Happy reading.
Part 23 :"Living together "
Mereka berdua saling menatap di rumah tengah dekat Yuzuru,
Ryuzaki semakin salah tingkah mendengar semua kata-kata dari Yuzuru .
Meski cara pengucapannya sangat tenang,tapi efek yang dirasakan oleh Ryuzaki,bagai gempa yang mengguncang hatinya.
Ryuzaki :"anda..anda..benar..benar ingin mencobanya ?"
Yuzuru pun merasa malu,merasa bahwa pikirannya terlalu berkembang menjadi liar.
Dia awalnya tidak tahu tentang hal-hal seperti ini,bahkan tidak ingin memiliki teman atau kekasih.
Tapi sekarang..dia seperti sepucuk bunga yang hanya disentuh ujung putiknya menjadi berkembang,mekar dan indah.
Menutupi rasa jengahnya,Yuzuru melemparkan pandangannya ke arah lain.
Ryuzaki melihat wajah daimonya ini,memerah hingga ke daun telinga.
Tangannya bergerak ragu,ingin menyentuh dan memeluk tubuh mungil Yuzuru,
Tapi dia merasa ragu.
Kadang-kadang timbul rasa yang tidak bisa dijelaskan ketika melihat daimonya itu.
Ada hal yang membuatnya harus berhati-hati dalam berbicara dan bersikap.
Meski jika mereka telah bersama,tidak ada lagi batasan yang seperti itu,bahkan mereka melupakan segalanya.
Apakah ketenangan dan aura yang memancar dari daimonya itu,adalah aura kewibawaan yang selama ini tersembunyi dalam tubuh nya yang mungil,terkesan rapuh dan lembut ?
Ryuzaki menduga,bahwa orang-orang dengan jenis seperti daimonya ini,justru bisa menyimpan kekuatan yang luar biasa disaat dia murka atau dalam keadaan yang terjepit.
"Apakah dia bisa menyimpan badai besar di dalam tubuhnya ?jika ini benar,bukankah dia seperti naga kecil yang akan terbangun ?"
Bisik Ryuzaki dalam hatinya.
Terdiam dalam waktu yang agak lama,saling menahan diri untuk tidak membuka percakapan.
Terdengar Yuzuru menghela nafasnya dan menghembuskannya.
"Bawalah kopermu ke atas.sudah sangat malam,mari kita tidur .
Aku akan ke kamar mandi untuk gosok gigi.
Emgh.kamu membeli peralatan mandi ya ?
Nanti bawalah ke kamar mandi.
Letakkan disana.
Kita akan berbagi rumah mulai sekarang.
Jika kamu tidak keberatan,
Dan aku setuju semua pengaturan darimu.
Lakukan saja yang terbaik.
Untuk hal lain yang harus kita urusi, aku rasa kamu bisa berbicara dengan ayahmu.
Sebaiknya untuk keamanan semua pihak dikoordinasi oleh salah satu klan.
Bekerja sama dengan klan lain.
Jika aku memang Daimo kalian,
Maka kalian harus melaporkan semua ini secara berkala.
Aku membuka diri untuk menerima laporan apapun,
Dan mari kita berbicara untuk kebaikkan bersama."
Ryuzaki yang mendengar penjelasan panjang lebar dari Yuzuru menjadi tertegun.
Berdiri sendiri di ruang tengah,karena sesudah berbicara,Yuzuru meninggalkan Ryuzaki ,menapaki dengan pelan tangga yang menuju kamarnya di lantai dua.
Ryuzaki memandang punggung Yuzuru yang meninggalkannya.
"Dia benar-benar malaikat.
Mengapa aku merasa,jika Daimo dalam posisi ayahnya dulu,maka semua ini tidak akan terjadi ?"
Pikir Ryuzaki.
