Dalam perjalanan menuju rumah Ye Rin, suasana di mobil sangat hening tak ada suara kecuali suara gas, rem yang terdengar dalam perjalanan ke rumah.
"oh ya bagaimana kabarmu, sudah lama kita tak bertemu"kata Ye Rin mencairkan suasana "kabarku baik dan kedua adikku juga baik", seketika kemarahan Ye Rin meluap "iya iya aku menyerah kau menang (dengan heran seperti biasa Se Yoon sesekali menoleh ke Ye Rin) aku sedang menanyakan kabar adikmu dan basa basi menanyakan kabarmu terlebih dahulu"jawabku seperti orang yang sedang merajuk.
Se Yoon melirik Ye Rin yang sedang murung karena ketidakpekaan Se Yoon pada pertayaannya, tiba tiba "kenapa dengan matamu kau meledekku karena aku kalah darimu, lirikan matamu dan seyummu membuatku merasa di pojokkan olehmu"bentak Ye Rin yang membuat Se Yoon terseyum geli karena ulah Ye Rin.
Saat mobil berhenti di lampu merah, Ye Rin menengok ke kanan dan memberi kode pada Se Yoon untuk berhenti.
Dan akhirnya dengan kode dariku Se Yoon menuruti keinginanku melewati tatapan matanya, lalu memutuskan untuk berhenti.
"mau dimakan di mobil atau di dalam supermaket", Se Yoon tampak risih dengan tatapanku terus menerus seperti itu.
Akhirnya mereka turun dan berjalan masuk ke supermarket.
Di dalam supermarket, Ye Rin menikmati ramyun yang dibuatkan oleh Se Yoon. Sedangkan Se Yoon sedang asik memperhatikanku makan sambil bermain handphone.
Tiba tiba terdengar panggilan masuk dari handphone Se Yoon "nadamu tetap saja seperti dulu, angkat saja aku akan melanjutkan makanku"kataku santai, dengan memegang ponsel Se Yoon berjalan keluar untuk menjawab panggilan dari Sung Hoon.
"bagaimana keadaannya?", "seperti biasa".
"aku akan kesana", "ya" teryata sifatnya sangat berbeda dengan Ye Rin saat berada di sampingnya, beberapa menit setelah menerima panggilan Sung Hoon ada pesan dari Mi Na untuk menemaninya pergi ke restorannya.
Segeralah Se Yoon masuk dan menghampiri Ye Rin yang sudah selesai makan.
"kamu mau pergi?", tiba tiba ia mengusap kepala Ye Rin "iya aku harus menemani Mi Na ke restoran tetapi Sung Hoon akan menjemputmu.
Akan kubantu untuk menurunkan kopermu". "baiklah", mereka keluar dari supermarket bersama sama tetapi Se Yoon berlari kecil ke bagasi mobil untuk menurunkan koper Ye Rin "Sung Hoon akan datang sebentar lagi, tunggulah dan maafkan kalau aku membuatmu kesal".
Meraih tangan Se Yoon lalu menaruh tangan Se Yoon ke pipinya "tak apa kamu tahukan aku suka begitu", Se Yoon menarik tangannya dengan perlahan dan "kalau begitu aku pergi dulu. Lihatlah (Ye Rin menengok ke belakang) adikku sudah datang. Bye"jawab Se Yoon dengan lari kecilnya ia masuk ke dalam mobil lalu meninggalkanku dan sekarang bersama Sung Hoon yang berdiri tepat dibelakangku.
Tanpa menoleh ke belakang "kamu baru datang?!", "maaf (membalikkan badan Ye Rin sehingga mereka berhadapan) aku harus mengantar adikku terlebih dahulu. Apa kamu marah?" tanya Sung Hoon yang mengambil koper dihadapanku.
"menurutmu bagaimana?"akui Ye Rin kalau ia sedang marah karena perkataan Sung Hoon, Sung Hoon tak menjawab pertayaanku karena harus memasukkan koperku ke bagasi.
"apa kamu cemburu dengan kejadian barusan", "kejadian yang mana?"tanya Sung Hoon dengan nada santai sambil memasang sabuk, "masak kamu tidak melihatnya, aku memegang tangan kakakmu?!" terdengar bunyi klik di samping yang membuat pandangannya tertuju ke sumber suara.
Saat itu juga Sung Hoon menghadap ke samping untuk melihat wajah kekasihnya dengan hitungan detik saja.
Dahi Ye Rin bersentuhan dengan bibir Sung Hoon yang memang disengaja olehnya, cukup lama mereka dalam posisi seperti itu sehingga Sung Hoon menarik tubuh atletis yang tertutup dengan baju musim dinginnya "aku tidak cemburu tetapi aku sedikit terusik denganmu karna perlakuanmu terhadap kakakku seperti itu".
"maaf aku tadi kelepasan" jawab Ye Rin sambil memegang sabuk pengaman, " (meraih tangan Ye Rin lalu menggenggamnya)jangan lakukan lagi, aku akan marah padamu jika ketahuan".
"berarti kalau kamu tidak tahu saat aku melakukan lagi seperti itu kamu tidak marah kan"goda Ye Rin, Sung Hoon hanya terseyum sambil mengangkat tangan Ye Rin untuk di ciumnya selang beberapa menit ia melepas genggaman tangannya lalu Ye Rin mengalungkan tangannya ke lengan kiri Sung Hoon dengan kepala yang bersender di bahu Sung Hoon.
