Chereads / Bersama Walau Berbeda / Chapter 2 - Sebuah Komitmen

Chapter 2 - Sebuah Komitmen

Malam itu aku benar-benar dibuat berbunga olehnya sampai aku lupa kalau matahari sudah mulai menampakkan dirinya kembali. Aku tersadar kalau pagi menjelang saat suara jengset yang dimatikan dan datangnya kesunyiian, ku lihat jam di hp ku ternyata sudah menjukan pukul setengah 6 pagi, aku langsung mengambil air wudhu dan sholat, setelahnya aku merebahkan tubuh sesat untuk mengistrahatkan tubuhku.

Saat cahaya matahari dan suara orang-orang mulai ramai aku kembali bangun untuk membersihkan diri dan sarapan. Saat setelah sarapan aku melihat mark sedang duduk sambil menikmati kopi dan sebatang rokok yang sedang dia hisap.

"pagi" ucap ku sambil mememgang gelas berisikan teh hangat,

"pagi juga" ucap mark dan bang dion,

"gimana sudah selesai?" tanya bang dion,

"sedikit lagi, malm ini ku selesaikan" ucap ku sambil menahan perih mata ku karena terkena sinar mentari,

"tidur jamberapa kau semalam?" tanya bang dion,

"tadi jam 5" ucap ku,

"pantas mata mu tidak sanggup melihat matahari" ucap mark ,

"hah? Iya perih rasanya" ucap ku sedikit memejamkan mataku yang masih sedikit perih.

"selesaikan ya, besok kita rapat di PU" ucap bang dion.

"oke bang" ucap ku,

"kau mau ikut kah?" tanya mark,

"kemana?" tanya ku,

"jalan aja" ucap mark,

"ikut" ucap ku bersemangat,

"boleh bang?" tanya ku sambil melirik ke arah bang dion,

"pergilah" ucap bang dion sambil mengisyaratkan kalau aku boleh pergi dengan mark.

Lalu mark mengambil mobil penter kesayangan kita semua, lalu aku masuk kedalam mobil yang pintu penumpangnya harus di sangkutin tali biar bisa ketutup rapat haha, memang mobil itu adalah mobil paling cangggih di kem kita ini. "mau kemana kita?" tanya ku saat mobil sudah keluar dari cam,

"ke kota" ucap mark,

"oh mau beli apa?" tanya ku lagi membuka pembincaraan lagi,

"beli bola lampu" ucap mark lagi,

"oke-oke" ucap ku mengerti ,

"aku boleh tanya lagi" tanya ku dengan ragu,

"tanya aja bah" ucap mark dengan logat nya yang masih sangat kental,

"kamu benaran suka sama aku?" tanya ku memastikan kejadiaan tadi malam itu bukan mimpi atau hanya khayalan ku,

"iya miku" ucap mark melemah,

"serius?, kok bisa ? aku kan jelek" ucap ku dengan nada yang benar-benar tidak percaya masalahnya mark benar-benar tampan dan dapat aku yakini kalau mantan dia semua pasti cantik-cantik,

"engga tau lah, kau cantik" ucap mark lagi,

"engga ah, aku jelek" ucap ku tidak percaya dengan pujian dia itu,

"semua perempuan itu cantik" ucap mark lagi,

"aku engga" ucap ku yang bersikeras kalau aku ini memang tidak cantik,

"iya gak cantik tapi manis" ucap mark lagi, aku terdiam. Sebenarnya aku lebih senang dibilang manis daripada cantik,

"kok diem" ucap mark sedikit melirik kearah ku.

"engga apa" ucapku salah tingkah.

"terus hubungan kita apa?" tanya ku ,

"maunya apa?" tanya mark lagi,

"engga tau bingung" ucap ku jujur.

"bingung kenapa?" tanya mark,

"iya terlalu cepat gak sih, perasan ini ada, emang gak salah ya kalau secapat ini?" jawab ku bukannya menjelaskan malah meleparkan sebuah pertanyaan yang sebenar nya gak penting-penting banget sih.

