Setelah kejadian itu aku dan rio menjaga jarak sangat jauh, bahkan aku tidak pernah lagi naik mobil tangki dan rio saat aku akan berbicara dengan nya rio malah menjauh, akhirnya hubungan ku dengan rio sangat tidak baik, namun terkadang aku masih sering menyapa rio begitu juga dengan rio.
Tak terasa sudah 4 bulan aku berada disini dan sudah 4 bulan juga perjalanan cinta ku dengan mark berjalan, dan sudah hampir 3bulan belakangan aku dan mark sering berkelahi karena rasa cemburunya dan aku yang terlalu manja yang bisa membuat hubungan kami terbongkar di public. Walau kami sering berkelahi di hp tapi tetap saja sifat sayang seorang mark tidak dapat bersembunyi, rasanya semua rasa gengsinya akan runtuh saat kami sedang berdua baik di mobil atau dikamar, terkadang aku yang kekamarnya, namun mark lebih senang kekamar ku walau akhirnya aku harus mengalah karena orang logistic ada disebelah kamarku.
Jadi terkadang satu minggu aku bisa 2 bahkan 3 kali kekamrnya untuk merasakan pelukan hangatnya namun aku tidak bisa lama-lama karena takut ada yang curiga nantinya.
Dan pada akhirnya aku hanya bisa mengalah pada waktu yang selalu berlalu lebih cepat saat aku berada disamping mark, namun 2 minggu lalu orang logistic mengambil cuti begitu juga dengan ku seminggu lalu aku harus cuti karena aku harus mengurus wisudaku, alhasil satu minggu lalu pertama kalinya aku merasakan ldr dengan mark dan cukup berat, rasanya ingin kembali kesana.
Setelah aku kembali, mark datang kekamar ku untuk mengambil susu kedelai yang kutawar kan, dan dengan senang hati mark membuka tangannya memberi kode pada ku untuk memeluknya, tentu saja dengan senang hati aku memeluknya, walau hanya sesaat tapi menyenangkan, dan malam harinya mark datang kekamar ku, seperti biasanya mark melepas rindu, dengan memelukku erat dan aku yang kesenangan malah mengecup berulang-ulang bibirnya, sesuguhnya aku tidak bisa bohong kalau bibir tebal milik mark benar-bener membuat ku candu.
Bulan ini akan jadi bulan yang indah karena bulan ini aku berulang tahun yang ke 24 tahun, dan aku berharap mendapat ucapan special dari mark hehe, karena yang tau ulang tahun ku hanya dia seorang.
Hari ini tepat tanggal 05 November berarti hari ini kami semua mendapatkan gajih, dan besok hari sabtu bertanda malam minggu datang. Aku sudah membayangkan bagaimana besok malam minggu dengan mark. Walau hanya khayalan tapi aku sangat senang kalau itu semua menjadi kenyataan, aku merindukan jalan berdua dengannya, belakanagan ini mark sibuk mengecor bahu jalan jadi belakangan ini mark harus lembur hingga tengah malam. Jujur aku juga sibuk dengan pekerjaan yang 90% aku tidak mengerti, aku mau bertanya tapi pada siapa aku harus bertanya dan aku juga ingin bertanya pada orang admin kantor tapi bos ku yang satu ini sedikit pelit ilmu jadi dia kadang sangat sulit memberi tau ku soal hal ini.
Setiap hari aku memperbaiki walau tidak mudah aku terus berusaha sebisa ku, dan jujur saja saat mark harus lembur, aku baru bisa tidur saat aku mendengar mobil truk nya melintas depan kamar ku dan aku dapat memastikan kalau mark sudah pulang untuk beristirahat. Dari kemarin sudah ada anak harian lagi yang membatu pekerjaan kami karena kami akan mengasapal jalan kembali makanya kami butuh bantuan dari orang haria, dan orang harian kali ini adalah anak buahnya mark, sebenarnya ada satu tim lagi dari luar daerah kami walau masih dekat sih,
timnya dari pak yusuf, jadi di kem kasih sudah ramai orang. Oh iya pak usuf ini sahabatnya bang dion jadi wajar kalau mereka sering jalan bersama.
Anak buah mark ada sekitar 4 orang, salah satunya bernama diva, laki-laki berkulit sangat putihh dan hidung nya mancung kaya mark, pokoknya ganteng nya kaya mark dan kalau senyum agak manis seperti rio, walau lebih manis rio.
Tapi tetap saja dari senyuman mereka bertiga yang bisa membuat ku salah tingkah adalah mark, entahlah aku tidak paham kenapa aku bisa sangat jatuh cinta dengannya. Malam ini aku lewati dengan biasa saja karena kerjaan ku sudah bisa dibilang separuh selesai karena pekerjaan ku masih diperiksa oleh konsultan jadi aku hanya tinggal menungggu revisi dari konsultan. Jadi malam ini dan besok aku bisa beristirahat dari pekerjaan yang aku tidak mengerti.
