Chereads / UNTitled,Kiara_Chanel1738964481Bayang-bayang kebaikan di alam kuno ter / Chapter 5 - Masuk ke alam penjaga tabir cahaya

Chapter 5 - Masuk ke alam penjaga tabir cahaya

Seluruh budak keluarga Huang serta budak dari keluarga-keluarga lainnya, membaur menjadi satu berjalan menuju lahar gunung

Awalnya saat masih berjarak lumayan jauh, Liu feng sangat ragu untuk ikut melompat ke lahar Gunung itu. Ingatannya tentang lahar Gunung berapi, yang sangat mematikan ketika berada di bumi, benar-benar menakutinya.

"Bagaimana ini..? Jangankan untuk melompat kesana, merasakan hawanya dari jauh pun, seharusnya sudah terasa begitu panas, kalau di dunia.

Tapi aku lihat semua orang tanpa rasa ragu telah pun melompat, layaknya berenang ke dalam sungai atau danau."

Liu Feng yang masih saja berusaha mencerna hal itu, sambil terus berjalan mendekat ke arah lahar megikuti orang lain, langsung dikejutkan oleh suara seseorang dari belakang.

"Hei budak baru, kenapa..?

Kau ragu ya untuk melompat.? Tadi saja kau berlagak, dengan berteriak-teriak hidup keluarga Huang..!

Hidup keluarga Huang..!

Seolah-olah kau paling berani dan paling bersemangat, dari kami semua.

Lalu kenapa sekarang kau justru terlihat takut untuk melompat..?"

"Eh aku sama sekali tidak takut

Aku hanya sedang berpikir saja, apakah kemalangan atau justru keberuntungan yang nanti aku peroleh dalam pencarian inti kebajikan ini.

Siapa yang tidak ingin lepas dari status budak ini..?

Aku tepatnya sedang dalam suasana antara berharap untuk lepas dari status budak ku, atau justru akan tetap bertahan disini atau bahkan binasa barangkali.

Intinya, aku hanya sedang berusaha meminta pada Penguasa semesta, yang aku harapkan bermurah hati padaku."

"Ha..ha..ha mencoba mencari alasan. Padahal jelas-jelas kau memang terlihat keakutan.

Kakimu saja gemetaran.

Hidup keluarga Huang..!!! wkwkwk."

Pria itu mengejek Liu Feng dan melompat ke dalam lahar Gunung berapi itu, dalam posisi keadaan terbalik atau membelakangi lahar, sedangkan wajahnya menghadap kepada Liu feng sambil tersenyum mengejek.

Liu feng, jelas memang hatinya cukup gentar dan jiwanya lumayan berguncang saat itu.

kemudian teman dari orang yang tadinya mengajak bicara serta mengejek Liu feng, satu persatu segera melompat dan berenang lalu menyelam, seperti seseorang yang memang sudah terbiasa melakukan itu.

Maka Liu Feng pun mencoba mengumpulkan segenap keberaniannya. Satu hal yang membuat dia menjadi tidak ragu lagi adalah, bahwa lahar itu sama sekali tidak mengeluarkan hawa yang terasa panas, meskipun jarak dia dengan lahar itu hanya berkisar 1 meter.

Segera Liu feng melompat ke dalam lahar itu.

"Ah ternyata memang benar, ini sama seperti berenang di Lubuk yang ada di sungai atau di danau saja. Sama sekali tidak terasa panas.

Tapi apa ini..? Kenapa aku malah bisa bernafas di tempat ini.?

Luar biasa..! Kehidupan di alam atau apapun nama tempat ini, bahkan sedikitpun tidak ada rasa sakit, seperti tekanan yang justru aku temui dan rasakan di luar sana."

Liu feng segera menyelam lebih dalam, berdesakan bersama dengan para budak-budak dari keluarga lainnya. Jumlah mereka sangat banyak, mengingat banyak orang yang tidak bisa untuk keluar dari alam terbuang itu.

"Oh Tuhan atau Penguasa semesta atau apapun istilahnya menyebutmu dari alam ini. Sungguh kejahatanku di masa lalu, telah membuatku terlempar ke alam ini.

Aku terima takdirku dan aku akan mencoba berdamai dengan semua ini. Aku akan berusaha melewati semua ini dengan tegar.

