berumur 10 bulan menurut cerita yang diceritakan nenek terhadapku Ibu rosi meninggal, dan rosi dibesarkan oleh keluarga dari mama rosi, dan kami anak dari mama rosi ada 3 orang bersaudara 1 laki-laki dan 2 perempuan, dan kami bertiga menjalani kehidupan pada saat itu sesuai dengan peraturan dari keluarga besar mama rosi.
singkat cerita rosi sekolah di SD Impres di Kota Sidikalang menjalani pendidikan Sekolah dasar hingga tamat, kelas 6 SD rosi sudah mulai bisa mengerjakan pekerjaan rumah mulai dari hak-hal kecil, seperti menyapu rumah, cuci baju, mengepel rumah, memasak dan memberi makan ternak, itulah pekerjaan kami sehari-harinya diluar kapan ada kopi yang harus dicampur dan beras yang harus dicampur perpulu-pulu karung supaya menjadi kualitas barang yang dijual lebih bagus karena nenek yang membesarkan kami pedagang kopi dan beras. selasai mengerjakan pekerjaan campur kopi dan beras kembali lagi kerja untuk membersihkan rumah dan pekerjaan lainnya pokoknya gak ada hentinya pekerjaan itu mulai pagi sampai malam gak pernah gak ada kerja hingga waktu belajar dan bermain sesama teman seusiapun tidak ada waktu walaupun kami sudah berdua mengerjakan nya bersama kakak perempuan rosi yang sangat cerewet tapi baik.
pada waktu-waktu tersebut hilanglah waktu untuk bermain-main dengan teman seusia, kami pada waktu itu berumur kira-kira 11 dan 12 tahun selang setahun dengan kakak saya, dan aku bawaannya pendiam aja takut dicerewetin oleh nenek rosi yang super luar biasa cerewet nya hingga serasa tertusuk ditulang kata-katanya walaupun belum tertusuk dikulit. untuk mengatasi rasa takut ku kakak selalu membantu ku berusaha menyelesaikan segala perkerjaan dan membiarkan aku lebih pelan bekerja mungkin dia tau kalau aku adalah sangat takut dan menjadi lemah.
Disekolah punya teman banyak rata-rata anak guru dan pada baik dan pintar semuanya teman yang bergaul dengan rosi, terkadang mereka mentraktir rosi jajan dan mereka selalu punya uang jajan dan selalu loyar namanya juga ada bapak dan ada mama, dan sementara kami dapat jajan 2 atau 3 kali seminggu aja syukur tapi itu semua kami jalani karena memang begitulah keadaan bukan karena gak ada uang nenek tapi yah gak dikasih uang jajan mau bilang apa, berpikir dalam hati yang penting belajar dan sekolah.
pada masa itu nenek rosi punya kenderaan roda 4 yaitu Eltor (L300) dan dikemudikan seorang supir yang digaji bulanan namanya Anton, dan dia sangat bersikap manis terhadap ku namun terhadap kakak ku tidak karena kakakku orang nya cerewet, pada waktu itu ada waktu libur nenek saya tidak jualan jadi supirnya tinggal dirumah dan nenek dan kakek rosi pergi ke salah satu rumah anaknya hingga menginap beberapa hari disana, dan sikap supir tersebut kepada saya sangat lembut penuh kasih sayang mau memberikan ku jajan bercerita panjang lebar hal-hal yang berhubungan dengan anak-anak.
Supir tersebut bertanya kepadaku " kamu udah kelas berapa?" lalu jawabku kelas 6 SD, dan pertanyaan selanjutnya kamu udah haid belum,lalu kutanya ulang apa itu haid, karena memang saya belum tau yang namanya haid lalu dia terdiam dan tak bicara Apa-apa lagi.
Anton namanya sisupir ini dia memberiku uang jajan, dan mengajakku duduk disampingnya sambil menonton film boneka dia sambil mengusap-usap kepalaku dan sambil bercerita rosi sangat senang karena rosi merasa ada yang menyangi aku seperti layaknya orang tuaku memberi jajan, mengajak bercanda tertawa,bercerita,membelaiku,rosi merasa kalau kasih yang diberinya terhadap rosi seperti seorang ayah dan ibu rosi yang memang sama sekali gak pernah rosi rasakan, hingga beberapa hari hal itu berlanjut Sampai nenek saya pulang dari rumah anaknya dan kembali bekerja seperti sedia kala.
