Tak terasa sudah lewat satu mana nggu semenjak kejadian malam itu. Aku juga belum mengerti penuh maksud dari komitmen yang kami buat malam itu. Tapi yang jelas kejadian malam itu aku membuat ku sadar akan sati hal, 'aku tidak boleh sayang padanya' gunam ku, bagaimana pun kalau sampai perasaan suka ini berunah menjadi perasan sayang, makanya semua akan semakin mudah terbongkar nantinya.
Dan pada ujung nya bang dion akan tau dan kemungkinan terparahnya bang dion akan memberi tau ayah semua tentang ku disini, dan hal buruk lain nya adalah ayah akan memaksa ku untuk kembali, dan itu akan membuat mimpi Indah menjadi yang terburuk yang pernah ku alami. Makanya aku harus bisa mengendalikan sikap ku terutama rasa bahagia saat dekat dengan mark.
Hari ini aku harus memeriksa pekerjaan ku yang berada di daerah Hiroi, daerah ini menjadi lokasi kedua untuk dibangun nya jalan untuk masyarakat agar akses antar desa menjadi lebih cepat, dan yang parah adalah jarak dari beskem ke daerah ini sekitar 20km. Aku kesana dengan ari, karena ada beberapa yang aku survey.
Tentu saja bang dion sudah lebih dulu berangkat karena dia harus menemui kepala desa disana untuk meminta ijin kalau perubahan kami diminta untuk membangun jalan didaerah beliau. Sesampai nya disana, tepat didepan rumah kepala desa, bang dion dan mark sudah menunggu aku dan ari untuk membahas pekerjaan kami pada ketua desa. Belum lama aku duduk sambil mendengarkan percakapan antara kepala desa dengan bang dion, muncul seorang perempuan cantik dari kediaman kepala desa, lalu pak kepala desa mengenalkan kepada kami kalau itu adalah putrinya, jadi nantinya semua kendala yang ada di daerah nya selama pembangunan akan berkordinasi dengan putrinya yang bernama mutiara.
Karna paras dan makeup muatira yang menawan, tentu saja itu langsung menyita perhatian mark dan ari yang sedaritadi juga sibuk mendengarkan percakapan kami. Dan kesempatan itu dimaafkan dengan baik oleh mark, dia langsung menggoda muatiara dan hebatnya mark bisa langsung dapat nomor kontaknya tanpa harus lama-lama menggoda mutiara.
Emang ya kalau ruyan buaya udah keluar semua kalah dilawan nya. Aku yang mendengarkan mark sibuk merayu tiara hanya tertawa sambil ikut mengoda nya, aku bersikap kalau aku tidak peduli kalau mark menggoda perempuan lain. Namun jauh di dalam hati ku, aku tidak bisa berbohong kalau aku sangat CEMBURU.
Tapi mau bagaimana lagi komitmen kemarin sudah cukup jelas tentang bagaimana cara kerja hubungan kita ini.
Setelah selesai berkordinasi dengan kepala desa disana, kami semua kembali ke beskem. Siang ini juga bang dion dan mark pergi ke daerah Sapi untuk memeriksa alat disana, karena sebentar lagi kaka sepupu dari yang bernama om Biru akan masuk ke beskem sambil membawa mobil lobboy atau mobil untuk mengangkut alat-alat berat nantinya. Dan siang ini aku malah asik bermasalas – malasan seperti dirumah rasanya.
Saat sore tiba, aku yang ketiduran kembali terbangun oleh suara bang dion yang menyuruh ku untuk makan, aku yang mengecek jam tersadar kalau waktu sudah menunjukan pukul 6 sore. Aku langsung bergegas mandi dan makan tidak lupa aku sholat. Malam nya aku asik mendengarkan obrolan orang-orang seprti biasa, setelah merasa bosan aku kembali kekamar dan melanjutkan laporan ku, baru aku membuka laptopku, mark menyusul masuk ke kantor.
"mau ku temani? " tanya mark diambang pintu kantor,
"boleh kalau gak keberatan" ucap ku sambil tersenyum ke arah mark.
"sampai aku ngantuk aja ya" ucap mark lagi sambil mengambil posisi duduk di bangku,
"okee boss" ucap ku.