Tapi aku sangat bermohon duhai Penguasa semesta, dengan semua kebaikan-kebaikan yang pernah aku lakukan selama ini di duniaku, bantulah aku saat ini untuk menjalani hari-hariku...!"

Liu feng terus berbicara dalam hatinya, diantara desakan manusia yang begitu banyak dan situasi yang begitu tidak nyaman, karena tekanan dan tuntutan untuk beroleh hasil, dan keinginan untuk bebas jadi manusia merdeka, Liu feng mencoba memurnikan hatinya, dari segala macam gejolak dan juga jeritan-jeritan maupun perasaan-perasaan, yang lebih bersifat pada keputusasaan.

"Hahhh....!! Aku harus mencoba menjaga pikiranku agar tetap positif dan sejernih mungkin."

Setelah beberapa lama melakukan penyelaman, akhirnya seluruh budak itu berada di dalam suatu ruang, di mana ruang itu penuh dengan gelembung-gelembung, yang terdiri dari gelembung kecil dan besar.

Masing-masing orang terlihat berjalan, mencari dan sibuk dengan urusannya sendiri.

Baru saja Liu Feng berniat hendak melangkah ke suatu arah, dia langsung dicegat oleh beberapa orang.

"Ini adalah tempat lokasi penambangan keluarga Kong. Kau tidak boleh memasuki tempat ini, pergi cari tempat yang lain..!!!

Oh ya, Hidup keluarga Huang...!!"

Pria itu mengejek Liu feng, dengan slogan yang sebelumnya Liu feng ucapkan.

Segera sadar dan teringat akan nasihat pengawas budak dari keluarga Huang sebelumnya, yang mengatakan jangan sampai bermasalah dengan keluarga Kong, Liu feng akhirnya menjauh.

"Maaf Tuan-tuan..! Saya benar-benar orang baru. Jadi saya tidak tahu."

"Ya atas dasar kau ini adalah budak baru, maka kami akan melepaskan mu. Pergilah ke arah sana..!"

Pria itu menunjuk ke suatu arah.

Liu kong mengikuti petunjuk budak dari keluarga Kong. Namun setelah beberapa lama dia berjalan ke arah yang dimaksud, dia justru diusir oleh orang lain yang mengatakan tempat itu milik mereka.

"Sial orang dari keluarga Kong itu menipuku...!"

Setelah berjalan kembali cukup jauh ke arah lain, barulah Liu feng menemukan suatu tempat yang sama sekali tidak ada orang yang melarangnya, untuk mendekat atau berada di tempat itu.

Baru saja dia masuk ke tempat itu, dia langsung disambut oleh hal yang tidak menyenangkan.

"Ihhh.. Tempat ini sangat menjijikkan. Apa ini..? Ada banyak lendir-lendir menyebar disini.

Apakah ini adalah sebuah kolam yang isinya hanyalah lendir-lendir yang menjijikkan..??

Ishhh...!! Lendir-lendir apa ini..?

Tempat terkutuk macam apa ini..?Aku yakin jika bukan karena sumber daya yang aku minum, dan kekuatan eleksir yang masih bekerja di tubuhku, tempat ini pastinya akan sangat bau."

Baru saja pikiran Liu Feng menjelajah, tiba-tiba dia teringat satu pesan untuk menjaga hatinya.

Akhirnya diapun duduk dan mencoba menenangkan pikirannya.

"Hadeuhhhhh...! Memang susah untuk tidak terpikir ke arah-arah yang jelek, jika dihadapkan dengan keadaan dan situasi di tempat seperti ini.

Tetapi begitupun, aku harus mencari secercah kebaikan dan manfaat, di tempat yang paling buruk ini sekalipun.

Karena memang tidak ada aturan dan tidak ada batasan untuk berada di tempat ini, sepertinya aku harus memfokuskan pikiranku terlebih dahulu.

Aku harus menjernihkan semua pikiranku, dari unsur-unsur negatif."

Untuk beberapa saat lamanya Liu feng tetap duduk di tempat itu.

Dia benar-benar diam dan berusaha menjernihkan pikirannya, sehingga sampai pada suatu saat, dimana dia kemudian membuka matanya.

Saat membuka matanya, dia sangat terkejut bahwa keadaan di tempat itu sudah berubah.