Malam ini aku sibuk didapur dengan ibu dapur bercerita sambil menunggu mark pulang, dan benar saja mark pulang lebih awal pukul 8 malam dia dan timnya sudah pulang dan langsung makan, aku yang senang karena dia pulang lebih awal jadi aku membuat kan kopi untuknya, dan tentu saja mark menerima dengan senang hati, setelahnya aku masuk kekamar ku untuk beristirahat dan menedengarkan lagu, sambil menunggu mark membalas pesan yang ku kirim tadi sore untuknya.
Dan benar saja tidak lama membalas pesan ku, dia bilang tidak bisa kekamar ku untuk sementara waktu karena pekerjaan dia yang sudah mendekati batas waktu dan tubuhnya yang sangat kelelahan, walau begitu aku tetap memaklumi karena memang belakangan ini dia bekerja sangat keras disbanding yang lainnya. Dan aku hanya bisa berharap besok mimpi ku untuk bermalam minggu dengan mark bisa jadi kenyataan.
Pagi pun nyambut, hari ini tepat tanggal 06 November, dan hari ini juga hari sabtu menandakan kalau mala mini adalah malam minggu, malam yang ku nanti agar bisa kembali berdua dengan mark setelah hampir 2 minggu kami tidak duduk berduaan.
Pagi ini seperti biasa aku menunggu mark di dapur sambil sarapan tentunya, saat mark mengambil nasi, aku langsung menyapanya,
"pagi sayang" sapa ku lembut,
"pagi juga" balas mark,
"mau telur?" ucap ku menawari telur rebus yang ada disebelah ku,
"sini" ucap mark lalu mengambil telur tersebut,
"selamat makan" ucap ku,
"ko sudah makan kah?" tanya mark,
"sudah tadi" ucap ku,
"iya sudah" ucap mark lalu berlalu menuju meja untuk sarapan, aku hanya terdiam dan menawari yang lain makan saat yang lain mengambil nasi secara tidak langsung aku membatu pekerjaan ibu dapur, tapi itu menyenangkan karena aku bisa menyapa semua orang.
Setelah sarapan, aku langsung bergegas membantu pekerjaan yang bisa ku kerjakan di kem, karena laporan ku sedang diperiksa, setelah aku membantu semua nya hingga jam kerja selesai tentunya, sebelum benar-benar sore aku dan ibu dapur sempat mengantar kan nasi lembur untuk mark dan timnya. Lalu malam ini sebenarnya aku agak kecewa karena mark masih sibuk dan harus lembur, padahal gak lembur satu hari kan gak apa juga. Lembur ini juga terjadi karena banyak alat yang bermasalah sebelumnya jadi pekerjaan mark sempat tertunda beberapa saat.
Alhasil sekarang pekerjaan mark dikejar dengan waktu pengerjaan yang hampir terbatas. Hari ini juga kaka ku belum mengirim ku plusa jadi aku tidak bisa memberi kabar pada mark, saat malam pun tiba saat semua orang makan didapur. Aku kembali sibuk membantu ibu dapur dengan menawarkan masakan yang dimasakan sambil menganggu orang-orang untuk mengajak ku malam minggu walau dalam hati aku tau kalau akutidak boelh pergi dengan siapapun karena janji yang kubuat dengan mark,jadi aku hanya bisa mengerjain merekea dengan berpura-pura meminta mereka untuk mengajak ku bermalam mingggu.
Saat sedang asik bercanda dengan ibu dapur tiba-tiba rio masuk kedapur untuk masak dan menyapa ku,
"miku" sapa rio,
"hai lango" balas ku,
"ibu masak apa?" tanya rio menanyakan lauk makan,
"ada ayam mau?" tawar ku sambil menyodoran baskom yang berisi ayam yang sudah dibagi dengan jumlah kami,
"makasih" ucap rio,
"sama-sama lango" ucapku,
"oh iya lango, gak mau ngajak aku malmingkah?" tanya ku sambil sedikit menggoda rio,
"enggalah, gue mau miting" ucap rio dengan logat lo gue yag aneh kedengarannya,
"alah paling kamu miting diatas tangki solar buat main game" ucap ku tidak terima,
"itu lebih penting daripada malam minggu" ucap rioyang sama kerasanya dengan ku belakangan, memang beakangan ini hubungan dengan rio kurang akur, dan aku tidak tau penyebabnya.
