Chereads / "Menantang Takdir di Menara Tanpa Hukum" / Chapter 11 - Bab 11: Hadiah yang Mengecewakan & Lantai 4 yang Berbeda

Chapter 11 - Bab 11: Hadiah yang Mengecewakan & Lantai 4 yang Berbeda

Kael berdiri di tengah ruangan lantai tiga setelah berhasil mengalahkan boneka terakhir. Napasnya masih berat, tubuhnya terasa lelah meskipun ia sudah jauh lebih terbiasa dengan tekniknya.

Saat ia menenangkan dirinya, sebuah cahaya muncul di depannya, menandakan pemberian hadiah atas pencapaiannya di lantai ini.

"Akhirnya..." pikirnya, merasa bahwa kerja kerasnya selama ini akan terbayar.

Namun, ketika layar transparan muncul di depannya, ia hanya bisa membelalakkan mata.

> [Hadiah Ujian Lantai 3]

Waktu penyelesaian: 1 bulan 3 minggu

Performa keseluruhan: Stabil

Poin yang didapatkan: 500

"Hanya 500 poin...?"

Kael mengepalkan tangannya. Ia menghabiskan dua bulan penuh untuk menguasai teknik-teknik baru, melewati tantangan berat yang seolah ingin membunuhnya, namun hadiahnya hanyalah angka kecil ini.

Ia mendongak, melihat para peserta lain yang baru saja naik ke lantai empat. Mereka berbincang dengan santai, beberapa bahkan tertawa.

Dari percakapan yang ia tangkap, sebagian dari mereka menyelesaikan tantangan hanya dalam dua minggu hingga satu bulan, dan mendapatkan ribuan poin sebagai hadiah.

Kael merasa perutnya seperti ditinju.

"Semakin cepat seseorang naik, semakin besar hadiah yang mereka dapatkan..."

Rasanya tidak adil. Ia telah berjuang keras, melawan boneka yang bahkan tampak seperti makhluk hidup sungguhan, sementara orang lain hanya berjalan santai dan tetap mendapatkan poin yang jauh lebih besar.

Namun, ia menghela napas.

"Tidak ada gunanya mengeluh. Poin hanyalah angka, yang terpenting adalah kekuatanku sendiri."

Dengan tekad yang diperbarui, Kael melangkah ke lantai empat.

---

Lantai 4 – Perbedaan yang Mencolok

Begitu memasuki lantai ini, Kael segera menyadari suasana yang berbeda.

Di sekelilingnya, banyak orang yang baru keluar dari lorong atau sedang beristirahat. Namun, ada satu hal yang membuatnya merasa aneh.

Tidak ada yang terluka.

Mereka yang baru tiba masih berpakaian rapi, bahkan tidak terlihat kelelahan sedikit pun.

Berbeda dengan Kael yang bajunya compang-camping, tubuhnya masih menyisakan luka yang belum sepenuhnya pulih.

Tatapan aneh mulai mengarah padanya.

"Kenapa dia babak belur seperti itu?"

"Apakah dia salah jalur?"

Kael mencoba mengabaikan mereka, tetapi semakin banyak suara yang ia dengar, semakin jelas perbedaan yang ada.

Tanpa sengaja, ia mendengar percakapan dua orang di dekatnya.

"Aku tidak menyangka bisa melewati gunung tanpa gravitasi secepat itu."

"Ya, dan boneka di lorong ketiga... mereka hampir tidak menyerang. Aku hanya perlu menunggu mereka kehabisan energi, lalu berjalan melewati mereka."

Kael tertegun.

Gunung tanpa gravitasi? Boneka yang tidak menyerang?

Saat itulah ia menyadari sesuatu yang besar. Ujiannya telah dimodifikasi.

Gunung yang ia daki memiliki gravitasi yang semakin meningkat, sementara orang lain hanya berjalan santai. Boneka yang ia lawan memiliki pola serangan kompleks, sementara milik orang lain hanya menunggu hingga habis energi.

"Seseorang telah mengubah jalanku... Tapi siapa?"

Ia mengingat satu hal. Kitab Sekte Petir Surgawi.

Kitab itu bukan kebetulan muncul di jalannya. Orang yang meletakkan kitab itu juga yang telah mempengaruhi ujian yang ia jalani.

---

Tantangan Lantai 4 – Dungeon Monster

Setelah memahami bahwa ia telah melalui jalan yang berbeda, Kael mencoba menenangkan pikirannya dan mulai fokus pada tantangan lantai ini.

Di lantai 4, peserta harus mengumpulkan 1.000 poin monster untuk bisa naik ke lantai berikutnya.

Monster-monster ini hanya bisa ditemukan dalam dungeon yang tersebar di lantai ini, tetapi ada satu aturan tambahan yang membuatnya lebih rumit:

Setiap orang yang memasuki dungeon harus memiliki setidaknya 10 anggota dalam satu kelompok.

Kael mengerutkan kening.

"Aku tidak bisa masuk sendirian?"

Di sekelilingnya, banyak kelompok besar yang sudah terbentuk. Mereka tampak percaya diri, berbagi strategi, dan siap memasuki dungeon bersama.

Sementara itu, Kael tidak mengenal siapa pun.

Jika dia ingin memasuki dungeon dan mengumpulkan poin, dia harus mencari kelompok atau... mencari jalan lain.

Kael mengepalkan tangan.

"Aku harus menemukan cara."