Memang ,tidak semua orang memiliki jiwa seorang pemimpin,
Banyak juga manusia yang beruntung menjadi pemimpin,tapi karena kapasitasnya tidak memenuhi syarat,pada akhirnya dia justru menjadi penyebab banyaknya masalah atau bahkan menyebabkan kehancuran.
Seorang pemimpin,tidak hanya membutuhkan personality yang meyakinkan,kecerdasan dan kebijaksanaan adalah hal dasar yang harus dimiliki.
Kemampuan untuk meredam kasus dan bersikap adil,juga ketegasan dalam menghadapi masalah juga mengambil keputusan.
Ryuzaki menggelengkan kepalanya,
"Benar -benar tidak mudah."
Berpikir untuk mengabari sang ayah.
Tidak berharap akan mendapatkan balasannya malam ini.
Ryuzaki yakin,ayahnya sudah tidur.
Tapi setidaknya,pesannya akan dibaca besuk ketika ayahnya terbangun.
Ryuzaki ingin segera melaksanakan perintah Daimo,dan klan Omega harus mempersiapkan dirinya.
Jika semua ini benar,maka dia dan teamnya adalah orang terdekat dari Daimo dan harus siap menjadi perisai bagi Daimo.
Meraih ponselnya yang ada disaku celananya.
Mengetik pesan.
"Selamat malam ayah,Daimo Yuzuru mempercayakan semua keamanan rumahnya kepada Ryu.
Dan juga keamanan semua klan,diserahkan kepada Klan Omega.
Mohon ayah bersiap."
Mengirimkan pesannya dan mengantongi ponselnya kembali.
Melangkah menuju pojok ruangan dimana kopernya dia simpan dan juga beberapa belanjaan yang dia beli di mall.
Menyeretnya dan membawanya naik ke lantai atas.
Melihat Yuzuru sudah tidur di ranjangnya ,memakai selimut hingga menutup bagian perutnya ,menyalakan telivisi,yang Daimo letakkan berseberangan dengan kepala ranjang.
Ryuzaki meletakkan koper di sisi almari milik Yuzuru.
Memindai sisa sudut kamar itu.
Berpikir bahwa dua almari besar masih cukup diletakkan disitu.
Lantai dua ini,semuanya dibuat kamar pribadi oleh Daimo.
Daimo tidak memiliki banyak barang,tapi semua barang yang sedikit ini,harganya selangit.
Melihat di pojok lain ada sebuah almari brankas dari bahan besi.
Ryuzaki jongkok ,menggulingkan kopernya dan membukanya.
Meraih setelan piyama berwarna abu abu.
Meraih satu bungkus belanjaan yang berisi alat mandinya,sabun,parfum,lotion,sabun wajah,yang semuanya berbanding terbalik dengan aroma alat mandi milik daimonya juga ada satu alat cukur.
Meraih dua handuk yang berwarna biru tua,jug celana dalam baru,berwarna senada.
Lalu pergi ke kamar mandi.
Selang limabelas menit,Ryuzaki sudah keluar dari kamar mandi.
Memakai piyamanya dan menguarkan bau harum yang maskulin.
Harum itu menguar di kamar Yuzuru.
Yuzuru melirik dengan ekor matanya,
"Dia tampan sekali."
Bisik hati Yuzuru.
Melihat Ryuzaki hanya berdiri memandangnya,Yuzuru berkata :"ada apa ?kemarilah."
Ryuzaki melangkah pelan menuju pembaringan.
Lalu duduk disisinya,menatap wajah cantik yang terkena cahaya dari lampu tidur di kedua sisi ranjang.
"Sayangku,jangan menertawakan aku,ini hal yang aneh,mengapa aku merasa gugup menghadapimu ?"
Kata Ryuzaki.
Yuzuru mengulurkan tangannya dan meraba dada Ryuzaki yang tertutup piyama tidur.
Bahan piyama itu sangat lembut.
"Kamu tampan dengan piyama ini.apakah kamu selalu tidur dengan memakai piyama?"