"is nyebelin" uap ku yang tidak mau kalah,
"ajak yanglain lah" ucap rio memberi saran,
"gak mau, maunya sama lango" ucap ku sambil terus menggoda rio,
"nda maul ah" ucap rio, dan aku hanya tertawa mendengarnya rasanya puas setelah mengoda rio, entah kenapa terdakang rasa sepi bahkan rasa aku merindukan mark hilang saat aku menggaggu rio, apa sebenarnya yang aku harapkan dari seorang rio.
Setelah rio selesai makan, ada diva yang masuk bersama temannya, aku yang biasa memanggil diva dengan sebutan sayang, tapi tetap saja aku bisa memanggilnya saat mark tidak ada, aku gak inginmark sakit hati karena ucapan yang keluar dari mulutku.
"makan sayang" sapa ku pada diva,
"iya sayang" balas diva,
"gak mau ajak aku malmingkah?" goda ku pada diva,
"ayo sayang" balas diva,
"asik kemana kita sayang?" tanya ku yang bersemangat dengan ajakan diva, padahal jauh didalam hati ku, aku sangat takut kalau sampai mark tau aku jalan dengan laki-laki lain terutama pada malam hari,
"ke kota kita" jawab diva,
"boleh" ucap ku ,
"makan lah dulu" lanjutku,
lalu diva dan temannya makan setelah nya aku kembali sibuk mengobrol dengan ibu dapur yang sudah ku anggap seperti ibu sendiri, karena dia yang selalu mengingatkan ku kalau aku sedang ada masalah dengan mark, padahal aku tidak pernah cerita kalau aku sedang rebut dengan mark, tapi kadang juga aku ceita karena hati ku tidak mampu menampung kesedihan ku sendirian.
Setelah diva makan, keadan kem langsung berubah menjadi sangat sepi dibenak ku dan ibu dapur hanya kami yang tersisa di kem mala mini karena semua orang pergi kekota untuk merayakan gajian, aku yang benci keadaan sepi, rasanya seprti dirumah dan aku sangat benci hal itu karena ketika keadaan sepi aku merasa kalau aku adalah orang yang gagal dan memang seharusnya aku ini tidak punya teman dan memang ditakdirkan sendirian oleh Tuhan.
Lalu aku memutusakan untuk berkeliling memeriksa apa masih ada orang yang tersisa dikem, dan benar saja ada diva yang akan pergi dengan temannya, lalu aku memutuskan kembali kekamar karena ibu dapur sudah tidur dan keadaan yang sepi membuat ku tidak punya pilihan. Sesampainya aku dikamar aku sibuk mendengarkan lagu karena sulitnya jaringan internet jadi aku tidak bisa bermain social media, seperti biasa saat kerjaan ku tidak ada dan bosan melanda,
aku lebih senang membaca pesan ku dengan mark, terkadang hal itu membuat mood ku yang berantakan menjadi lebih baik, setelah puas membaca pesan-pesan ku dengannya ternyata hari ini pekerjaan ku menguras tenaga hingga aku tidak sadar kalau tubuh ku juga membutuhkan istrahat, aku yang ingin tetap malam minggu dengan mark memutuskan untuk tepat menyalakan lampu kamar ku agar aku tidak terlalu terlelap dalam tidur ku,
aku juga mematikan lagu ku karena speaker yang dibelikan oleh mark harus ku cas. Aku memutuskan untuk menarik selimutku dan memjamkan mata, beum sampai 5 menit aku sudah tertidur dengan sangat nyaman.
Tiba-tiba hp ku berbunyi menandakan ada panggilan masuk, aku langsung terbangun dari tidurku mengecek siapa yang berani menelfon ku malam-malam, ternyata panggilan nomor yang ku dapat, aku langsung menggangkat telfon itu dan ku fikir itu panggilan penting,
"iya" ucap ku dengan nada khas orang bangun tidur,
"sini" ucap orang disebrang telfon,
"ini siapa?" tanya ku bingung, "sini aja dulu" ucap nya,
"siapa?!" tanya ku agak sedikit emosi karena dia baru saja menggaggu mimpi dengan mark,
"yang tadi ngajak malamminggu" ucap dia yang disebrang,
"oh diva" ucap ku,
"iya, sini sudah sayang" goda diva,
"ko dimana?" tanya ku,
"didepan" ucap diva,
"depan mana?" ucap ku,
"depan seng-seng nih" ucap diva,"oh didepan kem" ucap ku yang masih setengah sadar,
"ko sudah tidur kah?"tanya diva,
"iyaa tadi " ucap ku jujur,
"sini dulu" ucap diva,
"iya aku kesitu" ucap ku,
"iya ku tungg" ucap diva.
