Saat gelombang energi spiritual meledak dari tubuh Ling Tian, semua orang menahan napas.
Mata mereka membelalak melihat bagaimana pemuda itu langsung menerobos dua tahap dalam sekejap, mencapai Tahap Awal Mystic Pulse!
Bahkan tetua-tetua dari berbagai sekte yang telah berpengalaman ratusan tahun terkejut.
"Tidak mungkin... Bagaimana mungkin seorang murid bisa melompat dari tahap Menengah Spirit Awakening ke Mystic Pulse dalam sekejap?! Ini seharusnya melanggar hukum dunia!"
"Bahkan jenius yang paling berbakat membutuhkan puluhan tahun untuk mencapai ini! Tapi dia hanya butuh satu momen?!"
Di tribun kehormatan, Tetua Wang yang merupakan salah satu juri dalam turnamen ini menatap tajam ke arah Ling Tian.
"Anak ini... dia bukan manusia biasa!"
Namun, di tengah semua keributan dan keterkejutan, hanya satu hal yang ada dalam pikiran Ling Tian.
"Aku tidak peduli dengan semua ini..."
"Aku hanya tidak ingin melihat Kakak Senior Lan Ruo terluka seperti itu..."
Tatapan Ling Tian berubah tajam, penuh dengan tekad dan amarah yang membara.
Ia menatap Wu Feng, yang kini mulai menunjukkan ekspresi takut.
Wu Feng yang sebelumnya penuh percaya diri kini mulai berkeringat.
Energi yang dipancarkan Ling Tian membuatnya merasa seolah-olah sedang berdiri di hadapan gunung raksasa yang siap runtuh menimpanya!
"T-Tidak mungkin... Kau hanya menerobos dua tahap, kenapa tekanannya begitu luar biasa?!"
Ling Tian tidak menjawab.
Dengan langkah perlahan, ia maju.
BOOM!
Hanya dengan langkah kaki, tanah di bawahnya retak, dan energi spiritualnya menciptakan badai kecil di sekelilingnya!
"Kau... Kau pikir aku takut hanya karena kau menerobos dua tahap?!" Wu Feng berusaha menyangkal ketakutannya.
Namun, saat ia hendak menyerang—
Ling Tian mengangkat tangannya, dan dalam sekejap, Wu Feng terpental ke belakang!
"UARRGH!"
Wu Feng terhempas keras ke tanah, tubuhnya mengguncang arena.
Sorakan di tribun terdiam seketika.
Semua mata memandang Ling Tian dengan ketakutan.
"Hanya dengan satu gerakan tangan... dia bisa membuat Wu Feng terpental?!"
Ling Tian tidak menggunakan pedangnya lagi.
Ia mengangkat tangannya ke udara, dan dalam sekejap, energi spiritual mengumpul di telapak tangannya, membentuk pusaran energi yang luar biasa!
"Aku tidak membutuhkan pedang... Kekuatan spiritualku saja sudah cukup untuk mengalahkanmu!"
Wu Feng mencoba bangkit, tetapi tubuhnya gemetar hebat.
Ia mencoba mengaktifkan Api Surgawinya, tetapi api itu langsung padam begitu mendekati Ling Tian!
"T-Tidak mungkin... Kenapa apiku tidak bisa menyentuhnya?!"
Ling Tian mengangkat satu jari, dan dalam sekejap, cahaya biru keemasan muncul dari tubuhnya.
Tiba-tiba, udara di sekitar mereka membeku.
Wu Feng merasa tubuhnya terhimpit, seolah ada gunung raksasa yang menekannya!
Ling Tian mengayunkan tangannya, dan pusaran energi spiritual yang ia kumpulkan meledak ke arah Wu Feng!
"Divine Pulse Strike!"
BOOOOOOM!
Ledakan energi spiritual mengguncang arena, menciptakan gelombang kejut yang membuat tribun penonton bergetar hebat!
Wu Feng terhempas ke udara, lalu jatuh keras di tanah, tubuhnya bergetar hebat, tidak bisa bergerak!
Tetua Wang menghela napas dalam-dalam, lalu mengumumkan:
"Pemenang pertarungan ini... LING TIAN DARI SEKTE XUAN TIAN!"
Sorakan pun meledak di tribun, tetapi sebagian besar orang masih belum bisa menerima kenyataan bahwa seseorang bisa menang dengan begitu mutlak!
Ling Tian tidak peduli dengan sorakan itu.
Ia segera berlari ke arah Lan Ruo, yang masih terbaring dengan tubuh penuh luka.
Dengan cepat, ia mengeluarkan pil penyembuhan terbaik yang ia miliki, lalu membantu Lan Ruo menelannya.
Mata Lan Ruo perlahan terbuka, dan ia tersenyum lemah.
"Ling Tian... Kau menang?"
Ling Tian mengangguk, matanya masih dipenuhi kekhawatiran.
"Jangan bicara... Istirahatlah."
Lan Ruo hanya tersenyum, lalu menutup matanya untuk beristirahat.
Ling Tian menggenggam tangannya erat, berjanji dalam hati:
"Aku akan menjadi lebih kuat... Aku tidak akan pernah membiarkan Kakak Senior terluka seperti ini lagi..."
Dengan tekanan energi spiritual yang masih menyelimuti tubuhnya, Ling Tian menatap ke langit.
Di dalam hatinya, ia tahu—
Perjalanannya baru saja dimulai.