Lalu aku mengerjakan pekerjaan ku, sedang asik mengerjakan tiba-tiba kami dikagetkan dengan suara guntur yang sangat amat besar, rasanya seperti Guntur meledak didepan ruangan kantor. Dan tidak lama setelah suara Guntur turun hujan besar.
Saat hujan turun dengan sangat deras, aku langsung mendekatkan badan ku ke badan mark, aku memeluk lengannya.
"kenapa?" tanya mark heran.
"takut" ucap ku sambil menahan tangis,
"jangan nangis" ucap mark yang melihat wajah ku.
"Iyaa engga" ucap ku menahan rasa takut sambil memeluk lengan mark dengan erat.
Setelah 3jam berlalu dan waktu sudah menunjukan pukul 11 malam, hujan akhirnya berhenti, dan pekerjaan ku juga sudah berkurang karena mark mau menemani agar aku tidak terlalu takut kalau seandainya dia tidak ada mungkin aku sudah ketakutan, tangis ku sudah pecah sedaritadi.
"aku tidur ya?" ucap mark meminta ijin,
"iyaa tidur lah" ucap ku,
"kau juga tidur" ucap mark,
"iyaaa sayang"ucap ku melemah. Lalu mark mendekatkan tubuhnya ke arahku, aku terdiam dan tak lama bibir mark terasa menyentuh lembut bibir ku, dan aku kembali merasakan deep kiss dari seorang mark.
Setelah itu kecupan manis kembali mark berikan pada ku, kemudian dia berlalu meninggal aku dikantor. Aku langsung masuk kedalam kamar, tentu saja dengan hati yang sangat berbunga.
Malam ini menjadi malam terdingin yang pernah aku rasakan, karena baru saja selesai hujan besar, suhu menjadi berubah sangat drastis tentunya. Aku yang tidak memiliki selimut terpaksa mengunakan jaket dan sarung seadanya agar badan ku tidak terlalu dingin.
Karena malam terlalu dingin ,alhasil pagi hari aku merasakan tidak enak badan, rasanya hidungku akan terkena flu, perih rasanya. Hari ini aku sudah selesai memperbaiki semua pekerjaan ku dan aku di ijin kan untuk berada di beskem seharian, dan hal itu sangat menguntung kan buat ku karena sudah satu minggu ini aku selalu tidur pukul 3 pagi dan pagi pukul 8 aku harus sudah ada dilapangan untuk mengecek beberapa pekerjaan yang akan dikerjakan nantinya.
Aku memutuskan untuk beristirahat dikamar, karena di beskem belum banyak orang alhasil saat semua orang pergi kelapangan membuat beskem menjadi sangat sepi, bahkan sesuasannaya lebih sepi daripada dirumahku, mungkin hal ini diakibatkan oleh sekitaran beskem yang masih arsi ditutupi oleh pohon-pohon besar dan ada rawa yang cukup besar di samping beskem dan tetangga disini jaraknya lumayan berjuahan. Aku tidak begitu peduli dengan keadaan siang hari, malah membuat ku senang karena sepi aku bisa tidur dengan tenang tanpa adanya gangguan.
Aku benar-benar tertidur dengan sangat lelap setelah makan siang, namun sialnya saat sore aku terbangun, aku merasakan demam dibadanku, aku mencoba bangun dari tidur, dan pusing yang kurasa. Aku mencoba melawan dengan cara duduk, dan aku berjalan ke dapur, aku makan sedikit, aku hanya tidak ingin sampai sakit maag ku kambuh, itu bisa membuat keadaan badan ku semakin parah.
Malam nya hujan kembali turun aku hanya bisa berdiam dikamar sambil menahan rasa takut, karena malam ini mark tidak datang ke kantor, dia juga tau kerjaan ku sudah selesai, makanya dia tidak muncul-muncul.
Besok paginya aku merasa lebih baik, aku malah bisa pergi kekantor PU untuk mengantarkan surat, siangnya aku kembali merasakan lelah, bahkan aku lebih memilih tidur daripada makan siang.