Lalu telfon kami mati, aku langsung terduduk dan bangun dan tak lupa aku mencuci muka ku dulu. Setelah aku merasa kalau nyawa ku yang melayang-layang tadi sudah 50% terkumpul, aku langsung mengambi jaket ku karena baju ku yang terlalu sexy bisa menyebabkan masuk angin atau bisa membuat orang lain berfikiran lain-lain.
Setelah aku sampai di gerbang depan kem kami , aku sempat melihat ada orang-orang yang masih mengobrol di kem sebelah, dan aku juga melihat kalau truk yang di bawa mark utuk bekerja sudah terpakir rapih pada tempatnya seperti biasa, 'mungkin udah bobo' pikir ku saat melihat mobil mark, dan aku juga merasa kalau hari ini mark sangat amat cuek dengan sikap ku, seperti saat aku mengirim makan tadi soore saat ku sapa dia dia sama seklai tidak melihat kearah ku, jujur saja sore itu membuat mood ku berantakan yang tadi pagi masih dalam keadaan baik-baik saja.
Aku yang memiliki masalah pada mata haru berhenti sejenak didepan gerbang untuk memastikan apa dikegelapan ada orang atau tidak, lalu diva memberi sinyal dengan menyalakan lampu hpnya dan sedikit mengerakannya agar aku bisa tau dimana keberadaannya. Aku yang melihat sinyal yang diberikan oleh diva, langsung berjalan mendekati nya, dan yang parah adalah aku sengaja meninggal kan hp ku didalam kamar,
"kalian lagi apa?" tanya ku saat sampai tepat di hadapan mereka,
"lagi malam mingguan lah" ucap salah satu dari mereka,
"kenapa gak didalem?" tanya ku lagi,
"disini ada jaringan" ucap debi, oh iya debi itu tim kerjanya mark dan salah satu tetangga mark juga jadi mereka sudah saling kenal.
"duduk lah" ucap diva sambil melihat kearah ku yang setia dengan posisi berdiri,
"nanti aja" ucap ku , lalu mereka berlima asik berbincang tentang seseorang dan hal yang tidak aku mengerti, jadi aku hanya mendengarkan dan melihat kearah mereka,
"gak pegel apa?" tanya diva lagi sambil melihat kearah ku,
"pegel" ucap ku jujur,
"sini makanya" ucap diva,
"kalian lagi ngebahas apa?" tanya ku yang mengalihkan pembicaraan,
"ini temen kita" ucap debi,
"ohh" ucap ku sambil menggangguk, setelah itu aku bener-benar bosan dan pegel mulai menjalar, aku memutuskan untuk duduk dekat dengan diva dan debi jadi aku berada diantara mereka berdua, saat aku akan duduk,
diva sedikit menggeser posisi duduknya dan memberiku sedikit ruan agar bisa duduk diatas kardus yang sedang diva duduki juga. Saat sedang asik mendengarkan mereka bercerita,
"dingin gak sih?" ucap diva,
"dingin emang" ucap debi,
"ko nda dingin kah?" tanya diva melihat Keara ku,
"engga kan pake jaket" ucap ku polos.
"aku dingin" ucap diva lagi, sambil memberi kode kalau dia sedang kedinginan,
"peluk dong" lanjut diva,
"bi tuh temen mu minta dipeluk" ucap ku pada debi,
"ih gelinya" ucap debi sambil sedikit mendorong tubuh ku agar menempel degnan tubuh diva,
"ih temen mu juga" ucap ku yang tidak terima,
"dingin aku beneran" ucap diva,
"iya udah masuk jangan disini" ucap ku polos,
"nanti lah bentar lagi" ucap diva, lalu mereka kembali mengobrol dan aku yang masih lima watt,
"lama-lama aku nyender nih" ucap ku pada diva,
"nyender lah gak apa juga, kalau bisa peluk sekalian dingin aku" ucap diva kembali meminta untuk aku memeluknya,
"tuh bi kasian kedingnan" ucap ku kembali meminta debi untuk memeluk diva,
"oh iya kalian mau makanan?" tanya ku pada mereka,
"mana?" ucap debi,
"bentar aku ada" ucap ku lalu bangkit dan kembali kemarku untuk mengambil cemilan yang tadi pagi ku beli.
Saat aku kembali kekamar dan mengecek hp ku yang tergelak indah diatas Kasur ku, betapa terkejutnya aku ada dua panggilan tak terjawab dari mark dan beberapa pesan singkat darinya,
"aku gak marah bah, cuman kecapean aku itu makanya agak diam",
"tumben gak sms",
" maaf ganggu udah ada tempat main yan baru kah"
pesan singkat dari mark itu membuat ku sangat panik, lalu aku membalasnya "maaf sayang. Tadi aku ketiduran.