"kalau itu aku juga gak tau sih, gimana kalau kita jalanin aja dulu? Mau?" tanya mark memberikan saran untuk memastikan apa perasan ini benaran atau hanya sekedar main-main.

"boleh kalau kita jalanin aja dulu" ucap ku menyetujui ucapan mark barusan. Setelah itu kami sampai dikota, lalu mark membeli bola lampu. Lalu kami jalan pulang dan hari sudah mulai menunjukan sore hari.

"besok kau ngukur lagi?" tanya mark memastikan pekerjaan ku besok.

"iya besok ngukur lagi yang kurang kemarin dan mulai ngukur yang daerah satunya" ucap ku,

"hati-hati ya" ucap mark sambil mengusap rambutku dari samping,

"iya makasih" ucapku sambil menahan salah tingkah ku dan jantungku, sungguh aku dibuat sangat amat jatuh cinta dengan pria satu ini.

Setelah itu tidak banyak percakapan diantara aku dan mark, aku benar-benar mengatur detak jantungku yang bisa saja terdengar olehnya. Saat mobil kami sudah dekat dengan kem, tiba-tiba saja ,

"sayang dulu" ucap mark sambil sedikit memberi tanda untuk ku mencium pipinya, dengan malu-malu aku mencium pipi mark lagi,

oh TUHAN

bahagia aku sore ini. Setelah aku mencium pipinya,

"jaga jarak" ucap mark lagi, aku kembali duduk di ujung dekat dengan pintu. Lalu sampai kami di kem, aku langsung turun di depan kamar ku atau lebih tepatnya di depan kantor. Lalu aku kembali membersihkan diriku dan malam menjelang aku kembali mengerjakan pekerjaanku yang semalam belum selesai-selesai, kayanya pekerjaan ku gak ada ujungnya. Sedang asik sendiri, tiba-tiba bang dion datang,

"gimana bisa?" tanya bang dion sekaligus mengagetkan ku, aku sedikit berjerit karena kaget,

"kenapa?" tanya bang dion lagi,

"kaget bang" ucapku sambil mengusap dada ku yang jantungan dibuat beliau tadi,

"kaya gini bukan bang" ucapku lagi, sambil menunjukann laptopku kepada bang dion, dan beliau memeriksa dengan seksama,

"iya kaya gitu cuman ini masih salah, terus yang ini juga, diperbaiki kalau udah ya, terus diprint" ucap bang dion sambil menunjukan semua kesalahan,

"udah abang tinggal ya" ucap bang dion,

"panggilin aku temen" ucap ku ,

"oke nanti abang panggilin mark" ucap bang dion,

"oke bang" ucapku lalu aku kembali memfokuskan mataku pada layar laptop.

Saat sedang asikk teriak-teriak sendiri dengan lagu yang baru saja ku download tadi tiba-tiba pintu kantor kembali terbuka,

"oy" ucap mark, dan aku kembali sedikit berteriak karena keget,

"ish kaget" ucapku mengeluh sambil menundukan kepala ku karena malu tadi berteriak,

"kenapa lagi kau ini" ucap mark aneh

"kaget tau" ucap ku menngeluh sambil mengecilkan volume hp ku agar tidak terlalu berisik,

"gimana? Udah selesai?" tanya mark memastikan kerjaan ku,

"sedikit lagi selesai" ucap ku,

"tinggal diprint" lanjutku,

"selesaikan lah" ucap mark,

"kau ngantuk kah? Bosen ya nemenin aku?" tanya ku memastikan kalau dia tidak merasa bosan atau lain nya,

"engga, ada yang mau aku kasih tau, tapi selesaikan dulu itu" ucap mark,

"kenapa gak sekarang aja, sambil aku ngerjain ini" ucap ku yang sudah sanget dibuat penasaran.

