Pagi harinya aku masuk kedalam dapur memui ibu dapur, lalu membuat secangkir teh dan sarapan disana, iya aku bagun agak terlambat sekitar pukul 7 pagi, dan tanpaknya hujan tadi malam membuat orang-orang merasa nyama dengan kehangatan yangdiberikan oleh Kasur, dan alhasil membuat semua orang bangun kesingan.
Pagi hari yang biasanya aku yang paling terakhir sarapan, kini aku melihat mereka mengantiri kamar mandi untuk mandi secara bergantian.
Aku yang melihat rio lewat,
"pagi rio" ucap ku setelah rio lewat,
"pagi" ucap rio singkat lalu mengambil antrian untuk mandi.
Dan yang terakhir bangun adalah mark, dia yang keluar dari kamar untuk mandi, malah sibuk berbincang dengan mereka yang masih mengantri.
Aku hanya bisa melihat mark dari dapur, tanpa sedikit pun mengalihkan pandangan ku kearah lain, dan aku mendengarkan suara mark yang khas, dan suara itu juga yang membuat ku jatuh cinta, mungkin.
Setelah semua nya mandi, satu persatu dari mereka berdatangan kedapur untuk sarapan, aku yang melihat mark,
"pagi sayang" ucap ku sepontan,
"pagi" ucap mark menyapa ku kembali. Astagaaaaa aku sangat bahagia pertama kalinya dia menyapa-sapaan ku dengan sanngat lembut. Aku yang berbunga karena sapaannya hanya menahan expresi ku agar tidak terlihat tersipu oleh orang lain. Aku masih saja memandang pria itu dengan sangat lekat,
"miku" teriak bang dion memanggilku,
"iyap bang" jawab ku,
"nanti bantuin ya" ucap bang dion,
"siap bang" ucap ku, walau aku tidak mengerti maksud bang dion membantu apa, tapi yang jelas bang dion pasti meminta bantuan pekerjaan. Setelah semua sarapan, dan kembali semua memulai pekerjaan, begitu juga dengan aku.
Tak terasa pekerjaan yang ku kerjakan hari ini cukup membuat ku lelah walau aku merasa senang karena hari aku seharian dilapangan dan kebetulan yang kerja dilapangan ada mark yang membuat ku bisa puas memandangnya seharian. Setalah kembali ke kem aku langsung menuju dapur untuk sekedar minum karena air yang kubawa sudah habis, saat sedang mengambil air ternyata semua satu persatu sudah kembali dari pekerjaan masing-masing.
Dan aku melihat ada rio dan mark sedang asik berbincang dengan bang ran, aku yang hanya melihat lalu melihat mereka berenca untuk menggangu mereka,
"haiii" ucap ku mendekati mereka,
"ish ngapain ko?" tanya mark yang tidak suka aku mendekatinya, belum sempat aku membalas ucapan mark, rio sudah lebih dulu mengolok ku,
"anak kecil gak boleh kesini" ucap rio yang alhasil membuat ku langsung dengan reflek ingin mencubit rio, dan reflek rio yang bagus malah membuat aku dan rio terlihat sedang seperti orang yang pacaran karena kejar-kejaran sepeti film india yang sedang dibuat berbunga. Setelah puas mengejar rio,
"sholat mandi sana" teriak mark saat aku akan mendekatinya,
"iyaa" ucap ku mengalah,
"dadah" lanjutku lalu meninggal kan mereka dan kembali kekamar ku untuk sekedar merebahkan tubuhku dan sedikit beristirahat selain itu aku juga menggu lampu dinyalakan agar aku bisa melihat baju tidur mana yang akan ku pakai malam ini.
Setelah lampu menyala, aku mendapat pesan singkat, tentu saja dari kekasih ku mark, "ciee yang kejar-kejaran" tulis mark pada pesannya
"apasih? Sayang cemburu kah?" tanya ku polos karena aku benar-benar tidak tau, mempelajari sifat mark sangat suulit bagi ku walau perjalan kisah kita sudah mulai menginjak pada dua bulan,
sebetar lagi aku merasa akan ada badai besar menerjang hubungan kami, spertinya badai itu diakibatkan oleh kesalahan ku, tapi entah lah, kadang aku terlalu polos hingga mudah dibohongi oleh orang disekitar ku.
