Chereads / Masa Kecil Yang Suram / Chapter 3 - Bab 3

Chapter 3 - Bab 3

Diam Dalam kehancuran

Tak lama kemudian berbagai macam makanan datang dan berbagai obat penghilang nyeri disediakan oleh Anton berharap Rosi cepat pulih, dengan rasa kwatirnya dibarengi rasa takut terhadap keluarga Rosi Anton menjadi lebih perhatian terhadap Rosi jika dibentak dan dimarahi neneknya Anton lalu mengalihkan perhatian nenek Rosi, dan Rosipun tak lama kemudian sakit flu dan batuk dan ini merupakan saat yang tepat untuk istirahat, Rosi istirahat selama seminggu tidak kerja tidak sekolah dan saat berjalanpun mulai mengangkang karena merasa sakit dan nyeri tapi tak begitu diperhatikan oleh nenek dan kakeknya karena mereka sibuk berdagang hanya memberi obat flu dan batuk saja, setelah istirahat seminggu kesehatan Rosi pulih kembali dan mulai melakukan aktivitas seperti biasanya, pergi sekolah dan terkadang diantar oleh si Anton sisupir ini neneknya Rosi, selang waktu mengantar Rosi sekolah bersama kakaknya Anton memberi Rosi uang jajan disekolah sambil tersenyum dan berkata Hati-hati.

Rosi hanya berlari dan bilang "iya terima kasih" Anton pun berlalu pergi untuk pergi bersama nenek Rosi Jualan,begitu hari berlalu dan bulan berganti Rosi tak pernah cerita dia diam seribu bahasa, kemudian kembali kesempatan itu ada disaat nenek Rosi pergi pesta selama 2 hari dan anton juga mempunyai kesempatan dia pergi keluar rumah dan kembali semaunya dia karena suasana gak kerja.

Anton berusia kurang lebih 20 Tahun dan Anton pada saat masih belum menikah, Anton bercanda seolah sepasang kekasih terhadap Rosi dan memang sudah Akrab dan pada saat itu Rosi sudah mulai mengerti arti ajakan Anton dengan kerling matanya mengajak kerumah yang sebelumnya duduk diteras rumah, duduk berdua sambil makan kacang sambil nonton dan kakak sibuk main kuaci diluar, dan setelah selesai Makan kacang dan Anton membereskan Rumah dan membersihkan agar tidak kotor, lalu Anton dengan mengajak Rosi berantam main pukul-pukulan terus langsung menangkap Pinggang Rosi dan segera menggendong Rosi dan langsung dibawa kekamar lantai 2 setelah dikamar Anton memeluk Rosi dari belakang dan mengajak Rosi cerita tentang kejadian sebelumnya dia bertanya" Rosi kenapa bisa sakit Adek kecilku" Rosi tidak menjawab hanya terdiam saja, lalu Anton memutar badan Rosi untuk menghadap ke wajah Anton sambil menarik dagunya dan berkata" itu tidak Apa-apa semuanya akan baik-baik saja jika kamu gak bicara dan gak cerita, " dan Rosi yang lugu tak tau Apa-apa hanya menganggukkan kepalanya saja, lalu Anton mencium kening Rosi dengan sangat lembut dan lama sedikit sambil memeluk rapat Rosi tanpa ada batas kecuali baju.

Desahan Nafas Anton terasa sangat kencang saat memeluk Rosi dan Rosi hanya merasakan kehangatan karena pada saat itu Rosi tulus gak tau Apa-apa dan hanya mengikuti apa kata Anton seolah-olah orang yang paling bodoh tak tau Apa-apa pikiran Rosi memang kosong gak mikir kedepan atau masa depan hanya Rosi tau ya menjalani hari-hari seperti biasanya yang takut dimarah, takut dibentak jika salah ngomong dan menjadi pemurung, Rosi hanya bisa bercanda tertawa merasakan belaian seperti seorang papa yang dia rindu, yang walaupun kenyataannya Rosi masih punya papa yang sudah menikah lagi dan tinggal jauh dengan Rosi, dan semuanya canda, dimanja, dibelai dimewahkan uang jajan hanya bisa didapat dari si Anton, yang jelas-jelas si Anton memanfaatkan keluguan si Rosi.

Anton mencium seluruh tubuh Rosi hingga ke miss. v dia membuat Rosi menggeletar dan membuat Rosi merasakan kehangatan yang sangat membuat Rosi hanya diam dan melihat Reaksi Anton menggariangi seluruh tubuh Rosi,Rosi merasakan kalau Anton itu sudah kehilangan akal sehatnya sehingga dia tak perduli apa yang terjadi dikemudian hari.

Anton gak sabar mengeluarkan mr. happy nya dan menggosok-gosokkan tangannya di mr. happy nya dan sambil mengarahkannya di bibir miss. v saat pertama Anton menggosok-gosokkan dibibir Miss. v, Anton dengan perlahan menekan sedikit kedalam miss.v Rosi dan Rosi memejamkan mata dan ditarik lagi sama Anton mr. happynya digosok ulang lagi dan ditekankan lagi lebih dalam kira-kira 2 cm dan Rosi merintih kesakitan dan Anton berhenti tidak melanjutkan lagi melainkan mengosok-gosokkannya diatas bibir miss.v Rosi sampai cairan keluar lagi dari mulut mr. happy nya.

