Chereads / Ahli Senjata Terkemuka / Chapter 22 - Bahkan Ususnya Berwarna Hitam

Chapter 22 - Bahkan Ususnya Berwarna Hitam

Matanya melebar, Cai Wei dengan ragu berkata: "Nona Muda Ketiga … ini … ini tidak terlalu baik bukan? Hari itu, Nona Muda Keempat pasti sedang mengalami kesulitan, yang menyebabkannya bertingkah seperti itu. Jika kabar ini tersebar ke ibukota, betapa akan memalukannya hal itu …. "

Huang Yue Li mencibir: "Aku justru ingin ia dipermalukan!"

Tapi, Nona Muda Ketiga, kesucian Nona Muda Keempat benar-benar akan dipertanyakan. Maka dengan identitas anda sebagai Nona Muda di Rumah Bangsawan ini juga akan terkena dampaknya …. "

Bukankah akupun juga sudah dijebak oleh yang lain, dengan mengatakan bahwa diam-diam aku bertemu dengan seorang lelaki, dan telah kehilangan muka? Kehilangan reputasi apalagi yang perlu kutakutkan?"

Huang Yue Li tampak kehilangan kesabaran dan melanjutkan: "Cukup, dilihat dari sudut manapun, kau tidak tampak seperti pelayanku sama sekali! Pergi dan lakukan seperti apa yang kuminta!"

Melihatnya marah, Cai Wei pergi dan melakukan tugasnya.

Sambil mengerutkan kening, Huang Yue Li menebak bahwa pelayannya telah sangat dipengaruhi oleh tuan sebelumnya. Keberaniannya bahkan lebih kecil daripada kutu buah. Bagaimana hal ini dapat diterima? Ia harus menemukan waktu yang tepat untuk melatih keberanian Cai Wei!

Ketika Cai Wei pergi, Huang Yue Li mengunci pintu-pintu menuju ruang belajar. Ia juga memasang jebakan kecil untuk menghalangi orang lain masuk.

Burung Api Kecil yang seperti bola berbulu itu kemudian terbang keluar dari lengan bajunya. Setelah mendarat, ia berubah menjadi seorang bocah yang berwajah sombong.

Di antara mata yang besar, bulat dan keungu-unguan itu nampak ekspresi wajah yang menghina.

"Bagus! Perempuan iblis, kau terlalu licik. Tanpa malu! Baru pagi ini kau menerima perak dari tante yang bau dan aneh itu, dan sekarang kau hendak menyebarluaskan berita buruk tentangnya! Apakah kau masih memiliki hati nurani seorang manusia?"

Huang Yue Li tidak merasa salah sama sekali.

"Jadi kenapa jika aku mengambil perak-peraknya? IOU itu adalah sesuatu yang ia tulis sendiri. Melunasi hutang adalah hukum surga. Jika ia tidak mau aku menyebarkan berita itu, apakah ia membayar uang untuk membungkamku?"

Burung Api Kecil itu membalasnya: "Dan IOU miliknya … bukankah kau menipunya sehingga ia menandatangani kertas itu? Kau sudah menerima sejumlah uang, tapi kau masih mau menerima uang bungkaman?"

Huang Yue Li dengan dingin membalas: "Bajingan cilik, kuperingatkan agar kau tidak berbicara sembarangan. Tipuan apa? wanita itulah yang pertama kali datang kesini untuk menghancurkan barang-barang milikku. Semua yang kuterima sesuai dengan kompensasi dari aspek psikologi. Mengenai perihal uang bungkaman, itu adalah hal lain. Siapa yang suruh Bai Ruo Yan berlari sambil telanjang? Mata diganti mata, setiap hutang sekecil apapun harus diperhitungkan dengan jelas. Aku tidak sembarangan meminta uang!"

Burung Api Kecil itu benar-benar kaget dengan perhitungan Huang Yue Li yang memalukan.

Perempuan iblis ini tidak hanya hitam di luar, bahkan ususnya pun hitam!

Seseorang tentu akan merasa iba pada Nona Muda Keempat karena menyinggung wanita iblis ini. Bahkan jika ia tidak mati, ia hanya akan merontokkan lapisan kulit!

Tepat saat ia berpikiran kosong, Huang Yue Li mengangkatnya.

Dan saat ia hendak memberontak, ia dijatuhkan ke dalam perapian yang terbuka.

Dengan senyuman di wajahnya, Huang Yue Li bertanya dengan nada yang manis dan hangat: "Adik kecil, tolong kakak perempuan ini dengan sesuatu ya?"

"Kau … apa yang ingin kau lakukan?"

Dengan sangat hati-hati, bocah itu melangkah mundur.

Baru sesaat yang lalu, wajahnya dipenuhi dengan perhitungan yang jahat dan dalam sekejap mata, ia penuh dengan senyuman yang manis. Burung Api Kecil itu tidak merasa tergerak, namun sebaliknya ia dapat merasakan butiran-butiran keringat dingin mengalir.

"Sangat mudah, hanya hal yang sangat, sangat, sangat kecil. Kau tahu untuk mengilang sebuah persenjataan, kekuatan dan kualitas dari api itu sangatlah penting. Sebagai burung api yang mistis dan sangat mulia, api yang kau ciptakan pasti sangatlah kuat bukan? Jika kau menghembuskan hembusan api kecil dan membuka mulutmu untuk membantu, kau akan sangat membantu kakak perempuan ini. Bukankah itu mudah?"

Dengan marah bocah cilik itu menggelengkan kepalanya.

"No can do! No can do! The Phoenix's true flame is something formed from our origins. I am still young, if I were to recklessly spit out flames, then it could drastically affect my future growth and development!"