Hari telah berganti. Budak dari keluarga Huang sudah melompat untuk menyelami lahar Gunung berapi Alam terbuang itu.
Para budak itu kemudian pergi ke ruangan penuh gelembung, dan terus berjalan menuju lokasi galian, tempat mereka menancapkan asa guna memastikan keberlanjutan eksistensinya sebagai entitas yang hidup.
Liu feng juga sudah mulai bersiap-siap untuk ikut menggali, sesaat pikirannya teringat pada ribuan sumber daya yang ada di gua tempat persembunyian pecahan jiwa.
"Aku bertekad tidak mau mengandalkan inti kebajikan yang ada di ruangan tempat bersembunyi pecahan jiwa itu. Karena mengambil banyak hal dari tempat itu, pasti akan mengganggu keseimbangan tempat itu, dan tentunya hal itu akan berakibat buruk pada pecahan jiwa, terlebih aku juga merasa belum berbuat apa-apa pada pecahan jiwa tersebut."
Saat Liu feng melamun dan sibuk dengan pikirannya sendiri, segera dia dikejutkan oleh 30 orang anggota kelompok mereka yang berada di bawah pengawasan tuan muda Huang Xiao.
"Jadi dimana tadinya kau menemukan inti kebajikan itu saudara Liu feng..?"
"Kemarin aku mendapatkannya di tempat yang ada disana saudara, tapi ruangan itu agak berbeda.
Karena disana dipenuhi dengan lendir.
Apakah saudara sekalian tidak keberatan ke tempat itu.?
Lalu bagaimana kita akan melakukan pencarian kalau tempat itu dipenuhi dengan lendir karena aku sendiri kemarin mendapatkannya tidak dengan menggali, tapi karena memang semua itu sudah menumpuk begitu saja disana.
Aku sendiri juga tadinya tidak tahu, kalau itulah inti kebajikan itu, sampai kemudian ketika aku menyentuhnya lalu semua benda-benda itu hilang karena terkirim ke ruang harta."
"Kita pergi kesana saja saudara Liu feng, kami adalah orang-orang yang berpengalaman. Kami sudah sering menambang di lokasi ini.
Kau lihatlah tempat ini hanya dipenuhi oleh tanah. Wilayah penambangan yang letaknya sehabis ruangan bergelembung ini, sepertinya sudah habis kandungan inti kebajikannya dan hanya dipenuhi dengan tanah.
Semua sudah digali, namun sudah sangat sulit untuk menemukan inti kebajikan disini.
Tetapi tempat yang saudara Liu feng sebutkan itu, mungkin masih baru dan juga kami memang belum pernah melihatnya.
Tapi sesuai pengalaman, mungkin jika kita berjalan terus melewati ruang berlendir yang saudara Liu feng katakan itu, sama seperti ketika kita menghabiskan area gelembung-gelembung ini, maka kita akan menemukan lokasi penambangan yang ideal."
"Wah tampaknya saya memang, masih harus belajar banyak, kepada saudara sekalian."
"Tidak begitu juga saudara Liu feng, faktanya saudara baru sehari saja, sudah menimbulkan banyak kegaduhan, karena jumlah hasilnya."
"Itu benar saudara..!
Bahkan saudara Liu feng kita, sampai-sampai bisa mendatangkan Patriak kemari."
"Ha...ha...ha.... Itu benar.
Ayolah kita pergi kesana saudara Liu feng, aku tidak sabar hendak mengirimkan beberapa inti kebajikan ke ruang harta. "
Mereka semua kemudian serentak mengajak Liu feng yang tidak lagi punya pilihan, ke tempat yang mereka yakini sebagai tempat keberuntungan Liu feng.
Liu feng berada dalam jeratan rasa was-was, dan pikirannya dipenuh tanda tanya dan pertimbangan lainnya.
"Aku sangat khawatir kalau nanti kami semua, tiba-tiba saja akan sampai di ruangan milik pengawal tabir cahaya.
Namun ajakan para saudara sesama pekerja keluarga Huang lainnya, benar-benar tidak bisa aku tolak."
Akhirnya Liu feng tetap membawa rombongan teman-temannya ke lokasi berlendir itu.
Pengalaman adalah guru terbaik, benar saja apa yang dikatakan oleh teman-temannya, setelah area lokasi yang berlendir itu habis dilewati oleh rombongan Liu feng, mereka kemudian dihadapkan pada sebuah gua yang cukup lebar dimana gua itu terdapat tanah yang didominasi oleh pasir, lalu mereka dengan alat-alat penambangan sederhana, mulai menggali disana.
"Kenapa kau belum mulai menggali saudara Liu feng..?
Kalau saudara lelah, sebaiknya beristirahat saja biar kami yang mulai."