Anton tersenyum dan mencium kening Rosi dan bilang tidak begitu sakit kan karena kemarin paling 1 cm yang masuk sekarang 2 cm jadi gak Apa-apa lama-Lama kamu nanti pasti terbiasa, dan Rosi hanya diam dan mengangguk, dan Anton kalau kamu gak enak badan nanti beritahu saya agar saya beli obat ya sambil memberi uang jajan dengan jumlah yang cukup dan Anton tidak lupa mengingatkan Rosi supaya tidak cerita sama siapapun kecuali terhadap Anton.

Hari kedua juga demikian nenek Rosi belum pulang dan Anton datang entah dari mana Rosi gak tau Anton tinggal dimana yang taunya hanya Anton itu supir mobilnya dari si nenek dan kalau kemalaman kerja baru Anton nginap dirumah nenek Rosi, berulang lagi ini tanpa basa basi Anton datang dipagi hari dan Rosi lagi memasak didapur Anak sedangkan sikakak pergi ngasih ternak makan di Rumah nenek yang lainya yang tak jauh dari rumah nenek tempat kediaman Rosi paling lama makan waktu 20 menit jalan kaki.

Anton dengan sigap membantu Rosi memasak agar segera selesai dan membereskan dapur sambil bercerita dan tanya-tanya kalau" kakak ada dimana" lalu Rosi dengan polosnya menjawab" pergi memberi ternak makan"lalu dengan senang Anton langsung memeluk Rosi dari belakang dan berkata " nanti kalau udah siap semuanya kita main-main lagi yuk di loteng" lalu Rosi hanya diam menatap mata si Anton.

Tanpa menunggu lagi karena Anton tau waktu gak banyak sebentar lagi kakak Rosi pulang dia pun langsung mengendong Rosi ke kamar lantai 2 atau keloteng, langsung mencium kening Rosi dan segera membuka baju Rosi dan Rosi hanya terdiam melihat Anton dan gak bergerak sama sekali hanya diam dan melihat melihat reaksi Anton, Anton langsung mencium dan menjilat bibir miss.v dan cium dilumat dan dihisap dan digigit kecil-kecil membuat Rosi menggelintir, dicium lagi dan dimasukkannya seluruh lidahnya di miss. v dan membenamkan mulutnya didalam miss. v sedangkan Rosi hanya merasakan panas diarea Kakinya hingga keubun-ubunnya dan Rosi mengangkangkan paha nya karena merasa kepala Anton tidak leluasa untuk melumat bibir miss. v nya, hampir 15 menit Anton hanya bermain dengan s

mulutnya di miss. v nya Rosi hingga Rosi memejamkan mata dan membaringkan tubuhnya di kasur yang tadinya Rosi posisi duduk dan Anton posisi Jongkok, karena Rosi merasakan kehangatan dan akhirnya Rosi Menidurkan badannya dikasur dan Anton langsung mengikuti pergerakan Rosi dengan waktu yang sangat singkat karena takut ketahuan sama kakak Anton gemetaran membuka celananya dan mengeluarkan mr. happy nya dalam posisi lancang depan, dan Anton langsung memeluk Rosi serta mencium lehernya Rosi dan perut pinggang dan kembali lagi di miss.v dan langsung mengarahkan mr. happy ke miss. v Rosi dan dengan perlahan-lahan Anton membenamkan mr. happy di miss. v Rosi mulai dari 1 cm lanjut 2 cm naik turun Pelan-pelan dan ditekannya lagi Pelan-pelan hingga 3 cm dan Rosi menjerit lagi sakit, dan dicabut kira-kira 1 cm karena dari 1 ke 2 cm udah tidak begitu sakit tapi masih terasa nyeri, sedangkan dimasukkannya 3 cm terasa sakit dan terasa banget koyaknya, dan Anton hanya bermain di antara 1 cm dan 2 cm hingga dia mengeluarkan cairan didalam miss. v Rosi dengan terasa hangat banget.

Anton segera bergegas pakai baju dan Anton juga segera memakaikan baju Rosi dan berkata " itu kakak udah datang cepat pakai bajumu nanti kita ketahuan, nanti kalau dia datang keatas kamu pura -pura tidur buka saja pintunya dan Anton sembunyi di bawah tempat tidur" gak lama kemudian kakak datang mengetok kamar dan berkata" kenapa kamu cepat sekali tidur ini kan baru pagi," lalu Rosi jawab Rosi gak enak badan kak" lalu Kakak Rosi bilang " ya udah tidur aja lagi" gak lama kemudian kakak pergi turun tanpa menaruh curiga, Anton yang masih berada di Bawah tempat tidur keluar dengan Pelan-pelan dan menarik badan Rosi untuk mencium kening Rosi dan berkata " Anton sayang Rosi, Rosi memang pintar" lalu lergi berlalu duduk di emperan loteng sambil merokok Sementara Rosi melanjutkan tidurnya sambil melap dan membersihkan cairan yang ada di Miss. v Rosi.