Bukan gak sms tapi gak ada plusa, kak ku belum beliin sayang" balas ku separuh berbohong padahal aku sedang diluar bersama teman-temannya, aku yang dilanda panik, kebingungan harus bagaimana, dan tak lama mark menelfon ku.
"ko dimana?" tanya mark,
"dikamar" balas ku,
"aku ketiduran tadi" ucap ku berbohong,
"nda ko bohong" ucap mark,
"engga benaran aku bobo tadi" ucap ku yang masih bersikeras dengan kebohongan ku,
"engga suara mu gak kaya orang bangun tidur" ucap mark yang tau sepertinya aku sedang berbohong,
"tapi beneran aku bobo tadi" ucap ku,
"iya sudahlah, tidur aku" ucap mark,
"iya sayang, love you, selamat malam" ucap ku ,
"malam, love to" balas mark lalu mark mematikan telfon kami. S
etelah bertelfonan dengan mark aku kembali ke luar sambil membawa hp ku dan membawa cemilan yang ku janjikan tadi. Saat aku sampai diluar aku kembali duduk di samping diva,
"ini" ucap ku sambil memberikann cemilan kepada debi,
"dingin ya, peluk dong" ucap diva saat aku baru saja menempelkan pantat ku diatas aspal,
"tuh bi temen mu daritadi minta dipeluk" ucap ku,
"dih gak mau, ko aja sana peluk" ucap debi,
"iya aku maunya ko yang peluk ko" ucap diva,
"sini" ucap ku sambil memberikan satu tangan ku untuk memeluk ku yang ada disampingnya,
"eh minta wifi dong" ucap ku,
"ini" ucap diva, lalu diva memberikan ku wifi dan benar saja banyak pesan masuk dari social media ku, aku dengan sabar menunggu hingga hp ku berhenti loading, saat sedang asik mendengar kan tiba –tiba saja
"ngapain ko disitu bi" teriak mark yang hanya menggunakan handuk, aku yang mendengar langsung terkejut dan langsung melihat kearah sumber suara, 'mati' ucap ku,
"duduk bah" ucap debi,
"iyalah" teriak mark lagi,
aku hanya melihat, biasanya aku yang melihat mark langsung mengekor pdanya, entah kenapa aku malah merasa kesal saat aku melihatnya dan sangat ingin membuat mark cemburu pada ku, wlau sudah sering aku membuat nya cemburu.
Aku setia pada posisi ku lalau aku membalas pesan yang ada disosial media ku dan yang ternyat itu adalah pesan singkat yang diberikan oleh diva untuk ku, aku terus membalasanya tanpa berfikir panjang, seolah aku sedang nemawarkan tempat untuk berduaan dengan diva, tapi pada nyatanya aku hanya membalas asal-asalan pesannya, lalu dipesan terakhirnya aku yang membaca pesannya aku berfikir kalau diva ingi bercerita pada ku tentang sesuatu,
makanya dia mengajakku berpisah dengan yang lainnya, dan bodohnya aku malah mengiyakan apa yang diva ingin kan.
Lalu diva lebih dulu berpindah tempat yang tepatnya bisa dibilang lebih gelap dari tempat sebelumnya, dan temenanya memberi ku kode kalau dibva sudah menunggu ku dan aku pun berpindah duduk tepant disampingnya,
"kenapa?" tanya,
"dingin aku" ucap diva,
"masuk lah nanti ko sakit" ucap ku yang sedikit khawatir.
"ko nda mau peluk kah?" tanya diva,
"engga" ucap ku polos,
"peluk lah,dingin aku nih" ucap diva sambil mempraktekan kalau dirinya sedang kedinginan,
"ko aja yang peluk" ucap ku tanpa berfikir panjang,
"emang boleh aku peluk" ucap diva,
"iya peluk aja kalau dingin" ucap ku santai,
"iya udah sini ku peluk" ucap diva, lalu diva sedikit menarik tangan ku agar tubuh ku menempel pada tubuhnya dan beberapa detik kemudian aku bisa merasakan kalau diva memeluk ku, aku yang separuh takut ketahuan oleh mark,
malah memfokuskan pandanganku pada gerbang masuk kem kami, aku sangat takut kalau mark keluar lagi dari situ seperti tadi dan melihat apa yang sedang ku lakukan sekarang. Aku yang gak benar-benar takut, tiba-tiba diva menarik dagu ku untuk menghadap ke arah diva, lalu aku melihat kearahnya,
"kenapa?" tanya ku heran,
"liat sini dulu" ucap diva,
"iyaa" ucap ku, lalu aku melihat diva dengan cahaya seadanya, walau sebenarnya aku tidak bisa melihat dengan benar wajah diva.
