Chereads / Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 26 - kembali seperti seharusnya..

Chapter 26 - kembali seperti seharusnya..

Malam yang terus berlalu, di rumah ibu terus mencemaskan putrinya yang tidak seperti biasanya, sampai pukul 10 malam kinan belum juga pulang, dia ingin telepon tapi kinan sudah memberikan kabar bahwa ia baik-baik saja dan meminta agar ibunya tidak khawatir dan meneleponnya lagi. Ibu ingin menghargai keinginan putrinya dan menghargai privasi putrinya yang kini sudah tumbuh menjadi wanita dewasa. Tapi tetap saja ibu khawatir dan membuatnya terus menunggu kinan di ruang tamu, sampai akhirnya genta yang juga belum tidur karena kesibukkannya di depan komputer bertanya pada ibunya, "apa yang ibu lakukan sendirian disini, kinan mana? tidak biasanya ibu duduk sendirian begini di ruang tamu, apa ibu menunggu kedatangan tamu? di jam begini?" genta yang keluar dari kamarnya untuk mengambil air minum ke dapur mendapati ibunya yang duduk sambil terus melihat jam di ruang tamu mereka tidak seperti biasanya. "Tidak sayang, kamu cepat tidur ini sudah malam. Ibu hanya ingin mencari udara segar keluar sebentar, ibu akan duduk di teras depan, kamu kembalilah tidur!!", ibu tidak mengatakan yang sebenarnya pada genta bahwa kinan belum pulang sampai selarut ini, itu hanya akan membuat genta ikut cemas dan akan terjadi keributan nantinya. Genta akhirnya masuk kembali ke kamarnya dan ibu keluar rumah untuk menunggu kinan di teras.

Udara semakin dingin malam itu, kinan yang sedang menangis berusaha menutupi wajahnya karena malu, sampai akhirnya dia kuat untuk bicara, kinan menghapus sendiri air matanya, ia menolak tangan adam yang berusaha ingin menghapus air matanya. "sudah, tidak perlu, sekarang juga antar aku pulang, ini sudah sangat larut ibuku pasti cemas dan menungguku saat ini", kinan akhirnya memutuskan untuk kembali ke mobil karena sangat tidak mungkin untuk terus berjalan kaki menuju rumahnya, kinan bahkan tidak tahu dimana mereka sekarang. Tapi adam memegang tangan kinan, bermaksud menghentikan langkah kinan yang mulai berjalan menuju mobil, "kinan tunggu, apa kamu benar-benar tidak bisa memaafkanku?, ayolah berikan aku kesempatan", kinan dengan sangat marah "Hentikan adam, kau akan pergi besok, pergilah, aku tidak akan menghentikanmu, kita tidak memiliki hubungan apapun, sekalipun kamu mencintaiku, dan aku juga mungkin memiliki rasa itu di hatiku, tapi kita tetap tidak memiliki hubungan apapun. Biarkan perasaan ini ada di dalam hatiku, dia sudah terlanjur termakan rayuanmu dan hinggap di hatiku, dengan berjalannya waktu rasa itu akan lenyap dengan sendirinya. Bagaimana mungkin rasa ini akan terus bertahan di hatiku, disaat semua alasanku memiliki rasa ini akan pergi jauh, akan pergi meninggalkanku, tidak ada lagi alasan untuk rasa cinta ini tetap ada dalam hatiku. hentikan pembicaraan ini, anggap semua yang terjadi hari ini hanya mimpi, mimpiku yang seakan menggapai kebahagiaan baru, tapi fakta berkata lain, aku memang tidak akan pernah bisa merasakan bahagia. semua kebahagiaan itu menjauhiku, cerita masa mudaku tak seindah masa mudamu yang begitu berwarna, begitu menyilaukan mata, aku hanya wanita cupu yang tidak bergaul, aku bahkan tidak memiliki teman, dan kamu,,, kamu berusaha mendekatiku dan sekarang kamu menghempaskanku jauh lebih dalam dari duniaku sebelumnya. Terimakasih adam, jika kamu benar-benar tidak bisa mengantarku pulang, aku akan berjalan sendiri, aku wanita cupu yang tidak biasa pulang di atas jam 8 malam. jangan bergaul denganku". kinan menutup pembicaraanya dengan air mata yang terus jatuh. Tidak lagi berkata-kata adam langsung berjalan melewati kinan dan masuk ke mobilnya, dan memanggil kinan, "apa kamu tidak akan pulang, aku akan memberimu tumpangan", dengan suara datar dan dingin adam meminta kinan masuk ke mobilnya. Adam langsung menginjak gas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, lalu lintas malam itu lancar dan tanpa terasa mereka sudah tiba di depan rumah kinan, kinan kaget bahwa adam bahkan tahu rumah kinan. Tapi dia memutuskan untuk tidak membahas kenapa adam bisa tahu alamat rumahnya karena tidak ingin berbicara lagi dengan adam, kinan takut semuanya akan semakin menyakitkan. Di saat kinan bersiap untuk membuka pintu adam menahannya dengan meraih tangan kinan, "tunggu sebentar, ini, aku membeli ini tadi siang sebelum pergi ke kampus untuk menemuimu, semoga benda ini bisa kamu gunakan" sambil menyerahkan kotak hadiah yang sudah di siapkan adam untuk kinan, kinan tidak langsung mengambilnya, dia hanya melihat kotak itu "apa ini? tidak perlu, aku tidak pantas menerima hadiah apapun darimu, kita tidak dalam situasi bisa saling memberi dan menerima, aku tidak ingin memiliki beban karena menerima pemberian darimu, simpanlah atau berikan kepada siapapun yang kamu mau", kinan mendorong hadiah yang adam berikan padanya dan menolaknya, kinan tidak ingin adam meninggalkan jejak di hatinya, jika adam memang akan pergi, silahkan, tapi tidak perlu meninggalkan sesuatu untuknya yang hanya akan membuat kinan terus mengingatnya. Adam yang marah karena hadiahnya di tolak, membuka jendela mobilnya dan melempar kado itu keluar. "baiklah jika kamu tidak bisa menerimanya, maka aku juga tidak bisa memberikannya untuk orang lain ataupun menyimpannya, lebih baik aku buang, baiklah, jaga kesehatanmu", adam memalingkan mukanya dari kinan dan terus melihat ke depan, adam tidak ingin melihat kinan turun dari mobilnya karena merasa kesal dengan kinan yang terus menolaknya, semua usaha yang adam lakukan tetap salah di mata kinan, kinan boleh marah karena adam akan pergi ke luar negri secara mendadak, tapi seharusnya karena ini terakhir kali mereka bersama sebelum keberangkatan adam, kinan seharusnya bersikap baik dan menerima hadiah dari adam. itu yang adam inginkan. Tanpa melihat kembali ke kinan, adam pergi dengan cepat membawa mobilnya, di mobil dia marah dengan semua uang terjadi, ia merasa baru saja kinan hampir benar-benar menjadi pacarnya, tapi semua rencana hancur berantakan karena ayahnya yang bersikeras akan mengirimnya ke luar negri besok. adam segera pulang ke rumahnya, bermaksud kembali memberontaka sebisanya kepada ayah ibunya.

