Tanpa 123 Yerim langsung memeluk Chanyeol dan menangis dalam pelukkan itu, terlihat tangan chanyeol ragu-ragu untuk membalas pelukan Yerim.
Chanyeol akhirnya bisa membalas pelukkan Yerim. "Kau terluka?". Tanya Chanyeol.
"Euhmm". Dengus yerim mengiyakan. "Kau terluka?". Tanya Yerim kembali pada Chanyeol.
"Euhmm". Balas Chanyeol. Yerim langsung melepaskan pelukkannya dan memandang wajah Chanyeol. "Mani apa?*apakah sangat sakit?*". Tanya Yerim.
"Sangat Sampai aku sulit bernapas, rasanya aku ingin mati". Ungkap Chanyeol menantap wajah Cantik Yerim.
"Apakah mereka memukulmu lagi dan lagi dan menyiksamu setiap saat?! Yakk!!! Kau harus.melaporkan pada Appamu untuk menindak lanjuti kepolisi! Dan di pecat".
"Percuma...". Kata Chanyeol berdiri. Yerimpun ikut berdiri.
"Apanya yang percuma kaukan seorang anak kolongmerat".
"Aku tidak punya kuasa! Appa berpihak pada mereka". Jelas Chanyeol membuka pintu Gudang dan keluar dari sana.
Yerim membututtinya keluar. "Apa penyebabnya sampai begitu?". Tanya Yerim mulai terobsesi dengan Chanyeol. / "itu tidak penting..lalu dimana cowok yang selalu bersamamu?".
Yerim menjadi murung karena hal itu. Semua yang tadi ia sudah lupakan menjadi kembali seperti beberapa menit lalu. Chanyeol menepuk pundak Yerim dan berbisik."mianhae". Tapi terdengar seperti "saranghae". Yerim tercegat mendengar itu, ingin ia bertanya kembali apa yang di katakan chanyeol.
Chanyeol melangkah meninggalkannya sambil tersenyum senang ia tau bahwa Yerim sedang merespon ucapannya. Sebenarnya Chanyeol mengatakan 'saranghae' tapi terdengar seperti 'mianhae'. Yerim menggaruk kepalanya karena binggung.
Dikelas~
Jackson sedari tadi menunggu Yerim untuk menjelaskan semuanya. Kala itu kelas masih sepi, tak lama kemudian Chanyeol pertama tiba di kelas dan Yerim tiba setelahnya. Jackson langsung menghampiri Kim Yerim.
"Yerim-ah. Aku akan menjelaskannya jadi dengarkan kumohon" kata mohon jackson. / "Jangan Salah paham jackson silahkan..". Kata Yerim dengan santai menaruk tasnya. Jackson langsung menariknya keluar kelas dan pergi ketempat sunyi. Chanyeol yang juga Kepo mengikuti mereka akan tetapi para penjaganya berpapasan dengan Chanyeol mengikuti yerim dan jackson. "Sial!". Umpatnya kembali kekelas.
Setelah sampai di tempat yang sunyi tak ada orang jackson mulai menjelaskannya. Yerim terlihat tak terima dengan penjelasan jackson.
"Jika begitu. Selamat Untukmu!". Ucapan yerim mulai enyah. "Saranghae! Jeongmal!". Seru Jackson menghentikan Langkah Yerim.
Yerim berbalik. "Kita jalani seperti biasa-biasa saja...aku lelah seperti ini!".
"Wae!!??". Sentak Jackson tak terima. "Yerim-ah!.. aku berat menjalani ini aku stress dan frustasi kau dengan mudah mengatakannya padaku, aku tidak mencintai dia! Kita hanya dijodohkan Kim Yerim! Berapa kali harus kujelaskan..".
"Trus apa tindakkanmu mengenai hal ini?!".
"Kau tak pernah mengatakan bahwa kau mencintaiku seperti aku mencintaimu..sekarang aku bertanya! Kau mencintaiku?". Ucap Jackson.
"Ne! Aku sudah lama jatuh cinta padamu wang Jackson!". Tangis Yerim pecah.