"udah kerjain dulu nanti lagi" ucap mark menyuruh ku unutuk focus pada pekerjaan ku ini,

"nanti kau kena marah lagi sama pak dion" lanjut mark,

"iyaaa aku tau" ucap ku melemah dan kembali focus pada pekerjaan yang sebenarnya 80% aku belum mengerti betul, maksud dan tujuan dari kerjaan ku ini,

tapi entah mengapa aku sudah berjanji kalau aku akan belajar banyak dan harus mengerti semua dalam 3/6 bulan ini, agar aku bisa menjadi lebih baik dan menjadi mengerti tentang jurusan kuliah yang 4 tahun ini ku ambil.

 

Flashback

Sore hari aku sudah kembali dari lapangan dan sedang beristirahat dengan yang lainnya, tentu saja ada mark dan bang ran yang sedang sibuk mencari jaringan internet.

"bang minta nomor hp dong" ucap ku pada mark, padahal alasan saja aku pengen punya nomor hpnya,

"boleh" ucap mark, lalu mark mengambil hpnya,

"berapa?" ucap ku,

"hp yang satunya aja ya" ucap dia mengambil hpnya yang lain,

mark kayanya punya lebih dari satu hp.

"jadi berapa?" ucap ku, setelah dia kembali lagi, lalu dia menyebutkan nomor telfonnya,

dan cantiknya nomor telfonnya.

"makasih" ucap ku, lalu ku melakukan miscall di hpnya.

"oke sip" ucap ku,

"ku kasih nama miku sunda" ucap mark,

"oke ku bikin juga mark Dayak" ucap ku tidak terima.

"boleh juga gak apa" ucap mark yang terima sepertinya, pada akhirnya aku hanya bisa memberikan nama pada kotak ku ,

'bang Mark kantor' gitu doang.

Malampun tiba, seperti biasa karena pekerjaan ku belum dimulai jadi aku masih asik nongkrong dan ngobrol dengan bang dion dan yang lainnya.

Seperti biasa hpku yang susah dapat sinyal internet tidak seperti hp yang lain jadi aku numpang wifi dari hpnya mark, untung mark baik hati mau membagi internetnya untuk ku. Saat internet ku menyala, aku langsung memberinya pesan singkat dari hpku via aplikasi chating, ternyata nomor yang dia berikan tadi siang dan yang aku temukan digrup kantor berbeda, dan mark juga memberitahu ku kalau hp yang dia punya memang ada 3,

astaga banyak nya, aku saja yang punya satu saja pusing ngasih makan hp ku, gimana dengan mark yang punya 3 hp. Besoknya pada siang hari aku mengecek sinyal internetku, dan ternyata berhasil dan banyak pesan dari grup kantor, saat ku baca pesannya tidak ada satu pun yang aku paham, karena tidak paham satu-satunya orang yang aku kenal di grup itu hanya mark jadi aku langsung mengirim pesan,

"bang, itu grup bahas apa ? aku gak paham" tulisku dalam pesan aplikasi, tidak lama mark membalas pesan ku,

"paham, oh iya maksud mu memanggilku say, kemarin itu apa?" balas mark sambil bertanya,

"sayang maksudnya, kemarin aku sms mamah ku jadi kebawa kosakatanya" balas ku lagi sambil mencari alasan, soalnya kemarin aku cuman mau bercanda saat sms, untuk menanyakan aku sudah berangkat ngukur atau belum, jadi aku menjahilinya dengan membalas menggunakan kata-kata yang sering digunakan ibuku.

"hmm, yakin kah?" balas mark lagi,

"yakinin" balas ku dengan stiker tertawa,

"baguslah" bals mark lagi,

"kenapa memangnya" balas ku sambil separuh penasaran juga.