Aku kembali tertidur sampai,
"Miku, miku" teriak bang dion membangunkan ku,
"iya bang" jawab ku dengan sangat lemah, aku membuka pintu kamar ku, "kamu gak makan?" tanya bang dion,
"iya nanti aku makan" ucap ku masih dengan separuh nyawa, dan lelah.
"makan sana, jangan pilih-pilih, makan seadanya" ucap bang dion sedikit menaikan nada bicaranya dan berlalu,
'kok emosi' gundam ku.
Aku kembali melawan tubuhku yang sepertinya akan terkena penyakit flu, aku memutuskan untuk mandi dan makan, setelahnya saat malam benar saja hidung ku rasanya tersumbat dan aku mulai batuk-batuk.
"sakit kamu?"tanya bang dion yang duduk persis disampingku,
"engga bang, kedinginan aja" ucap ku bohong, jelas-jelas badan ku sudah terasa sangat tidak enak layaknya orang sakit.
"pindah sana, jangan deket orang merokok, batukkan kamu jadinya" ucap bang dion sedikit mengusirku,
"iya bang, bang mark minta wifi dulu dong" ucap ku mengalihkan pembicaran sambil berpindah duduk agak menjauh dari bang dion dan yang lainnya.
"sabar" ucap mark, lalu mark mengambil hp nya dan mengantungkan hpnya ditempat yang ada sinyal internet,
" sudah tuh" ucap mark mengisyaratkan ku untuk mengecek hpku. Aku langsung mengecek hp ku, baru saja aku asik bermain hp.
"udah jam 9, tidur sana" ucap bang dion kembali mengusirku,
"iyaa bang" ucapku pasrah,
"makasih bang mark" ucapku lalu berlalu meninggal kan orang-orang di beskem karyawan,
dan berpindah ke kantor atau lebih tepatnya ke kamarku, untuk tidur, walau aku belum terlalu mengantuk tapi aku harus menurut apa yang dikatakan bang dion, bagaimanapun juga bang dion disini bukan hanya abang ku, tapi dia juga ayah serta boss ku.
Jadi aku harus menurut semua yang keluar dari mulutnya, iyap anggap saja semua yang keluar dari mulutnya adalah perintah mutlak untuk ku.
Besoknya penyakit ku semakin menjadi, badanku demam, flu dan batuk menjadi satu, namun anehnya kenapa aku merasakan sakit saat siang hari setelah pekerjaan pagi ku selesai, seperti menggambar atau yang lainnya, aku kembali istirahat sampai sore hari dan sore ini aku memaksa kan diri ku untuk makan tapi sayang nya setelah makan semua makanan ku kembali keluar, dan hal itu diketahui oleh bang dion, dia mengajakku ke dokter tapi aku tidak ingin pergi karena aku merasa sakit ku ini hanya sakit kerena manjaku saja, ingin orang-orang memperhatikan ku lebih.
Seminggu sudah penyakitku tidak mau pergi, bahkan bang dion mengacamku kalau aku tidak mau ke dokter, aku akan dikembalikan ke Kota besar, agar aku bisa dirawat dirumah sakit.
Tapi sayang ancaman itu tidak berpengaruh apapun untuk ku, setelah seminggu ini aku tau kenapa aku bisa sakit sampai separah ini, yang pertama karena saat aku dilapangan dan kepanasan aku minum air dingin yang keluar dari kulkas dan yang kedua perubahan suhu ditempat-tempat yang akan aku tinggali membuat ku harus beradaptasi dnegan perubahan itu.
Namun aku tidak bisa bilang hal itu pada bang dion, beliau pasti tidak terima alasan itu, karena menurut beliau, aku sakit karena sering duduk dengan mereka semua yang merokok. Jadi aku hanya bisa mengalah, aku tidak lagi nongkrong dengan mereka karena aku tau posisi ku sedang serba salah.
Malam ini aku nafsu makan ku sudah kembali walau belum kembali sepenuhnya, setelah makan, aku mencari jaringan internet katanya dibelakang beskem atau lebih tepatnya dilapangan banyak sinyal internet terutama ditengah-tengah lapangaan, aku yang penasaran langsung menuju kesana dan benar saja tepat didepan kamar mark yang baru dekat dengan kandang burung wallet disana jaringan sangat bagus, aku yang bahagia karena sudah lama tidak main intenert karena kondisi badan ku dan juga jaringan yang sulit.