"engga biasa aja" balas mark,
"ciee cemburu" balas ku kembali,
"nanti malam rio kekamar mu" balasnya,
"ngapain dia kekamar ku?" tanya ku bingung,
"iya pacaran lah" balas mark kembali,
"aapaan sih pacar ku kan bukan dia" balas ku tidak terima,
"jangan gitu kasian gak di akuin" balas mark kembali,
"apa sih?! Pacar ku tuh namanya MARK, puas?!" balas ku sedikit emosi,
"yah" balas mark singkat,
"nyebelin" umpat ku dalam kamar, baru saja aku mau membalas pesanya,
"jangan kunci pintu, nanti ku kesana" balas maark kembali,
"iya sayag" balas ku kembali.
Lalu aku malah sibuk dikmar mengerjakan pekerjaan ku seperti memperbaiki gambar ku yang masih berantakan menurut ku, dan aku juga mulai menulis semua kenangan aku dan mark yang sudah mulai menumpuk, aku sangat takut kehilangan dia saat ini, dan aku takut tidak dapat menginngat kenangan kita dengan baik karena penyakit shot memori yang ku derita.
Saat sedang asik menulis dan mengambar membuat ku lupa akan jam yang entah mengapa saat malam hari terasa lebih cepat berlalu disbanding siang hari, dan suara ketukan pintu kamar ku mengangetkan ku dari kegiatan ku, lalu aku membuka pintu, ada pria tampan berdiri tepat didepan ku,
"eh?" ucap ku terkejut,
"lagi ngapain?" tanya mark sambil menerobos masuk kekamar ku,
"ngerjain kerjaan lah" ucap ku sambil menutup pintu kamar ku,
"siapa yang tadi kesini?" tanya mark tiba-tiba,
"gak ada yang kesini" jawab ku,
"masa? Rio gak kesini?" tanya mark ,
"engga ada, ngapain juga dia kesini?"tanya ku heran,
"bukannya tadi kalian udah kode" ucap mark yang sepertinya sedang cari gara-gara,
"mau cari gara-gara?" ucap ku yang sedikit menyadari maksud mark,
"nda, tanya aja bah, siapa tau dia kesini" ucap mark sambil duduk diatas ranjang kayu ku,
"enga ada dia kesini lagian tadi aku juga kesel karena dia bilang aku kaya anak kecil makanya mau ku cubit dia" ucap ku menjelas kan sambil berdiri tepat didepan mark,
"tau aku bah" ucap mark lalu menari ku agar bisa memeluk pingang ku,
"kalau tau kenapa juga masih curiga" ucap ku,
"nda juga aku selingkuh" lanjut ku sambil mengusap kepala mark,
"masih kangen kah?" tanya mark sambil melihat kearah ku,
"masih lah" ucap ku jujur yang setiap hari merindukannya.
"kok bisa?" ucap mark,
"bisa lah" ucap ku,
"aku nda tuh" ucap mark,
"masa?" ucap ku tidak percaya,
"iyalah buat apa kangen tiap hari ketemu kok" ucap mark menjelaskan yang dia rasakan,
"iya kana yang sibuk dilapangan mana sempat mikirin aku" ucap ku yang mulai tidak terima,
"abis bongkaran ini pasti lebih sibuk lagi" lanjutku,
"iya ko tahan sabar aja" ucap mark lalu memberikan kode agar aku mau mengecup bibirnya, aku yang paham kodenya langsung mengecup bibirnya,
"udah?lagi?" tanya ku sesaat sesudah mengecup bibirnya,
"bebas" ucap mark yang memang begitu sifatnya sulit dimengerti.