"Gak, kaget aja" balas mark lagi,

"iya gak apalah sekali-sekali senam jantung" balasku lagi dengan stiker tertawa yang besar,

"jangan gitu jantung ini bukan balon" balas mark lagi dengan stiker yang sama dengan punya ku,

"gak apa paling pingsan kan" balas ku lagi,

"doa mu itu miku, jeleknya" balas mark lagi,

"terus yang bagusan apa dong?" balas ku lagi,

" gak tau juga" balas mark dengan emot tertawanya,

"minta ditonjok ih" balas ku bersamaan dengan stiker tonjok "kau kira badan ku samsak apa" balas mark tidak terima,

"eh jangan di tonjok nanti malem gak dikasih wifi wkwkw"balas ku ,

"tapi badan mu bagus loh buat dijadiin samsak" balas ku lagi,

"emangnya, ish enggalah" balas mark separuh gak jelas.

"oh iya aku kebiasaaan manggil orang dekat dengan kata sayang, nanti kalau kelepasan lagi maafin yaa" balasku, sambil sedikit cari alasan biar bisa memanggilnya dengan sebutan sayang,

"takut nya aku baper, aku ini gampang baper" balas mark dengan emot seperti orang sedang bercanda,

"hahah aku gak percaya, nanti kalau aku baper juga kau tagging jawab yaa" balas ku,

lalu pesan kami berakhir karena dia sudah tidak online dan aku memutuskan untuk tidur siang.

Malam nya, pekerjaan ku sudah dimulai, aku harus mulai menggambar dan melakuka persentaasi di hadapan orang PU nanti nya, karena posisi ku baru disini dan suasan menakutlan masih sangat melekat disini akku meminta bang dion untuk ada yang menami ku, lalu saat aku sedang asik dengan laptopku masuk seseorang yang tidak ku sangka ternyata itu mark, aku benar-benar terkejut ternyata mark yang diminta untuk mememani ku.

"hai" ucap ku membuka pembicaraan,

"hm, kerjakan tuh kerjaan mu" ucap mark cuek. Mark memang tipe yang cuek dan sedikit dingin tapi kalau sudah ngobrol dengan orang lain dia bisa menjadi orang yang hangat dan menyenangkan.

"oke" ucap ku, aku kembali focus pada layar laptop ku dan dia focus dengan layar hp nya untuk bermain game, tak terasa waktu sudah meunjukan pukul 12 malam, aku sedikit melirik kearahnya,

"kalau ngantuk udah gak usah dipaksa memenin" ucap ku,

"kau juga tidur, besok lanjut lagi" ucap mark,

"iya ini ku matikan laptopnya" ucap ku lalu mematikan laptopnya,

"dadah mark" ucap ku ,

"iya selamat malam miku" ucap mark, lalu dia keluar dari kantor dan aku menutup rapat dan menguci semua pintu kantor baik yang dibagian depan maupun belakang, dan aku masuk kekamar untuk tidur dan belum lama aku merebahkan badan ku, suara jenset dimatikan dan menandakan listrik udah berakhir.

Besok aku bangun pagi dan aku sudah duduk tepat didepan kamar bang dion, dan seperti biasa sudah ada bang dion yang duduk main hp disitu.

"gimana, udah selesai?" tanya bang dion,

"sedikit agi malam nanti aku print" ucapku,

"oke, jangan lupa ukur yang ditempat satunya" ucap bang dion,

"oke bang" ucap ku, aku yang sedang menikmati teh hangat ku, dibuat terkejut, "mark, mark bangun,

jam berapa ini" ucap bang dion sambil mengedor-gedor kamar mark, 'astaga ku kira dia sudah bangun' batinku.

Setengah jam berlalu, semua orang sudah berkumpul di depan kamar bang dion,

"hari ini miku dan ari pergi ngukur ditempat satunya oke, abang sama mark mau ke kota sapi dulu ngecek semua alat yang ada disana" ucap bang dion memberikan arahan pekerjaan untuk kita semua,

"oke bang" ucap ku mengerti. Lalu kami semua bersiap dan menjalankan pekerjaan masing-masing, hingga waktu menunjukan sore hari dimana sudah waktunya kami semua kembali, dan saat aku kembali ternyata bang dion dan mark sudah ada di kem, sedang asik bercerita, aku pun turun dari mobil dan membereskan alat-alat ukur ku untuk diletakan kembali ke kantor.

