Chereads / Takdir Zane: Dari Terbuang Menjadi Pahlawan" / Chapter 10 - Keputusan yang berat

Chapter 10 - Keputusan yang berat

Zane melangkah perlahan kembali ke tempat latihannya. Meskipun tubuhnya lelah, pikirannya tidak bisa berhenti berputar. Tawaran wanita misterius itu terus menghantui setiap langkahnya, membebani hatinya dengan pertanyaan yang semakin mendalam. "Apakah ini jalan yang benar?" pikir Zane, merasakan kebingungannya semakin besar.

Setelah beberapa jam melatih teknik bayangannya, Zane berhenti dan duduk di sebuah batu besar yang ada di pinggir hutan. Angin malam mulai berhembus lembut, membawa udara segar yang menenangkan. Namun, ketenangan itu tidak bisa menghapus kecemasan di dalam dirinya. "Aku harus membuat keputusan," gumamnya, menatap langit malam yang penuh dengan bintang.

Dia tahu bahwa dunia ini tidak memberinya banyak pilihan. Setiap langkah yang diambil akan memiliki konsekuensi, baik atau buruk. Jika ia menolak tawaran wanita itu, ia mungkin akan tetap terjebak dalam kebuntuan yang sama, berjuang seorang diri tanpa bantuan atau informasi yang berarti. Namun, jika ia menerima tawaran itu, ada kemungkinan besar ia akan terjebak dalam jebakan yang lebih besar dan lebih berbahaya—terlalu banyak hal yang tidak diketahui tentang wanita itu dan tujuannya.

Zane menutup matanya sejenak, mencoba merasakan apa yang ada di dalam hatinya. "Aku bukan orang yang mudah percaya. Tetapi jika aku terus berjuang sendirian, apakah aku akan mampu mengatasi semua ini?" Dalam perjalanan panjangnya, ia sering merasa terisolasi, seperti terbuang, dengan sedikit harapan untuk bisa melangkah lebih jauh. Namun, seiring berjalannya waktu, tekadnya semakin kuat. Ia tahu bahwa jika ia ingin mengubah nasibnya, ia harus berani mengambil risiko.

Saat Zane membuka matanya, sebuah cahaya kecil terlihat dari kejauhan. Di antara pepohonan, sebuah sosok tampak berjalan ke arahnya. Zane mengenalinya—wanita yang tadi bertemu dengannya.

"Aku kembali," kata wanita itu dengan senyum tipis di wajahnya. "Aku tahu kamu butuh waktu untuk berpikir. Apakah kamu siap untuk membuat keputusan?"

Zane menatap wanita itu, kali ini dengan tatapan yang lebih tajam. "Kau benar, aku butuh waktu. Tapi aku sudah memikirkannya, dan aku ingin tahu lebih banyak tentang tawaranmu."

Wanita itu mengangguk, tampak puas dengan jawaban itu. "Keputusan yang bijak. Tapi, sebelum aku menjelaskan lebih lanjut, aku ingin memberitahumu satu hal—bukan hanya tentang kekuatan yang bisa aku berikan padamu, tetapi juga tentang apa yang harus kamu lakukan jika memilih untuk bergabung denganku."

Zane mendengarkan dengan seksama, hatinya mulai penuh dengan pertanyaan baru. "Apa yang harus aku lakukan?"

Wanita itu melangkah lebih dekat, matanya memancarkan kilatan yang penuh arti. "Ada sebuah misi yang harus diselesaikan, Zane. Jika kamu memilih untuk bergabung denganku, kita harus bekerja sama untuk menghentikan kekuatan gelap yang sedang berkembang di seluruh dunia ini. Ini lebih besar dari apa yang bisa kamu bayangkan."

Zane terdiam. Kekuatan gelap? Apa yang dimaksud wanita ini? Bukankah dia sudah cukup terjebak dalam masalahnya sendiri tanpa harus terlibat dalam hal-hal besar seperti itu?

"Kekuatan gelap? Apa maksudmu?" tanya Zane, mencoba mengerti lebih jauh.

Wanita itu menarik napas dalam-dalam. "Ada entitas yang telah lama bersembunyi di balik bayang-bayang, memanipulasi kekuatan dunia ini. Mereka berusaha untuk meraih kendali penuh atas semua yang ada, termasuk sekte-sekte yang kuat. Namun, mereka butuh seseorang yang bisa menghadapinya—seseorang dengan kekuatan yang bisa menandingi mereka. Dan itulah kamu, Zane."

Zane merasa ada perasaan aneh muncul dalam dirinya. "Aku? Kenapa aku?"

Wanita itu tersenyum tipis. "Karena kamu memiliki potensi yang tidak dimiliki oleh orang lain. Kamu memiliki kemampuan untuk mengendalikan bayangan, dan itu adalah kunci untuk melawan mereka. Dengan kekuatan itu, kamu bisa mengalahkan musuh-musuh yang tidak terlihat, yang mengintai dalam kegelapan."

Zane menatap wanita itu dengan bingung. Ini semakin rumit. Ia datang ke hutan ini untuk berlatih dan melangkah lebih jauh dalam perjalanannya sendiri, tetapi sekarang ia terjebak dalam masalah yang jauh lebih besar dari apa yang bisa ia bayangkan.

"Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?" tanya Zane, meskipun hatinya masih penuh dengan keraguan.

Wanita itu mengulurkan tangannya, menawarkan cincin pengikat yang sama. "Ambil cincin ini, dan kamu akan resmi bergabung dengan kami. Kami akan memberimu kekuatan, pengetahuan, dan tujuan yang lebih besar. Tapi ingat, ini bukan jalan yang mudah. Kamu akan menghadapi banyak bahaya, dan ada kemungkinan besar kamu akan kehilangan lebih dari yang kamu bayangkan."

Zane menatap cincin itu. Keputusan ini terasa lebih berat dari sebelumnya. Di satu sisi, ia merasa dirinya tidak punya banyak pilihan. Tetapi, di sisi lain, ia tahu bahwa ia tidak bisa membuat keputusan terburu-buru.

Dengan napas dalam, Zane akhirnya mengulurkan tangannya, mengambil cincin itu. "Aku akan bergabung. Aku tidak akan lagi terjebak dalam ketidakpastian."

Wanita itu tersenyum lebar, dan dalam sekejap, cincin itu bersinar terang. "Selamat, Zane. Kamu baru saja memulai perjalanan yang tak terbayangkan. Persiapkan dirimu, karena petualanganmu baru saja dimulai."