Jiang Chen terbangun dengan rasa bingung yang luar biasa. Matanya terbuka perlahan, dan yang pertama kali ia lihat adalah langit biru yang jernih dan awan-awan yang bergerak dengan irama aneh. Tubuhnya terasa ringan, tetapi ada perasaan aneh yang mengalir dalam dirinya—sesuatu yang tidak ia mengerti.
Dia mengangkat tubuhnya dan berdiri dengan pelan, menatap sekelilingnya. Rumput hijau tumbuh lebat di sekitar, dan di kejauhan, ia melihat air terjun kecil yang mengalir di atas bebatuan. Meskipun pemandangan ini sangat indah, Jiang Chen merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Di mana aku?" gumamnya, masih berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. "Apa yang terjadi dengan dunia ini?"
Pikirannya berputar kembali ke pertempuran yang terjadi antara Heavenly Demon dan Heavenly Emperor—serangan besar yang memecah langit, menciptakan retakan dimensi. Tanpa sadar, dia tersedot ke dalamnya dan sekarang terdampar di tempat yang sangat asing.
Namun, daripada langsung panik, Jiang Chen mencoba menenangkan diri. Dia tidak bisa menunjukkan bahwa dia berasal dari dunia yang berbeda—tidak ada yang bisa tahu. Di dunia baru ini, dia harus berhati-hati dan menjaga rahasia.
Jiang Chen mengatur langkahnya dan mulai berjalan ke arah yang tampak sebagai sebuah desa kecil di kejauhan. Saat ia berjalan, dia mulai memperhatikan bahwa banyak orang mengenakan pakaian yang berbeda dari yang dia kenal. Beberapa dari mereka mengenakan jubah dengan simbol-simbol aneh yang tampaknya menggambarkan sekte-sekte tertentu. Mereka semua tampak sibuk dan tampaknya memiliki tujuan masing-masing.
Di tengah perjalanan, Jiang Chen bertemu dengan seorang pemuda yang mengenakan jubah putih dengan simbol sekte di punggungnya. Pria itu melihat ke arahnya dengan tatapan tajam.
"Siapa kamu?" tanya pria itu, suaranya terdengar serius.
Jiang Chen berpikir sejenak, menyusun kata-kata. "Aku... seorang pengembara. Aku datang ke sini untuk mencari pengetahuan," jawabnya hati-hati. Dia memutuskan untuk tidak mengatakan lebih banyak tentang dirinya.
Pria itu mengangguk pelan, lalu berbicara dengan lebih ramah. "Aku Lei Zhan, seorang praktisi dari Baiyun Sect. Jika kamu mencari pengetahuan, dunia ini penuh dengan pelajaran yang bisa kau pelajari. Tapi hati-hati, banyak yang tidak terlihat seperti yang kamu kira."
Dengan ragu-ragu, Jiang Chen mengikuti Lei Zhan menuju desa kecil itu. Sesampainya di sana, mereka tiba di sebuah kuil sederhana di tengah desa. Di dalamnya, seorang wanita tua dengan rambut perak duduk di atas kursi kayu, memandang mereka dengan mata tajam.
"Siapa ini, Lei Zhan?" tanya wanita itu, suaranya tenang namun penuh wibawa.
"Ini Jiang Chen, seorang pengembara yang ingin belajar," jawab Lei Zhan.
Wanita itu memandang Jiang Chen dengan perhatian yang mendalam. "Pengembara, ya? Dunia ini penuh dengan kekuatan yang harus dipelajari dengan hati-hati. Jangan terburu-buru berlari tanpa mengetahui apa yang ada di depanmu."
Jiang Chen mengangguk, meskipun dia merasa tidak sepenuhnya dimengerti. Namun, dia tahu bahwa ini adalah kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang dunia ini tanpa membocorkan siapa dirinya sebenarnya.