Chereads / Bersama Walau Berbeda / Chapter 5 - Kesalahan Pertama

Chapter 5 - Kesalahan Pertama

Pukul menunjukan setengah 10 pagi, sebelum mark benar-benar meninggalkan ku untuk sementara waktu dia sempat melambaikan tanganya untuk ku, sejujurnya jauh didalam hati ini aku sangat ingin mark mencium pipiku, tapi apa boleh buat hubungan kita yang secara tersembunyi ini, membuat harus mengalah pada keadaan. Setelah mark pergi, aku memutuskan untuk bekerja dengan cara pergi kelapangan bersama dengan rio. Didalapm perjalan brama rio, kami sibuk bernyanyi bersama karena rio sangat suka dengan musik pop Indonesia, jadi aku hanya menurut lagian yang didengar oleh rio adalah lagu-lagu yang sering aku dengar juga jadi aku tau semua lirik lagu yang rio putar. Sesampainya dilokasi aku langsung turun dari mobil rio, aku langsung menanyakan para pekerjaan material apa yang sedang mereka butuhkan dan aku juga bertanya apa mereka membutuhkan uang pijaman atau tidak, setelahnya aku kembali memeriksa sekitar, lalu aku kembali kemobil tangki dan berbincang dengan rio. "jadi kau sudah punya pacar?" tanya ku polos, "kenapa?" tanya rio kembali, "engga tanya aja, kau kan ganteng masa gak punya cewe" jawab ku polos, "sudah putus lama" jawab rio, "kenapa bisa?" tanya ku lagi penasaran. "sibuk kerja, gak kepikiran" jawab rio separuh tidak nyambung, mungkin rio gak mau bongkar allasan kenapa dia bisa putus, "makan dimana kita?" tanya ku, "pulang lah, gak ada yang antar nasi juga kan?" jawab rio, "iya juga sih" jawab ku , "jam berapa kita kembali?" tanya ku lagi, "jam 12?" tanya rio, "boleh, aku ngikut aja gimana yang bawa mobil" ucap ku polos, setelahnya aku dan rio kembali sibuk dengan hp kami, maklum lah di beskem kami sangat sulit sinyal internet makanya kalau sudah dapat sinyal internet gak ingat dengan siapa kita berbicara karena sibuk berbicara dengan hp masing-masing, aku mencoba menghubungi kekasih ku mark, "sayang dimana?" chat ku kepada mark, "masih dipelabuhan" balas mark cepat, "loh , ketinggalan speed kah?" tanya ku , "iya ketinggalan" balas mark, "iya udah tunggu aja , jangan lupa makan ya sayang" balasku lagi sambil sedikit menahan ekspersiku , karena aku jarang mengirim pesan dengan mark apalagi memanggil mark sayang, "iya" balas mark singkat.