Ryuzaki mengangguk :"iyaa.kebiasaan dari kecil.daimo tidak pernah memakai baju tidur ?"
Yuzuru menggeleng :"tidak ada yang memberitahu aku untuk memakai itu.
Dulu waktu kecil iya,sesudah besar,aku memakai baju seadanya saja.
Karena aku kan hidup sendiri."
Ryuzaki merasa tersentuh mendengar hal itu.
Mengingat sejarah Yuzuru yang dipisahkan dengan orang tuanya sejak umur sepuluh tahun.
Meraih telapak tangan Yuzuru dan menciumnya.
"Besuk aku akan membeli piyama untuk anda.
Atau kita bisa couple.
Ada kok piyama untuk pasangan dan itu sangat lucu."
Yuzuru merasa tertarik :"benarkah ?baiklah.mulai sekarang,kita akan memakai baju tidur yang sama.
Tapi...mungkin..."
Mata Yuzuru menerawang.
Ryuzaki sedikit cemas dengan kata-kata daimonya itu,
"Mungkin apa ?sayangku tidak suka ?"
Yusuru tersenyum kecil,lalu berkata :"jika melihat pola kita,aku rasa piyama itu hanya bisa dipakai beberapa jam."
Ryuzaki tidak mengerti maksud dari kata-kata Yuzuru,bertanya :"mengapa hanya beberapa jam ?"
Yuzuru merasa sebal,karena laki-lakinya yang tampan ini kadang terlambat memahami kata-katanya.
Lalu,memutuskan untuk menunjukkan dengan tindakannya.
Mengapa usia piyama itu hanya beberapa jam.
Menggeser tubuhnya,melepas kacamata bulatnya dan meletakkannya di atas meja disamping ranjang tidurnya,lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Ryuzaki,bibirnya menyentuh bibir Ryuzaki dan menciumnya.
Ryuzaki membalas ciuman Yuzuru ,merengkuh tubuh Yuzuru dan memeluknya dengan erat.
Jari-jari Yuzuru melepaskan kancing piyama itu satu demi satu.
Meletakkan telapak tangannya di dada Ryuzaki yang kokoh dan membelainya.
Ciuman mereka semakin dalam,Ryuzaki memasukkan lidahnya ke dalam mulut Yuzuru dan meraba lembut rongga mulut dengan ujung lidahnya.
Terdengar erangan dari keduanya.
Yuzuru terus membelai dada Ryuzaki,menemukan dua Cherry coklat milik Ryuzaki dan mulai memainkannya,memutarnya dengan pelan.
Ryuzaki menggeram rendah.
"Sayangku..mphh.."
Yuzuru melepaskan piyama itu dari tubuh Ryuzaki,dan Ryuzaki tampa sadar ,mengikuti pergerakan Yuzuru,
Melonggarkan pelukannya di tubuh Yuzuru ,dan membantu Yuzuru melepas piyamanya.
Piyama itu pun jatuh tergeletak di lantai kamar.
Mereka melanjutkan ciumannya dengan lebih dalam.
Mendengar suara Yuzuru memanggilnya:
"Ryu..Ryu..sayangku.."
Ryuzaki merasa sebentar lagi akan meledak karena gairahnya yang memuncak.
Lengan Yuzuru melingkar di leher Ryuzaki dan meraba rambut belakang Ryuzaki.
Telapak tangannya dan jari-jarinya terus membelai dada Ryuzaki hingga turun ke bawah,
Meraba perut Ryuzaki yang keras.
Kemudian terus kebawah,berhenti di tonjolan Ryuzaki yang panas dan menegang.
Meremasnya sebentar lalu terus membelai pinggang Ryuzaki,dengan perlahan menyusup kebelakang
Melewati pinggang karet dari celana piyama itu,menyusupkan jemarinya dia pantat Ryuzaki.