Dalam memulai pekerjaannya, Liu berbeda dengan teman-temannya yang biasanya memang selama inipun akan langsung bernafsu untuk menambang di tempat mereka berada, menggali dan membongkar gundukan tanah dan bongkahan batu atau apapun yang ada di hadapan mereka.
Namun Liu feng berbeda, dia justru memulai kegiatannya dengan duduk, menjernihkan pikirannya dan memanjatkan harapan dan doa kepada penguasa semesta.
Barulah kemudian dia juga mulai bekerja layaknya sahabat-sahabatnya yang senasib dan sepenanggungan itu.
Telah cukup lama mereka mencari, namun satupun dari mereka belum ada yang beroleh hasil apa-apa, sehingga teman-temannya merasa bertanya-tanya apakah inti kebajikan di tempat itu telah habis.
"Bagaimana ini saudara..? Begitu banyaknya kita dan setelah begitu lelah kita menggali, jangankan inti kebajikan kuning bahkan yang merah pucat bernilai 5 saja, tidak ada kita dapatkan."
"Bagaimana menurut kalian saudara Liu Feng ini, apa dia sengaja menyembunyikannya dari kita..?"
"Jangan bersangka buruk dahulu saudara. Saya yakin saudara Liu feng kita, bukan orang seperti itu.
Mungkin memang karena belum bertemu saja."
"Iya itu benar. Kita tidak boleh bersangka buruk, teruslah berusaha. Kenapa kita langsung merasa seperti itu, sedangkan bahkan kita selama bertahun-tahun menggali saja, tidak pernah menemukan hasil sebanyak yang dia dapat dalam satu hari."
"Iya maaf, aku tidak sengaja mengatakan itu. Terkadang memang mulutku ini suka berkata-kata sendiri, dengan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam hatiku.
Jauh di lubuk hatiku, aku percaya dengan saudara Liu feng."
"Bagus, itu baru benar.
Ayo..ayo...!! kita menggali lagi.
Kita harus semangat, mari kita jadikan keluarga Huang menjadi penguasa di Alam luar."
Para budak keluarga Huang ini, mereka tidak paham bahwa ada sesuatu hal di dalam tubuh Liu feng, sesuatu yang bernama inti kebajikan murni.
Hanya tuan muda Huang Xiao dan Patriak keluarga Huang lah yang mengetahuinya.
"Hahhhh... Jadi ternyata sangat sulit juga untuk mencari inti kebajikan itu, kalau memang benar-benar harus dicari sendiri.
Betapa bodohnya aku kemarin, meminta begitu saja kepada pecahan jiwa, untuk mengambil semua yang ada di dinding gua.
Padahal siapa yang tahu, mungkin saja dia sudah menambang itu semua selama ribuan tahun, dan aku begitu naifnya mau meminta begitu saja.
Mungkin sebaiknya aku pindah ke arah sana."
Baru saja Liu feng berniat untuk menjadikan galiannya itu sebagai galian terakhir, untuk kemudian berpindah ke tempat laun.
Namun persis pada galian yang terakhir, itu kemudian terdengar suara sesuatu yang bertabrakan dengan alat pengggali nya.
Bongkahan benda kristal yang merupakan esensi dari inti kebajikan pun segera terlihat.
Liu feng sangat bersemangat dan menyibak semua tanah yang menutupi apa yang dia cari itu.
"Ya ampuunnn...!! Betapa terkejutnya aku melihat dan mendapati hamparan inti kristal yang merupakan sumber daya, yang mereka sebut sebagai inti kebajikan ini.
Benda ini menumpuk dan bersusun, seolah sengaja ditata dan disimpan dengan ditimbun di tempat itu."
Liu feng yang mengetahui teman-temannya sudah sedikit berputus asa, karena tidak mendapatkan apa-apa seja tadi. Sejak awal dia memang telah berniat, akan membagi hasilnya itu pada teman-temannya, namun agar tidak terlalu mencolok, dia sengaja menyimpan ribuan inti kebajikan kuning itu di dalam cincin ruang yang diberikan oleh pecahan jiwa.
"Wah begitu banyaknya inti kebajikan ini, bahkan sampai-sampai setelah aku menyimpan lebih dari separuhnya pun, inti kebajikan itu masih terlihat banyak dan cukup diambil oleh semua orang."
Liu Feng sudah berhasil menyimpan 2/3 dari timbunan kristal inti kebajikan yang tertimbun itu, barulah kemudian dia bersiap memanggil teman-temannya.
"Saudara-saudara, datanglah kemari. Aku menemukan lagi timbunan inti kebajikan kuning disini."
"Apa..? Saudara Liu feng kita baru saja mendapatkan sesuatu disana.Ayo kesana..!!"
"Saudara Liu feng mendapatkannya lagi, ayo..ayo ke sana, kita lihat..!!"