"Dimana ini..?

Kenapa tempat ini begitu asing, dari tempat aku berada tadi..?

Apakah semua yang aku alami selama ini hanya mimpi..?

Apakah aku sedang terbangun dari mimpi buruk dan kembali ke dunia nyata..?"

Liu feng sedikit bersemangat. Dia segera beranjak pergi dan dia mendapati bahwa dirinya telah berada di dalam hutan yang sangat lebat.

Dia berjalan ke sana kemari, untuk mencari tanda-tanda kalau manusia pernah berada di tempat itu. Ternyata jangankan manusia, satu hewan pun tidak ada ditemukan disana.

"Sungguh tempat yang aneh.

Seharusnya tempat seperti ini paling tidak akan diisi oleh hewan-hewan liar atau bahkan binatang buas, tapi sama sekali aku tidak menemukan apa-apa di sini.

Hanya ada hutan dan cahaya.

Apa..? Cahaya..? Cahaya matahari?

Ya... itu cahaya matahari. Wah benarkah aku sudah terlempar kembali ke dunia.?"

Liu feng sangat gembira mendapati tempat itu begitu terang, tidak redup dan terkesan gelap seperti alam terbuang.

Liu feng segera berlari menuju suatu area terbuka, yang terlihat begitu terang disinari oleh matahari.

Namun setelah dia sampai disana, dia kembali dikejutkan oleh satu keadaan lainnya.

Dia menemukan seorang wanita sedang mandi di sebuah telaga biru yang lumayan besar, yang ada di pinggiran Hutan tempat dia muncul tiba-tiba itu.

Untuk beberapa saat lamanya, dia terpesona dan begitu terpana memperhatikan kecantikan wanita itu.

Namun tidak berani mendekat, karena takut akan diteriaki.

Tetapi baru saja dia berusaha untuk pergi dengan berjalan mengendap-endap, untuk mencari tahu segala hal tentang tempat itu, tiba-tiba wanita itu sudah berteriak padanya.

"Hei... ada pengintip.

Ada lelaki mesum..!! Hei siapa kau..?

Kenapa kau datang ke tempat ini..?"

Wanita itu segera meraih pakaiannya dan megenakannnya dengan tergesa-gesa.

Melihat itu Liu feng segera beranjak pergi dan berniat untuk lari.

"Hei jangan lari...!!

Pria mesum, jangan lari kau...!"

Wanita itu mengambil sebuah batu dan melemparkannya, yang persis mengenai kepala Liu feng.

"Maaf..maaf Nona. Aku bukan lelaki mesum, aku orang yang tersesat."

"Banyak alasan kau.

Setelah kau melihat semuanya, kau ingin berlari begitu saja..?"

Wanita itu mendaratkan sebuah tamparan. Saat tamparan itu melesat dengan cepat dan mengenai kepala Liu feng, dia pun akhirnya pingsan.

"Haaaa...! dia pingsan..?

Padahal bukannya aku tidak terlalu kuat menampar nya?

Pria ini lemah sekali.

Eh apa ini..? Bukankah ini adalah tanda budak..?

Lalu bagaimana mungkin budak bisa masuk ke alam ini..?"

Wanita itu sangat heran mendapati kalau Liu feng, ternyata adalah seorang budak. Wanita itu kemudian mengambil air yang dia taruh di dalam sebuah mangkuk, kemudian menyiramkannya ke wajah Liu feng, yang langsung saja terbangun dan tersedak karena sebahagian dari air itu masuk ke dalam mulutnya.

"Ma..maaf maafkan saya Nona.

Saya benar-benar tidak bermaksud untuk berbuat jahat Nona. Saya benar-benar adalah orang yang tersesat ke tempat ini.

Saya sama sekali tidak tahu dimana tempat ini."

Wanita itu tertawa melihat tingkah Liu feng yang terlihat begitu ketakutan, karena tidak ingin dituduh berbuat yang macam-macam.

"Iya aku percaya padamu. Bangunlah..!!

Ada hal-hal yang ingin aku tanyakan padamu."

"Terima kasih Nona. Terima kasih, karena Anda sudah mengerti keadaan saya."

Liu feng segera bangkit dan duduk di pinggiran Telaga itu.

