Hari pertama di Baiyun Sect dimulai dengan latihan meditasi yang diajarkan oleh Lei Zhan. Jiang Chen duduk dalam posisi lotus, matanya terpejam, mencoba untuk merasakan aliran Qi yang mengalir melalui tubuhnya. Namun, meskipun ia berusaha keras, ia merasa seperti ada sesuatu yang menghalangi jalannya. Seolah-olah tubuhnya tidak dapat menerima Qi dengan baik.
Tapi ia tidak menyerah. Jiang Chen telah melalui banyak ujian berat dalam hidupnya, dan ini hanya tantangan baru yang harus ia atasi.
Setelah beberapa jam mencoba, ia membuka matanya dengan rasa frustasi. "Mengapa ini begitu sulit?" gumamnya, mengusap wajahnya dengan tangan. Meskipun ia bisa merasakan sedikit energi yang mengalir dalam tubuhnya, itu masih sangat samar dan tidak terarah.
"Jangan terburu-buru," suara lembut Lei Zhan terdengar di belakangnya. "Meditasi bukanlah hal yang bisa dikuasai dengan cepat. Qi itu membutuhkan keselarasan antara pikiran dan tubuh. Jika ada kekhawatiran atau keraguan dalam pikiranmu, Qi itu tidak akan bisa mengalir dengan lancar."
Jiang Chen mengangguk, mencoba untuk lebih fokus. Ia duduk kembali dalam posisi yang lebih tenang dan mencoba untuk mengosongkan pikirannya. Namun, kali ini, ia merasakan ada sesuatu yang berbeda. Ada semacam tarikan di dalam dirinya—seperti sebuah dorongan tak terlihat yang menariknya lebih dalam ke dalam meditasi. Perlahan, ia merasakan Qi yang mengalir, meskipun sangat lemah. Tapi itu adalah awal yang baik.
Hari-hari berlalu, dan setiap hari, Jiang Chen berlatih lebih giat. Meskipun perjalanannya belum mudah, ia merasa bahwa ia mulai sedikit memahami dunia ini—meskipun masih banyak hal yang harus dipelajari.
Namun, suatu hari, saat ia sedang berlatih di hutan di sekitar Baiyun Sect, sesuatu yang tak terduga terjadi.
Tiba-tiba, langit gelap dan angin kencang mulai berhembus, membuat dedaunan di sekitarnya bergoyang hebat. Jiang Chen merasakan getaran aneh di udara—seperti ada sesuatu yang sangat kuat yang sedang mendekat. Dalam sekejap, sosok yang sangat besar muncul di hadapannya. Sosok itu mengenakan jubah hitam yang penuh dengan simbol-simbol aneh, matanya merah menyala, dan aura kekuatan yang mengerikan terasa menyelimuti dirinya.
"Aku tidak tahu siapa kamu," suara berat itu menggelegar, "tapi aku datang untuk menguji seberapa kuat kamu sebenarnya."
Jiang Chen terkejut dan mundur beberapa langkah, mencoba untuk memahami apa yang baru saja terjadi. Sosok itu jelas bukan manusia biasa. Aura yang dipancarkannya sangat menakutkan, jauh lebih kuat dari siapa pun yang pernah ia temui di dunia ini.
"Si-Siapa kamu?" tanya Jiang Chen, berusaha tetap tenang meskipun tubuhnya terasa kaku.
Sosok itu tertawa sinis. "Aku adalah seorang Elder dari Black Flame Sect.
Jiang Chen bisa merasakan tekanan besar dari sosok itu. Namun, di dalam hatinya, ada dorongan kuat untuk melawan, untuk tidak membiarkan dirinya dipermainkan. Ia baru saja mulai mengenal kekuatan Qi, namun kini ia dihadapkan dengan tantangan yang jauh lebih besar.
Dengan tekad yang bulat, Jiang Chen mulai memfokuskan pikirannya. Ia harus menggunakan apa yang telah dipelajari, meskipun itu masih sangat sedikit, untuk bertahan hidup dan menghadapi ancaman yang datang.
Sosok itu mendekat, dan Jiang Chen mengumpulkan keberaniannya untuk menghadapi serangan pertama. Tanpa dia sadari, dalam dirinya mengalir kekuatan yang lebih besar dari yang ia bayangkan—sebuah kekuatan misterius yang tampaknya datang dari luar dirinya, siap untuk meledak.