Kemudian mereka berlomba-lomba untuk mendatangi tempat keberadaan Liu feng.
Ketika tiba di lokasi Liu feng yang tadinya memang sedikit tersembunyi dari mereka, karena adanya sebuah dinding pembatas di gua itu, mereka semua begitu terkejut, setelah tiba di tempat itu.
Mereka merasa mata mereka dipenuhi dengan warna kuning.
"Ini harta yang melimpah. Jadi benar, kalau saudara Liu feng kita ini, memang punya keberuntungan yang besar."
"Saudaraku Liu feng berikanlah kepadaku 100 keping inti kebajikan itu. Aku telah begitu lama tidak mendapatkannya. Aku khawatir nanti, setelah musim penutupan persembahan khusus pada penguasa semesta tiba, aku bahkan belum bisa mendapatkan target kebaikan standar yang wajib itu."
"Ya aku juga mau saudara. Aku juga mau..!"
"Eh tenang... tenang saudara sekalian...!!!
Jangan sampai ada dari kita yang menyentuh tumpukan ini.
Bagaimanapun ini sebenarnya adalah milik saudara Liu feng, maka terserah saudara Liu feng, mau berbuat apa terhadap semua temuan ini, apakah akan memberikannya kepada kita atau tidak.
Kita sama sekali tidak boleh mengambilnya, atau penguasa alam akan marah.
Jika hal itu terjadi, itu bisa menjadi malapetaka yang besar.
Jangan lupa tugas kita disini adalah untuk memperbaiki diri, menjadi manusia yang lebih bagus, kalau tidak bisa mencapai itu, kita akan terus jadi manusia serakah dan kita terus bergaduh pada sesama.
Takutnya nanti, malah hanya murka yang dari Penguasa semesta yang kita dapat."
"Iya itu benar. itu benar saudara."
"Eh saudara Liu feng, jadi apa rencanamu dengan inti kebajikan yang begitu banyak ini..?"
"Saudara-saudara sekalian sesama pekerja keluarga Huang. Mengingat bahwa inti kewajiban kuning ini sangat banyak, rasanya ini cukup untuk kita semua. Aku minta masing-masing dari kita berjalan dengan tertib, ambil 100/orang, untuk dikirim ke ruang harta keluarga Huang, apakah saudara setuju..?"
"Setuju saudaraaaaaaa...!!!
Wah saudara Liu feng memang tiada duanya.
Kalau begitu, aku lebih dahulu saudara Liu feng."
"Ya silakan saudara..!
Tidak usah berdesakan semua akan mendapat nanti."
Lalu satu per satu, semua orang kemudian menyentuh dan mengangkat kristal inti kebajikan kuning cerah itu, sampai 100 buah per orangnya, telah mereka kirimkan masing-masing.
Para budak keluarga Huang, yang merupakan kelompok tersendiri yang sudah memisahkan diri dari kelompok budak keluarga Huang lainnya itu, sontak saja mengirim 3000 inti kebajikan kuning ke ruang harta keluarga Huang, ditambah 200 lagi dari Liu feng
Kegaduhan terjadi lagi. Menteri urusan pendapatan yang berada di Alam utama begitu terkejut, melihat data jumlah penemuan keluarga Huang yang terdapat pada artefak yang ada di tempatnya, segera saja menghubungi keluarga Kong, untuk menyampaikan kabar itu.
Hal itu tidak lain hanyalah karena satu tujuan, yakni agar keluarga Kong segera merebut tempat dimana keluarga Huang mendapat semua harta itu.
"Hore...!! Kita sangat beruntung hari ini. Saudara Liu feng benar-benar memang adalah pahlawan kita. Saudara Liu feng kita, memang adalah harta berharga keluarga Huang..!"
"Saudara tahan suara kalian. Aku takut nanti tempat ini akan diketahui oleh para budak dari keluarga Kong."
"Iya itu benar, jika mereka tahu, tempat kita ini pasti akan mereka sita."
"Itu benar. Pelankan suara kalian saudara, mari menggali lagi."
Liu feng juga ikut memperingatkan.
Para budak itu semakin bersemangat, untuk mencari lagi, mereka kemudian menggali kembali.
Sementara itu di ruang harta keluarga Huang, suasana tak kalah heboh.
Kali ini kembali Tetua penjaga harta keluarga Huang berteriak histeris.
Lalu beberapa Tetua lainnya segera datang, karena khawatir dengan suara itu.
"Ada apa Tetua..?
Kenapa kau berteriak begitu keras sekali..? Kami sampai berpikir ada pencuri tadi.""
"Tetua lihat. lihatlah ke dalam..!"
Khawatir kalau memang benar-benar ada pencuri disana dan tertua ini terlalu gamang untuk menceritakan apa yang terjadi, para Tetua keluarga Huang yang datang setelah mendengarkan terikan tadi segera masuk.