Aku masih sibuk sambil mendengarkan, rio membuka social medianya, suara dari hp rio lebih berisik dari hpku, jadi aku memilih mengalah. Aku yang hanya mendengarkan, dibuat penasaran, "nonton apasih?" tanya ku penasaran, "ini shot video gitu" jawab rio, "ngakak dong dari tadi aku dengar" ucapku sambil menahan tawa ku, "emang sering lucu-lucu gitu kontennya" ucap rio, "pantesan dari tadi ngajak ketawa" ucap ku, "pulang kita?" tanya rio, "emang udah jam 12?" tanya ku, "coba liat hp mu" jawab rio, "oh iya, ayo kalau mau pulang" ucap ku, "okeee" jawab mark, "lapar gue nih" ucap rio tiba-tiba, "sama gua juga laper" ucap ku dan kami berdua malah tertawa bersama. Saat diperjalanan pulang, kai kembali bernyannyi bersama, setelah sampai dibeskem aku dan rio makan didapur, setelahnya tidak lupa kami membawa makanan untuk temen-teman yang masih bekerja dilokasi dan tidak bisa pulang karena jarak lokasi pekerjaan kami dengan beskem yang cukup jauh. Tak terasa kegiatan hari ini juga sudah berakhir, iyap waktu sudah menunjukan waktunya kami beristirahat. Seperti biasa aku seharian hanya naik mobil yang disupiri oleh rio, "oh iya rio, eh lango deng" tanya ku, "kenapa?" tanya rio, "orang- orang manggil kamu lango kan?"tanya ku, "iya kenapa? Tanya rio lagi, "aku ikutan manggil lango boleh?" tanya ku, "mas aja" ucap rio sambil tertawa, "ih serius, masa orang Dayak dipanggil mas" ucap ku tidak terima, "iya bebas aja" ucap rio, "kamu emang type yang pendiam atau cuek kaya mark?" tanya ku penasaran, masalahnya aku merasaka perbandingan yang terbalik dengan karakter seorang mark. "keliatanya?" tanya rio, "ih malah balik nanya lagi" jawab ku tidak terima, "iya, menurut mu gimana, aku juga penasaran dengan hal itu" ucap rio, "kayanya kamu lebih pendiam deh bukan cuek" jawab ku sekenanya, "emang keliatanya kaya gitu kah?" tanya rio lagi, 'ini sebenarnya yang penasaran tuh,aku atau dia sih' tanya ku dalam hati, "iya, abis susahnya aku ngobrol sama kamu" ucapku lagi, "masalahnya aku gak biasa punya temen perempuan" ucap rio jujur, "kenapa emang?" tanya ku penasaran, "binggung aja kalau ngobrol sama cewe tuh, takut salah-salah" ucap rio, "kalau sama aku ngobrol apa aja boleh loh, apalagi yang berbau dewasa" ucap ku sambil menggoda rio, "hehe bercanda lango" sambungku, "santai lah, oh iya ko udah pernah ciuman" tanya rio tiba-tiba, "mau jawaban jujur atau bohong?"tanya ku sedikit bercandaan, "terserah sih" ucap rio yang sama sekali gak menghiraukan candaan ku tadi, "kalau jujur sudah tapi kalau bohong belum" ucap ku santai sambil melihat pemandangan sekitar, "kalau kamu?"tanya ku, "udah pernah tapi udah lama engga" jawab rio, "kenapa?" tanyaku penasaran, "iyalah sekarangkan sibuk kerja, mana bisa main sama cewe" jawab rio, "oh pantesan disini semua bujang-bjang pada jomblo" ucap ku polos, "tau darimana dorang jomblo?" tanya rio, "mark yang kasih tau" ucap ku polos, "oh, dia aja belum nikah, umur tua tuh" ucap rio, "ko dikasih tau dia kelahiran berapa?" tanya rio, "tau dia kelahiran 92 kan" jawab ku jujur, "tumben ngaku,biasanya bilang 98" ucap rio, "emangbiasanya dia bohong?" tanya ku penasaran, "iya biasanya kalau ditanya kelahiran berapa dia suka jawab 98, gitu" jawab rio sambil sedikit menjelaskan, "kalau kamu kelahiran berapa?" tanya ku penasaran, "95" ucap rio, "kalau ko?" tanya rio, "97 hehe" ucap ku, "aku masih ade mu, kamu seumuran sama kaka ku" ucap ku, "oh iya?" jawab rio penasara, "iya" ucap ku singkat, karena obrolan panjang kami, tidak terasa perjalanan yang cukup jauh menjadi sangat dekat. Kami pun sudah sampai di beskem.

