Pagi itu, seperti biasa, Lani duduk di halaman rumahnya, menunggu pelangi muncul di langit. Biasanya, setelah hujan reda, pelangi akan menghiasi langit dengan warna-warni cerah, memantulkan sinar matahari yang indah. Namun, pagi ini, pelangi hanya muncul setengahnya. Lani mengerutkan kening, merasa ada yang tidak biasa. Semakin lama, warna-warni cerah itu memudar, berubah menjadi hitam, hingga akhirnya pelangi itu hilang sama sekali. Warga desa yang biasanya ceria kini tampak murung. Mereka berkumpul di alun-alun, berbicara dengan suara khawatir. "Ini pertanda buruk," bisik seorang nenek tua. Lani merasa ada yang salah, tetapi tidak tahu harus mulai mencari jawaban dari mana. Ada sesuatu yang terasa asing di sekitarnya, seperti sesuatu yang sangat penting hilang dari dunia ini.