Chereads / about is love / Chapter 31 - bab 31 : wahana

Chapter 31 - bab 31 : wahana

hari ini mereka berdua nampak cantik dengan baju biasa kaos dan celana panjang, hitung hitung sebagai pengenalan lisya mengajak sang adik untuk bertamasya hari ini dirinya merasa sedih melihat lisa akhir akhir ini terdiam merenung sedih mungkin adiknya merindukan sang bunda

karena memang ini pertama kalinya bagi lisa berpisah dari kedua orang tuanya, hanya lisa satu satunya keluarga yang dirinya punya di sini ia harus bisa melindungi adik saru satunya ini tak terhitung berapa lisya begitu memperhatikan adiknya.

sepanjang perjalanan mereka pergi beberapa orang berlalu-lalang tertoleh kepala berkali kali hanya untuk melihat wajah mereka

"kita mau kemana kak?"suara lucu lisa kecil menyapa, lisya yang mendengar pertanyaan adiknya kini tersenyum lembut dan menundukkan

"jalan jalan kamu bosan kan berdiam diri di rumah?"sahut lisya di balas binaran mata bahagia oleh lisa

"horeeee"dirinya bersorak riang menarik tangan lisya agar lebih cepat

bahkan lisya sedikit kewalahan mengikuti nya

dirinya beberapa kali tertawa cengengesan melihat tingkah kelucuan adiknya yang sangat menggemaskan ini

********************

"ayolah tuan muda kau tidak boleh bersikap egois seperti ini"berulangkali nolan berjalan di belakang pemuda itu dan mencoba menghentikan kelakuan tuan mudanya yang begitu bersemangat untuk melarikan diri saat ini

"hust! jangan coba coba menghentikan ku nolan, kau bahkan tidak mengingat kelakuan mu yang sudah menghianati ku terlebih dahulu"balas pemuda itu cepat memasang wajah memelas seakan dia sangat kecewa saat ini

nolan yang mendengar rutukan tuan mudanya meringgis merasa bersalah dia yakin saat ini tuan mudanya yang baik dan lembut itu kecewa berat kepada dirinya

karena memang kemarin dia lah yang membantu untuk membujuk tuan mudanya ini agar mau mewakilkan kedua orangtuanya untuk menandatangani surat perjanjian ternyata merupakan perjodohan, kejadian yang begitu tak terduga nolan terpaksa membohongi tuan mudanya, dan ini memang sepenuhnya adalah kesalahan yang telah dirinya buat

"bukannya aku sudah meminta maaf padamu kesekian kalinya tuan muda"bantah nolan tak terima akan raut kecewa tuan mudanya itu bahkan kini dirinya menjelit terkejut

"sudahlah nolan biarkan saja dia marah, sudah dewasa tetapi kelakuan anak anak"suara perempuan mengintrupsi mereka berdua dengan nada yang menjengkelkan bagi pemuda itu tetapi lain hal nya dengan nolan dirinya merasa tertolong

"tapi nona, tuan muda berniat untuk menghentikan perjodohan ini"ado nolan kepada wanita yang jauh lebih muda ini bahkan dibilang masih anak anak dengan pemikiran yang dewasa

"dia tidak akan berani"senyuman smirk itu seakan menantang lelaki dihadapan nya

"oh ya kau yakin aku tidak akan berani?"balas pemuda itu cepat balas menantang

"tentusaja"dengan cepat perempuan itu balas menantang dengan mata jahil

"apa buk___"

"halo kak harry bisa kau menghubungi ma____"belum sempat perempuan itu menyelesaikan kalimatnya kini telpon genggam itu sudah berada di lain tangan

"hentikan ancaman mengesalkan mu itu" matanya menajam seakan menantang tapi tak mempan untuk perempuan notabenenya adik kesayangannya keluarga ini

"zaera"sambungnya lagi.....