Setelah merapihkan semuanya aku ke tempat bang dion untuk ikut ngobrol.

"sudah sore mandi sana" ucap bang dion setelah beberapa lama aku mendengarkan obrolan mereka yang tidak ku paham,

"iya bang" ucapku, lalu aku kembali kekamar untuk mandi.

Saat aku dikamar mandi, 'aku akan membuat mark suka pada ku lalu akan ku mainka dia' gundam ku, sedang asik mandi suara mark terdengar dikamar mandi dan

DEG DEG DEG

Jantung ku tiba-tiba berdekup dengan sangat kecang,

'astaga aku kenapa?' gunam ku pada diriku yang menyakinkan kalau aku tidak sedang jatuh cinta, aku sedikit panik lalu aku melanjutkan mandi ku dan setelah mandi aku makan dan melanjutkan pekerjaan ku saat malam hari, lalu bang dion kembali untuk memeriksa pekerjaan ku,

seperti biasa sebelum bang dion keluar aku meminta mark untuk menemani ku lagi. Saat sedang asik dengan pekerjaan ku, rasa aku ingin kekamar mandi untuk buang air kecil. Saat aku kembali ,

"AAAA" teriak ku sedikit terkejut karena mark dengan singlet merahnya duduk ditempat kemarin,

"ihh kaget" ucap ku mengeluh, dan mark hanya melihat sambil berdiam, lalu kami kembali focus masing-masing.

Saat aku duduk di kursi seketika jantung ku kembali berdegup dengan kencang sampai aku harus mengipas-ngipas badan ku, yang aku takutkan hanya satu kalau suara detak jantung ku sampai terdengar olehnya itu yang akan jadi sangat memalukan. Aku benar-benar mencoba focus dengan kerjaan ku sambil mengatur detak jantung ku yang tidak karuan. Dan tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12 malam dan mark sudah mulai ngeuap berulang-ulang kali,

"tidur sana, aku gak apa " ucap ku menyuruhnya tidur ,jujur aku tidak tega melihatnya menahan ngantuk,

"percumah kalau aku tidu buat apa aku nemenin ko dari tadi" ucap nya yang tidak mau meninggalkan ku begitu saja.

"beneran kok aku gak apa, kasian kamu ngantuk " ucap ku lagi yang masih bersi keras menyuruhnya tidur dan meninggalkan ku,

"udah kerjaakan dulu biar cepet selesai" ucap mark lagi,

"iya udah iya" ucap ku mengalah dan aku kembali melanjutkan pekerjaanku, dan saat aku melihat kea rah mark dia tertidur diatas meja kantor, dan parahnya wajahnya mengarah kearah ku, aaaa mark terlihat sangat tampan dan rasanya aku ingin mengecup bibirnya dan mengucapkan 'selamat tidur' .

aaaa tapi aku gak mampu, aku kembali focus dan pekerjaan ku selesai. Saat aku mau membangunkan mark, dia sudah bangun,

" sudah" tanya mark,

" sudah, tinggal diperksa besok" ucap ku bohong padahal masih banyak kerjaan yang ku kerjakan ,

"jadi kamu mau ngomong apa?" tanya mark,

"soal chat yang tadi siang?" tanya ku lagi, iya tadi siang mark sempat bertanya apa kah aku suka padanya atau tidak , aku hanya menjawab aku takut kalau rasa suka ku hanya sesaat dan aku takut juga kalau rasa suka ku bertepuk sebelah tangan, dan buat ku rasa suka ini terlalu cepat.

