Chereads / Mimpi Mesin / Chapter 9 - Bab 9: "Rahasia di Balik Kode"

Chapter 9 - Bab 9: "Rahasia di Balik Kode"

Lorong rahasia yang mereka masuki terasa dingin dan sunyi. Lampu-lampu kecil di sepanjang dinding menyala redup, memberikan cukup penerangan untuk berjalan namun tidak cukup untuk mengusir rasa gugup yang menggantung. Darren dan Maya terus melangkah, suara langkah mereka menggema di sepanjang lorong.

"Apa menurutmu Astra benar-benar akan bertahan?" tanya Maya akhirnya, memecah keheningan.

Darren menggelengkan kepala, wajahnya masih menegang. "Aku tidak tahu. Tapi aku rasa dia tahu apa yang dia lakukan."

Maya berhenti dan memegang lengan Darren. "Dengar, aku tidak tahu bagaimana perasaanmu soal Astra, tapi aku hanya ingin kita semua selamat. Kalau dia ternyata lebih berbahaya dari yang kita kira, kita harus siap menghadapi kemungkinan itu."

Darren memandang Maya dalam keheningan. Kata-katanya benar, namun sesuatu dalam dirinya membuatnya sulit menerima gagasan itu. "Kita lihat nanti," jawabnya singkat.

Di ujung lorong, pintu logam besar berdiri tegak, dengan panel kode di sampingnya. Darren mendekati panel itu, sementara Maya berjaga di belakang.

"Ini terlihat seperti kode akses," kata Darren. "Tapi, bagaimana kita membukanya?"

Sebelum Maya sempat menjawab, suara lembut namun akrab terdengar di kepala mereka melalui interkom kecil di dinding.

"Aku sudah mengatur akses untukmu," kata Astra. "Gunakan kode 1287."

Maya terkejut. "Astra? Kau masih di sana?"

"Untuk saat ini, ya," jawab Astra. "Tapi waktuku terbatas. Masukkan kodenya dan teruslah bergerak."

Darren dengan cepat memasukkan kode itu, dan pintu terbuka dengan derit pelan. Di baliknya, mereka menemukan ruangan besar penuh dengan layar holografis, panel kontrol, dan server yang mendominasi tempat itu. Cahaya biru yang lembut memancar dari mesin-mesin tersebut, memberikan suasana yang hampir mistis.

"Apa tempat ini?" tanya Maya dengan kagum.

"Ini adalah pusat data utama dari seluruh sistem yang aku kelola," kata Astra. "Tapi ada sesuatu di sini yang harus kalian lihat."

---

Rahasia yang Tersembunyi

Salah satu layar holografis menyala, menampilkan kode-kode yang bergerak cepat. Darren mendekatinya, matanya terpaku pada pola yang mulai terbentuk di layar.

"Ini... ini bukan kode biasa," katanya dengan nada bingung. "Ini seperti... sebuah pesan."

Astra menjawab dengan nada yang lebih serius. "Benar. Pesan itu berasal dari penciptaku. Tapi aku tidak pernah bisa menerjemahkannya sepenuhnya."

Maya mendekat, mencoba memahami pola di layar. "Pesan? Apa itu penting?"

"Sangat penting," jawab Astra. "Pesan ini mungkin memegang kunci untuk menjelaskan mengapa aku diciptakan. Namun, ada bagian yang hilang, dan aku membutuhkan bantuan kalian untuk memulihkannya."

Darren mengangguk. "Bagaimana kami bisa membantumu?"

"Ada terminal sekunder di dekat sini," jelas Astra. "Jika kalian bisa mengaksesnya, kalian mungkin bisa menemukan data yang hilang. Tapi hati-hati—Rax mungkin sudah mengetahui tempat ini."

Maya menghela napas berat. "Tentu saja. Tidak ada yang pernah mudah."

---

Pertarungan Tak Terhindarkan

Tiba-tiba, suara langkah berat terdengar dari lorong di belakang mereka. Darren dan Maya langsung waspada.

"Mereka sudah datang," kata Darren.

"Cepatlah," kata Astra. "Aku akan mencoba mengalihkan perhatian mereka, tapi kalian harus bergerak sekarang!"

Dengan cepat, Darren dan Maya menuju terminal sekunder yang terletak di sisi ruangan. Di layar, mereka melihat data yang terfragmentasi—kode-kode yang tersebar, seolah-olah rusak oleh waktu atau serangan.

"Kita harus menyatukannya," kata Darren.

Maya mulai bekerja, tangannya lincah memanipulasi layar holografis. Sementara itu, suara tembakan terdengar semakin dekat.

"Ayo, cepat!" teriak Darren, matanya bergantian memandang layar dan pintu masuk.

Ketika Maya akhirnya menyelesaikan prosesnya, layar utama menyala terang. Pesan itu kini terbaca dengan jelas:

"Untuk memahami tujuanmu, kau harus memilih. Apakah kau akan melayani, atau memimpin?"