Aku kembali mengecup bibirnya berulang-ulang,
"sayang mau bobo sini?" tanya ku polos,
"iya, boleh gak?" tanya mark,
"boleh lah, kenapa pake gak boleh" ucap ku spontan,
"bukannya nanti ada yang marah?" ucap mark,
"siapa yang marah astaga, sayang kan pacar aku" ucap ku sedikit menyerah dengan mark yang sering banget cari gara-gara,
"dikira rio pacar mu" ucap mark yang malah menggoda ku,
"ish sembarang aja" ucap ku tidak terima, lalu perlahan melepaskan pelukan mark,
"sudah nda mau kah ku peluk?" tanya mark,
"bukan gitu sayang, aku mau matiin dulu laptop ku" ucap ku lalu mematikan laptopku,
"iyah" ucap mark lalu naik keatas ranjang ku dan berbaring,
aku sibuk membersihkan ranjang ku seperti meyingkar kan laptop dan dokumen yang kupindah kan keatas meja, agar bisa memperluas ranjangku, lalu setelah barang-barang penting aku pindahkan ke atas meja,
"kasih mati lampunya" ucap mark,
"mau ngapain dikasih mati?" ucap ku sedikit kaget dengan perintah mark barusan,
"ngerti lah" ucap mark memberi kode bahwa dia ingin bermesraan dengan ku, dan agar orang di luar menyangka aku sedang tidur bukan sedang bermesraan dengan dia,
"iya sayang" ucap ku lalu mematikan lampunya, dan naik keatas ranjangku dan berbaring disamping nya,
"hadap sini bah yang" ucap mark yang mulai mengecilkan volume suaranya,
"apa sayang?" ucap ku lalu berbaring miring agar aku bisa menghadapnya dan memeluk tubuh besarnya,
"aku mau kasih tau ko sesuatu" ucap mark yang serius dengan kata-katanya,
"iya sayang" ucap ku sambil melihat kearah mark walau gelap tapi aku tetap bisa melihat wajah seriusnya dibalik kegelapan,
"dengerin baik-baik ya" ucap mark, dan aku hanya menggangguk,
"jangan ko buat aku cemburu ya, aku nih kalau sudah cemburu, sakit hati" ucap mark menjelaskan sifatnya pada ku,
"maaf tapi aku gak maksud bikin ayang cemburu" ucap ku menyesal kejadian tadi sore,
"tau aku bah, tapi aku nda bisa tahan cemburu ku, soalnya aku tau rio itu suka sama ko" ucap mark kembali menjelaskan,
"sayang takut aku selingkuh sama mark?" tanya ku polos,
"hmm" ucap mark tanpa jawaban,
"aku beneran gak ada hubungan apa-apa sama rio sayang" ucap ku kembali menyakin kan mark,
"aku cuman takut jadi cadangan mu aja" ucap mark,
"engga kok, aku benaran sayang sama sayang kok" ucap ku lalu memeluk mark sebisa ku,
"iya aku juga sayang bah, cuman aku ingat kata-kata mu diawal dulu nah" ucap mark mengingatkan ku pada kejadian awal kami bisa menjadi seorang kekasih,
"itu kan dulu" ucap ku tidak terima,
"iya dulu ko berencana mainin aku kan?" tanya mark menyakinkan,
"iya dulu memang rencana nya aku mainin sayang tapi apa ujungnya sayang malah buat aku jatuh cinta parah sama sayang, lagian pacar aku yang disana sudah ku kasih putus juga, kalau gak percaya liat aja hp ku, aku gak pernah chatan sama siapa-siapa kecuali sayang" jelas ku agar mark kembali percaya padaku,
"mana hp mu?" ucap mark yang penasaran,
"ini sayang" ucap ku memberikan hp ku kepadanya,
"kasih buka sayang" ucap mark menyuruhku membuka pola pada hp ku, stelah ku buka hp ku, mark sibuk mengecek semua social media ku, setelah dia melihat semua,
"jangan diulang pokoknya" ucap mark memberikan hp ku kembali,
"iya sayang aku kan berusaha menjuah dan gak ganggguin rio" ucap ku lalu mengecup mark,
"sayang dulu aku" lanjutku, jujur sebenarnya aku merindukan mark memanjakan ku, lalu mark mencium pipi ku hingga ke bibir ku,
"tidur sudah" ucap mark lalu menarik ku kembali pada pelukannya,
"iya sayang" ucap ku melihat kearahnya, saat baru saja aku memejamkan mata, aku dapat merasakan kalau mark mencium bibir ku kembali, dan bener saja dia malah melalukan deep kiss.
TIME SIKP
Seminggu sudah berlalu semenjak mark main kekamar ku, dan kami disibuk kan oleh pekerjaan masing-masing, mark yang sibuk dilapangan sedang kan aku yang sibuk mencairkan uang boss, di kantor binamarga.
Sore ini aku baru saja pulang dari kantor binamarga, karena ada beberapa masalah dilapangan aku diminta untuk memberi penjelasan kepada kepala bidang binamarga, dan alhasil aku ditahan disana hingga sore ini, hari ini saat aku akan kedapur aku melihat mark membawa sebuah tongat, aku yang penasaran malah mengikuti mark, dan ada bang baba seorang operator exa yang sudah lama kerja sama dengan bang dion, kebutalan saat bongkara agreget kemarin dipelabuhan frey,
bang baba yang menjadi operator exa menganggut semua agregat yang berada diponton untuk diangkut kelapangan dan disimpan di beskem kami. Lalu bang baba mendekatkan baket exa kea rah mark yang membawa tongkat, aku yang akan mendekat,
"JANGAN DEKAT-DEKAT" teriak mark saat mark menyadari kalau aku ada dibelakangnya,
dan betapa terkejutnya aku saat baket exavator diturun dan dengan isi tanah,
teryata bukan hanya tanah yang ada didalam baket, ternyata ada seorang ular besar didalamnya, dan saat ular itu melihat dan akan menyerang mark dengan cepat tangan mark menebas kepala ular itu hingga terlepas dari badannya.