Aku seperi biasa mengecek semua akun social media ku, saat sedang asik, tiba-tiba ada pesan masuk, sebuah sms singkat.
"istirahat sana, sakit juga" pesan singkat dari mark,
"tunggu sebentar lagi" balas ku ,
"jam 8 masuk" balas mark lagi,
"oke boss" balas ku. Setelah itu aku hanya menurut seperti apa yang di smskan mark padaku, entah kenapa didalam lubik hatiku aku sangat amat takut kalau sampai mark marah pada ku , jadi aku memelih untuk menurut saja.
Besoknya penyakit ku, kembali kambuh, rasa sakit menjalar diseluruh tubuhku, mungkin ini akibat dari semalam aku yang duduk ditengah lapangan tanpa mengundakan jaket, jadi batuk dan flu ku bukan sembuh malah tambah parah.
Sore hari bang dion masuk kekamar ku dan bertanya bagaimana kondisi ku, aku hanya dapat berbohong karena aku sedang takut jauh dari mark, walau tidak 24 jam aku bisa melihatnya tapi setidaknya pagi dan malam hari aku bisa mendengar suaranya tanpa melihat perawakkannya,sudah cukup membuatku bahagia setidaknya untuk saat ini. Seharian aku yang berada dikamar tidak tau situasi diluar membuat ku tidak tau kalau sudah lumayan banyak orang baru berdatang untuk memulai pekerjaan berat kita kedepannya.
Saat setelah mandi aku memutuskan makan seperti biasa setelah makan aku sengaja melewati beskem khusus kamar karyawan, agar aku bisa melihat mark yang sedang asik berbincang dengan seseorang yang berada didalam kamar, aku hanya lewat dan sekejap memandang mark untuk melepas rasa rinduku yang aneh ini, aku juga sempat melihat sekilas orang yang berada di dalam kamar itu, namun tidak jelas ku lihat karena mata ku hanya bisa tertuju pada satu pria saat ini.
Setelah dikamar, rasa penasaran muncul dibenakku, aku mulai bertanya-tanya siapa kah pria yang ada dikamar tadi. Aku yang tidak dapat menahan rasa penasaran ku, membuat ku langsung mengambil benda persegiempatku, dan langsung mengetik pesan sikat,
"itu yang didalam kamar siapa?"tanya ku pada pesan tersebut yang jelas tertuju untuk mark.
"kenapa kamu naksir kah?,tu yang namanya Rio" balas mark,
"engga liat mukanya jadi gak tau" balas ku,
"gak suka aku gaya mu tu manja banget" balas mark lagi,
"aku berusaha gak manja tau" balas ku,
"marah aja atau tegu raja kalau aku terlalu manja atau terlalu kaya anak-anak" balas ku lagi, dan tidak ada balasan hingga 30 menit berlalu,
"kok ilang? Tidur ? ngobrol?" aku kembali mengirim pesan kepada mark,
"ngobrol lah" balas mark cepat, " tidur, udah jam setengah 11, besok kerja juga" balas ku agak sedikit emosi karena mark mengabaikan pesan ku tadi,
"kau tu yang tidurr sakit juga" balas mark kembali,
"sakit minta dipeluk hahaa. Gak bisa tidur kamar ku panas banget" balas ku lagi mencoba meminta perhatian lebih dari mark, walau aku tau mark adalah tipe laki-laki yang tidak romantic dan sangat cuek terhadap lingkungannya,
"semangat kamu lah, jangan bikin pak din marah, gak lama marah betulan aku ni" balas mark lagi setelah aku sedikit tertidur,
"makasih, iya aku gak akan buat bang dion marah terus kamu marah betulan sama akku lebih sakit nanti aku" balas ku dengan cepat dan tidak lama aku langsung bisa memejamkan mataku.
Didalam mimpi dan pikiran ku saat aku tidur, aku teringat kalau mark pernah bercerita tentang teman nya yang bernama Rio, seorang laki-laki yang bersuku sama dengan nya hanya saja berbeda, kalau mark dari Dayak Londayeh sedangkan Rio dari Dayak Berusuk, dan saat memperkenalkan Rio, mark sempat menunjukan foto Rio pada ku tapi sayang nya aku tidak ingat sama sekali.