Ryuzaki mulai gemetar halus karena gerakan menggoda dari Yuzuru.
Merasakan pantat bagian atasnya diremas oleh Yuzuru.
Ryuzaki memejamkan matanya ,nafasnya mulai tersengal.
Yuzuru mengeluarkan telapak tangannya dari dalam celana piyama,lalu meraba pinggang Ryuzaki,hingga telapak tangannya sampai dipangkal paha Ryuzaki.
Meraba barang Ryuzaki yang mulai mengeras.
Telapak tangan Yuzuru menelusup masuk kedalam celana piyama itu dan membelai lembut barang milik kekasihnya.
Terdengar erangan Ryuzaki di sela ciuman mereka.
"Sayangku..sayangku..aku bisa gila"
Tampa sadar Ryuzaki mulai menurunkan celananya sendiri.
Dia ingin dibelai kekasihnya Tampa penghalang apapun.
Sesekali ciuman mereka terlepas,ketika Ryuzaki mengangkat pantatnya dan memulai melepas celananya.
Yuzuru membantu Ryuzaki dengan meloloskan celana itu hingga terlepas semua.
Yuzuru masih terus menggodanya batang kaku milik Ryuzaki.
Lalu melepas ciumannya.
Mata besarnya memancarkan gairah yang menyala tapi juga godaan.
Diantara nafasnya yang tersengal ,Yuzuru berkata ,
"Piyama ini usianya hanya sepuluh menit,tidak sampai berjam-jam.
Benar tidak ?"
Ryuzaki yang memahami kata-kata Yuzuru menjadi sangat gemas.
Lalu melahap bibir Yuzuru dengan ganas.
Berbisik :"kamu sangat nakal sayang.lepaskan bajumu sayang,
Telanjang !
Aku mau kamu telanjang..!"
Ryuzaki menyibakkan selimut dengan tidak sabar dan mulai menindih tubuh Yuzuru.
"Berikan aku tubuh sucimu..sayangku Yuzuru."
Yuzuru mendesah dalam kenikmatan yang membuatnya melayang.
"Semua untukmu Ryu."
Mendengar kata-kata Yuzuru ,Ryuzaki menjadi gila.
Dengan cepat Ryuzaki melepaskan sweater,dan menciumi tubuh mulus beraroma bunga yang segar itu.
Meraih satu tangan Yuzuru dan menahannya dengan tangannya sendiri,menekannya diatas kepala Yuzuru.
Telapak tangannya yang kapalan membelai batang panjang yuzuru yang juga menegang.
Sedang Yuzuru dengan tangannya yang bebas,meremas batang milik Ryuzaki dan membelainya.
Kepala penis Ryuzaki mulai menyembul dari celana dalam berwarna hitam itu.
"Lepaskan ini,aku mau melihat milikmu "
Bisik Yuzuru.
Seolah mendapatkan perintah yang tidak bisa dibantah,
Dengan cepat Ryuzaki melepas tangan mereka yang saling menggenggam,
Berdiri di sisi ranjang dan melepas celana dalamnya.
Barang kaku itu berdiri menjulang di hadapan Yuzuru.
Yuzuru bangkit dari ranjangnya dan menghampiri Ryuzaki,
Berkata pelan."aku belum pernah melakukan hal seperti ini.jadi aku akan belajar dulu."
Yusuru duduk di sisi pembaringan,menghadap Ryuzaki yang berdiri menjulang,dengan miliknya yang juga menjulang.
Telapak tangan Yuzuru membelai pelan dan mulai mengocoknya.
Tubuh Ryuzaki terasa akan jatuh ,menjaga keseimbangannya dengan melebarkan kakinya.
Yuzuru mengagumi tubuh Ryuzaki yang sangat indah,seperti model majalah pria dewasa.
Mata Yuzuru memandang penuh pemujaan dan berkata:"katakan,mulai sekarang kamu adalah milikku.