'astaga kuatnya' teriak ku dalam benak ku,
"udah boleh kesitu?" tanya ku memastikan,
"sinilah" ucap mark sambil memberi tanda kalau aku boleh dekat dengan nya,
"wah besarnya" ucap ku,
"masih bisa lebih besar lagi tuh" ucap mark yang meraba-raba ular yang separuh mati tersebut,
"oh iya? Aku pertama kali liat ular sedeket ini" ucap ku yang tidak percaya bisa melihat binatang yang paling aku takuti.
"iya, pengang coba" ucap mark menyuruhku,
"engga mau takut" ucap ku,
"coba pengang dulu" ucap mark menyuruhku untuk jadi pemberani, lalu aku yang memberani kan diri , perlahan mendekatkan tangan ku untuk menyentuh ular tersebut, saat aku menyentuh ular tersebut badannya sedikit bergerak,
"aaa" teriak ku kaget,
"belum mati kah" protesku kepada mark,
"emang barang itu gak mudah mati" ucap mark mengerjain ku,
"ish berlendir gitu lagi" ucap ku,
"emang kaya gitu" ucap mark,
"ko makan itu kah?" tanya ku penasan,
"iya" ucap mark,
"emang enak?" tanya ku tidak percaya,
"enak, mau coba kah?"tanya mark,
"ish engga lah, ngeri iya" ucap ku tidak terima, lagi pula setahu ku di agama ku tidak boleh makan ular karena mahluk satu ini bisa hidup didua alam.
Setelah bermain-main dengan ular yang separuh mati, sambil terus berada dibelakang pungung mark karena sebenarnya aku sangat takut tapi entah rasa takut itu hilang kalau akuk dekat dengannya, apa karena aku memang mencari kesempatan untuk bisa menempel terus engan mark selagi ada kesempatan hehe.
Dan tidak lama daatang keponakan mark yang sangat mirip dengannya dan aku pernah berkenalan dengan nya namanya Dante. Dia membawa motor dan ular tesebut dimasukan kedalam plastic dan karung lalu dibawa pulang kerumah mark yang berada tidak jauh dari kem kami, lebih tepatnya rumah kakanya sih.
Setelah puas aku malah pergi meninggalkan mark untuk makan dan masuk kekamar sampai aku keluar kamar ternyata mark menghilang dia sudah tidak ada dikem, aku yang penasaran kemana dia pergi langsung, memberikan dia pesan singkat,
"sayang dimana?" tanya ku pada pesan tersebut.
Butuh waktu lama untuk mark membalas pesan ku,
"dikem" balasnya singkat,
"ngapain? Udah makan?" tanya ku khawatir,
"iya terserah sayang" balasnya yang tidak nyambung,
"maksudnya terserah aku?, sayang lagi kenapa? Sakit kah? Eh sayang bukannya mau pulang ya?" tanya ku bertubi,
aku lalu keluar kamar dan mendapati mark sudah sangat rapih,
"ciee tas baru, gaya bru mau ketemu cewe ya? Udah ganteng banget" ucap ku yang aneh padahal beberapa waktu lalu dan belum lama sepertinya mark tidak serapih itu.
"oyy" panggil ku pada mark dan aku mendekati mark dan sialnya ada rio disana aku berpura-pura biasa aja dan mulai menggangu mark dengan cara mengodanya dan memcubit perutnya, dan rio yang melihatnya malah ngelok ku dan membuat aku kembali reflek mengerjanya dan bercanda dengannya,
dibenak ku mark tidak akan cemburu karena dia melihat semua yang aku lakukan dengan rio didepan matanya namun salah, baru saja aku selesai bercanda dengan rio, aku mendapat pesan yang mengerikan dari mark,
"ternyata dari tadi kamu kejar lango yah,boleh lah, maaf ya sudah bikin kamu tertekan selam ini, selamat bersenang" tulis mark dalam pesan singkatnya,
"engga baru aja tadi didepan sayang, kita putus kah?" tanya ku yang sangat takut hubungan ku dan mark berakhir,
"menurut mu dan mau nya kamu" balas mark,
"sakit hat ku kamu buat bah" balas mark lagi.
