Chereads / about is love / Chapter 43 - bab 43 : ada apa dengan jantungku,?

Chapter 43 - bab 43 : ada apa dengan jantungku,?

Seminggu sudah berlalu...

Hari ini tepat semua rencana yang sudah mereka hadapi sudah terstrategi dengan baik.

"Apa kau baik-baik saja sayang?" rangkulan hangat yang tiba tiba datang di antara bahu lisya yang mulus itu pun terasa hangat.

dengan ekspresi terkejut lisya menoleh dan tersenyum lembut, dia mengangguk seakan memberikan kalimat 'aku baik baik saja' lewat tatapan telepatinya.

"Apa yang sedang kalian lakukan" suara yang tiba tiba datang itu membuat lisya baik Darrel kini menghela nafas mengejek.

"Kenapa kau datang, bukannya kau bilang ada urusan lebih penting" lisya berucap tersenyum miring, melepaskan diri dari pelukan Darrel, takutnya nanti di lihat oleh anak bawah umur.

"Kenapa? kalian tidak suka aku datang" wildrick memasang wajah berusaha terlihat biasa saja.

"Kenapa kau di sini, kau bilang tidak ingin datang" seorang gadis belia cantik memakai gaun berwarna biru kini mendekat jangan lupakan orang lain yang berjalan dengan anggun di belakangnya.

"hmm" barucap dengan berlagak berfikir wildrick menimang tangannya dengan menggoda, menatap sosok yang berdiri di belakang zaera tapi tak ada pergerakan terpesona sedikit pun.

dan ini pertama kalinya dia mencoba menggoda seseorang tapi di abaikan ingat, di abaikan.

"Sudah, berhentilah saling memojokan" lisya yang sudah tertawa kini beralih menggenggam tangan gina dan menuntut tubuh zaera untuk pergi.

"Kalian mau kemana?" wildrick sudah berteriak kebingungan, mau pergi kemana mereka bertiga itu, dia sudah bersusah paya membatalkan semua rencana menyusup nya ke club. Demi bertemu gadis itu dan lisya ingin mengajak nya pergi.

"Tenanglah, aku tidak mungkin mengajak lady muda ini kabur" lisya mencoba menggoda gina,membuat si gina yang faham segera menarik pelan baju lisya.

Lisya tau kenapa dari tadi gina hanya mampu diam saja tak ada niat untuk berbicara, fikiran gina terlalu jelas untuknya, hari ini ya malam ini.

adalah penentuannya.....

semua rencana yang mereka jelaskan dari seminggu yang lalu, hari ini hanya ada dua kemungkinan.

bebas.

atau mati!

itulah yang terjadi, dan kini mereka berdua merahasiakan kejutan yang akan datang tepat malam ini, hanya mereka yang tau apa yang akan terjadi nanti.

****

"bagaimana apa kamu sudah baik kan?" zayn yang bertanya dengan raut wajah cemas kini sudah mengusap cepat bahu lisa kini masih memakai pakaian lengkap baju tidur tak ada niat untuk menggantikan dengan gaun yang telah di desain itu.

"Hentikan malik, kau membuatku tambah malu" oceh lisa dengan wajah memerah, selama ini dia selalu bersikap biasa saja tak mengerti.

tapi entah kenapa lama kelamaan dia merasakan detak jantung yang sangat aneh akan perlakuan zayn.

"Kenapa? apa aku membuatmu tak nyaman" wajah zayn kini sudah semakin dekat dengan lisa hanya terpisah dengan jarak satu inci.

wajah merona merah itu semakin tercetak dengan jelas, sekali dorongan jarak mereka hampir saja terkikis jauh jika zayn tidak menghentikan gerak lisa.

"Sebenarnya sudah lama aku ingin mempermasalahkan permasalahan di antara kita, dan hanya dengan cara menyelinap di ruang rias mu hanya itu jalan yang terfikir di kepala ku saat ini" ucap zayn di iringi smirk setelah menahan pergerakan lisa yang memberontak.

"baby kecilku, kenapa seminggu ini aku perhatikan kau semakin menghindari ku" lanjut nya lagi kini menatap fokus ke arah bola mata lisa.

"Menjauh" ucap lisa cepat kembali mendorong zayn kali ini berhasil di karena kan ada celah yang terlihat.

Wajah lisa yang memanas kini menoleh ke samping merabah dadanya yang seakan terasa aneh, kenapa dia harus merasakan hal ini? pasti karena rekomendasi baku cerita yang zaera berikan khusus untuk dirinya minggu lalu.

