Chereads / 25 December: Karena Buku Bersampul Coklat / Chapter 4 - Amnesia sementara dalam waktu satu malam

Chapter 4 - Amnesia sementara dalam waktu satu malam

Dipagi hari yang cerah sinar mentari yang bebas masuk melewati jendela, hawa dingin yang masuk membuatku malas untuk bangun dan menarik selimut untuk menelungkupkan badannya di bawah selimut.

Tetapi, tiba tiba ia berteriak karena "kenapa aku ada disini, bukannya semalam aku di mobil bersama Sung Hoon!!"kata Ye Rin yang mencerna apa yang terjadi semalam dengannya.

Belum sampai otaknya mencerna, ia melompat dari tempat tidur sehingga selimut yang ia pakai untuk menutup tubuhnya beralih tempat di lantai dan menyisakan separuh di atas tempat tidur.

Dengan wajah dan rambut yang berantakan ia bergegas memakai sandal kamarnya lalu turun dengan terburu buru.

Sampai di lantai dasar, Ye Rin memanggil "eomma!!", "ada apa?"jawab ibu di dapur.

"kenapa aku tidur di kamar?", ibu menghiraukan pertayaan Ye Rin karena itu sudah menjadi kebiasaannya.

"ibu.....", ibu berjalan melewatinya dan 'ctak' ibu memukul dahi Ye Rin dengan wajah kesal ibu menaruh makanan di atas meja makan.

"sudahlah sana ganti baju" perintah ibu pada Ye Rin. "Appa!!"teriak Ye Rin, tiba tiba dari belakang adiknya Oh Soo menjitak dahi Ye Rin menggunakan jari tengah sama dengan yang dilakukan ibu.

"Ya!!". Oh So menghampiri meja makan "ayah tak ada karena sudah berangkat kerja", "owh"jawabku sambil mengusap dahi karena pukulan ibu dan Oh Soo.

Tidak lama, Ye Seo menempelkan tangan kirinya ke dahi Ye Rin lengkap dengan kelima jari yang menempel di dahinya.

"ya!!! Oppa!!", Ye Seo berjalan melewatinya dan menuju meja makan.

"ganti bajumu, kamu tidak sadar sedaritadi tingkah lakumu di perhatikan oleh kekasihmu sendiri.

Dasar tak tau malu, yasudah bu aku mau berangkat", "berhati hatilah"jawab ibu dengan sedikit berteriak Ye Seo berjalan menuju pintu lalu mengangkat tangan kiri yang pertenda lambaian tangan.

Sambil melihat Oh Soo menggigit roti di mulutnya, ia memakai sepatu sekolahnya.

Saat ia sadar kakaknya memperhatikannya, "kubilang sana, kau tau malu sedaritadi tingkah lakumu diperhatikan oleh kekasihmu apa perkataan hyeong tak kau dengarkan!!"kata Oh Soo yang merapikan buku di meja makan.

Ye Rin lalu memandang sosok orang yang tak lain adalah kekasihnya, Ye Rin yang belum mencerna kejadian semalam bertambah bingung "kenapa kamu disini?".

Sung Hoon mengambil kunci di meja dan berdiri dengan menggigit roti di mulutnya "ku tunggu di luar"kata Sung Hoon sambil berjalan ke luar.

Ye Rin mengusap wajahnya disamping kanannya ada kaca yang bertengger di dinding, ia sekilas melihat wajahnya.

"oh ya aku lupa aku harus kuliah"kata Ye Rin yang segera menaiki tangga menuju kamarnya.

Beberapa menit kemudian, Ye Rin turun memakai roti yang disiapkan oleh dan berpamitan untuk berangkat kuliah sambil membawa boneka kesayangannya.

Sung Hoon berdiri di halaman ditemani dengan Oh Soo yang memutuskan untuk menungguku bersama, tidak berapa lama aku keluar.

"Kenapa masih belum berangkat??"tanyanya pada adik laki lakinya, "motorku masih di bengkel"jawab Oh Soo dengan ekspresi cemberut.

Tetapi Ye Rin kebal dengan ekspresi itu, ia mengeluarkan kunci dari tasnya, "aku kasih kamu kunci mobilku (menyodorkan ke Oh Soo tapi ia tarik lagi kuncinya) tetapi setelah motormu benar benar baik kembalikan.

Aku tidak mau mobil kesayanganku kau hancurkan lagi mengerti!!".

"Ye Nuna, Gomawo"jawab Oh Soo dengan ekspresi polosnya, "apa kau ingin membawa boneka itu ke kampus??".

Bertukar pandang denganku "iya akan kubawa ini, memangnya kenapa?", "tidak apa"jawab Oh Soo sambil berjalan menghampiri mobil Ye Rin.

"dan juga kenapa aku bisa dikamar, bukannya aku kemarin denganmu dimobil??"tanya Ye Rin yang masih mempertayakan masalah itu, "kamu benar tidak ingat??'tanya Sung Hoon seperti menggoda.

"tidak aku tidak mengingatnya, apa semalam aku terlalu ngantuk atau apa??"jawab Ye Rin sambil memegang kepala karena masih berfikir tentang semalam, ia benar benar lupa karena semalam terlalu mengantuk.

Sung Hoon berhenti yang membuat Ye Rin berhenti tepat di sampingnya, "ada apa, apa ada yang tertinggal mumpung masih dekat.

Barang apa??? Nanti aku ambil"tanya Ye Rin dengan polos.

Sung Hoon berbalik sehingga ia dan Ye Rin berhadapan, "ada apa??"tanya Ye Rin.