"Sebenarnya siapa dirimu dan kenapa kau datang ke tempat ini..?"

"Ah... Itulah yang saya juga tidak mengerti Nona. Saya ini adalah budak dari keluarga Huang. Nama saya adalah Liu feng.

Tadinya saya terjun ke dalam lahar panas dari Gunung Merapi yang ada di alam terbuang, untuk mencari inti kebajikan. Saya telah berenang kesana kemari mencari tempat, tapi selalu ditolak dan diusir karena tempat itu telah menjadi milik orang lain.

Akhirnya saya kemudian masuk ke suatu tempat yang saya tidak tahu apa itu. Tetapi semua tempat disana dipenuhi dengan lendir, lalu saya berdiam diri untuk beberapa saat disana, menenangkan diri mencoba untuk menjernihkan pikiran, karena semua hal-hal baru yang saya alami di alam ini, benar-benar membuat saya terkejut dan membuat pikiran saya kusut.

Baru saja saya akan terbiasa dengan suatu keadaan, ternyata saya sudah dihadapkan lagi pada keadaan lain. Itulah yang membuat saya mencoba menenangkan diri di tempat itu.

Namun setelah sekian lama menenangkan diri, begitu terbangun, saya justru berada di hutan yang ada disana itu, dan dari sana saya mencari-cari keberadaan orang lain atau bahkan hewan, tapi saya tidak menemukan satupun dari apa yang saya cari.

Berikutnya lalu saya melihat kalau di tempat ini ada cahaya yang sangat terang. Saya melihat tempat ini seolah-olah disinari matahari seperti yang ada di tempat asal saya.

Itulah alasan saya berlari kemari, dan tidak disangka, saya ternyata malah bertemu dengan Nona yang sangat cantik ini..?"

"Apa..? Kau menyebut aku cantik..?

Benarkah..?"

"Itu benar Nona."

"Jadi kau adalah budak keluarga Huang. Sebaiknya kau harus berhati-hati.!"

"Kenapa Nona. Ada apa rupanya di keluarga Huang itu..?"

"Hmmmm...! Di keluarga Huang, ada banyak tuan muda yang jahat dan berpikiran kotor. Apa kau pernah bertemu dengan salah seorang dari mereka..?"

"Ya aku pernah bertemu dengan salah seorang dari mereka. Namanya adalah tuan muda Huang Xiao."

"Apa..? Kau mengenal kakak Huang Xiao..?"

"Itu benar Nona."

"Menarik. Satu-satunya yang baik dari keluarga Huang adalah tuan muda Huang Xiao. Dia adalah pria tampan yang lemah lembut, pengertian dan juga tidak sombong."

"Sepertinya Nona sangat kenal baik dengan majikan saya. Saya adalah budak yang langsung berada di bawah pengawasannya."

"Benarkah..?"

"Ya itu benar Nona."

"Maukah kau menyampaikan salamku padanya..?"

"Tentu Nona.

Aku akan menyampaikan salam Nona kepada tuan muda. Tetapi sepertinya, aku bahkan tidak tahu harus melangkah kemana, agar aku bisa pulang."

Baru saja Liu feng mengatakan hal itu, sebuah suara yang mirip seperti suara burung yang melesat dengan cepat dari ketinggian, tiba-tiba terdengar.

"Kau jangan takut. karena kau berjanji mau menyampaikan salamku, pada tuan muda Huang Xiao, maka aku akan membantumu menunjukkan jalan.

Tapi sebelum itu, aku ingin bertanya lebih jauh tentang dirimu."

Liu feng lalu menceritakan semua hal yang pernah dia ceritakan terhadap Huang Xiao.

"Wah tempat asalmu sangat indah sekali. Apakah disana banyak wanita cantik seperti aku.?"

"Iya ada banyak Nona. Bahkan ada begitu banyak wanita cantik, yang berada di tempat asalku.

Disana baik itu pemuda maupun para gadis-gadis cantik seperti Nona, akan berkumpul satu sama lainnya.

Tapi terus terang saja, sama sekali tidak ada yang secantik Nona disana."

Liu feng benar-benar mengatakan hal itu dengan jujur, sebab wanita yang ada di hadapannya ini persis seperti bidadari. Rambutnya yang panjang tergerai di lehernya yang mulus, seperti mutiara dan begitu putih cantik, seolah bercahaya.