"malik, aku rasa aku butuh seorang dokter untuk mengobati ku" wajah lisa langsung serius, dia benar itu jalan baik dia membutuhkan dokter saat ini, untuk menanyakan permasalahan apa yang sudah terjadi pada dia.

"Apa kau merasa tak sehat akhir akhir ini" wajah zayn yang berubah sedetik kemudian,

"dimana, biar aku yang meng___".

"Dadaku, ya benar di dadaku, aku merasakan perasaan aneh dan sering berdebar-debar, jantung ku seakan ingin meledak" sahut lisa cepat kini wajahnya sudah menahan air mata memikirkan penyakit serius yang dia rasakan.

"Dan hal itu hanya bereaksi kepadamu malik, aku rasa kau tau cara mengobati nya karena itu hanya akan terjadi jika aku berdekatan dengan mu" sambung lisa kecil lagi, sudah seminggu dia memikirkan apa yang salah dalam dirinya ini.

dan hal ini sudah saat nya dia tanyakan penyebabnya dirinya begitu.

"atau kita jangan pernah berdekatan ataupun bertemu lagi, supaya jantung ku tak meledak"mata nya berkilat yakin seakan ini lah satu satunya solusi terbaik yang dia fikirkan.

reaksi yang zayn tunjukkan hanya terdiam speechless, dirinya sangat terdiam, cepat atau lambat perlakuan dia akan membuat gadis kecilnya ini mengerti perasaan apa itu, dia akan menjadi gadis dewasa nantinya.

"K..kau" suara zayn terdengar berat, seakan tercekat di tenggorokan nya.

"Kenapa malik, apa seserius itu ya, bagaimana caraku mengatasinya" lisa sudah panik kini menangis

wajah zayn semakin mendekat mengikis jarak di antara keduanya, sedikit saja dia maju maka bibir mereka akan salin bersentuhan.

"Apa yang sedang kau coba lakukan pada adik ku?" tarikan keras dari daun telinga dukses membuat zayn mundur tertarik kebelakang.

"Ampun, ampun, aduh pawang nya udah dateng" rintih zayn di antara jeweran lisya dan di seret keluar kamar.

Brak.....

pintu itu tertutup tepat di hadapan wajah zayn, tapi si empu nampak santai dan terkesan biasa saja.

"Adikmu mulai jatuh cinta padaku,eh ralat maksudku adikmu sudah mengerti bagaimana rasanya jantuh cinta" sahut zayn bahagia.

"APA! " teriak lisya terkejut mendekat ke arah lisa menjauhkan zayn.

"Apa bener lisa!" lisya yang terlalu terkejut kini menekan wajah lisa hingga bibirnya mengerucut lucu seperti ikan.

"lisya lady, hentikan, kau membuat lisa kecil seperti ikan sekarang" sahut gina yang sudah tertawa kecil melihat penampilan wajah lisa sekarang.

"k..ak.. lepa__" lisa berusaha berbicara walau terdengar sulit.

"Siapa yang mengajarimu lisa?" tanya lisya lagi, adiknya terlalu kecil untuk mengerti.

sepasang mata cantik itu menatap nyalang pada sosok yang berdiri tanpa dosa itu.

"Kau!" sahut lisya cepat.

"bukan aku" zayn mengendikan bahu tanda tak acuh.

'sepertinya saranku berhasil' langkah kecil itu perlahan mundur sedikit menjauh dirinya sadar ia penyebab ini semua sebelum semuanya menyadari kesalahannya.

"Zaera sayang?" panggilan halus itu seakan meremang di tekuk zaera saat gina memegang pundaknya secara tiba tiba.

"Ampun kak!" sahut zaera terkejut cepat.

lisya yang tahu itu penyebab akan lisa adalah zaera hanya menghela nafas pelan, cepat atau lambat lisa tetap akan mengerti.

"Padahal aku hanya menyarankan untuk membaca satu novel loh" zaera masih membela diri.

tak ada yang berniat memarahi zaera membuat zayn mencibir coba itu dirinya pasti sudah di kuliti oleh kakaknya gadis pujaan hatinya.

"Tidak! kau melakukan hal yang sangat benar adikku sayang" zayn tersenyum puas mengelus kepala zaera lembut.

sedetik kemudian dia sudah mencium bibir lisa yang lucu masih ditekan lisya dan berlari menuju pintu yang terbuka lebar sebelum dirinya di marahi.

"ZAYN!!!!!!!" bukan lisya yang berteriak .

melainkan lisa yang sudah marah dengan wajah merah seperti kepiting rebus, sebentar lagi dirinya akan dirias.

ini hari ulangtahunnya....