Baru beberapa detik aku melihat kearah diva, diva langsung menarik dagu ku dan mencium bibirku, aku yang kaget dengan tindakannya aku langsung melepaskan bibir ku yang menempel pada nya.
Diva yang tidak menyerah lalu kembali menarik dagu ku agar diva bisa kembali mencium ku lalu dia menahan tengkuku ku dan mulai melakukan deep kissnya sambil sedikit meraba tubuh ku, aku yang benara-benar ketakutan hanya bisa menhan semua tangan diva yag berkeliran ditubuh bagian bawahku dengan sekuat tenaga aku menahannya, sambil terdiam dan tidakmembalas deep kiss yang diberikan oelh diva,
dipikiran ku aku hanya boleh membalas deep kiss yag diberikan oleh mark, kalau sampai aku membalasnya berarti aku sudah melanggar peraturan yang ku buat sendiri.
Setelah beberapa lama, akhirnya diva menyerah dan berlalu meninggal ku yang mematung, sungguh sekarang aku tidak tau harus berbuat apa, karna aku yain 1000% kalau mark bertanya aku pasti tidak bisa membohongi laki-laki yang satu ini. Aku memutuskan untuk kembali kekamar, sungguh rasa takut ini menyelimuti ku saat iini. "aku masuk ya" ucap ku pada diva dan temannya,
"sini dulu" ucap diva,
"engga aku mau bobo" ucap ku,
"iyalah" ucap diva, aku berlalu meninggalkan mereka, dan langsung masuk kedalam kamar, dan pikiran ku bercampur, ada perasan takut dan ingin menjelaskan semua pada mark.
Aku tidak berfikir panjang langsung menuju kamar mandi untuk mencuci mulut ku dengan cara memberihkan bibir kudengan air lalu mengelap nya. Lalu tanpa berfikir panjang aku langsung melesat menuju kamar mark. Ternyata dugaan ku benar mark tidak mengunci kamarnya, dengan mudah aku masuk kekamarnya,
"sayang" ucap ku sambil menutup dan mengunci kamar mark,
"ngapain ko kesini?" tanya mark dengan nada ketus,
"mau peluk pacar aku lah" ucap ku menggodanya lalu memeluknya,
"kangen" lanjutku lagi,
"ngapain ko disitu tadi?" tanya mark yang masih sangat jutek,
"duduk aja sama minta kuota" ucap ku separuh jujur,
"terus apalagi?" tanya mark yang seolah tau kalau aku baru saja melakukan sesuatu, "itu aja" ucap ku yang setia dengan kebohongan ku.
"apalagi" ucap mark memaksa ku untuk tidak berbohong, dan belum sempat aku membalas ucapan mark ,
hp ku berbunyi menandakan ada pesan masuk dan pesan itu datang dari diva, baru aku kan mengambil hp ku , mark sudah merebutku hp.
Dan membaca pesan tersebut
,"maaf soal tadi ya" tulis diva dalam pesannya, belum sempat akum au menjelaskan maksud pesan yang diberikan diva pada ku,
diva langsung menelfon ku,
"angkat" ucap mark, aku langsung mengangkat telfon tersebut.
"dimana?" ucap diva,
"dikamar" ucap ku,
"maaf ya soal tadi" ucap diva,
"iya gak apa" ucapku,
"sudah mau tidur kah?" ucap diva kembali,
"iya mau tidur" ucap ku,
"beneran sudah dikamar kah?" tanya diva kembali,
"iya, tidur dulu aku ya" ucap ku,
"iyalah, besok lagi" ucap diva,
"iya" ucap ku denngan sedikit gugup, kemudian diva mematikan telfon kami.