Saat pagi hari aku diajak bang dion jalan untuk mencari udara segar, agar aku cepat sembuh katanya. Aku hanya menurut dijalan dia bercerita semua pekerjaan yang akan aku kerjakan dan dia juga menjelaskan semua nya dengan cara dia, aku yang lemot hanya bisa menangap 70% dari semua dari kata-kata bang dion dan hanya 20% perkataan bang dion yang aku ingat,
aku yang masih dalam kondisi demam, mencoba mempertahakan tubuhku agar tidak pingsan dimobil atau lebih parahnya aku bisa muntah.
Setelah pulang dari jalan-jalan yang malah membuat kondisi ku malah tambah parah rasanya bukan membaik, aku memutuskan untuk tidur, dan saat menjelang sore suara membangunkan ku, mark mau meminjam sapu karena malam ini dia akan benar-benar tidur dikamar dekat dengan sarang wallet, alasan mark pindah kesana agar dia bisa mendengarkan lagu dengan volume diluar hz pendengaran seorang manusia.
Saat malam pun tiba, aku yang merasakan bosan dikamar memlih untuk mengirim pesan sikat kepada mark,
"kamu udah pindah? Nanti malam mau telfon aku ada telfon gratis sampai jam 12 malam , mau?" kirim ku,
seperti biasa aku harus menunggu 30 sampai 1 jam agar mark membalas pesan ku,
"jangan sekarang rame, oea masih sakit kah?", balas mark sambil bertanya kondisiku,
"oke nanti kalau udah sepi miscall. Masih sedikit tapi gak apa kok" balas ku lagi, dan 30 menit kembali berlalu.
"kamu diama ? kok lama balesnya. Sibuk?" aku kembali mengirim pesan kepada mark,
"tengah malam kekamar ku yah, pasang pancingku" balas mark yang tidak nyambung dengan pesan ku sebelumnya,
" jam 12?jam 11 ? pasang pancing dimana?" balas ku,
" samping kamar ku, coba pura-pura ambil air, ada gak dorang ngumpul" balas mark lagi,
" bang aki, udah masuk kamar, bentar ya aku coba liat dulu" balas ku, oh iya bang aki ini adalah logistic atau lebih tepatnya boss nya mark karena jabatan mark juga selain karyawan tapi juga seorang logistic.
Setalah membalas pesannya tadi aku langsung melakukan seperti apa yang dia suruh, "engga ada orang sepi" ku kembali mengirim pesan pada mark,
"ketuk aja sengaja kasih mati lampu" balas mark lagi.
Lalu setelahnya aku berjalan perlahan menuju kamar baru mark.
Setelah sampai disana aku menemani nya memasang pancing nya didekat danau yang lumayan gelap, lalu mark mengajak ku masuk kekamarnya, aku menurut. Saat dikamarnya, aku berbaring di bahunya yang lebar, aku merasa kalau saat ini aku seperti pacarnya bukan patner kerja nya.
"kalau sayang sama aku bilang ya" bisik mark kepada ku, aku langsung mengangkat kepala ku melihat wajahnya,
"kenapa kamu sayang kah sama aku" tanya ku yang tidak percaya dengan ucapan mark barusan, "belum, mungkin sedikit lagi" ucap mark memberi tau,
"tapi aku percaya kalau kamu bisa ngobatin luka lama aku terhadap mantan-mantan aku yang udah nyakitin aku" lanjut mark,
"semoga aja" ucap ku sambil menahan malu karena ucapanya tadi,
"makanya kalau sayang bilang ya" ucap mark,
"iya sayang" ucapku lalu aku memberanikan diri untuk mencium pipi mark.
"Perasaan sayang dan percaya hadir jika kamu sudah menemukan, sesorang yang bisa membuat persaan itu kembali. Karena perasaaan itu bukan hal yang bisa dipaksa melainkan lahirnya dari hati yang berusaha untuk sembuh, dengan bantuin diri sendiri atau pun dari dorongan orang yang kita yakini bisa membantu."