Merasa Tersiksa
Dua hari berturut -turut Rosi melayani nafsu bejat Anton tanpa ada yang tau hingga membuat Rosi menjadi merasa ketergantungan atas diri Anton dimana Anton selalu memeberikan kasih sayang yang tidak tulus selalu menjadi ajas mamfaat dibalik kebaikan Anton terhadap Rosi yang memberikan kemewahan berupa uang, ciuman lembut seperti seorang ayah terhadap anak dibagian kening, dan belaian lembut tidak menyakitkan tubuh Rosi kecuali bagian miss.v yang menjadi sasaran Anton.
Setelah 2 hari berlalu nenek Rosi pulang dari pesta biasa aja memanggil cucu-cucunya dan memberikan oleh-oleh yang dibawanya dari pesta ya satu tradisi setiap pulang dari pesta bawa nasi dan daging dan sampai dirumah makan bersama disaat makan bersama Anton selalu memperhatikan gerak-gerik Rosi terutama disaat Rosi melangkah disaat makan Rosi selalu mengangkangkan kakinya seolah-olah Rosi terbiasa dengan kaki Ngangkang dan sewaktu selesai makan nenek dan kakek masih duduk di depan meja makan disaat Rosi ngantar piring kedapur untuk dicuci setelah selasai makan Anton mengikutinya dari belakang sambil membantu membawa piring kebelakang dan berbicara terhadap Rosi "kamu cuci aja biar saya antarin dan kakakmu sapu rumah "seolah-olah diaturnya,dan diambilnya lagi piring kotor dan saat dibantunya Anton bicara " Rosi kalau duduk jangan Ngangkang ya,begitu juga kalau jalan, gak cantik lho kalau perempuan jalan Ngangkang dan kalau duduk kakinya dirapatkan ya biar terbiasa nanti kalau besar" Anton menyarankannya dan menyampaikan nya dengan nada lembut dan suara berbisik sambil tertawa memuji Rosi anak yang pintar, lalu Rosi hanya menjawab "iya" lalu kakak Rosi datang untuk menlanjutkan membantu Rosi cuci piring.
hari berlalu hari berganti musim hujan datang cuaca dingin menjadi bertambah dingin nenek dan kakek Rosi golek-golek didepan television sambil menonton sinetron kegemaran mereka, diwaktu siang menjelang sore, cuaca mendung Rosi mengambil kain dari jemuran ada yang basa dan ada yang kering, lalu Rosi mengatarnya keloteng lantai 2 untuk di sortir dan dijemur diemperan loteng baju yang basah, sampai diloteng sangatlah terkejutnya Rosi saat melihat Anton disana dan Rosi spontan berbalik badan mau pergi dan dengan sigap Anton menarik tangan Rosi sambil memeluk dan menutup mulut Rosi dengan tangannya, lalu dilepasnya dengan perlahan dan memberikan 1 jari di bibir Rosi untuk diam dan jangan bicara.
Anton membantu Rosi menyelesaikan kerjanya supaya lebih cepat selesai, dan Anton masuk kedalam yang tadinya ada diemperan loteng, dia mengambil baju kering dan meletakkannya dimeja dan berjalan menuju pintu tengah diloteng dan menutup dan menguncinya agar jika nenek datang Anton bisa sedikit punya waktu untuk sembunyi.
Anton mengambil tikar dan menggelarnya di diemperan sambil membawa baju kering jika nenek tiba-tiba datang bisa buat alasan sambil lihat-lihat orang dibawah makanya kerjanya agak lama, lalu Anton masang aksi dan Anton ngomong, "Rosi sekarang udah mulai besar ya lihat di tuh teteknya udah mulai menonjol besar" lalu Rosi dengan rasa malu-malu menundukkan kepala sambil sesekali melihat wajah Anton, lalu Anton ngomong lagi " biar saya lihat lah bagaimana besarnya itu tetek kamu kalau dari luar gak begitu besar kenapa sesudah buka baju nampak lebih besar" Rosi terdiam tidak mau bicara lalu Anton membuka baju Rosi dan mencium puting susu Rosi yang masih sangat kecil dan belum berbentuk, dan tetek Rosi hanya berupa biji salak saja lalu diremas Anton dan ternyata Rosi merasakan kesakitan yang sangat luar biasa hingga dengan spontan Rosi menampar Anton dengan kuatnya hingga pipinya merah, tapi Anton gak membalasnya hanya meminta maaf karena kelakuan nya dan Rosi mengeluarkan air matanya untuk yang pertama kalinya disaat Anton mengganggunya lalu Anton mengulang Lagi kata masnya sambil memelukmu Rosi dan mencium keningnya, bertanya"Kenapa sakit banget ya" lalu Rosi menganggungkan kepalanya, lalu Anton menciummu lama kuning Rosi hingga Keleher yang membuat Rosi merasa geli Dan membuat Rosi bergerak tak beraturan hingga Tangan Anton meraba ke paha Rosi sambil mengarahkan kakinya untuk Membuka Celana Rosi sampai akhirnya Rosi telanjang, Anton gak Lagi menyentuh payudara Rosi dan dilangsung kesasaran mencium miss.v karena Anton tau kalau Rosi sangat lemah kalau sudah dicium itu miss. v nya lalu Anton dengan sikap membuat Rosi menggeletar Dan langsung Rosi mengangkangkan kakinya Dan Antonpun menikmati Suasana Dan Mr. happy sudah Dari tadiny sudah terdiri tegap kalau hitungan cm mungkin kurang lebih panjang Mr. happy Anton Ada 11-12 CM aja ukuran standard Indo.