Aku turun tepat didepan kamar ku, aku langsung merebahkan tubuhku sesaat sambil mendengarkan lagu jepang kesukaan ku. Saat aku merasa kalau matahari sudah mulai terbenam, aku langsung menutup jendela kamarku, dan berisiap untuk mandi, setelah aku mandi, aku langsung sholat magrib dan kedapur untuk makan, setelah makan, aku lewat depan kamar mas duri, "miku" panggil mas duri, "iya mas?" jawabku, "kita jalan-jalan ke kota yuk?, istirahat dulu lah" ucap mas duri padaku, seketika aku ingat pesan mark bahwa aku tidak boleh kemana pun selama dia tidak ada, "engga apa mas, akum au ngerjain ngambarku" ucap ku sopan, "iya sudah" ucap mas duri, "oke mas" ucapku lalu berlalu meninggalkan kem cowo dan kembali ke kantor, dan kembali mengerjakan pekerjaan ku, sedang asik sendiri tiba-tiba hp ku bergetar menandakan ada pesan masuk, lalu aku mengecek notifikasi ternyata mark mengirim sms untuk ku, " sayang, lagi apa?" pesan singkat dari mark, "lagi ngerjain kerjaan" balas ku dengan cepat, "sayang lagi sibuk?, akum au cerita" balas ku lagi, "cerita apa aku tidur bareng sama pak dion" balas mark, "sms aja sayang" balasnya kembali, "iyaa aku udah filiing ayang bobo bareng, tadi mas duri ngajak aku ke kota, bener kata ayang semalem" balas ku sedikit agak panjang, "maksudnya gimana sayang, gak ngerti" balas mark yang tidak paham, "mas duri ngajak auk kekeluar ke kota,ayangkan bilang punya filing kalau ayang gak ada nanti aku gak boleh keluar kan" balas ku lagi samil sedikit menerangkan, "yah jangan keluar" balas mark singkat, "ia aku gak bandel kok. Aku di kem aja gak aakan keluar, tadi udah ku tolak juga ajakan nya mas duri" balas ku lagi, "awas yah" acam mark pada ku, "iya sayang aku. Aku gak bandel disibi aja nunggu ayang pulang hehe, udah berasa nunggu suami pulang dinas yaa hehe" balas ku sambil sedikit melemparkan gombalan kepadanya, "makasih sayang" balas mark, "sama-sama sayang aku" balas ku lalu percakapan kami terhenti karena firasat ku mengatakan kalau mark ketiduran atau sibuk dengan game. Setelah selesai dengan pekerjaan yang aku cicil, aku masuk kekamarku. Sebelumnya aku mengecek semua pintu yang ada dikantor, setelah semua nya terkunci, aku masuk kekamar dan tidak lupa juga mengunci pintu kamarku, dan memantikan lampu lalu beristirahat sambil berkhayal sedang tidur dalam pelukan mark, baru satu hari saja aku sudah merindukan tubuhnya yang hangat walau cuaca diluar sedang turuh hujan deras.

Besok hari nya seperti biasa kegiatan ku pagi hari berbelanja sayuran untuk makan, setelah belanja kelangan samapi sore hari dan malam sibuk mengerjakan pekerjaan laporan, "ngapain ko" pesan singkat kembali datang dari mark, " lagi ngerjain kerjaan , ayang bukannya mau ngaspal ya?" balas ku sambil bertanya. "ni lagi nunggu aspal datang", balas mark. "ciee hpnya udah bener, dikira lupa sama aku hhe" balas ku dengan sedikit mengoloknya, karena bebrapa waktu lalu hpnya sempat rusak, kerestar sendiri, jadi dia menggunakan hp yang satunya untuk perbaikan, "siapa teman mu" balas mark gak nyambung, "temanku? Aku sendiri di kantor" balas ku sedikit binggung, "maksudnya lupa , udah malas sms aku lagi ?" balas mark yang salah tanggap, "bukan lupa atau malas, aku mikirnya hp nya sayag kan tadi dibetulin makanya aku gak ngasih kabar, terus maksudnya lupa tuuh, ayang lupa sama aku soalnya kan jarang sms aku" balas ku sedikit menjelaskan maksukku, " yah lah, semoga bisa jaga diriku yang dikamu" balas mark sedikit romatis, "kan emang dijagaiin, emang selama ini gak dijagaain makanya ngoomong kaya gitu? Gak paham aku loh" balas ku sedikit tidak terima walau kata-kata mark romantic, "oke lah kalau gtu, lanjut lah, aku juga mau lanjut nih" balas mark yang malas berkelahi dengan ku, " okee semangat yaa, love you" balas ku "love tu" balas mark cepat, astaga balasan mark tadi benar-benar membuat hati ku berbunga sangat bahagia aku benar-benar ingin mark cepat pulang, walau tak terasa sebarnya sudah hampir satu minggu dia meninggal kan ku, dan aku dengar kabar besok lusa mark akan kembali kesini, aku tambah bahagia mendengarnya.

