Daniel sedari tadi sibuk menggulingkan badannya di ranjang tempat tidurnya sambil senyum senyum sendiri dengan dunia khayal nya.
Ya Daniel dalam suasana hati yang senang saat ini, pasalnya baru saja Daniel menghabiskan malam nya dengan mendengarkan suara Jenni lewat telefon.
Lalu jam berapa saat ini ? bukankah Daniel tadi menghabiskan malam nya dengan menelfon Jenni ?
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 03.00 AM, dan sampai saat ini Daniel belom juga mengantuk.
Daniel terlalu senang dengan keadaannya saat ini, karena pada akhirnya Daniel menemukan cintanya.
Tapi apakah Jenni merasakan perasaan yang sama dengan Daniel ?
Entah lah Daniel belom tau mengenai hal itu. Namun yang pasti adalah Daniel sudah meyakini dirinya bahwa baru Jenni lah yang dapat mengisi kekosongan hati nya, dan tentunya orang yang ia cari.
Setelah satu jam berlalu, akhirnya manik Daniel tidak dapat menahan rasa kantuk yang mulai ia rasakan. Daniel pun memasuki alam mimpinya yang indah.
***
"Jen" ucap seorang wanita paruh baya yang kini menghampiri Jenni ke samping ranjang Jenni.
"Eunghhh"
Jenni mengerjapkan maniknya, dan menggeliatkan tubuhnya sejenak.
Wanita paruh baya itu tampak tersenyum tulus ke arah Jenni.
Jenni pun membalas senyuman wanita itu.
"Morning Mom"
"Morning sayang .., cepat bangun terus mandi, mom sudah nyiapin sarapan kamu tuh di meja" ucap wanita itu sambil mengusak rambut Jenni.
"Hng"
Jenni pun beranjak dari ranjang nya, menuju toilet untuk membersihkan dirinya.
Jenni hanya tinggal berdua dengan mamanya, karena papa nya sudah meninggal sejak 3 tahun yang lalu, tepat saat Jenni akan masuk universitas, dan semenjak itu juga kehidupan Jenni sedikit berubah.
Semuanya kini di tanggung oleh mama nya, untuk itu agar Jenni tidak membebankan mamanya Jenni berjuang untuk mendapatkan beasiswa yang ada di kampusnya.
Jenni bukanlah tipikal gadis manja, melainkan seorang gadis yang mandiri, dan mempunyai cita cita dan target dalam hidupnya.
Karena bagi Jenni jika dia mempunyai target atau rancangan untuk hidupnya, maka apa yang akan dia lakukan akan jelas, dan tentu saja akhirnya akan tercapai bukan ?.
Namun hanya satu hal yang selama ini Jenni belom memperhitungkannya, yaitu .... jodoh / pasangan adalah hal yang sebelumnya Jenni kesampingkan.
Jenni baru saja menyadari nya hal tersebut, setelah bertemu dengan .....
...Daniel Alexander
Seorang pemuda yang sebelumnya tidak pernah ia duga akan hadir di kehidupannya.
Entah mengapa Jenni selalu merasa nyaman dengan keberadaan Daniel, bahkan terkadang Jenni merasa dilindungi oleh sosok Daniel.
Setelah menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk membersihkan diri Jenni melangkahkan kaki nya menuju meja makan, dan menyantap sarapannya yang sudah disiapkan oleh mama nya.
"Jen, mom berangkat kerja dulu ya" ucap sang mama sambil mengecup pipi Jenni.
"Hati hati mom"
Mama Jenni pun melambaikan tangannya, dan melangkahkan kaki nya keluar dari rumah.
Seperti biasa setelah Jenni selesai sarapan Jenni merapihkan kembali alat makannya, dan menuju ruang khusus yang berada di rumah nya.
Ruangan khusus tersebut sengaja di buat oleh papa Jenni untuk nya melampiaskan kreatifitas nya dalam menyalurkan hobby Jenni.
Jenni mengambil satu kanvas kosong, dan mulai menoreh kan garis garis abstrak sesuai isi hati nya hari ini.
Berhubung hati Jenni sedang senang, maka dari itu torehan torehan dari tangan Jenni terasa hidup dan menyenangkan.
Bahkan tanpa sadar ujung ujung sudut bibir Jenni tak turun sedikit pun.
'Apakah aku benar benar sedang jatuh cinta ?'
Itulah kata yang terlintas di otak Jenni saat ia sadar bahwa ia terus tersenyum saat bangun dari tidur nya hingga saat ini.
Pipi nya mulai memanas dan merah saat memikirkan kata yang terus terlintas di otak nya "Jatuh Cinta" .
———