Jackson melangkah mendekat untuk mendekap Yerim kedalam pelukkannya. "Jangan ada bahu pria lain yang kau butuhkan. Jika kau merasa ingin bersandar datanglah padaku, kau tau jangan menangis didepan Pria lain, datanglah padaku dan katakan padaku kau lemah dan terluka..jangan menghindar dariku karena aku masih sama, mencintai dan akan mendengarkan ungkapanmu Yerim..bukan hanya hari ini..kita sudah melalui ini begitu lama dan aku masih sama..". Jelas Jackson sambil memeluk Yerim.
"Lalu mengapa kau merasa berat kau tak mengatakannya padaku? Mengapa kemarin kau tak datang dan langsung saja menceritakannya padaku?".
"Aku tak mau melukaimu..aku tak mau membuatmu terluka itu.. lebih baik aku yang terluka jangan kau, lebih baik aku yang menangis jangan kau..karena aku seeorang Pria tak butuh bahu seorang wanita. Aku akan menjagamu Yerim".
Dikelas~
Tim penjaga memantau Chanyeol dari Luar kelas. Chanyeol sangat penasaran apa yang mereka obrolkan ia ingin sekali mendengarnya. Ia keluar mendekat di pintu 2 orang tim penjaga menghalanginya. "Aku mau ke toilet! Jangan menghalangiku!". Gerutuknya kesal.
Mereka mempersilanya melintas dan mengikutinya dari belakang. 'Aistt!!! Mereka selalu saja mengikutiku! Membuat kesal saja". Umpatnya dalam hati.
Chanyeol memasukki Toilet mereka menunggu di luar. Ia telah duduk di atas kloset duduk dan memikirkan cara untuk bisa lepas dari mereka.
"Jika aku mendekati mereka dan akrab dengan mereka pasti mereka mempersilahkan aku untuk bebas.". Katanya sambil membayangkan.
"Hyung! Apa kabar? Kita sudah akrabkan jadi tolong dongsaengmu ini. Aku ingin pergi sendirian jangan mengikutiku ya! Aku ingin pergi kencan..kau tau kencan, kencan..". Kata Chanyeol pada myun san.
Akan tetapi ia terbangun dari hayalannya saat mengetahui bagaimana Karakter myun san. Seorang Pria galak dan dingin tak mungkin bisa didekati.
"Ah mungkin. Aku mentraktir mereka makan yang mahal-mahal untuk tim itu supaya mereka mulai luluh padaku". Pikir Chanyeol lagi.
"Tuan! Tuan muda!". Panggil salah satu Tim yang menjaganya.
Mendengar suara itu hayalan Chanyeol menjadi buyar dan hancur. Suara keras dan lantang itu seakan menjadi bom.
Chanyeol keluar dari Toilet dan di ikuti oleh Tim penjaganya. Ia melangkah sambil mengigit-gigit jari ia ragu-ragu berbalik. Dan ia tiba-tiba di dekat koridor kelas berbalik pada Tim penjaga yang terus mengikutinya di belakang.
"Hi!". Serunya sambil melambaikan tangan pada mereka yang berbaris rapi.
"Kalian sudah bertahun-tahun menjagaku..tapi kalian pasti belum tau namakukan? Hmmm..aku juga tidak mengenal kalian. Ah! Maksudku.. nama kalian aku sudah bertahun-tahun bersama kalian tapi aku sampai detik ini belum tau nama-nama kalian".
"Perkenalkan Namaku Park Chanyeol". Sambil menjabat salah satu tangan dari tim Penjaganya.
Mereka terlihat binggung dengan perlakuan Chanyeol pada mereka. "Aistt!! Jangan Canggung begini.. aku sedang tidak gila kok! Jadi jangan menyuntikku lagi".
"Hmm..bisakah aku memanggil kalian Hyung?!..kalian terlihat lebih tua dariku jadi aku akan memanggil kalian hyung. Kalian sudah makan?". Tanya Chanyeol mengambil hati mereka.
Mereka masih saling bengong melihat satu sama lain. "Kita keluar! Pergi makan di tempat yang bagus. Aku bisa merekomendasikan tempat terenak di seoul".