Di rumah kinan, saat ia membuka gerbang rumahnya yang ternyata belum terkunci, menandakan bahwa ibu masih belum tidur di dalam, kinan berhati-hati kembali menutup gerbangnya. Saat berbalik badan, ia kaget karena ibu sedang duduk di teras dan melihat padanya dengan tajam. "ibu, apa yang kau lakukan diteras malam-malam begini?, apa ibu menungguku?" kinan kaget dan langsung bertanya pada ibunya sambil berjalan masuk. "kamu tidak apa-apa sayang? kenapa selarut ini?, ibu tidak bisa pergi tidur sebelum kamu sampai rumah, sekarang ayo masuklah dan beristirahat, besok kita lanjutkan pembicaraan ini" ibu meminta kinan untuk langsung istirahat karena malam sudah larut, ibu mengerti kinan juga tidak mungkin akan mau bercerita malam itu juga perihal apa yang terjadi sehingga membuat putrinya pulang selarut ini. "baiklah bu, ibu juga istirahat, seharusnya ibu tidak perlu menungguku seperti itu di luar, cuaca di luar sangat dingin nanti ibu sakit, ingat aku sudah besar bu", kinan langsung berlalu menuju ke kamarnya setelah selesai berbicara bersama ibunya. ibupun kembali ke kamarnya dan semua orang istirahat malam itu dengan tenang, kecuali kinan. Sampai di kamarnya segera ia menyimpan tas dan membuka jaketnya. Dia duduk di meja belajarnya dan melamun sebenatar, memikirkan apa yang baru saja terjadi hari itu, hari itu benar-benar berbeda dari hari-harinya yang lain selama hidupnya, kinan bisa merasakan debaran yang adam bilang itu cinta, merasakan bahagia karena ada orang yang sangat bersikap lembut padanya, kinan merasakan begitu di cintai oleh seorang lelaki, ia begitu memperlakukan kinan dengan sangat baik dan hangat, tangannya terus menggenggam tangan kinan dengan kuat seharian itu seakan takut kinan akan pergi meninggalkannya. Tapi apa kenyataannya, ternyata lelaki itu hanya memberinya mimpi sehari saja, hari itu ia merasa bagaikan menjadi putri sehari semalam saja, dan keesokan harinya semua mimpi yang ia alami lenyap di telan fajar. "kenapa adam melakukan ini padaku, dan kenapa aku sebodoh ini langsung termakan perasaan yang konyol ini, apa itu cinta, aku memang benar-benar tidak berhak atas semua kebahagiaan di dunia ini, tuhan begitu membenciku sampai dia tidak rela melihatku tersenyum lebih dari 1hari, dia langsung membuat adam pergi meninggalkanku dalam sekejap." kinan marah dengan situasinya saat ini, ia terus merasa bahwa dia memang tidak seharusnya menjadi wanita bahagia, dia akan lebih merasa hidup tenang dengan menjadi dirinya yang sebelum-sebelumnya, tanpa interaksi dan hubungan dengan siapapun di luar sana. Dilingkungan barunya nanti, kampus baru, dia akan tetap menjadi kinan yang pendiam, dan menarik diri dari semua hubungan sosial.