"iya jadi mau ngomong apa" tanya mark yang separuh menahan ngantuk,

"aku takut kalau suka sama kamu" ucap ku ,

"kenapa dia?" tanya mark lagi,

"iya takut bertepuk sebelah tangan, lagian aku kan jelek, sadar diri aku mah" ucap ku mencoba menjelaskan,

"miku ngomong aja suka, suka kalau engga , engga. Ngantuk ini aku jangan muter-muter" ucap mark yang memang sedang menahan ngantuk,

" kalau aku suka, gimana?" tanya ku,

"engga gimana-gimana" ucap mark,

"jadi kamu suka sama aku?" tanya mark lagi memastikan,

"iya, aku suka sama kamu, kamunya?" tanya ku separuh takut dengan jawaban yang akan keluar dari mulut mark,

"iya, aku juga suka" ucap mark.

BANG~~

Ini kuping ku yang salah atau emang efek dari kami yang menahan ngantuk , dan parah nya saat sebelum keluar kantor, aku mengantar mark sampai kedepan pintu, tapi belum sampai didepan pintu kantor, langkah mark terhenti dan dia meng isyaratkan aku untuk mencium pipinya, dengan malu-malu aku berjinjit untuk mencium pipinya, dan dia meminta ku untuk melakukan nya sekali lagi dan aku hanya menurut dan aku benar-benar malu aku menundukan kepalaku di pundaknya dan saat aku mengangkat kepala ku untuk melihatnya, mark langsung mengecup bibir ku dan berlalu keluar, sambil mengatakan selamat malam padaku.

Aku langsung dengan cepat menutup pintu kantor dan bersembunyi dibalik pintu, 'astga itu adalah kekuatan utama saat ini untuk mengerjakan pekerjaan ku yang belum sepenuhnya aku mengertu' teriak ku, aku melanjutkan pekerjaan ku dengan hati yang berbuga malam itu..

Malam itu benar-bener membuat ku bahagia, keesokaan nya aku yang baru tidur pukul 4 pagi rasanya tidak mampu melihat sang mentari pagi ini, tapi ku paksakan karena aku takut kena marah bang dion. Pagi ini juga pekerjaan ku diperksa oleh bang dion,

"oke ini sudah bener, nanti malam perbanyak sama perbaiki ini sedikit terus beso kita rapat ke PU ya" ucap bang dion memberikan arahan pada ku,

" siap bang" ucap ku,

"hari ini aku ngapain ?" tanya ku sedikit bingung,

"ikut abang kelapangan mau ?" tanya bang dion lagi,

"mau" ucap ku bersemangat,

"oke nanti kita kelapangan bareng sama yang lain" ucap bang dion.

Aku benar-benar tidak sabar akan ada keseruan apa yang terjadi dilapangan nanti. Lalu pukul menunjukan pukul 8 pagi, kami semua berangkat kelapangan untuk bekerja dan berkeliling untuk mencari material untuk membuat saluran air atau yang anak teknik bilang saluran Drainase. Setelah berkeliling, hingga siang hari, kami semua kembali ke dari lapangan, dan aku memutuskan untuk tidur siang karena rasanya aku mengantuk sekali, aku tidur dari pukul 2 sianng hingga puku 5 sore.

"Miku, Miku" suara bang dion memanggil ku, dan itu membuat ku bangun dari mimpi indah ku barusan.

"iya bang" jawab ku sambil menahan pusing,

"sini makan baso dulu" ucap bang dion memanggilku,

"iya bang" ucapku , lalu keluar dari kamar dan disana sudah ada bang dion, mark, ari, bang ran dan bang duri. Lalu kami semua makan baso bersama, setelahnya aku mandi karena waktu sudah terlalu sore untuk anak perempuan seperti ku mandi. Malamnya saat aku sedang makan didapur,

"nanti ku temani lagi?" tanya mark yang sedang makan juga,

"boleh kalau gak cape" ucap ku ,

" lama gak?" ucap mark lagi,

"engga sebentar aja" ucap ku,

"oke nanti ku kesana" ucap mark,

" oke" ucap ku mengiyakan. Lalu setelah makan aku kembali kekamar dan menyiapkan pekerjaan ku yang masih ada aja belum selesai dari kemarin. Dan tidak lama dari aku memulai pekerjaan ku , mark masuk kekantor dan langsung duduk ditempatnya kemarin, aku kembali focus dengan perasaan senang karena mark ada disamping ku. Dan setelah 3 jam berlalu,

"yeyeeyeye" ucap ku senang,

"selesai sudah?" tanya mark,

"iya sudah" ucap ku seneng, sambil merapihkan kertas-kertas yang gagal aku print dan yang sukses ku print.