Tanggal 12 agustus,

Hari ini aku seharian dilapangan dan satu hari ini juga aku bersama dengan rio, aku bercanda tawa dengan nya membahas hal-hal yang berbau dewasa bahkan ada sedikit bahasan kami yang menyangkut hubungan suami istri, tapi dimata ku semua hanya candaan , dan aku tau rio juga bermaksud bercanda, lagi pula aku tidak punya persaan apapun kepada rio alhasil, kami saling menertawakan semua yang keluar dari mulut kami, "miku" ucap rio, "iyap kenapa?" tanya ku sambil melihat kearah rio yang sedang menyupir truk menuju kem. "kita main yuk" ucap rio, "ayo, main kemana?"tanya ku polos, "main dikantorlah" ucap rio lagi, "ayo aja" ucap ku polos, padahal ajakan rio bukan main pergi bersama tapi maksudnya rio ingin mengajak ku tidur bersama nya, aku yang tidak mengerti dengan maksud rio, hanya mengiyakan saja, sesampainya kami di kem, Susana kem masih sangat sepi, aku masuk kekantor dan tidak lama rio masuk ke kantor, "ada apa?" tanya ku sedikit bingung, "sini" ucap rio meminta ku mendekatinya, saat aku mendekatinya, rio lansung menarik tanganku dan langsung mengecup bibirku, lalu rio sedikit berbisik "nanti kita 2 main ya" ucap rio lalu berlalu meninggal kan aku yang mematung, lalu terlintas untuk meminta ijin kepada mark, karena didalam pikiran ku rio ingin mengajak ku pergi, lalu ku ambil hp ku dan ku kirim pesan singkat untuk mark ,"kalau aku main sama lango, ayang marah gak?" pesan ku pada mark, "maksdunya kamu manlah sudah jangan mu wa atau sms aku yah bye" balas mark yang sepertinya emosi dan salah tangkap dan aku yang masih belum sadar, "bercanda sayang, engga kok aku nungguin kamu aja, masa mau selingkuh, kmau gak percaya?" balas ku yang malah membuat mark terbalut akan emosinya, "bukanya kamu maunya begitulah, buat lah ko mala mini, gak suka bercanda mu tu" balas mark lagi, "engga, engga. Aku sama kamu aja, gak mau sama yang alain, jangan ngambek nah, aku enaran gak akan main saa lango, nunggu kamu pulang aja" balas ku panjang lebar menyakinkan mark, "benci aku aski, kamu ngombong gitu , berarti kamu iti ada niat main sama rio kan" balas mark yang masih emosi, "maaf aku beneran gak ada niat kok sama lango" balas ku membela diri bukannya menenangkan mark,"kamu, aku ini apasih, kamu mau mainkan aku kah?" balas mark yang mulai ragu dengan hubungan kita. "engga ada niat sedikit pun buat maini amu kok , aku malah serius sama kamu kalau bisa" balas ku yang jujur akan keingina terdalam ku, "itu rio mau jalan , ikutlah dengan nya, langsung main dalam mobil" ucap mark yang gak tau dapet info darimana , "engga aku mending di kem , makan, main hp, kerja" ucap ku yang sedikit emosi jadinya, "siapa suruh ngiming gitu" balas mark lagi, "gak ada yang suruh, aku nya aja yang bandel, maaf" ucap ku sedikit menyesal, "berarti kamu sudah main sama rio?" balas mark lagi, "engga main , aku cuman mincing-mancing dia aja, lagian dia dluan yang bahas gituan bukan aku" balas ku sediikit menjelaskan, "oh ternyata gitu ya kamu dibelakang ku, oke lah miku kalau itu yang kamu mau, teryata kamu gak ada bedanya sama cewe lainnya, selingkuh dan main dibelakang k, sana tidur aja sana gak usah sms atau wa aku lagi, sakit betul hatiku kamu buat" balas rio yang malah kembali tersulut emosinya karena balasaku