Anton merasakan keluar serasa lendir dari Bibir miss. v Rosi dan dia menghentikan ciummanya Dan tanpa Ada Lagi Basa-basi Anton menancapkan secara Pelan-pelan kedalam miss.v Rosi mulai Dari 1,2,3 CM hingga dengan tiba-tiba langsung ditekannya Lagi hingga 3 CM Lagi Dan membuat Rosi betul-betul menangis Dan merasa sakit, Dan merasa disiksa Dan keluar Sarah kentalnya Dan Anton menutup mulut Rosi dengan tanganya sambil dimainkanya Setengah dari Mr. happy ukuran 6 CM Dan Rosi selalu merintih kesakitan Dan kesakitan.
Goyangan demi Goyangan yang dilakukan Anton pelan tapi pasti membuat dia serasa terbang Dan Rosi merasakan desahan mulutnya yang dekat sambil menutup mulut Rosi hingga Anton mencium kening Rosi dan Rosi merasakan kalau Bibir Anton itu serasa dingin Bukan Karena kedingnginan melainkan Karena nafsunya yang memuncak tidak boleh ditrobosnya semua atau tidak boleh dibenamkan semuanya karena Anton merasa sangat takut karena dimana Saat Anton melakukannya sambil gemetaran, Anton mencoba menekan Lagi dengan kuatnya Anton berhasil 1 CM Lagi hingga 7 CM akhirnya Rosi menangis Lagi Dan air Matany cukup banyak saat itu Dan Anton sudah mulai mencabut Pelan-pelan Mr. happy sambil ditarik Dan masuk Lagi, tarik Dan masuk Lagi dalam ukuran 1 Sampai 6cm Dan gak lama kemudian maka keluarlah lendir yang sangat banyak Di dalam miss. v Rosi dan Lendir tersebut sangat banyak keluar semacam biji-biji cabe rawit kecil di sekeliling miss.v Rosi, Rosi Sama sekali tak mengerti itu apa itu biji-biji tersebut, lalu Rosi membersihkan dengan kain Dan semua biji-biji tersebut sifatnya nempel banget, Nempel Sana Sini hingga Di ujung kaki Rosi karena sangat susah dibersihkan kalau tidak langsung dengan air.
Dengan Pelan-pelan Anton Membuka pintu Dan untuk kali ini Kayaknya anton kurang perduli dengan kesehatan Rosi, Anton pergi tanpa bicara apapun Dan Sama sekali tidak menoleh Sama Rosi, Rosi hanya menangis Dan sambil memasang bajunya Dan menlanjutkan pekerjaannya, lalu Anton Sampai diruang nonton, Anton bicara Sama Kakek Rosi Minta gaji, lalu Kakek bilang Tunggu Kita hitung dulu Berapa hutangmu Sama saya kata sikakek, lalu hitung punya hitung gaji si Anton sudah gak besar lagi karena Anton sudah melakukan peminjaman, lalu semua gajinya diberikan Kakek tanpa Ada sisa, lalu nenek memanggil Rosi dengan berteriak "Ros.... Ros.... lama sekali Kamu diatas Sana ngapain aja kamu, cepat turun buatkan kopi untuk kami" lalu Rosi turun dengam Lemah Bahan semasa temui Dan tak berdaya dengan Muka sembab memerah, lalu Rosi buat kopi lalu Diantarnya Kemeja Kakeknya yang Lagi ngumpul disana, dengan spontan bebek Rosi Bertanya Rosi Kenapa, lalu dengan cepat Anton menjawab walaupun pertanyaan itu bukan untuk dia" Anton tadi udah mencubitnya karena membuang baju Anton kebawah, ternyata Anton udah merencanakan keluar dari Rumah nenek Rosi hingga Anton nekat menerobos miss. v Rosi dan menjebolkannya karena Ada efek dendam kekakek Rosi dan nenek Rosi yang suka Cerewet Dan gaji rendah Dan setelah selesai Menerima gaji Anton tidak pamit Dari Nenek Dan Kakek untuk tidak kerja Lagi hanya bilang "Anton pulang dulu" Dan Anton datang jumpain Rosi dan berkata " awas kalau Rosi bilang kejadian tadi Sama Nenek Dan Kakek Rosi, Anton Akan laporan Anton gak kerja Lagi disini karena Rosi udah Tampar Anton" Dan inilah ancaman Anton terhadap Rosi yang membuat Rosi tutup mulut. Dan gak lupa Anton memberi Uang Jajan ke Rosi dan dengan menarik tangan Rosi dan mencium kening Rosi sambil mengusap kepala Rosi dan menempelkan jari telunjuknya dibibir Anton dan mengirimkan jari yang ditempelkan dibibirnya ditempelkan dibibir Rosi dan Pergilah Anton berlaku Dan tak pernah kembali Membawa perawan Rosi bersamanya.
Saat Anton berlalu tidak bekerja Lagi Rosi merasa sangat kehilangan teman, Rosi merasa orang yang selalu bersamanya pergi begitu saja tanpa khabar.