Kael kembali mendaki. Kali ini, ia tidak hanya bertahan—ia berkembang.
Seiring langkahnya menapak lebih tinggi, gravitasi semakin menekan tubuhnya. Namun, hal itu justru menjadi tantangan sempurna untuk memperkuat tekniknya.
Teknik yang Berkembang Bersama Ujian
Pada awalnya, Langkah Ringan hanya membantunya mengurangi sedikit beban di kakinya. Tapi, semakin ia mendaki, semakin sering ia menggunakannya. Tubuhnya mulai terbiasa, gerakannya semakin alami.
Beban gravitasi yang terus meningkat memaksanya untuk semakin mengasah tekniknya, memaksimalkan setiap aliran mana yang ia gunakan.
Kael sadar bahwa ujian ini bukan hanya tentang mendaki gunung, tetapi juga tentang menguasai tekniknya secara naluriah.
---
Dari Dasar ke Mahir
Setiap kali ia merasakan tekanan gravitasi meningkat, Kael langsung menyesuaikan diri dengan Langkah Ringan.
Hari pertama, ia masih harus berkonsentrasi penuh untuk mengaktifkan tekniknya.
Hari ketiga, tubuhnya mulai merespons secara alami, membuatnya bisa berjalan lebih cepat.
Hari kelima, ia bisa menggunakan teknik itu tanpa harus berpikir terlalu lama, membiarkan instingnya yang bekerja.
Berkat ini, Kael tidak hanya bertahan—ia berkembang menjadi lebih mahir dalam menggunakan Langkah Ringan.
---
Melewati Batasnya
Kini, Kael bisa melangkah lebih cepat dan lebih ringan meskipun gravitasi semakin menekan.
Jika di awal pendakian ia harus berhenti setiap beberapa jam, sekarang ia bisa terus bergerak dengan ritme yang stabil.
Matanya berkilat dengan semangat.
> "Gunung ini memang berat, tapi justru karena itulah aku bisa berkembang lebih cepat."
Dengan setiap langkah yang ia ambil, Kael semakin dekat dengan puncak. Dan semakin dekat pula ia dengan babak baru dari perjalanannya.
Hadiah yang Mengecewakan
Setelah dua bulan penuh perjuangan, Kael akhirnya mencapai puncak gunung.
Ia berdiri di depan gerbang menuju lantai 3, napasnya masih berat karena efek gravitasi yang luar biasa. Namun, dalam hatinya, ada sedikit kebanggaan—ia berhasil melewati tantangan yang begitu berat, bahkan mengembangkan teknik baru dalam prosesnya.
Saat ia melangkah ke dalam lingkaran sihir yang akan membawanya ke lantai berikutnya, suara sistem Tower menggema di kepalanya.
> [Selamat! Anda telah menyelesaikan tantangan lantai 2.]
[Waktu penyelesaian: 2 bulan 3 hari]
[Total poin yang diperoleh: 300]
Kael terdiam.
"Tiga... ratus?"
Jumlah itu sangat kecil! Bahkan hadiah minimum yang bisa didapatkan di lantai ini memang 300 poin, yang berarti Kael berada di peringkat terbawah dalam penyelesaian tantangan ini!
---
Harapan vs Realitas
Kael menghela napas panjang.
Ia memang sudah menduga bahwa poinnya akan sedikit karena waktu penyelesaiannya yang lama, tetapi tetap saja...
> "Kalau begini, bahkan seseorang yang hanya naik sampai setengah gunung dalam waktu seminggu bisa mendapatkan lebih banyak poin dariku."
Namun, ia tidak menyesal.
Selama dua bulan ini, ia telah meningkatkan keahliannya secara drastis. Langkah Ringan dan Pernapasan Mana Bulan Darah kini bukan sekadar teknik yang ia ingat, tetapi sesuatu yang benar-benar ia kuasai secara naluriah.
"Aku mungkin tidak mendapatkan banyak poin, tapi perkembangan pribadiku jauh lebih berharga."
Tetap saja, rasa kesal itu tidak bisa sepenuhnya hilang.