Kamu,tidak boleh disentuh orang lain.katakan itu."
Ryuzaki yang terbakar gairahnya menjawab.
"Tubuh dan nyawa ini,hanya milikmu sayang."
Yuzuru menarik pelan penis Ryuzaki yang panas dan tegang,lalu mulai menciumnya.
Ujung lidahnya mengusap barang tumpul itu.
Ryuzaki menggeram keras.
"Oh..shitt..!enak sekali..enak sekali !"
Yuzuru :"suka ?"
Ryuzaki :"suka sekali sayang."
Yuzuru :"lagi ?"
Ryuzaki :"yaa !"
Yuzuru menarik pantat Ryuzaki yang kencang,dan menyusupkan tubuh Ryuzaki diantara kedua kakinya yang terbuka.
Ryuzaki mendesah ,membelai kepala Yuzuru perlahan :"sayangku..sayangku.."
Yuzuru terus menjilati batang milik Ryuzaki ,hingga ke pangkalnya.
Menggeram keras ketika merasakan,rongga mulut yang hangat mulai melahapnya.
"Yuzuru..Yuzuru.."panggil Ryuzaki sambil menahan getaran tubuhnya.
Setelah beberapa hisapan ,Ryuzaki tidak tahan lagi,
Dia pun duduk dengan menimpakan lututnya diatas lantai ,
Meraih tubuh Yuzuru dan mulai menciumi bibirnya menyesapnya dan menjilatnya,ciuman Ryuzaki menuruni leher Yuzuru hingga ke pangkal lehernya.
Yuzuru memanggil nama Ryu diantara erangannya :"Ryu..Ryu.."
Ciuman Ryuzaki dan sesapan di tubuh Yuzuru kembali menimbulkan warna merah yang acak.
Lalu dengan cepat meraih penis Yuzuru yang menegang.
Mengulumnya dan menyesapnya dengan gerakan naik turun.
Yuzuru mengerang keras.
Ketika merasakan kenikmatan yang melonjak,Yusuru akan merintih.
Ketua telapak tangannya meremas rambut Ryuzaki dengan keras.
Ryuzaki meraih telapak tangan Yuzuru dan menekannya di kepalanya.
Gerakan yang keras dan cepat.
Kaki Yuzuru mulai mengejang.
Keringat tipis keluar dari lubang pori-pori kulit mereka.
Nafas terengah dan bisikan cabul menggaung dikamar mereka.
Ryuzaki menjilat jarinya sendiri dan mulai memasukki belahan di pantat Yuzuru.
Meraba mulut crisan yang bergerak halus.
Yuzuru merasakan gairahnya melonjak tinggi.
"Ryu .Ryuu..lepaskan dulu...
Ryu..Ryu .."
Ryuzaki menghentikan gerakannya dan memandang wajah Yuzuru yang memerah.
Dengan nafas yang terengah Yuzuru berkata:"apa harus memakai lotion?jangan kamu masukkan barangmu itu ke lubangku,jika tidak memakai pengaman."
Ryuzaki terkejut mendengar kata-kata Yuzuru :"apakah anda mengijinkan ?"
Yuzuru :"kita coba.aku hanya ingin melihat dulu."
Ryuzaki :"sebenarnya ,saya membeli dua barang itu.maaf,tapi itu karena tadi sore,kita bercinta dan aku merasa tidak seharusnya,aku mengotori anda."
Yuzuru berpikir dan mengingat kembali ,bahwa ternyata kata-kata temannya ,Madoka itu benar.
Sekali mencoba maka tidak bisa berhenti.
Dia merasakan geliat yang membawa panas tubuhnya dari detik ke detik dari menit ke menit semakin menggeliat,seperti naga yang tertidur lama dan akan segera bangun.
"Apakah aku memiliki nafsu besar yang tersembunyi ?mengapa aku merasa hal ini akan menjadi lebih dalam dan juga luar biasa ?"
End.