Chereads / Tuan CEO, Lukis Cintaku Di Hatimu / Chapter 22 - Carl Alexander (2)

Chapter 22 - Carl Alexander (2)

Dengan langkah gugup Jenni melangkahkan kaki nya menuju restoran yang bisa dibilang mewah, tempat dimana Jenni dan juga pria bernama Carl Alexander saling bertemu.

Perasaan yang cukup gelisah kini menghampiri dirinya.

Sejujurnya ia ingin menelfon kekasihnya untuk memberitahukan mengenai keberadaannya saat ini,sekaligus memberitahu mengenai orang yang akan ia temui, namun dihati kecil nya justru mengatakan hal sebaliknya, maka dari itu ia akhirnya mengurungkan niatnya untuk memberitahukan pada Daniel.

Semakin kaki nya melangkah ke dalam restoran tersebut, semakin jantungnya berdegup cepat.

Entahlah ia merasa gelisah, dan otak nya belum bisa menyimpulkan alasan dari Tuan Carl ingin bertemu dengannya.

"Permisi ... perkenalkan saya Jennifer Dean," ucap Jenni sambil membungkukan badannya sedikit pada Tuan Carl berusaha sesopan mungkin.

Jenni tak ingin Carl nanti nya memiliki kesan buruk padanya.

"Silahkan duduk," ucap Carl pada Jenni.

Jenni pun mendudukkan badannya pada bangku yang sudah disediakan oleh Carl.

"Jadi ... sudah berapa lama kau bersama dengan putraku ?" tanya Carl singkat, dengan wajahnya yang tampak datar menatap lurus pada Jenni.

Jenni meneguk saliva nya kasar.

Ia seperti sedang mengikuti ujian sidang.

"Belum lama ini Tuan Carl," ucap Jenni.

Carl mengetukkan jarinya pada meja yang ada dihadapannya, dan tak lama ia menyodorkan buku menu makanan pada Jenni.

Jenni tentu saja langsung menerima buku menu itu, ia tak mungkin menolak nya.

Beberapa pilihan menu makanan Jenni lihat satu persatu dan setelah ia akhirnya menentukan pilihan makanan yang ia pilih, barulah ia meletakkan buku tersebut di meja.

Carl menganggukan kepalanya pelan, dan memanggil pelayan agar dapat memesan makanan yang akan mereka pesan.

Suasana tampak sunyi ketika menunggu makanan yang akan mereka makan di restoran tersebut, hingga akhirnya Carl yang tiba tiba membuka suaranya kembali.

"Apa yang membuat mu jatuh cinta pada putraku ?" tanya Carl kembali pada Jenni.

Jenni sedikit memainkan jemarinya di bawah meja.

"Semuanya ... aku tak tahu hal yang membuatku jatuh cinta padanya," ucap Jenni pada Carl.

Sebuah senyuman tipis tampak di wajah Carl.

Carl sadar jika putranya memilih kekasih pasti memilih alasan.

Daniel yang ia kenal adalah putra yang selalu memilih jika berkaitan dengan wanita.

"Lalu apa pekerjaanmu ?" tanya Carl pada Jenni.

Ughh ... rasanya Jenni ingin keluar dari zona saat ini, badannya terasa kaku, dan tangannya mulai terasa dingin menghadapi ayah dari Daniel.

Jenni berusaha mengontrol deru nafas nya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Carl.

"Aku masih kuliah ... belum bekerja," ucap Jenni jujur.

Carl tampak menganggukan kepalanya.

Belum sempat Carl mengajukan pertanyaan kembali, seorang pelayan tampak datang menghampiri keduanya sambil membawa makanan yang sebelumnya mereka pesan.

Setelah nya keduanya pun memilih untuk makan terlebih dahulu, sebelum melanjutkan pertanyaan dari Carl.

Jenni tampak bersyukur bahwa ada jeda untuk nya bernafas lega dari pertanyaan pertanyaan Carl.

Dilain sisi .....

Seorang pemuda yang memang ditugaskan untuk melindungi Jenni dari jauh, tampak sedang menelfon seseorang.

Pemuda itu tampak menganggukan kepalanya pelan mendengar instruksi dari seberang telefon, bahkan manik nya tak lepas dari Jenni walaupun posisi nya masih menelfon seseorang.

Setelah percakapan yang intens dengan seseorang di telefon, pemuda itu tampak dengan sigap ditempatnya.

***

Daniel tampak menggenggam handphone nya erat, sungguh ia kaget saat diberitakan oleh bodyguard yang menjaga Jenni.

"Mengapa papa menghubungi Jenni ?, apa papa selama ini mengawasi ku ? Aissh ... mengapa aku tak menyadarinya," keluh Daniel sambil memejamkam maniknya.

Pikirannya kini sudah kesana kemari memikirkan alasan Carl menemui Jenni, ia takut ayah nya akan menanyakan hal yang aneh aneh pada Jenni.

Setelah berfikir cukup lama, akhirnya Daniel memutuskan untuk menelfon Carl.

Pada nada sambung pertama, Carl tidak mengangkatnya, namun pada nada sambung kedua barulah Carl mengangkat telefonnya.

Daniel tidak langsung menanyakan pada Carl mengenai alasannya menemui kekasihnya itu, melainkan Daniel mencoba mengorek Carl dengan memancing pertanyaan akan dimana keberadaan Carl saat ini.

Jika ia langsung menanyakan mengenai Jenni, maka Carl akan mengetahui bahwa Jenni dijaga oleh bodyguard suruhannya itu.

Carl yang tak ingin berbohong pada Daniel, ia mengatakan bahwa sedang berada di restoran.

Ya Carl tidak bohong bukan ?

Daniel mengiyakan perkataan Carl, dan menanyakan kembali apakah Carl dalam posisi sendiri atau bersama seseorang.

Carl tak ambil pusing, ia mengatakan pada Daniel bahwa ia sedang makan bersama seseorang.

Jujur Daniel sempat bingung apa yang harus ia katakan pada Carl agar menanyakan keperluan Carl dengan kekasih nya itu.

Baru saja Daniel hendak bertanya pada Carl dengan pertanyaan yang sudah ia persiapkan agar dapat menjurus dengan hal yang ingin ia katakan pada Carl, namun Carl justru dengan cepat menyelak dan mengatakan pada Daniel bahwa ia akan memutuskan telefonnya itu.

Seketika Daniel terdiam, ia hanya dapat membeku dengan telefonnya itu.

"Aishhh ... mengapa menjadi seperti ini ?" cicit Daniel sambil mengusak rambut nya pelan.

Setelah nya ia memberi pesan pada Jenni menanyakan lokasi ia berada, dan mengatakan bahwa ia ingin menjemputnya.

Tak lama pesan Daniel pun terbalas, bahwa Jenni mengatakan sedang berada di luar, namun ia mengatakan bahwa ia akan pulang sendiri.

Daniel membeku.

Ia tak menyangka bahwa kekasih nya akan menolak jemputannya.

Tak ambil pusing Daniel pun tetap memutuskan untuk bergegas ke tempat Jenni berada, ia ingin memastikan keadaan sang kekasih, walaupun kekasihnya sendiri tak mau di jemput olehnya, paling tidak ia dapat melihat wajah kekasih nya dari jauh, agar dapat menentukan apa yang terjadi melalui raut wajah Jenni.

'Aish ... papa ada ada saja, mengapa tak menanyakan padaku lebih dulu,'

——

Leave Comment, and Vote