Bab 2
hilangnya perawan
Di Kelas 6 SD Rosi Sekolah seperti biasanya anak sekolah dan pulang seperti biasanya menjalani hari-hari dengan kebiasaan terdiam, sesampai dirumah diketemu lagi yaitu bekerja menyincang makanan ternak dan memasak dan semuanya yang dapat dikerjakan yah pokok semuanya harus rapi sedikit kotor ya dipel dan dipel lagi itulah kebiasaan dirumah dan. sore hari sang nenek pulang dagang dan begitu juga si supir anton ramah dan sedikit bercanda denganku saya senang dengan sapaan yang penuh sayang dan serasa dilindungi, dan kalau dia gajian dari si nenek dia selalu beri jajan terhadap si Rosi.
minggu siang hari libur sang nenek pergi kegereja dan si Rosi tinggal dirumah pada saat itu Rosi menonton sebuah film boneke yaitu pak raden, dan si Anton pun menghampirinya dan ikut nimbrung nonton tak lama kemudian karena keduanya merasa akrab dan si Anton pun menggendong si Rosi sambil bercanda,main sambil mencium pipi Rosi yang sebenarnya Rosi tak merasa risih karena dia selalu membuat Rosi tidak curiga akan kelakuan Anton yang suka membelai rambut Rosi dan sambil mencium kepala Rosi sambil bermain, diselang permainan bercanda main glitik rupa-rupanya anton punya pikiran buruk dibalik permainan dan senyum candanya terhadap Rosi.
Rosi digendong sambil berjalan dan mengatakan gimana" enak digendong dimanja seperti ini kan" katanya, lalu Rosi hanya merasa bahagia karena ada teman bermain dan bercanda dan menjawab "hmm" lalu Anton mengendong Rosi lebih lama sambil berjalan naik Ke Loteng atau lantai 2 kekamar, sambil memanjakannya dan membelai-belai dibawa kekamar sambil ditimang-timang hingga Rosi terhanyut mau tidur sampai di kamar atas lantai 2 di menidurkan Rosi sambil membelai-belai kepala Rosi den terasa hangat belaian itu dan Ros juga tidak merasa risih akan hal itu dan ditemani tidur dan dipeluk hingga Rosi terlelap, gak lama kemudian sinenek pulang gereja pas jam 12 siang, dan Rosi dibangunkan si nenek untuk mengambilkan makan siang, dan ternyata disaat bangun si Anton sudah tidak Ada di samping si Rosi, dan Rosi melihatnya sudah duduk di halaman rumah sambil merokok dan bercerita dengan tetangga.
Rosi melihat kejadian yang dilakukan si Anton membuat Rosi merasa hangat dilindungi, disayangi dan serasa dimanja hal itu membuat penilaian khusus terhadap Anton, dan pada saat itu sinenek memanggil dan berkata terhadap Rosi agar segera menhidangkan makanan siang, dan mereka pun makan bersama, di meja makan si Anton tidak banyak bicara begitu juga si Rosi gak banyak bicara dan Anton selalu memperhatikan si Rosi yang banyak diam dari kakaknya, hal ini mungkin membuat Anton merasa aman karena Rosi tidak banyak bicara.
