Chereads / Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 24 - Tidak terburu-buru

Chapter 24 - Tidak terburu-buru

Malam semakin larut, udara semakin dingin, arah mobil ini semakin menjauh dari tempat yang kinan tahu, entah kemana adam akan membawa kinan malam itu.

"Kinan apa kamu masih disana?" suara dari ujung telepon terdengar, itu ibu. kinan segra melepaskan tangan adam secara spontan karena tahu ibunya telepon, seakan-akan ibunya yang jauh disana akan tahu jika dia sedang berpegangan tangan dengan seorang laki-laki saat ini. "Tidak bu, aku sedang melakukan perjalanan sekarang, nanti aku telepon ibu lagi, ibu bisa memberiku waktu sebentar lagi?" kinan menjawab dan memastikan ia mendapatkan izin dari ibunya untuk pulang malam saat itu. Adam yang kembaki meraih tangan kinan perlahan mengarahkan bibir mencium telapak tangan kinan yang mungil, kinan spontan kaget karena dia sedang fokus denga panggilan teleponnya. "sudah dulu ya bu, segera aku telepon lagi, ibu istirahat saja tidak perlu mencemaskanku", kinan segera menutup teleponnya dan berusaha menarik tangannya dari genggaman adam, "apa yang kamu lakukan tadi? itu terlalu berlebihan, aku sedang berbicara dengan ibuku, dan kau mencium tanganku? itu tidak sopan" kinan marah karena ulah adam tadi, "jadi jika tidak sedang telpon, apa aku bisa mencium tanganmu?" adam sebaliknya malah menggoda kinan kembali, yang akhirnya membuat kinan marah dan diam seribu bahasa tanpa merespon godaan adam sedikitpun, dia menarik tangannya dan melipatkan kedua tangannya. Adam tersenyum kembali melihat itu, adam hanya bisa tersenyum lebar saat bersama dengan kinan, dia benar-benar bahagia saat ini bisa bersama dengan gadis yang ia cintai, menghabiskan malam ini dengannya adalah cara terbaik sebelum besok dia pergi jauh ke sana. dan adam mulai memikirkan bagaimana cara dia menyampaikan berita ini kepada gadisnya. adam berpikir kinan sudah menjadi gadisnya, miliknya malam itu. Adam pun terdiam sama seperti kinan yang sedang marah, tapi berbeda dengan diamnya adam, dia sedang berpikir keras agar berita kepergiannya besok tidak berdampak pada hubungannya dengan kinan. Semakin lama diam, akhirnya kinan heran, kenapa lelaki yang tadi sangat banyak berbicara tanpa henti sekarang dia diam seribu bahasa, "bukankah aku yang harusnya marah, kenapa dia ikut marah juga?", kinan berpikir adam sedang marah saat ini karena dia diam terus dari tadi. "apa kamu marah?" tiba-tiba kinan bertanya dengan suara lembutnya kepada adam, membuat adam kaget karena kinan perduli padanya, bahkan kinan seperti takut kalau adam marah "ah,, ya aku marah, aku hanya mencium telapak tanganmu, tapi kamu seperti telah menamparku sebagai balasannya", adam masih terus menggoda kinan dengan berbohong mengikuti pikiran kinan yang mengira dia marah. "kamu yang berlebihan, kamu memang salah jadi aku tidak menyesal memarahimu tadi, tapi seharusnya aku yang marah, bukan sebaliknya seperti ini!!". Adam hanya tersenyum menjawab kinan, kemudian mobil berhenti, tanpa kinan sadari mereka suda tiba di tempat tinggi, lebih tepatnya kinan bisa melihat lampu-lampu kota bandung dari atas sana, semua terhampar jelas indahnya kota bandung dari atas sana. "kita sudah sampai, ini tempat paling nyaman dan tenang yang ada di kota bandung, kau tahu?" adam memberitahukan kinan bahwa ini tempat favoritnya. Mereka berdua tetap di dalam mobil, hanya membuka pintu mobil agar bisa menghirup udara segar malam itu, kinan terlalu malas untuk keluar, dia tidak terbiasa melakukan hal-hal seperti itu. dia hanya tetap diam duduk dikursi dengan terus meluhat Hpnya, dia mendapatkan pesan dari kakaknya yang menanyakan keberadaannya, kakaknya sudah tau kejadian hari ini dari ibu, dan itu membuat kinan sedikit kesal karena malu.