"apa yang kamu dua buat?! jangan sampai aku teriak?!"ucap mark dengan nada penuh amarah,
"dia tadi nyium aku" ucap ku jujur,
"siapa yang mulai?!" ucap mark,
"dia yang mulai" ucap ku,
"buka hpmu" ucap mark sambil menyodorkan hp ku, lalu aku membukanya, dan mark sibuk mengecek hp ku,
"ini maksudnya apa?!" ucap mark sambil memperlihatkan chat ku dengan diva tadi,
"kau ngajak dia kan?!" lanjut mark lagi,
"engga kok" ucap ku membela diri,
"terus ini maksudnya apa?! Ko bilang di amp tuh panas?! Itu ko nawarin tempat sama dia kan?!" ucap mark yang penuh dengan emosi,
"aku gak nawarin tempat,aku asal chat aja tuh" ucap ku yang benar-benar tidak pikir panjang saat membalas pesan seseorang di social media,
"terus ini apa miku?! Ko mau mainin aku kah? Mau liat aku marah betulan kah?!" ucap mark yang terus menaikan nada suaranya,
"jangan keras-keras nanti ada yang dengar" ucap ku sambil menahan ketakutan, "jawab!!" ucap mark,
"aku gak nawarin tempat sama dia, aku asal aja tuh ngechat kaya gitu, dan aku juga gak pernah mainin sayang" ucap ku sambil menahan rasa takut,
" ko mau tau sifat aku betulan kah?!" ucap mark,
"engga aku tau kalau sayang bisa ngelakuin apa aja" ucap ku,
"terus kalau kau tau kenapa masih ko buat?!" tanya mark,
"aku gak ngapain-ngapain sayang" ucap ku membela diri karena memang semenjak tadi aku melihat mark diluar sudah membuat jantung ku tidak sehat,
"terus ?! kenapa bisa ko diluar?! Kenapa bisa dia bisa sampai cium ko kalau ko nda mincing dia?!" ucap mark menanyakan semua kemungkinan yang ada di dalam pikiran nya,
"aku gak mincing dia" ucap ku membela diri,
"aku juga tadi yuh ketiduran nungguin sayang" lanjut ku,
"nda aku tau ko nda tidur" ucap mark ,
"aku tidur sayang" ucap ku menyakinnkan,
"pas tadi sayang telfon tuh aku emang udah duduk diluar dan dia yang telfon dan kasih bangun aku" lanjut ku menjelaskan yang terjadi,
"ko nda tidur, jangan ko kasih bohong terus" ucap mark,
"aku tau lampu mu masih nyala dan ko juga gak dengerin lagu" ucap mark memberi tau apa yang dilihat,
"sengaja aku gak kasih mati lampunya biar aku tau kalau sayang udah pulang, jujur aku dari kemarin pengen bobo sama sayang" ucap ku mengatakan apa yang sebenarnya tentang keinginan ku,
"terus kenapa ko gak kesini?!" tanya mark,
"aku tau sayang pulang ,aku juga liat mobil sayang, aku pikir sayang udah bobo makanya aku berani kesana" ucap ku menjelaskan tentang pikiran ku,
"terus kenapa ko nda ngikutin aku?" tanya mark lagi,
"aku gak tau yang aku tau aku sebel sama ayang"ucap ku,
"ko nda ngertiiin aku, aku udah bilang aku dikejar waktu kerja, ko malah asik sama dorang" ucap mark yang sudah benar-benar kecewa dengan kelakuan ku yang terus menyakitinya,
"mulai besok ko nda usah lagi kesini ya" ucap mark lagi,
"kita putus? Aku gak mau" ucap ku yang benar-benar tidak ingin melepas ikatan ini dengan mark.
"belum tau, ko beneran mau tau aku kah?!" tanya mark lagi,
"aku kasih tau ya sama pa dion" lanjut mark,
"jangan sayang,please" ucap ku menghentikan mark,
"apapun yang sayang minta aku kasih tapi please jangan kasih tau bang dion" lanjutku memohon, aku gak ingin bang dion tau karena bagaimana pun nantinya semua pembahasan ini akan sampai ke teliga ayah ku,
"terus sekarang mau ko apa?" tanya mark,
"peluk" ucap ku, "aku nda mau" ucap mark,
"diem disitu" ucap mark, aku hanya bisa terdiam sambil terduduk berkutat dengan ketakutan, karena benar-benar mark bisa melakkukan apapun, terhadap ku maupun orang yang terlibat diantara pertengkaran kita, tak lama mark menyodorkan hpnya,
"mana nomornya" ucap mark, aku hanya bisa menurut dan memberikan nomor diva pada mark,
"baca" lanjut mark,
"kau tau apa yang kau buat tadi malam sama ade angkat ku Miku adenya Pak dion itu, mark, ngerti kau kan, kau mau tau sifat asli ku kah diva, mark ni" ucap ku sambil membaca pesan yang dikirim oleh mark,
"peluk sudah, ku siksa kau malam ini" ucap mark,
"maaf" ucap ku dan langsung memeluk mark,
"satu lagi" ucap mark,
"apa?" tanya ku,
"jangan kau cium aku ya" ucap mark,
"kenapa?" tanya ku,
"nda sudi aku ciuman bekas orang lain tuh" ucap mark ketus, astaga ucapan mark tadi benar-benaar membuat hati ku terluka, aku hanya terdiam sambil terus memeluknya tanpa berbicara satu kata pun,
"berdiri" ucap mark, lalu aku berdiri belum aku berdiri dengan benar aku langsung terjatuh,
"kau kenapa?" tanya mark,
"engga tau" ucap ku sejujurnya dari tadi lutut ku sudah lemas mendengar semua bentakan yang keluar dari mulut mark,
"jujur" ucap mark,
"aku takut" ucap ku,
"takut apa?" tanya mark lagi,
"takut liat muka sayang" ucap ku,
"kalau kau takut kenapa masih kau buat" ucap mark,
"maaf" ucap ku hanya kata itu yang bisa keluar dari mulutku , habis rasanya semua pembelaan yang ada didalam benak ku. Aku juga tidak tau maksud kata mark kalau mark akan menyiksa ku.