Kakinya yang panjang dan tubuhnya yang indah semampai itu, ditambah dadanya yang berisi, semua yang ingin pria lihat benar-benar ada pada dirinya.

"Ah kau jangan kurang ajar dan menggodaku, siapa tadi namamu..?"

"Namaku Liu feng Nona."

"Ya. Liu feng..! Aku bukan wanita yang bisa digoda seperti itu, terakhir kali saat tuan muda Huang Xiao mengatakan hal seperti itu, sampai sekarang aku tidak pernah lupa ucapannya. Kau pasti tidak ingin aku nantinya akan terus terbayang dan teringat dengan perkataanmu inikan..?"

"Maaf kalau hal itu membuat Nona merasa tidak senang. Kalau begitu saya akan mengatakan kalau Nona ini adalah wanita yang jelek."

"Apa..? Jelek katamu..?

Belum ada yang pernah berani mengatakan hal seperti itu kepadaku.

Kau jahat..!"

Setelah selesai bicara, Wanita itu segera mendorong Liu feng masuk ke dalam telaga itu.

"Maaf... maaf Nona. aku tidak bermaksud untuk membuat Nona marah.

Kenapa Nona mendorong saya."

"Aku sudah selesai denganmu.

Bukankah aku tadi mengatakan, kalau aku akan membantumu..?

Telaga ini adalah jalan pulang ke tempatmu tadi, makanya aku mendorong mu."

"Kalau begitu Nona tidak marah pada saya..?"

"Iya marah sedikit. Kenapa kau mau menceraikan aku dengan mengatakan aku jelek, setelah kau memilih aku dengan mengatakan aku cantik..?"

"Nona..! Ini..? Saya sama sekali tidak mengerti.

Bagaimana saat saya katakan Nona cantik Nona marah dan saat saya katakan jelek, Nona juga marah...?"

"Ah sudahlah... Kau terlalu banyak bicara, tapi tidak tahu apa yang kau bicarakan.

Wanita, sifatnya memang begitu.

Sudah sana, kau pergi saja..!! Kau harus menyelam dan mencari jalan ke tempatmu.

Kalau kau terlalu lama berada disini, kau nantinya pasti akan dibunuh oleh penjaga tabir cahaya. Ini adalah tempat dan lokasi alam tabir cahaya."

Mendengar hal itu, Liu feng langsung saja gelagapan dan ia langsung menyelam ke dalam dasar telaga itu.

"Ha..hah...! Pria itu.

Dia begitu polos, tapi juga menyenangkan sih untuk diajak berbicara. Sayang aku tidak bisa lebih lama mengajaknya bercerita disini. Karena nanti keberadaannya akan bisa dideteksi oleh para penjaga tabir cahaya."

Saat wanita itu sedang berpikir dalam hatinya, tiba-tiba sesosok cahaya melesat dan langsung muncul sebagai pria dan berdiri di tempat itu.

"Hei ada apa kau datang kemari..?

Ini adalah tempat terlarang.

Ini tempat pemandian putri Pimpinan pengawal tabir cahaya."

"Maaf Nona, saya salah.!

Sebelumnya saya melemparkan tombak tabir cahaya, karena menemukan adanya tanda-tanda keberadaan entitas asing di tempat ini.

Tombak tabir cahaya yang saya lemparkan, memang menginformasikan kalau ada keberadaan entitas asing di sini, Itulah sebabnya saya datang.

Saya sama sekali tidak tahu, kalau ternyata ini adalah tempat Terlarang keluarga Pimpinan."

"Kau terlalu banyak menghayal.

Sejak tadi hanya ada aku disini, lalu kau mau mengatakan aku ini adalah entitas asing, begitu..?"

"Maaf Nona. Mana mungkin saya berani."

"Dasar pria mesum. Lalu kenapa kau masih disini..?

Mau melihat orang mandi..?"

"Ah tidak Nona.

Maaf sudah menimbulkan kesalahpahaman ini Nona.

Pria tersebut segera menjadi cahaya, lalu melesat pergi dan menghilang entah kemana.

"Hampir saja tadi Liu feng tertangkap, kalau aku tidak segera melemparkannya.

Semoga Liu feng tidak salah sangka padaku."