"apa kamu akan terus memandangi handphonemu saja? apa aku menjadi tidak terlihat lagi sekarang?", adam meminta kinan agar berbicata dengannya, tidak terus memandangi Handphone yang sedari tadi membuay kinan sibuk. Akhirnya adam memberanikan diri mengambil Handphone kinan dan meletakkannya di dashboard dan kemudian ia meraih kedua tangan kinan, sekarang posisi mereka berhadapan di kursi depan mobil adam. Kinan tidak berontak dengan perlakuan adam, dia mengikuti ritme yang adam buat saat itu, ia ingin tahu apa yang akan adam katakan, dan mencoba merasakan getaran yang terasa di hatinya saat adam dengan penuh kasih sayang menggenggam tangannya. "Kamu sekarang yakin dengan perasaanku? aku hanya butuh itu saat ini darimu, aku tidak ingin meminta lebih, bahkan aku tidak berani mengharapkan balasan darimu saat ini juga, aku mengerti dengan situasimu. Asal kau yakin dengan perasaanku padamu, aku sudah merasa bahwa kau telah menerimaku, sulit untukku bahkan memulai pembicaraan denganmu selama 2tahun ini, kehati-hatianku membuatku menunggu lama untuk bisa sampai pada hari ini. Aku merasa ini memang sudah waktunya untuk kita. Kamu belum begitu mengenalku, tapi aku cukup baik mengenalmu, jadi biarkan aku membuatmu bahagia dengan semua yang kutahu tentangmu, kau hanya perlu tersenyum padaku, maka saat itu adalah hari terindah bagiku, Aku mencintaimu kinan", adam mulai mengeluarkan kata-kata romantisnya yang membuat kinan tak bisa melepaskan pandangannya dari adam, kinan mendengar semua kata perkata dari suara adam yang sangat lembut malam itu, tak ada gangguan apapun disana yang bisa membuat kinan berpalinh dari adam, suara angin membuat suasana menjadi lebih romantis. Semakin erat adam menggenggam tangan kinan, semakin membuat kinan tidak karuan, dia benar-benar telah terperangkap dalam cinta adam. "Apa aku bisa hanya menganggap hubungan ini sebagai pertemanan? kau tahu, bahkan aku tidak memiliki hubungan semacam itu dengan siapapun di dunia ini, hanya kamu, kamulah yang pertama kali membawaku ke dalam situasi seperti malam ini, aku bahkan tidak pernah bertatap mata dengan lawan jenisku, dengan sesamakupun itu bisa hanya hitungan jari saja, karena aku tidak suka berinteraksi dengan orang lain. Aku ingin memulai semuanya secara perlahan, tidak tergesa-gesa dengan hubungan yang saling mengikat kita satu sama lain, hubungan yang ada beban di dalamnya, seperti Pacar atau kekasih yang banyak orang bicarakan, aku merasa aku tidak bisa ada dalam suatu hubungan semacam itu untuk saat ini, bahkan saat ini aku tidak tahu apa yang ada dalam hatiku, perasaan seperti ini apa bisa aku sebut cinta atau mungkin hanya perasaan akan sesuatu hal yang baru pertama kali aku alami, seperti berpegangan tangan, saling menatap, dan berbicara panjang lebar dengan orang lain. Aku takut salah mengartikan perasaanku sendiri saat ini yang hanya akan melukai kita satu sama lain di kemudian hari. mari sama-sama kita mulai hubungan ini secara perlahan dan tanpa beban, ajarkan aku menjadi seseorang yang bisa melihat orang di sekelilingku, dengan dimulai melihatmu terlebih dahulu". Adam terdiam mendengar kinan menjelaskan keinginannya, meskipun kinan yakin dengan perasaan adam saat ini, tapi masalahnya sekarang kinan tidak yakin dengan perasaannya sendiri, apa ini cinta atau hanya perasaan sesaat saja karena adam mengenalkan sesuatu hal yang baru pada kinan.