"bang" ucap ku sambil membereskan pekerjaan ku,

"apa?" ucap mark santai,

"jadi kita pacaran?" tanya ku,

"iya tapi jangan sampai ada yang tau soal hubungan kita ini" ucap mark.

" kenapa?" tanya ku separuh bingung,

"nanti juga kau tau" ucap mark,

"inget ya kita harus jaga jarak kalau lagi sama yang lain, jangan sampai ada yang curiga" ucap mark.

"iya udah iya deh" ucap ku mengalah,

"aku pulang ya" ucap mark pamit pada ku setelah aku selesai membereskan semuanya,

"iya" ucap ku sedikit kecewa dengan perkataannya barusan, aku kembali mengantarnya sampai kedepan pintu, belum sampai didepan pintu,

"sayang dulu" ucap mark sambil menyodorkan pipinya, aku pun mengecup pipinya seperti kemarin tapi ada yang lain saat mark mencium bibirku, ciuman bibir kami yang berawal dari kecupan berubah menjadi deep kiss.

Aku hanya mengikuti alur ciuman yang diberikan mark pada ku. Lalu mark melepas ciuman nya,

"selamat malam miku" ucap mark lalu keluar dari kantor yang menyisakan aku yang mematung karena deep kissnya tadi, setelah beberapa saat aku bersadar dan langsung menutup pintu kantor dan aku memutuskan untuk tidur sambil mencerna kejadian barusan.

Flash Back Off

"jadi mau bahas apa?" ucap ku setelah selesai,

"yang kemari ku bilang" ucap mark,

"ko paham kan maksudku?" tanya mark memastikan sesuatu,

" engga" ucap ku polos

, "bodok nya kau ini" ucap mark sedikit mengeluh,

"lah iya emang" ucap mengakui perkataannya,

"intinya jangan sampai ada yang tau kalau kita pacaran kalau gak abis kita dua nih" ucap mark menjelaskan lagi,

"emang nya kenapa sih kalau ada yang tau" ucap ku penasaran,

"kau bisa dipulangin dan aku bisa dipecat" ucap mark lagi,

"kok gitu?" tanya ku,

" iyalah pak dion pasti marah banget tau ade nya pacaran sama aku" ucap mark lagi,

"itukan hak aku" ucap ku tidak terima,

" intinya nanti aka nada orang-orang yang benci sama kita dua dan kalau orang itu tau soal hubungan kita, nanti gampang dia fitnah kita" ucap mark menjelaskan panjang lebar,

"iya udah iya, aku nurut. Kalau depan orang kita rekan kerja, kalau berdua kau cowo ku , oke setuju?" ucap ku ,

"setuju" ucap mark.

"kau nda pulang?" tanya ku,

" sudah kah?" tanya mark kembali,

"sudah sayangku" ucap ku,

"okeee" ucap mark, saat mark akan berdiri,

"sayang" panggil ku pada mark,

"apa?" ucap mark,

"sayang dulu" ucap ku manja, lalu mark mencium kedua pipi ku , kening ku serta bibirku lalu aku gentian melakukan hal yang sama. Lalu mark keluar dari kantor dan aku masuk kedalam kamar untuk mengistirahatkan tubuhku.

 

 

 

"Hubungan kami akan menjadi hubungan yang berat nanti karena semua komitmen yang kami buat bersama, tapi entah keyakinan darimana aku yakin komitmen ini akan menjadi awal baru dari kisah cintaku yang akan berujung pada kebahian yang sederhana"