Chapter 4 : Pengembara Kegelapan
Bulan bersinar terang dimalam hari dan terlihat besar di atas langit langit
Aku sudah menjaga benteng ini dari sore sampai tengah malam
Aku tidak melihat satupun monster dari tadi...entah kenapa aku mempunyai firasat buruk tentang malam ini
"Ada apa bocah laki-laki?, apakah kau ingin tidur?"
Orang ini adalah pemimpin prajurit yang menjaga tempat ini dan prajurit yang menjaga tempat ini ada enam orang.
"Bukan itu, aku hanya memiliki firasat buruk kerena malam ini tidak ada monster dan kata kalian semua pasti ada monster setiap malamnya"
"Benar, entah kenapa malam ini cukup aneh...tapi tenanglah dan juga anda harus waspada setiap saat kerena anda adalah petualang peringkat tembaga
Entah kenapa aku merasa dia sedang mengejekku, dan aku harus sabar
"Aku tahu akan hal itu!"
Aku melanjutkan mengawasi kuburan dari atas benteng
Entah kenapa aku merasa melihat bayangan yang berbentuk seperti bentuk naga dari kejauhan yang tertutup oleh kabut dan semakin lama semakin jelas dan aku merasa curiga.
"Lihat!, disana sepertinya ada sesuatu"
Aku menunjuk ke arah bayangan naga itu
Setelah aku mengatakan semua prajurit melihat ke arah sana
" apakah itu sebenarnya?"
"Lihat!, disana ada zombie!!!"
"Bukan hanya zombie, disana ada skeleton!"
"T-tidak, itu adalah pasukan zombie, dan skeleton dengan jumlah ratusa- tidak ribuan!!"
"Mustahil... pasukan monster yang banyak sekali mengarah kesini"
"Lihat...di belakang para zombie,dan skeleton itu!"
Itu adalah bentuk naga yang ada di barat tapi tidak memiliki daging hanya memiliki tulang saja
"Itu...skeletal Dragon!"
"Ada...lima skeletal dragon"
Para prajurit itu ketakutan dan membuat wajah putus asa kerena melihat ribuan undead dan lima skeletal dragon
"Percuma...kita bertarung, ayo kita lari saja"
Para prajurit itu setuju dan turun dari benteng dan melarikan diri
Sebelum para prajurit melarikan diri...
"Para tuan tuan prajurit...aku petualang Kara si pengembara Kegelapan akan memusnahkan pasukan monster dan skeletal dragon ini"
Ah...penyakit chuunibyou saat kelas 2 smp kambuh lagi....aku ingin menangis kerena malu.
"Jangan berkata yang tidak-tidak, disana ada ribuan monster dan lima skeletal dragon...juga kau hanya petualang peringkat tembaga"
Aku mengeluarkan Kusanagi, dan melompat dari benteng menuju pasukan monster itu.
Aku pertama menghabisi monster yang hampir mendekati kota.
"[Linear] [Shooting Star] [Star Splash] [Flashing Penetrator]"
Aku menggunakan empat keterampilan pedangku, maksudku aku hanya secara tiba-tiba untuk meneriakkan nama sebuah skill, dan Ribuan zombie, dan skeleton telah terhabisi olehku, tak kusangka seranganku bisa seperti ini.
Aku menuju ke skeletal dragon dan menghabisi monster yang menghalangi jalanku.
-------------------
"Mustahil...."
"Bagaimana bisa dia menghabisi semua pasukan monster itu itu?"
"Apakah dia benar-benar petualang peringkat tembaga terlebih lagi dia hanya seorang anak remaja...itu mustahil"
"Dia tadi menyebutnya Kara si pengembara kegelapan kan...mungkin saja kita sudah melihat seorang pahlawan yang akan melawan Raja iblis!"
"Kita harus memberitahukan guild petualang dan walikota dulu...ayo pergi"
---------------------
Setelah aku melewati dan menghabisi pasukan monster, aku sampai di depan lima skeletal dragon dan dibelakang skeletal dragon ada seorang kakek botak yang sepertinya adalah dalang dari semua masalah ini.
"Kamu....siapa kamu?...bagaimana kamu kesini?"
"Itu sudah pastikan, aku menghabisi pasukan-pasukan monster yang lemah itu!!"
"Jadi kau menghabisi pasukanku sendirian, dan kau bukanlah seseorang yang terkenal rupanya, .terlebih lagi di lehermu adalah medali peringkat tembaga, jangan membuatku tertawa, bagaimana bisa petualang peringkat tembaga bisa kesini sendirian"
"Terserahlah....tapi yang ada didepanmu ini memiliki kekuatan yang tidak bisa kau bayangkan"
"Jangan bercanda kepadaku bocah ingusan....skeletal dragon serang dia"
Skeletal dragon itu bereaksi dengan perintah itu dan lima skeletal dragon menyerang bersamaan
"Sebaiknya aku harus menyelesaikannya dari tadi...buang buang waktu bukanlah gayaku... "
Aku menarik kusanagi, dan bersiap menyerang.
