Jack mengangguk sebagai jawaban.
Tetapi Jack tidak masuk kedalam kamar, dia malah berdiri dibelakang vas bunga yang diukir gambar bunga orchid warna ungu dan putih yang besar, sehingga Mamanya maupun Anita tak bisa melihatnya.
"Bu saya minta tolong, besok-besok kalau Jack nyari-nyari Dhyta, tolong ibu bilang apa aja, pokoknya jangan sampai Jack datang menemui Dhyta", dia meminta tolong sambil menunubdukkan kepalanya dan memandangi lantai.
"Lah, kenapa Bu Nita?..., ada apa?..., kok tiba-tiba gini, apa anak saya melakukan kesalahan pada Dhyta?..., atau__", pertanyaannya itu di sahut langsung oleh Anita.
"Nggak, nggak Bu, bukan salah Jack, justru saya melakukan ini karena Jack adalah sahabat Dhyta, ini juga untuk kebaikan mereka berdua", menundukkan kembali kepalanya kebawah, sembari menggenggam erat tangan yang satunya.
"Kebaikan mereka?...
Maksudnya gimana Bu Nita?...", tanyanya sambil mengerutkan keningnya.
"Iya Bu, Dhyta terkena penyakit tumor, dan rumah sakit disini tidak bisa menangani, karena rumah sakit mereka tidak mempunyai banyak peralatan yang dibutuhkan", Nita menjelaskannya dengan pipi yang memerah dan air mata bercucuran, dan matanya pun mulai memerah dan juga mulai sembab.
"Haaaaah!!!!.....
Tumor kamu bilang?...", Mamanya Jack yang terkejut langsung memeluk erat tubuh Anita, dan perlahan mengusap air matanya.
"Tenang Nita, kita akan cari solusinya bersama-sama, oke, tenang masih ada aku dan keluargaku yang akan membantu keluargamu", Nita dan Mamanya Jack (Mila), mereka adalah sahabat masa SMA, yang terpisah saat perpisahan, dan melanjutkan pendidikan mereka masing-masing, mereka bertemu kembali saat Mila mengantarkan Jack kerumah Dhyta.
"Mila, aku sudah banyak merepotkan keluargamu", jawabnya, yang ditemani isak tangis yang sangat menyayat hati Anita.
"Aku akan membantumu sebisa ku Nita, bagaimanapun kamu adalah sahabatku", jawabnya sembari mengelus punggung Nita, dan mengatakan beberapa patah kata yang memberi Nita semangat dan memberhentikan tangisanya.
Setelah mendengar itu, Jack langsung lari ke pelukan Mamanya dan menangis sekeras-kerasnya.
"Mamaaaaa.....
Dhyta...hiks...kenapa?...hiks, aku tak mau..hiks...kehilangan...Dhytaaaaaa...", rengeknya kepada Mila dan Nita.
"Hwaaaaaa Dhyytttaaaa...
Janggaaaaan tiinggaaaalliiiin Jaaaack sendiiiriii!!!....", tangisannya begitu keras, sambil berlari ke kamarnya, yang tak sengaja membangunkan papanya yang sedang tidur.