Setelah selesai makan siang istirahat sejenak lalu sinenek dan kakek pergi ke tempat arisan marga pukul 03.00 menjelang sore hari, dan pada saat itu hanya tinggal Rosi, Kakak, dan Anton, kakak langsung membereskan pekerjaan dan sifat kakaknya yang manjakan adeknya Rosi membiarkan adeknya tidak banyak kerja karena rasa sayangnya, setelah kakak selesai kerja kakak pergi bermain kerumah tetangga karena kalau hari minggu mempunyai waktu yang banyak untuk istirahat, selanjutnya Rosi juga menonton film waktu itu filmnya si Dono Kasino Indro Dengan Judul warkop yang suka sekali membuat penontonnya tertawa, maka Anton ikut juga menonton, dan seperti biasanya dia mengajak Rosi bercerita bercanda dan bermain dan memberikan uang jajan pada waktu itu uang 5000 itu sangat lah besar hitungan uang sekarang Rupiah seratus ribu nilai cukup banyak untuk Jajan seorang anak setelah si Anton melakukan hal yang membahagiakan Rosi, Anton menggendong Rosi ke Lantai 2 sambil menimang-nimangnya hingga sampai dikamar dsn menidurkannya di kasur sambil memeluknya dan mengoyang-goyangkan tubuh Rosi dipelukannya hingga kehangatanpun timbul, setelah dia menggoyang-goyangkan tubuhnya disamping Rosi sambil memeluk Rosi diapun naik diatas badan Rosi sambil mengesek-gesek selangkangan nya diatas paha Rosi, Ros tidak merasa sakit karena tidak ditimpa, Antan menyanggah tubuhnya dengan kedua tanganya dan menggosok-gosokkan mr. happy nya diatas paha Rosi sambil mencium kening Rosi, lalu disaat Anton mencium kening Rosi, Rosi seolah-olah mengikut apa saja keinginan Anton pada saat itu dan menuntun Rosi sambil mengajari Rosi apa yang hendak dilakukan Anton karena kebaikan Anton Rosi merasa sungkan untuk menolaknya.
hingga keadaan saat itu terasa sangat panas padahal kalau kota Sidikalang itu sangat terkenal dengan cuacanya yang dingin. pada hari yang sama Anton mulai meraba-raba tubuh Rosi yang pada saat itu pertumbuhan badan Rosi sangat lambat dan bentuk tubuh Rosi yang kecil dan ringan membuat Anton gampang untuk mengangkatnya, dan payudara Rosi pada saat itu masih baru-baru bertumbuh menonjol, dan dipegang payudara tersebut dengan pelan tapi terasa sakit karena seolah-olah ada biji didalammya keras, karena Rosi mengeluh sakit Anton pun berhenti dan dia melanjutkan kearah pusat dan mencium pusat Rosi hingga kearea pinggang Rosi dan sambil mengusap-usap miss v Rosi dengan tangannya dengan perlahan-lahan hingga Rosi merasa ada yang keluar dari miss.v nya cairan lendir seperti air ludah gitu licin banget, dan si Anton memengang Mr. Happy nya dan mulai mendekatkan mr. happy nya ke bibir miss.v dan mengosok-gosokkannya Pelan-pelan dan sangat pelan-pelan dan jika dia melihat Ros mulai merintih dia mencabutnya lagi, dan mengosok-gosokkannya lagi dengan tangannya di bibir Miss. v Sambil memberi air ludahnya di bibir Miss.v Rosi dan Anton gemetaran saat melakukannya sedangkan Rosi hanya Diam menahan rasa sakit di miss.v nya seolah terasa banget koyaknya dan seperti ada yang luka di sekeliling mulut dan bibir miss. v Ros yang masih kecil dan si Anton tidak memasukkan semua mr. happynya hanya di ujungnya saja dia gemetaran dan gak lama kemudian ada keluar cairan dan mulut mr. Happy nya.
Anton tidur disamping Ros dan mencium kening Ros dan"berkata sakit ya", lalu Ros menjawab "hmmm" dan Anton memeluk Ros dan mencium ulang keningnya dan berkata" gak Apa-apa itu besok juga sembuh nanti saya belikan kamu jajan ya dan apa aja yang kamu mau asal kamu jangan cerita sama siapa pun oke, kalau kita udah tidur bersama." nah sekarang kamu tidur aja dulu ya, dan bertanya lagi mana yang sakit biar saya urut kata Anton. lalu Rosi bilang "seluruh bandanku serasa lemah dan rontok" lalu anton dengan cepat pamit sama Rosi untuk beli jajan dan makanan yang membuat tubuh Rosi lebih baik.