Saat mereka tiba dikantin
Jack bertanya kepada Dhyta
"Dhyta...
Siapa yang kamu kenalkan di depan tadi?..."
"Itu temanku, namanya Ananthasya, aku memanggilnya Sia..
Kenapa?...
Apa kamu melihatnya?..."
Tanya Dhyta kepada Jack tanpa jeda,itu sangat membingungkan bagi anak yang baru berusia 7-8 tahun
"Aku tak melihatnya dengan jelas, aku melihatnya samar-samar",jawab Jack,
"Tapi aku merasa dia bukan teman yang baik untukmu", pendapat Jack tentang Sia, karna Jack memilik kemampuan untuk melihat aura seseorang dengan jelas, dengan bentuk sebuah warna.
"Dia lah yang sejak kecil bersamaku, Jack, apa yang membuatmu berkata seperti itu?...", Dhyta meminta Jack menjelaskan kata" nya itu
"Terlalu rumit untuk ku jelaskan..
Oh ya Dhyta, aku harap selama ke depannya kamu tetap bersamaku begitu juga dengan mu, kau mau jadi sahabatku?...", tawarnya kepada Dhyta, dengan niat tersembunyi
"Baiklah...
Aku janji, kita bersahabat mulai sekarang"
Mereka menjadi sahabat erat yang tak terpisahkan mulai sekarang, Jack sering berkunjung ke rumah Dhyta, juga Dhyta, ia juga sering berkunjung ke rumah Jack.
Setelah persahabatan mereka terjalin selama 1 bulan, Bunda Dhyta, Anita, memutuskan sebaiknya Dhyta tidak beesekolah lagi mulai sekarang, Dhyta akan didatangkan guru Privat dirumahnya, dan Dhyta pun menjadi murid sekolah dirumah aku murid "HOMESCHOOLING".
Sudah 1 minggu Jack tidak
bertemu dengan Dhyta, ia merasa Dhyta mungkin sedang sakit dan dirawat dirumah.
Setelah pulang sekolah Jack berencana mengajak teman" nya menjenguk, tetapi semuanya dengan ketus menjawab kalau mereka "sibuk".
Setelah pulang, Jack langsung mengganti pakaianya dan berpamitan pada mamanya.
"Maaa....."
"Ya..
Ada apa nak?..."
"Mama, Jack minta izin mau keluar sebentar, boleh?...",Jack menyusul mamanya yang ada didapur untuk berpamitan
"Kemana?...
Kerumah Dhyta?...,boleh asal jangan nakal disana, dan jangan lama-lama ya, mau mama antar atau sendiri?...", tanya mamanya Jack, sambil mengelus-elus rambut Jack
"Jack bisa sendiri kok ma, kan Jack udah gede sekarang, hehe...",jawabnya sambil menyeringai
"Hati-hati ya Jack, klo ada semut, lompat yang tinggi lo ya", goda mamanya Jack
Sambil bernyanyi selama diperjalanan
Jack melihat semut" kecil berkerumun di sisa" makanan yang terjatuh, Jack ingat kata" mamanya saat ia pamit tadi, *jika ada semut lompat lah*
Tanpa berpikir panjang Jack pun dengan refleks melompat
"Hwaaaaa curut....., eh curut, bukan ding, ini semut", dengan kegilaanya di pinggir trotoar, sambil memandangi semut yang membawa makanan sisa kesarangnya.
Jack sudah sampai dihalaman rumah Dhyta, dan melihat Anita baru pulang dari kerja kantornya
Jack menghampiri Anita dan bertanya
"Tante...
Dhyta nya ada dirumah apa nggak?..."
"Oh iya...
Ada ada, ayo masuk bareng Tante",Anita menggandeng tangan Jack dan menuntunnya masuk kerumah
"Dhyta... Dhyta...
Ada Jack nih, nyariin kamu", Anita berteriak selera sekerasnya memanggil Dhyta
"Dhyta kemana tante?..."
"Tante juga nggak tau, di kamarnya mungkin, kamu tau kan kamarnya Dhyta dimana?..."
"Iya...
Tau tante", jawab Jack dengan menganggukkan kepala
"Yaudah, Jack kesana sendiri ya, Tante mau mandi dulu"
"Iya tante", jawabnya, dengan ekspresi tersenyum
Keluarga Dhyta memperlakukan
Jack seperti putranya sendiri, mereka sangat ramah dengan Jack maupun keluarganya.
Jack mengetuk pintu kamar Dhyta
"Tok tok tok!!!"
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
Tak ada jawaban sama sekali.
Dan saat Jack mengetuk untuk kedua kalinya, pintunya terbuka, tapi yang membukakan pintu untuk Jack bukanlah Dhyta, melainkan Sia.
Jack melihat samar-samar seseorang yang membukakan pintu untuknya,ya dia Sia, meskipun samar", tapi Jack bisa merasakan aura hitam kelam yang menyelimutinya, dan entah mengapa Jack merasa Dhyta dalam masalah berat kali ini.
Jack masuk ke kamar Dhyta dengan seolah-olah tak ada yang aneh barusan, Jack melihat Dhyta terbaring ditempat tudurnya dengan nafas yang sesak dan tidak teratur.
Jack menyentuh dahinya, sebatas ingin tahu dahinya panas atau tidak.
Setelah ia menyentuhnya, Jack kaget
"Auuu...
Dahimu sangat panas Dhyta, kau tak apa?...", tanyanya, sambil mengibaskan tangan kecilnya, agar rasa panas itu sedikit menhilang.
"Aku akan panggilkan Bundamu, kau jangan kemana-mana ya", perintahnya kepada Dhyta, sembari ia membuka pintu kamar dan keluar.
Jack berjalan menuju kamar Tante Anita
"Aku yakin sekali, ini pasti ada hubungannya dengan Ananthasya",cerutunya sambil berjalan.
Sesampainya didepan kamar Anita,Jack mengetuk pintu kamar Anita
"tok tok tok!!
Tante?... Tante Nita?... Apa Tante didalam?...", dengan cepat ia mengetuk pintu kamar Anita.
Dan tak lama kemudian pintunya terbuka, dan yang keluar adalah Ayahnya Dhyta, Jack takut dan tak bisa berkata-kata didepan Ayahnya Dhyta.
"Ada apa Jack?...
Apa terjadi sesuatu?...",tanya seseorang dari belakang Ayahnya Dhyta
"Tante Nita, se..se..sepertinya Dhy..Dhyta de..demam", dia gugup karena Ayah Dhyta terus menatapnya
"Apa?!...",Anita kaget, dan segera mengambil kunci mobilnya, dan memberikannya kepada suaminya, sedangkan Anita bergegas menuju kamar untuk menggendong Dhyta
"Terima kasih ya Nak, kamu telah memberi tau kami, kamu mau ikut dengan kami kerumah sakit?...",Ayahnya Dhyta berterima kasih pada Jack, dan menawarinya untuk ikut ke rumah sakit.