"serba salahh aku ganggu lango, syang cemburu, aku ganggu sayagn, aku dipukul sam sayang" balas ku yang memang benar karna aku pernah menggagu mark saat dia sedang mengantuk malah membuatnya marah dan melayangka pukulan tepat ditangan ku,
"aku gak mau putus!!" tegas ku dalam pesan tersebut.
"lango sendiri tuh gih gabung, oh gitu ya , ganggi lah lango ,oke" balas mark kembalu yang malah membuat ku sangat emosi.
"apa sih? Gabung apa? Aku lagi pusing sama kerjaan ku , sayang mau bikin aku sakit kah ? " tanya ku yang sudah mulai emosi karena sikap cumburu dia yang terlalu berlebihan menurut ku.
"jangan kunci pintu mu" balas mark kembali.
"iya sayang" ucap ku melemah, padahal aku sangat ingin egois, tapi aku tau kalau aku terus egois hubungan ini akan hancur.
Benar saja 3 jam setelah aku membalas pesan nya, mark berada didepann kamar ku, tepatnya sekarang sudah menunjukan pukul 12 malam,
"masuk" ucap ku membukan pintu, lalu mark masuk dan aku mengunci pintu ku,
"tadi main pia kah?" tanya ku,
"iya" ucap mark singkat,
"sayang kenapa sih?" tanya ku penasaran dengan sikapnya yang jadi sedingin es,
"aku bilang sakit hati ku masih aja ko sengaja" ucap mark memarik tangan ku agar mendekat dengan nya,
"aku gak tau kalau aku ngelakuin itu sama lango sayang akann cemburu, lagian kan ayang liat aku ngapain sama lango tadi" ucap ku,
"tapi tetap aja sakit hatiku, kan sudah ku kasih tau kalau aku cemburu aku sakit hati" ucap mark,
"iya maaf sayang, maaf aku benaran gak maksud bikin sayanng cemburu" ucap ku sambil mengelus rambutnya,
"ko juga sudah melanggar janji bah" ucap mark,
"janji apa?" tanya ku yang benar-benar lupa,
"ingat lah" ucap mark, aku berhenti sejenak dan mencoba mengingat apa janji yang pernah ku buat dengan mark,
"engga tau lupa" ucap ku yang benar-benar lupa,
"pura-pura kah? Ucap mark,
"engga benaran lupa" ucap ku,
"aku kan shot memori" lanjutku,
"ingat-ingat bah" ucap mark yang mulai emosi, dan tiba-tiba aku ingat,
"maaf aku lupa kalau aku udah janji gak akan deket-deket sama lango" ucap ku ingat dengan janji yang ku buat saat pertama kali aku berantem dengan mark, "ko ingar janji" ucap mark yang marah,
" iya maaf" ucap ku memeluk mark agar dia tidak tambah emosi, bukan nya membalas perkataan ku mark bangkit dari duduk dan mematika lampu kmar ku dan menarik ku kembali untuk naik keatas ranjang,
"ku siksa ko malam ini" ucap mark sambil menindih ku, posisi ku yang berada dibawah mark yang bisa menerima ucapan mark sambil sedikit menahan rasa takut ku.
Dan benar saja mark, melalukan ciuman yang tidak sangat lembut seperti biasanya dan memeluk ku sangat erat, aku hanya terdiam lagi pula hukuman yang ku terima masih dibatas wajar, kalau dia berani memperkosa ku baru kubunuh pria satu ini.
Walau aku tau didalam agama ku melakukan semua ini sudah termasuk dosa bergitu juga pada ajaran agama mark, tapi kami adalah mahluk yang tak pantut dicontoh.
Malam itu menjadi malam yang panjang karena mark terus mencium ku tanpa jeda yang membuat ku sering kehabisan napas dan harus sedikit memukul mark agar tidak kehabisan napas dan tubuh mark yang hangat membuat ruangan kamr ku menjadi panas.
"terkadang rasa cemburu bisa hadir karena kasih sayang yang berlebih dan rasa takut kehilangan pula yang berlebih, lebih baik menjaga jarak dengan yang lain daripada harus membuat orang yang sangat mencintai mu dan takut kehilangan itu pergi dari sisi mu dan membuat mu menyesal diakhir cerita cintamu"