Chereads / Takdir Zane: Dari Terbuang Menjadi Pahlawan" / Chapter 6 - Menemukan jalan baru

Chapter 6 - Menemukan jalan baru

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan Zane semakin terbiasa dengan rutinitas hariannya sebagai seorang kultivator. Meskipun kemajuannya tidak secepat yang ia harapkan, ia bisa merasakan perubahan dalam dirinya. Ia semakin baik dalam mengendalikan Spirit Qi, dan meskipun tidak sehebat kultivator lain, Zane merasa lebih kuat dari sebelumnya.

Namun, di balik kemajuan tersebut, rasa khawatir dan rasa ingin tahu tentang para pengunjung misterius yang ia lihat di hutan semakin mengganggu pikirannya. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang sedang terjadi di luar sana, sesuatu yang bisa berbahaya bagi dirinya dan juga Aera. Tapi, ia tidak tahu harus mulai dari mana untuk menggali lebih dalam.

Suatu pagi, saat Zane sedang berlatih mengendalikan aliran Spirit Qi, Aera mendekatinya dengan ekspresi yang serius. "Zane, kita perlu berbicara," katanya, suara Aera terdengar lebih dalam dan berat dari biasanya.

Zane menghentikan latihannya dan memandang Aera dengan penuh perhatian. "Ada apa?" tanyanya dengan rasa ingin tahu.

Aera menarik napas panjang. "Aku merasa ada sesuatu yang akan datang. Sesuatu yang bisa mempengaruhi semua orang di sekte ini. Kamu sudah mulai menyadari adanya pergerakan yang tidak biasa di luar sana, kan?"

Zane mengangguk pelan, hatinya berdebar. "Ya, aku melihat dua orang asing di hutan beberapa waktu lalu. Mereka berbicara tentang rencana besar."

Aera mengangguk, matanya terlihat penuh dengan keseriusan. "Itu bukan kebetulan. Aku sudah mendengar beberapa desas-desus tentang sekte-sekte lain yang mulai bergerak. Ada kekuatan besar yang sedang mencoba untuk mengubah keseimbangan dunia ini."

Zane terkejut. "Apa yang mereka inginkan?"

Aera melirik sekeliling, memastikan tidak ada orang yang mendengar percakapan mereka. "Ada kekuatan yang sangat kuat dan berbahaya yang ingin menguasai seluruh wilayah ini. Jika mereka berhasil, banyak orang yang akan terjerumus dalam kekacauan."

Zane merasa keringat dingin mengalir di tengkuknya. "Lalu, apa yang bisa kita lakukan?"

Aera menatap Zane dengan mata yang penuh arti. "Kamu harus bersiap. Aku tahu kamu merasa masih jauh dari cukup kuat, tetapi kamu tidak bisa menghindari kenyataan ini. Kamu harus belajar menghadapi musuh-musuh yang lebih kuat."

Zane menatap tanah, berpikir keras. Ia tahu Aera benar. Ia tidak bisa hanya mengandalkan latihan dasar yang selama ini ia jalani. Ia harus belajar lebih banyak, lebih cepat. Jika tidak, ia akan terlambat.

Namun, ada sesuatu dalam dirinya yang menuntut lebih. "Aku ingin belajar lebih banyak. Aku ingin menjadi cukup kuat untuk melindungi diriku sendiri dan orang-orang yang aku pedulikan." Suara Zane terdengar penuh tekad, meskipun ia tahu itu akan menjadi perjalanan yang panjang dan sulit.

Aera memandang Zane sejenak, lalu mengangguk pelan. "Aku akan membantumu. Tapi ingat, kekuatan tidak hanya datang dari latihan fisik atau Spirit Qi. Kamu harus memiliki kebijaksanaan untuk melihat dan memahami dunia di sekitarmu. Kekuatan yang sesungguhnya adalah kekuatan untuk mengenali kelemahan dan kekuatan dalam dirimu sendiri."

Zane mencerna kata-kata Aera dalam diam. "Aku mengerti," jawabnya akhirnya. Ia merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang, meskipun rasa cemas masih menghantuinya.

Hari-hari berikutnya diisi dengan latihan yang lebih intens. Aera mengajarkan Zane teknik-teknik yang lebih canggih dan filosofi kultivasi yang lebih dalam. Ia mulai belajar untuk tidak hanya mengendalikan Spirit Qi dalam tubuhnya, tetapi juga untuk mengendalikan pikirannya dan meningkatkan ketajaman inderanya. Zane mulai memahami bahwa kultivasi bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi tentang keharmonisan antara tubuh, jiwa, dan pikiran.

Suatu hari, Aera memberinya sebuah buku tua yang berisi catatan tentang "Kultivasi Dalam Bayangan." Buku itu mengajarkan teknik untuk menggunakan bayangan dan kegelapan sebagai sumber kekuatan, sebuah kemampuan yang sangat langka dan kuat. "Kamu akan belajar untuk memanfaatkan bayangan. Itu adalah teknik yang sangat berbahaya jika tidak dikuasai dengan benar, tetapi jika kamu berhasil, itu akan memberimu keuntungan besar," kata Aera dengan serius.

Zane merasa tertarik, namun juga cemas. "Tapi bukankah teknik ini terlalu berbahaya untuk orang sepertiku?"

Aera menatapnya tajam. "Jangan ragu. Setiap teknik, baik atau buruk, bergantung pada penguasaan dirimu. Kekuatan sejati bukan tentang menghindari bahaya, tetapi tentang menghadapinya dengan keberanian dan kecerdikan."

Zane menatap buku itu dengan penuh tekad. Ia tahu bahwa perjalanan panjang ini baru saja dimulai, dan meskipun penuh dengan ketidakpastian, ia tidak akan mundur.

Dengan setiap latihan, Zane merasa lebih dekat dengan tujuan besarnya. Meskipun jalan yang ia pilih penuh dengan rintangan, Zane mulai percaya bahwa ia memiliki kemampuan untuk melangkah lebih jauh. Namun, ia juga tahu bahwa tantangan yang lebih besar akan segera datang, dan ia harus siap menghadapi semuanya.