di depan semua orang termasuk ibu dan kakaknya. Kinan tahu dari ibunya, mungkin adam bahkan menerima resiko lebih dari malu akibat kejadian itu, adam mungkin habis dimarahi kedua orang tuanya karena membuat mereka ikut menanggung malu karena ulah anaknya yang sedang jatuh cinta, "dan anak itu jatuh cinta padaku?, aaah tuhan apa yang harus aku lakukan sekarang" kinan terus berbicara pada dirinya sendiri dalam hati sambil terus berusaha mengalihkan pandangannya dari tatapan mata tajam adam yang sedari tadi memandanginya dengan tatapan tulus dan lembut, kinan terganggu karena dia bisa melihat ketulusan pada mata adam dan itu membuatnya goyah, kinan benci dengan kenyataan bahwa ia goyah dengan perasaannya pada adam. adam terus melangkah mengikuti langkah kinan yang terus mundur, "adam hentikan atau akau teriak, apa yang sedang kau lakukan, hentikan langkahmu, jangan terus mengikutiku", kinan berbicara dengan nada ditahan karena masih berusaha berbicara baik-baik pada adam, dia takut jika berteriak itu hanya akan membuatnya malu saja jika di dengar orang lain, karena sebenarnya tidak ada yang terjadi pada dirinya. "jika kamu ingin aku berhenti mengikutimu seperti ini, makan hentikan juga langkahmu, agar kita bisa bertemu pada satu titik dimana kita bisa memulainya untuk melangkah bersama tanpa ada yang mengikuti ataupun diikuti, aku ingin kamu jadi pacarku kinan, aku benar-benar telah mencintaimu, aku bahkan tidak berpikir bahwa aku bisa mencintai wanita lain selain dirimu, dengan atau tanpa kamu nanti, aku berpikir bahwa aku mungkin tidak akan bisa mencintai wanita seperti aku mencintaimu saat ini" adam akhirnya benar-benar mengungkapkan perasaannya yang selama ini dia rasakan dan di tahan menunggu waktu yang tepat, kemarin di acara wisuda itu hanya pembukaannya saja untuk bisa mencapai pada titik saat ini, saat tepat untuk menyatakan cinta menurut adam. "kenapa kamu berpikir kamu tidak bisa mencintai wanita lain seperti kamu mencintaiku, itu pernyataan yang sangat tidak masuk akal, setiap manusia bisa berubah, bahkan yang sudah menikah, memiliki anak, memiliki semua kebahagiaan di dunia ini, dia bisa berubah hanya karena satu godaan saja, melupakan semua janjinya, melupakan semua alasan kenapa dia bisa tersenyum kemarin, dengan siapa dia menghabiskan waktu dan pergi menghilang begitu saja, apa kau tidak tahu hal-hal kejam seperti itu ada di dunia ini? dunia ini tidak seindah yang anak-anak muda macam kamu ini pikirkan, tidak dengan kata cinta selamanya semua masalah di masa depan bisa tertutup, kehidupan kita saat ini hanya pembuka, gerbang menuju kehidupan yang jauh lebih berat di masa depan, kau tidak akan mengerti, kamu hanya akan dengan mudah berkata bahwa kamu mencintaiku lebih dari segalanya sampai kapanpun, dengan atau tanpa aku, kamu akan tetap mencintaiku, baiklah, nikmati saja cintamu itu, tanpa aku, tanpa balasan cinta dariku, aku yakin, tidak menunggu minggu, berganti hari saja sudah ada wanita yang lebih menarik dariku akan membuatmu mengatakan hal yang sama seperti yang kau ucapkan malam ini padaku. perlu kamu ketahui, kenapa aku menutup diri dari semua orang, menarik diri dari semua hubungan baik itu pertemanan ataupun hubungan berlandaskan cinta seperti yang kamu elu elukan itu, semua itu karena aku sudah terlalu menelan dalammanisnya sebuah hubungan itu dan sekarang aku hanya bisa merasakan pahitnya dampak dari suatu hubungan, tidak mungkin bagiku bisa memulai suatu hubungan dengan orang lain, jadi tutup saja semua kisah dan karanganmu ini. tidak perlu membuang waktumu, aku datang kesini untuk memberikanmu jawaban itu dan menjelaskan semuanya agar kita tidak saling berhubungan lagi setelah ini."