tadi, "aku gak selingkuh, aku jalan berdua sama dia karne kerjaan aja, buka karena aku punya perasaan sama dia, kamu pikir aku gak sakit kam ngomong kaya gitu sama aku, sakit tau. Aku sayang betulan sama kamu , jath cinta sama kamu terus kamu giniin, sakit tau, terluka kamu gak percaya sama aku" balas ku yang mulai merasakan sakit didalam hatiku. "kamu mikirlaj wajar gak kamu ngomong kaya gitu ke dia , pikir nah, gunakan pikiran mu nah, yang duluan siapa nah mikir bikin akum alas pulang besik aja , asli jengkel aku dengarin kamu sendiri gnomon kaya gitu" balas mark yang benar-benar merasakan sakit dan kecewa atas perkataan ku barusan. " iya udah gak usah pulang kalau malas. Gak maksa juga kamu pulang, kamu gak mikirin aku memang dan gak ada sedikitpun rasa rindu ketemu aku. Iya aku tau omongan aku bikin kamu kesel tapi kamu juga mikir,lah aku bukan cewe murah yang bisa dipake rame-rame, aku punya harga diri, aku jga semua nya buat kamu tapi kamu gak percaya sedkiit pun sama aku, kalau kamu percaya sama aku kamu tau dimana letak aku bercandanya , kamu gak aakan anggap semua nya serius." Jelas ku panjang lebar dalam pesan, " apa maksud kamu ngomong gitu tadi apa ? kamu bilang sayang tapi omongan kamu kaya giti cowo mana yang cewenya main sama orang lain, selain cowonya sendiri" balas mark yang sedikit menurun kan emosinya. "aku kan cuman taya dan gak ada maksud lain" balas ku kembali, " kamu tau kan aku ni jadi suka betulan sudah sama kamu, kenapa kamu mincing keributna si miku, kalau canda tuh jangan gutu jagalah perasaan cowo yang sudah sayang banget sma kamu, sudah lah aju gak mau ngalah wes terserah kamu mala mini mau buat apa" ucap mark menjelaskan dan pasrah dengan sikap ku yang masih terlalu polos, " iya maaf aku kan cuman mau tau aa sebernya kamu percaya tau gak sama aku, dan pengen tau seberapa sayang kamu sama aku" balas kku yang sudah separuh menangis membaca pesan dari mark tadi, "terserah kamu lah. Lanjut atau engga , aku cape gini kamu tmabah hal yang bikin aku jengke,jangan sampai aku buat yang macam-macam gara-gara kamu yah, sumpah demi Tuhan jangn sampai, sumpah kamu kalau gak main sama rio" balas mark yang berusaha menyakinkan dirinya sendiri, " Sumpah aku gaka ada main sama rio" balas ku, "coba aja kamu mau liat apa yang ku buat, bersumpah lah kalau emang kamu gak main sama rio, telfon aku sekarang" balas mark , lalu aku langsung mencari jaringan dan aku menelfon nya, didalam telfon aku bersumpah kalau mala mini aku tidak akan main dengan siapapun dan tidak akan keluar setelah makan malam, mark mencoba percaya setelah pertengkaran ditelfon berakhir dan mark sedikit percaya dengan omongan ku dia mematikan telfon dan kembali mengirim pesan pada ku, " kalau kamu sayang gak mungkun kamu ngomong kaya gitu, oh iya satu lagi aku gak pernah berfikir kamu hanya buat senang-senang aja" balas mark, dan pesan itu membuat ku runtuh karena sudah berani mempermainkan sesorang yang sayang dengan ku, dan aku juga menyesal karena sudah membuat dia kehilangan percaya pada ku.

 

"terkadang hal kecil yang kita pikir hanya sebuah candaan semata, bisa berubah menjadi sebuah salah paham yang besar, dan juga bisa berakibat fatal pada sebuah rasa percaya dan rasa sayang yang menjadi goyah"