Chereads / Miss Kobayashi’s Dragon Maid – Side Story: New Horizons / Chapter 9 - Episode 9: Perasaan yang Tak Disadari

Chapter 9 - Episode 9: Perasaan yang Tak Disadari

Malam di kota begitu tenang, lampu jalan menerangi trotoar dengan cahaya lembut. Kazuki dan Kobayashi berjalan berdampingan setelah pulang kerja. Percakapan mereka sebelumnya masih terngiang di kepala Kobayashi. Dia tidak tahu kenapa, tapi jantungnya berdebar lebih cepat setiap kali berada di dekat Kazuki.

Kobayashi: "Kenapa kamu selalu bersikap baik padaku, Kazuki?"

Kazuki tersenyum kecil, menoleh padanya.

Kazuki: "Karena aku menyukaimu, tentu saja."

Kobayashi merasakan sesuatu dalam dirinya berguncang. Wajahnya sedikit memanas, tapi dia segera menggeleng, mencoba menyingkirkan pikiran aneh itu.

Kobayashi: "Itu... terlalu langsung. Aku tidak terbiasa dengan itu."

Kazuki: "Maaf kalau aku membuatmu tidak nyaman. Aku hanya ingin jujur dengan perasaanku."

Kobayashi terdiam. Dia tidak tahu harus berkata apa. Apakah perasaan Kazuki ini sungguhan? Ataukah hanya permainan kata semata?

Di apartemen Kobayashi

Setelah sampai di apartemen, Kobayashi mencoba mengalihkan pikirannya dengan bersantai di sofa. Namun, Tohru yang sejak tadi memperhatikannya tidak tinggal diam.

Tohru: "Kobayashi-san, kamu terlihat aneh hari ini! Ada sesuatu yang terjadi?"

Kobayashi menghela napas, berusaha bersikap normal.

Kobayashi: "Aku hanya lelah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Tohru tidak percaya begitu saja. Ia mendekat dan menatap Kobayashi dengan intens.

Tohru: "Jangan bilang... ini tentang Kazuki?"

Kobayashi tersentak.

Kobayashi: "Apa?! Tidak! Aku hanya... dia terlalu baik, itu saja!"

Tohru: "Hah?! Itu tidak masuk akal! Kalau dia baik, harusnya kamu senang, bukan malah aneh begini!"

Ilulu: ("Kazuki, ya...")

Ilulu yang sejak tadi mendengarkan ikut menatap Kobayashi dengan penasaran.

Ilulu: "Kenapa kamu selalu memikirkan Kazuki belakangan ini? Apakah kamu... menyukainya?"

Kobayashi hampir tersedak oleh pertanyaan itu.

Kobayashi: "T-Tentu saja tidak! Aku tidak... aku tidak punya waktu untuk itu."

Kanna yang sedang menggambar di meja menatap Kobayashi dengan ekspresi polos.

Kanna: "Tapi, Kobayashi selalu tersenyum saat bersama Kazuki."

Shouta-kun: "Aku juga melihatnya. Kamu terlihat nyaman saat bersamanya."

Kobayashi mulai panik. Kenapa semuanya tiba-tiba menekan dirinya seperti ini?

Kobayashi: "Sudahlah! Jangan membahas hal yang tidak penting!"

Tohru menyipitkan matanya curiga.

Tohru: "Ini sangat mencurigakan, Kobayashi-san..."

Di rumah Takiya dan Fafnir

Sementara itu, di rumah Takiya, Fafnir tengah bermain game seperti biasa. Takiya yang duduk di sampingnya menatap layar dengan serius.

Takiya: "Jadi, gimana menurutmu tentang Kazuki?"

Fafnir melirik sekilas, lalu kembali fokus ke game-nya.

Fafnir: "Dia aneh. Terlalu kuat untuk disebut manusia biasa."

Takiya: "Tapi dia tidak pernah menunjukkan niat jahat, kan? Malah dia lebih perhatian ke Kobayashi."

Fafnir: "Itu yang membuatku ragu. Biasanya, makhluk yang terlalu kuat selalu punya motif tersembunyi."

Takiya menghela napas.

Takiya: "Kalau dia benar-benar peduli pada Kobayashi, menurutku kita tidak perlu khawatir."

Fafnir tidak menjawab, tapi ekspresinya menunjukkan bahwa ia tetap waspada terhadap Kazuki.

Kembali ke apartemen Kobayashi

Malam semakin larut. Kobayashi duduk di balkon, menatap langit malam. Kata-kata Kazuki masih terngiang di kepalanya.

"Aku hanya ingin berada di sisimu."

Kobayashi memegang dadanya. Kenapa dia merasa seperti ini? Apa benar dia...

Lucoa: "Malam yang indah, bukan?"

Kobayashi tersentak. Lucoa muncul di sampingnya dengan senyum lembut.

Kobayashi: "Jangan muncul tiba-tiba begitu!"

Lucoa: "Maaf, maaf~ Aku hanya penasaran. Kamu tampak banyak berpikir."

Kobayashi menghela napas.

Kobayashi: "Hanya... ada sesuatu yang menggangguku."

Lucoa tersenyum lebih dalam.

Lucoa: "Sesuatu? Atau seseorang?"

Kobayashi mendengus.

Kobayashi: "Kau juga mulai? Apa semua orang berkomplot untuk menggoda aku hari ini?"

Lucoa tertawa pelan.

Lucoa: "Tidak, tidak. Aku hanya ingin kamu lebih jujur pada dirimu sendiri. Kalau ada sesuatu yang kamu rasakan, hadapilah. Jangan terus menyangkal."

Kobayashi terdiam. Kata-kata Lucoa mungkin ada benarnya. Tapi apakah dia siap untuk menghadapi perasaan ini?

Saat ia menatap langit malam yang penuh bintang, hanya satu nama yang muncul di pikirannya.

"Kazuki..."

Akhir Episode 9