Bab 2: Menemukan Jalan Baru
Zaon melangkah pelan memasuki Sekte Obat. Pintu besar yang terbuat dari kayu oak terbuka lebar, menampilkan sebuah halaman yang tenang dengan tanaman obat yang tumbuh subur di sekitar area tersebut. Udara segar dan harum dari tanaman obat memenuhi hidung Zaon, memberi rasa kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Di tengah halaman, seorang Guru Obat yang sudah berumur, dengan jubah putih bersih, sedang berdiri sambil memegang sebuah kantung berisi daun-daun obat. Guru itu memandang Zaon dengan tatapan tenang namun tajam, seolah-olah dapat melihat ke dalam diri Zaon.
"Ah, kau pasti Zaon, anak yang dikirim oleh Khai, bukan?" Guru itu berkata dengan suara lembut namun penuh wibawa.
Zaon mengangguk ragu. "Benar, Guru."
Guru itu tersenyum dan memberi isyarat agar Zaon mendekat. "Khai selalu membawa orang yang berpikiran cerdas. Aku sudah mendengar banyak tentangmu, Zaon. Meski dunia ini penuh dengan kekerasan dan perang, tidak ada salahnya jika kau memilih untuk mencari cara lain untuk hidup. Jalanmu mungkin tidak akan mudah, tetapi ini adalah perjalanan yang akan mengubahmu."
Zaon merasa sedikit terkejut mendengar kata-kata itu. Ia memang ingin menghindari kekerasan, namun ia tidak menyangka bahwa mempelajari obat-obatan bisa memberinya jalan yang penuh dengan pelajaran hidup yang lebih dalam.
Guru itu melanjutkan, "Di sini, kita bukan hanya belajar tentang tanaman dan obat. Kami juga belajar tentang kehidupan, tentang bagaimana melayani orang lain dengan apa yang kita punya. Ada banyak cara untuk menyembuhkan, Zaon, dan ada banyak cara untuk melindungi dirimu tanpa menggunakan kekerasan. Kau akan belajar itu semua di sini."
Zaon merasa sedikit lebih tenang mendengar kata-kata itu. Ia tahu, meski ia tidak memilih untuk menjadi seorang prajurit atau ahli bela diri, ada banyak hal yang bisa ia pelajari di sini untuk menemukan jati dirinya yang lebih dalam.
---
Bab 3: Pelajaran Pertama
Hari pertama Zaon di Sekte Obat dimulai dengan tugas yang sederhana namun penuh makna. Ia diminta untuk memetik tanaman obat yang tumbuh di sekitar sekte dan membawanya ke dalam ruang penyimpanan untuk diproses lebih lanjut.
Meskipun pekerjaan ini terkesan sederhana, Zaon merasa aneh. Ia yang selama ini terbiasa menghindari kegiatan yang berat dan lebih memilih untuk hidup tenang, kini harus memulai hidup baru yang penuh tantangan ini.
Saat Zaon memetik daun-daun obat dengan hati-hati, seorang Senior Obat yang sudah lebih berpengalaman mendekatinya. Senior ini bernama Liang, seorang pemuda yang jauh lebih tua dari Zaon, dengan tatapan yang tajam dan postur tubuh yang cukup tegap.
"Zaon, kau mungkin berpikir bahwa pekerjaan ini sederhana. Tapi ketahuilah, setiap daun yang kau petik memiliki manfaat yang besar. Setiap gerakan yang kau buat akan menentukan kualitas hasil dari pekerjaan ini," kata Liang dengan suara yang penuh ketegasan.
Zaon mengangguk, berusaha memahami pesan yang tersembunyi di balik perkataan Liang. Ia menyadari bahwa dunia pengobatan bukanlah dunia yang penuh dengan ketenangan seperti yang ia bayangkan. Bahkan dalam hal yang tampaknya sederhana seperti memetik tanaman, ada banyak yang harus dipelajari—kehalusan, ketelitian, dan perhatian terhadap detail.
Hari-hari berlalu, dan Zaon semakin terbiasa dengan kehidupan baru ini. Ia mulai belajar tentang berbagai jenis tanaman obat, cara menyusun ramuan, serta memahami cara tubuh manusia bekerja dengan obat-obatan. Namun, dalam setiap langkah yang diambil, Zaon merasakan sesuatu yang semakin kuat dalam dirinya—keinginan untuk menemukan lebih banyak, untuk menyelami lebih dalam apa yang tersembunyi di balik dunia yang selama ini ia hindari.
Suatu hari, saat Zaon sedang menyusun ramuan obat dengan Liang, mereka mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Ternyata, itu adalah Guru Obat, yang datang untuk melihat perkembangan Zaon.
"Kau melakukan dengan baik, Zaon. Tetapi, ingatlah bahwa pengobatan bukan hanya tentang ramuan dan tanaman. Pengobatan juga tentang memahami hati orang yang kita rawat. Jika kau tidak bisa memahami perasaan orang lain, bagaimana kau bisa menyembuhkan mereka?" kata Guru Obat dengan suara yang bijak.
Zaon terdiam, merenung. Selama ini, ia hanya berpikir bahwa pengobatan adalah tentang tanaman dan ilmu pengetahuan. Namun, apa yang dikatakan oleh Guru Obat membuka pikirannya. Pengobatan ternyata juga tentang empati, tentang mendalami perasaan orang lain dan membantu mereka untuk sembuh bukan hanya fisiknya, tetapi juga batinnya.
---
Bab 4: Jalan yang Ditemukan
Seiring waktu, Zaon mulai menemukan jalannya. Meskipun ia tidak bisa menjadi seorang prajurit hebat seperti kakaknya, Zaon merasa bahwa ia menemukan panggilan hidupnya. Belajar tentang pengobatan memberinya rasa damai dan tujuan yang lebih besar.
Dalam perjalanan ini, Zaon tidak hanya belajar tentang dunia obat-obatan, tetapi juga tentang dirinya sendiri. Ia mulai mengerti bahwa kekuatan sejati bukan hanya terletak pada fisik, tetapi juga pada hati dan pikiran. Sebagai seorang penyembuh, Zaon dapat membantu orang lain dengan cara yang berbeda—tanpa harus melibatkan kekerasan atau pertempuran.
Namun, dalam perjalanan ini, Zaon tidak tahu bahwa takdirnya akan membawa dirinya ke dalam pertemuan dengan dunia yang jauh lebih besar dan penuh tantangan, di luar apa yang pernah ia bayangkan.
---