"aku akan membantu untuk mengingat semalam"jawab Sung Hoon santai.

Sung Hoon melangkah sehingga jaraknya hanya beberapa senti dari Ye Rin, Ye Rin yang tak tau apa apa hanya diam tetapi diwajahnya menampakkan raut muka yang bingung sekaligus terkejut.

Sung Hoon memegang kedua pundak Ye Rin dengan lembut, kemudian Sung Hoon mendekatkan wajahnya sehingga Ye Rin bisa merasakan nafasnya yang teratur tetapi tidak dengan Ye Rin.

Sung Hoon mendekat dan bibir mereka berdua bertemu.

Ye Rin terbelak kaget dan ia tidak bisa melakukan apa apa hanya mematung.

Saat Sung Hoon menciumnya, terlihat rentetan kejadian semalam yang membuat Ye Rin lupa.

Mobil Sung Hoon sampai di halaman rumah Ye Rin, saat ia melihat kesamping Sung Hoon tidak tega membangunkan Ye Rin yang tertidur dengan memeluk boneka pemberian Sung Hoon.

Kemudian Sung Hoon memutuskan untuk keluar dan menghampiri Ye Rin yang sedang tertidur dengan pulas.

Ia melepas sabuk pengaman meletakan tangan di belakang kedua bahu Ye Rin dan di belakang lutut Ye Rin lalu ia mengangkatnya.

Saat pintu mobil sudah tertutup dengan bantuan tangan yang berada di lutut Ye Rin, Sung Hoon sejenak memperhatikan Ye Rin.

Ia seperti orang yang tertidur di tempat tidur karena Ye Rin mengubah posisi kepalanya di dada Sung Hoon.

Tanpa berlama lama, Sung Hoon mengetuk pintu rumah Ye Rin dan kebetulan Yeo Soo yang membuka pintu tersebut.

Ia sangat tekejut kenapa adiknya bisa tertidur "jangan berfikir yang aneh aneh, adikmu tidur bukan pingsan ambil kopernya di bagasi.

Aku akan mengantarnya", sesuai instruksi dari Sung Hoon Yeo So berlari menuju halaman dan mengambil koper milik adik kesayangannya.

Saat di ruang tamu, Sung Hoon bertemu dengan Oh Soo, Oh Soopun paham dan membantu Sung Hoon untuk membukakan pintu kamar Ye Rin.

Setelah itu, Sung Hoon merebahkan Ye Rin di tempat tidur.

"kenapa nuna bisa begitu??"tanya Oh Soo pada Sung Hoon bertepatan Yeo Soo sudah di kamar Ye Rin, "karena aku yang menciumnya"akui Sung Hoon.

"yah kukira apa aku tidur dulu"kata Oh Soo yang akhirnya meninggalkan Sung Hoon dan Yeo Soo di kamar Ye Rin, "apa ia seringan kapas". "

ehm", "sudah kuduga aku berfikir (menyandarkan badannya di daun pintu) apa disana ia tidak makan atau ia sengaja".

Dan Sung Hoon tidak merespon pertayaan Yeo Soo karena Sung Hoon menatap wajah Ye Rin dalam dalam, "yasudah akan kutinggal tetapi jangan lama lama menatap adikku"kata Yeo Soo sambil berjalan menuju kamarnya.

Pintu kamar Ye Rin terbuka lebar dan Yeo Soo kembali untuk menutup pintu yang menyisakan sedikit.

Sung Hoon menatap Ye Rin yang tidur sangat nyaman di tempat tidurnya, tatapannya pada Ye Rin begitu dalam dan hangat.

Dan akhirnya "Sung Hoon"panggil Ye Rin yang sepertinya sedang bermimpi, Sung Hoon yang tadinya sudah berdiri siap meninggalkan Ye Rin akhirnya kembali ketempat semula.

"maaf kalau perbuatanku tidak sesuai dengan harapanmu, tetapi aku sudah berjanji padamu untuk selalu ada disampingmu. Kumohon, jangan tinggalkan aku. Aku sangat takut, aku tidak mau sendirian lagi"kata Ye Rin yang sepertinya tidak ingin kehilangan Sung Hoon.

Sung Hoon mengenggam tangan Ye Rin dengan lembut tetapi dihatinya ada cinta yang menggembu gembu pada wanita di hadapannya.

"aku tidak akan meninggalkanmu, itu janjiku pada kakak dan adikmu dan aku akan melindungimu seperti janjiku pada kedua orang tuamu"kata Sung Hoon dengan nada yang sangat tulus, ia memajukan badannya untuk mengecup dahi Ye Rin yang seketika tidurnya sangat nyaman.

Sung Hoon berdiri dari tempat tidur membiarkan kekasihnya tertidur seperti tuan putri di negri dongeng.

Lalu Sung Hoon beranjak pergi meninggalkan Ye Rin, tetapi saat ia menutup pintu kamar Ye Rin.

Ia melihat kakak dan adik Ye Rin di dekat pintu "pertahankan dia, kau mengerti!!", "ehm"jawab Sung Hoon.

"jangan buat kakakku terluka"kata Oh Soo dan memberikan kunci mobilnya.

Saat ia berjalan menjauh dari rumah kekasihnya, ia berusaha berhenti sejenak lalu memandang kamar Ye Rin dari halaman.

Ia mengingat saat mereka berpacaran saat SMA dulu, ia melakukan hal yang sama dan di jendela terdapat Ye Rin yang menyuruhnya pergi karena amukan kakaknya.

Saat ia ingat kejadian tersebut, Sung Hoon tertawa kecil membuyikan kunci mobil lalu pergi meninggalkan rumah Ye Rin.