Merekapun tiba di restauran termahal di Seuol dan membuat mereka menjadi canggung dan acuh tak acuh karena belum pernah ketempat seperti itu.
"Pilihlah makanan yang termahal..makan sepuas kalian sampai kalian benar-benar puas hmm..dan kita menjadi teman okey". Rayunya sambil mengedipkan sebelah matanya.
Mereka makan bersama-sama akan tetapi suasana masih canggung dan sunyi. "Kyakk!!! Semenjak tadi hanya aku yang berbicara! Kalian hanya terdiam. Ayolah keluarkan suara kalian seperti kalian membentakku!". Pintah Chanyeol dengan manja. "...jika kalian mengeluarkan suara kalian maka aku tidak akan membuat ulah satu minggu kedepan".
Mereka masih terdiam dan membuat Chanyeol juga terdiam memandangi mereka. "Ah! Tidak berhasil. Mereka memang tidak bisa ditakhlukan apalagi ketua mereka Myun san..sial!" Umpat Chanyeol dalam hati.
Sudah menghabiskan waktu di restauran mahal Chanyeol langsung pulang kerumah. Kamarnya sudah sangat rapih bak kamar pangeran. Setiap harinya Chanyeol membongkarnya akan tetapi saat pulang sekolah kamarnya sudah kembali seperti semula.
Melihat kamarnya Yang sudah tak beracakkan lagi. Chanyeol memasukkinya dan langsung di kunci dari luar. Ia menarik nafas panjang.. "kamar ini memang penjara yang ajaib berkali-kali aku bobol tetapi saja akan kembali seperti semula.. percuma saja jika aku menghancurkannya lagi.. ia akan menjadi penjara abadi". Gumangnya melihat seisi kamarnya. "Tapi apa gunanya semua ini.. ruangan seluas ini tapi aku rasa seperti berada dalam lemari..aku tidak bisa bernafas...menarik nafas saja susah". Keluhnya sambil menjatuhkan dirinya keatas ranjang mewahnya.
**
Sepulang sekolah Jackson mengajak Yerim kerumahnya dan menjelaskan hubungannya dengan Yerim pada eommanya. Akan tetapi eommanya hanya Tertawa karena ia hanya mengerti saja kalau Jackson dan Yerim adalah sepasang sahabat akrab layaknya seperti biasa.
"Yerim-ah! Jackson-ah! Kalian ini sangat pandai menbuat aku tertawa.. sudahlah hentikan lelucon kalian. Oh iya Yerim kau belum mengambil undangan kemarin". "...kemarin kau kenapa?! Mengapa kau pergi begitu saja padahal bibi masih belum bicara banyak".
"Eomma!". Sentak Jackson kesal.
"Oh iya..kau belum melihat gadis tunangan jacksonkan dia cantik, manis dan juga seorang anak kolongmerat..dia..". Kata jackson eomma terputus saat jackson mengatakan "aku mencintai Kim Yerim jadi batalkan Perjodohan ini!".
"Jackson wang!!!". Bentak sang eomma. Mendengar bentakkan itu Yerim menepis tangan Jackson yang sedari tadi memegangnya erat dan berlari keluar, mengetahui Jackson eomma sengaja memanas-manasinya. Ia tahu bahwa eommanya jackson dari dulu tak menyukai Yerim karena keluarganya yang tak kaya seperti jackson.
"Cukup eomma! Eomma terlalu keterlaluan!".
"Kau yang cukup! Kau terlalu keterlaluan mana bisa menyukai sahabat sendiri?!". "...jangan pernah menemui dia lagi ingat bahwa nanti malam kau harus mendatangi acara pertunaganmu dengan nazha atau kau tidak mau melihat eomma masuk rumah sakit lagi karena memotong tangan lagi. Jadi ikut apa yang eomma bilang!". Ancamnya.
Jackson tak bisa berbuat apa-apa ia hanya bisa menahan emosinya dengan mengepalkan tangan dengan kuat.
Bersambung~
Vote ya guys biar si author RAFXBack bisa tambah semangat lagi buat nulis nya