Aku hanya bisa terdiam dan tak lama tangan mark menarik ku untuk memeluk ku sangat erat,
"aku tuh sayang sama kau, bisa gak sih kau sekali aja jaga perasaan ku. Jangan kau liat yang lain, kau mau apapun ku turuti, tapi tolong jaga perasaan ku ini, aku kalau udah sayang ya begini. Pantas tadi dia tanya pennginapan dimana, rupa nya kau yang mau dijadikan target. Aku marah betul sudah nih" ucap mark dalam pelukan,
aku lagi-lagi hanya bisa terdiam dan menangis, aku menyesal karena sudah melakukan sesuatu yang bisa membuat laki-laki ini menjauh dari ku.
Malam itu mark tidak melepas pelukan ku dan berulang kali mark menyuruhkku untuk mencium dadanya yang bidang, aku hanya bisa menurut. Malam itu aku menahan semua air mata ku, saat aku kembali kekamar semua air mata tumpah begitu saja.
Keesokan hari nya pagi hari mark berbicara dengan diva dan bang dion , aku tidak berani mendekat karena aku sangat takut, walau mark membangunkan ku dan menyuruh ku untuk kekamarnya, tapi tetap saja aku tidak berani, alhasil saat siang, aku menyapa diva dan terlihat diva sangat takut padaku, dan siang itu menjadi siang terakhir aku bisa menyapa diva dan teman-temannya.
Sedangkan saat malam hari mark menyuruh ku kekamarnya untuk melakukan hal yang sama sampai diva selesai bekerja sebagai harian di kem kami. Baru lah malam itu mark mau mencium kembali bibirku dan semua rasa sayang nya seolah kembali walau disms mark sempat mengatakan putus tapi pada akhirnya mark bisa memaafkan ku walau butuh waktu 3 hari sampai semua kembali normal tentunya.
Namun sayang kebahagian ku harus kembali direnggut karena pekerjaan ku, boss menelfon ku dan memarahi ku, karena pekerjaan ku bahkan semua laporan yang ku buat salah semua, ini benar-benar menjadi mimpi buruk bagi ku, aku sudah berusaha semaksimal mungkin namun sayang semua kerja keras ku tidak ada artinya dimata orang lain.
Selain itu juga ada beberapa orang kem yang memarahi ku karena aku jarang kelapangan, padahal mereka gak pernah tau kalau aku harus bekerja hingga pagi menjelang dan aku harus mengalah dengan listirk karena memang itu adalah kebutuhan utama ku.
Aku jadi ingat saat aku meminta tolong mereka untuk menyalakan jenset dan tidak ada satupun orang yang mau menyalakannya untuk ku, sejak itu aku tidak pernah mau meminta tolong pada siapapun kalau aku sendiri masih bisa mengerjakannya.
Hari ulang tahun ku pun tiba, dan hari ulang tahun ku menjadi hari ulang tahun terburuk sepanjang masa, aku yang tidak bisa aktif internet karena pekerjaan ku, dan semua omongan orang yang berbicara tentang ku terbongkar, mereka semua tau hubungan ku dengan mark dan mereka semua juga mengatakan kalau aku adalah wanita murahan yang bisa dipakai secara bergelir, bukan hanya itu boss kembali meneriaki ku karena uang yang ku proses tak kunjung cair.
Satu hari yang harusnya menjadi special untuk ku hancur berantakan padahal pagi hari mark mengucapkan selamat ulang tahun untuk ku tapi disore hari semua hancur karena ibu dapur mau membongkar semua dihadapan ku.
Aku yang hanya bisa bicara dengan mark, memintanya untuk datang kekamarku dan aku pun menceritakan semua yang ku dengar dari ibu dapur, hancur rasanya tak mampu lagi aku berdiri, dan rasa ingin menghilang dari sini pun semakin tumbuh besar walau aku tak akan mampu jauh dari mark tapi persaaan hancur lebih menyelimutiku saat ini.
"percayalah disaat kamu sedang hancur, kamu hanya perlu satu orang yang mengerti seberapa hancurnya kamu. Maka dengan perlahan kamu bisa bangkit, walau membutuhkan waktu yang lama disbanding dengan saat kamu dihancurkan tapi percayalah kamu tidak sendiri disituasi apapun"