"Jangan bergerak, kau hanyalah tulang-belulang [Star Slash]"
Aku menggunakan salah satu skill pedangku dan tiga dari lima skeletal dragon hancur berkeping-keping oleh skill ku.
Kerena aku baru saja menghancurkan tiga skeletal dragon, kakek itu terlihat kebingungan entah bagaimana.
"Beritahu aku siapa kau sebenarnya?...petualang peringkat adamantium?"
Terlihat jelas bahwa kakek ini ketakutan, putus asa dan .marah.
"Aku tidak perlu memberitahukan siapa aku sebenarnya kerena percuma aku mengatakan kepada orang yang akan mati....kakek tua kau sudah terlalu lama hidup"
"Tidak...tidak....aku tidak akan mati disini...ditempat seperti ini!!!"
"Ya ampun,ini sangat merepotkan...ah sudah waktunya untuk mengakhiri ini"
" Skeletal dragon!!"
Menanggapi si kakek itu, kedua skeletal dragon itu menyerang dengan ekornya ke arahku.
"Percuma, rasakan ini!"
Bola-bola kecil berwarna hitam, dan putih berkumpul di tangan bersatu, dan menjadi besar lalu mengecil.
"kakek, kau sudah terlalu lama hidup, biarkan aku mengakhiri hidupmu itu, [Ledakan Yin, dan Yang]"
Aku menembakan bola kearah kakek tua itu dengan kecepatan yang normal.
"Lindungi aku, skeletal dragon!"
Skeletal dragon mencoba melindungi kakek dengan sayapnya, dan bola yang kutembakkan tadi mengenai sayap skeletal dragon setelah itu....
Bom*Bom*Bom*
Ledakan yang sangat dashyat dengan suara yang keras mengakibatkan sekitarku menjadi kawah danau yang besar, dan kakek dengan skeletal dragon menghilang.
"Mereka menghilang, apakah mereka menjadi abu?"
"bukankah aku tidak mendengar teriakan sama sekali!, dan juga kekuatan ini terlalu menakutkan!"
aku merasakan kepuasan batin...aku merasa sangat senang sekali bisa membuat sihir yang tidak kusangka bisa ku gunakan didunia ini
"Terima kasihku untuk siapa saja yang membuat lubang hitam itu...jadi aku melihat dunia yang dipenuhi sihir ini...didunia ku dulu manusia tidak ada yang bisa membuat sihir seperti ini"
*Krak*
Aku menjadi waspada setelah mendengar langkah kaki
Setelah aku melihat asal suara kaki itu aku melihat seseorang yang memiliki tanduk dikepalanya dan memiliki sayap dipunggungnya...satu hal yang ada dipikirkanku yaitu iblis
Aku berpikir kerena ini dunia lain dan disana ada monster jadi setelah aku melihat iblis itu aku tidak terkejut
Wajahnya terlihat seperti ketakutan bercamput dengan keterkejutan
"Jadi, iblis juga terlibat ya"
Sudah kuputuskan bahwa manusia dan iblis itu bermusuhan seperti yang ada di cerita, jadi aku akan melawannya.
"Eh..."
Iblis itu sadar dari ketakutannya setelah mendengar suaraku
"Kalau begitu kau juga akan bernasib sama dengan temanmu ini [Dragon Lightning]"
Petir yang berbentuk naga keluar dari jariku dan menuju Demon
Iblis itu menjadi hangus sebelum sempat melawan.
"Ah....aku sudah sangat ngantuk.!"
Sekarang Aku sudah menyelesaikan masalah ini jadi apa yang aku lakukan sekarang?.
"Hey, Kamu yang disana!"
Aku melihat kebelakang untuk mencari tau asal dari suara itu....dan ternyata itu adalah guild master Berthold Rubo dan beberapa tim petualang lainnya.
Guild master dan petualang lainnya menghampiriku
"Apakah kau baik-baik saja?"
"Tentu saja,aku baik baik saja apakah kau melihat ada luka di tubuhku"
Guild master menanyaiku kerena khawatir dan petualang lainnya menyelidiki tempat itu
"Anda harus menjelaskan apa yang sedang terjadi disini...lebih baik kita pergi ke guild ada ruangan ku disana"
Kami berdua kembali kekota dan pergi guild sedangkan petualang lainnya masih menyelidiki tempat itu.
__________________________________
Bersambung
Dukung cerita ini dengan memberi vote dalam setiap chapter.
Terima kasih telah membaca.