***********************

setelah perdebatan panjang itu keputusan final berada di tangan zaera sang adik dia bahkan kini dengan bersemangat menarik tangan kakak tersayang nya menuju wahana pusat permainan terbesar di kota ini

tanpa memperdulikan wajah kakaknya yang sudah masam

"oh ayolah kak, tersenyum sedikit"kesal zaera melihat tak ada wajah tersenyum pada dirinya

bagaimana dirinya mau tersenyum karena saat ini di kepala tampannya ini sudah terbungkus dengan bando kelinci hampir membuatnya merasa gila

"oh kak louis, kau disini juga?"zaera berucap dengan semangat, melihat sosok lelaki yang seumuran dengan dirinya berjalan mendekat

"hai princess"Louis kini sudah menggendong zaera

"kenapa kakak bisa tau kami ada di sini?"tanya zaera bersemangat kepada salah satu teman akrab kakak

"ada yang mengadu padaku untuk di selamatkan dari dirimu"goda louis menahan tawa melihat penampilan sahabatnya yang terbilang jauh dari kata cool melainkan cute sejak kapan sahabatnya mau di aniaya seperti ini terkecuali bersama adiknya

mata zaera kini memicing tajam

"dasar pengadu"kesalnya kemudian tapi tak digubris oleh kakaknya

"kau ajaklah dia bermain"perintah laki laki itu lagi

"terus, kau?"luois bertanya merasa bingung

"mau menenangkan fikiran"balas lelaki itu dengan santai sebelum meninggalkan mereka berdua pergi

"kak zayn"teriak zaera tapu telat kini punggung itu sudah menjauh

"sudah biarkan dian, sekarang ayo kita bermain"ajak louis kemudian menggendong zaera menjauh

sementara itu tak jauh dari wahana temoat dirinya meninggalakn luois dan adiknya zaera

"ah kakak, aku mau, permen kapas itu"rengek seorang anak berusia delapan tahun pada kakaknya berusia 16 tahun.

"jangan dek, entar sakit gigi"ucap kakaknya kini beralasan pada adiknya, zayn terlihat memperhatikan nya, sampai akhirnya ia tersenyum lucu melihat aksi sang adik yang kian menjadi, bahkan kini ia mengesot ngesot di wahana permainan, membuat kakaknya tersenyum tak enak, pada orang sekitar.

"jangan malu maluin kakak deh, kita ini sedang di negeri orang"kakaknya berucap pelan seakan parah pada adiknya tapi tak tega, karena melihat wajah mewek adiknya.

zayn sungguh tertarik pada wajah imut itu dan ingin melihat

"you are a baby girl"ucap zayn, pada dirinya sendiri, saat melihat wajah itu secara sekilas

sementara lisa yang merasa diperhatikan hanya menoleh sebentar dan mengedip ngedipkan mata lucu

membuat seorang zayn menjadi salah tingkah sendiri, melihat hal itu membuat perhatian lisya teralih dirinya merasa binggung apa yang sudah menarik perhatian adiknya itu

matanya pun sampai terbelalak kaget

"lisa sayang, kamu main kuda-kudaan itu dulu ya"lisya berucap pelan setelah memberikan permen kapas yang berukuran besar itu kepada adiknya

tanpa jeda lagi lisa segera berlari dengan semangat menuju permainan yang dimaksud oleh kakaknya

.selepad kepergian lisa

mata lisya menatap tajam sosok itu

"apa mungkin sudah ketahuan?"dirinya berucap dalam kesendirian

"tidak mungkin aku sudah menyusun strategi kabur itu dengan rapi"sambungnya lagi

merasa takut dan cepat lisya berusaha menutupi sang adik dan kembali ke penginapan dengan tenang dirinya tak ini lelaki itu mengetahui keberadaan mereka berdua dan mengadukan nya kepada ibunda nya

dan saat kepala lisya menoleh dan melihat lagi sosok itu sudah menghilang

"lisa"panggilnya kemudian mencari adik perempuan nya

merasa binggung kapan permainan kuda itu berhenti dirinya bahkan tidak ingat

"lisa" lisya berlari dengan cemas mencari keberadaan adiknya, dan takut hal hal yang tidak dirinya inginankan benar benar terjadi