"Apa..?"
"Ini gunung yang terbuat dari inti kebajikan kuning.!"
"Ayo periksa..! Kali ini dari kelompok budak kita yang mana."
Mereka semua terbelalak setelah melihat kristal inti kebajikan kuning yang telah menggunung disana.
"Harta ini banyak sekali.
Ini baru hari kedua, kalau begini keluarga kita benar-benar akan jadi penguasa."
"Ya kita akan jadi penguasa..!!"
Para Tetua keluarga Huang berteriak histeris, layaknya anak kecil.
Tetua lainnya yang memang jumlah mereka hampir mencapai ratusan, semuanya berdatangan.
Mereka yang baru datang tidak kalah terkejut, membaca nama-nama para budak yang menemukan harta itu.
"Sejak kapan para budak-budak ini, bisa mendapatkan harta sebanyak ini untuk satu hari..?"
"Iya Tetua. Aku sudah memeriksanya secara teliti, walau tidak semuanya, masing-masing orang walaupun aku belum melihat semuanya, tapi tampaknya masing-masing orang ini sepertinya mendapat 100 inti kebajikan."
"Iya itu benar. Aku melihat ada belasan orang dengan nama yang berbeda, namun jumlah perolehan nya ada 100 per orang."
Setelah kegaduhan itu, Tetua Agung juga datang kesana dan melihat segala sesuatunya kemudian dia mulai berbicara.
"Aku rasa apa yang dikatakan oleh Patriak soal anak itu, adalah benar adanya.
Lihatlah ruang harta berharga Huang kita.
Ini benar-benar juga harus dirayakan. Tapi aku khawatir hal ini juga sudah sampai pada keluarga Kong.
Siapkan orang-orang,kita, berikan sumber daya dan pil lainnya, agar mereka terjun langsung untuk mengawal dan menjemput Liu Feng, dan yang lainnya. Aku yakin para budak-budak dari keluarga Kong itu sudah mulai bertindak sekarang."
Langsung saja terjadi kehebohan di rumah besar keluarga Huang, semua langsung mengurus bala tentara keluarga.
Mereka tahu betul, bagaimana strategi keluarga Kong untuk menguasai sumber daya dan juga mengancam orang-orang dari keluarga Huang selama ini.
Patriak pun segera ikut turun tangan.
Banyak dari mereka semua kembali lagi mendatangi alam terbuang, persisnya ke rumah yang memang merupakan rumah keluarga Huang, tempat kemarin mereka semua merayakan pencapaian keluarga Huang itu.
"Bagaimana..?
Apakah Liu feng dan yang lainnya sudah keluar..?"
"Belum Tetua Agung. Para pekerja kita yang lain juga sudah dihubungi, dan mereka semua telah terjun untuk mencari, tapi seperti yang mereka katakan, mereka tidak menemukan Liu feng.
"Gawat ini benar-benar gawat. Ini tidak bisa dibiarkan, kalau nanti terjadi apa-apa, kali ini kita tidak akan mendiamkannya.
Aku akan melawan dan mengadukan hal ini kepada yang mulia Kaisar alam kuno laut kegelapan."
Saat semua menjadi begitu ramai, dimana para tuan muda juga sudah ada disana, tiba-tiba seorang wanita dengan parasnya yang begitu cantik jelita, mendatangi tempat itu diikuti oleh dua orang pria, yang mengawalnya di belakang.
"Ah aku kira siapa, ternyata Nona Yuan dari Keluarga pengawal tabir cahaya.
Ada apa Nona Yuan sampai datang kemari..?
Apakah Nona Yuan juga penasaran dengan pendapatan keluarga Huang baru-baru ini.?"
"Selamat ya Tetua agung. Aku sudah mendengar kabar itu Tetua, tapi sebenarnya tujuan utama ku untuk datang ke tempat ini adalah, untuk menemui seseorang."
"Apakah yang Nona maksud adalah salah seorang dari tuan muda kami..?"
"He.he.. Tetua bisa saja, sejak kapan saya begitu berharga sampai saya pantas dilirik oleh salah seorang dari tuan muda keluarga Huang.
Saya kemari sebenarnya, hanya ingin menemui seorang budak dari keluarga Huang.?"
"Wah ada apa Nona dari keluarga pengawal tabir cahaya, sampai mau menemui budak dari keluarga kami.
Apa ada yang salah di hati Nona dan kalau boleh tahu siapa nama budak itu..?"
Setelah mengatakan itu, kembali suasana menjadi sedikit gaduh, karena beberapa anggota keluarga Kong mendatangi rumah milik keluarga Huang, yang ada di Alam terbuang itu.
Tetapi melihat kehadiran Nona Yuan dan dua pengawal takbir cahaya yang menyertainya, mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan terpaksa menahan diri.