Dalam perjalanan ke rumah Ye Rin, Sung Hoon yang sedang fokus menyetir tetapi diganggu oleh Ye Rin.
"Oppa!", "Waeyo??".
"kita jalan jalan sebentar ya aku ingin jalan jalan", "eodiyo?".
"muleukesseoyo!?(aku tidak tau)", Sung Hoon menarik nafas panjang lalu ia hembuskan dengan pasrah.
"bagaimana kalau kita ke pasar malam. Apa disini ada?, "kamu tidak capek?".
Ye Rinpun merengek meskipun tanpa aegyo ia sudah terlihat lucu saat merengek seperti anak kecil mungkin karena tubuhnya yang mungil "capek sih tapi aku ingin jalan jalan denganmu"kataku sambil memajukan mulutnya, Sung Hoon yang sedaritadi mendengar rengekannya tidak bisa menahannya.
Bertepatan di lampu merah, mobil berhenti karena Sung Hoon menginjak rem. Dengan kesempatan itu, ia lalu mengusap kepala Ye Rin dengan gemas kemudian tatapannya berubah menjadi hangat.
Begitu juga dengan Ye Rin yang bertingkah seperti anak kecil yang meminta sesuatu pada kakaknya.
Dan tidak sengaja Sung Hoon memakirkan mobil, Ye Rinpun bingung kenapa berhenti. Sung Hoonpun turun, lalu berlari kecil menghampiri sisi mobil.
Dengan bingung, Sung Hoon melepas sabuk pengaman di tubuhnya dan mengajaknya turun.
"oediyo??", "kamu bilang ingin jalan jalan aku akan menemanimu mungkin hanya sebentar perjalanan dari bandara menuju rumahmu lumayan jauh jadi"belum sampai pada kalimat akhir Ye Rin langsung memeluk Sung Hoon dengan erat "gomawo oppa"jawabku dengan nada seperti anak kecil yang berterima kasih karena permintaannya di kabulkan.
"sama sama"balas Sung Hoon dengan membalas pelukan Ye Rin dengan erat.
Mereka berjalan jalan seperti sepasang kekasih pada umumnya, Ye Rin mengaitkan tangannya ke lengan Sung Hoon.
Saat mereka berjalan, tidak jauh dari sana ada pedagang yang menjajakan beraneka barang barang untuk cople salah satunya ada sebuah boneka yang lucu disana.
"owh kalian serasi sekali. Belilah salah satu benda dari kami, semua ini kami yang buat sendiri" Si penjual menangkap maksud dari tatapan Ye Rin.
"Kalau itu boneka yang ku buat sendiri dan itu termasuk favoritku"kata si penjual, "kamu mau itu?"tanya Sung Hoon.
Ye Rin menjawab dengan anggukan yang semangat, dengan kelakuan Ye Rin yang menggemaskan Sung Hoon membelikan boneka itu pada Ye Rin.
"terima kasih dan semoga kalian tidak bosan kalau ingin mampir lagi", "makasi ya"jawab Ye Rin yang mendongak ke atas karena Sung Hoon yang lebih tinggi dari badannya.
Langsung Sung Hoon mengacak ngacak rambut Ye Rin yang dikuncir kuda, "Ya!!(hei!!)".
Dengan gemas Sung Hoon mencubit kedua pipi Ye Rin sampai Ye Rin berteriak kesakitan, Ye Rin berjalan sambil memegangi kedua pipinya saat berjalan menuju mobil.
Ye Rin tiba tiba menguap yang menandakan ia sudah mengantuk, Sung Hoon yang melihatnya menguap berfikir untuk segera membawanya pulang karena udara di sekitarnya mulai dingin dan benar Ye Rin mendekapkan kedua tangannya agar hawa dingin yang menusuk berkurang.
Dengan cepat, ia menyusul Ye Rin yang tidak sadar meninggalkan Sung Hoon di belakang.
Tiba tiba Sung Hoon mempercepat jalannya dan beberapa menit kemudian ia membopong Ye Rin yang mulai berjalan seperti orang mabuk ketika mengantuk. Sung Hoon berjalan menuju mobil, sesampainya di depan pintu Sung Hoon menekan kunci mobil sehingga mobil itu mengeluarkan bunyi yang khas, ia membuka pintu dengan tangan yang menopang kaki Ye Rin.
Sung Hoon mendudukkan Ye Rin memasangkan sabuk pengaman dan mengambil selimut di tempat duduk belakang.
Ye Rin dengan perlahan membuka matanya, "maaf ya karena aku jalan jalannya berakhir".
Sambil menutupi tubuh Ye Rin dengan selimut"tidak apa mungkin lain hari kita bisa jalan jalan lagi. Sekarang tidurlah, rumahmu juga sudah dekat"kata Sung Hoon pelan sambil membelai kepala Ye Rin sampai ia tertidur dengan boneka yang ia belikan untuknya dan selimut yang melindunginya dari hawa dingin yang menusuk tulang.
Perjalanan ke rumah Ye Rinpun lebih cepat karena rumah Ye Rin tidak jauh dari bazar tersebut.