Part 29 :"Merawat luka luar dan dalam."
Ruang Tengah Flat Yuzuru Hazegawa.
Yuzuru kembali ke wataknya yang lembut ,
Kemarahannya lenyap begitu saja,ketika di dapur Ryuzaki menggodanya dengan kata-kata :"ciumlah aku sayang,biar lelahku ini menghilang,aku sudah memasak untukmu , dan mencuci piring kotor.
Anggaplah hadiah untuk suami bodohmu ini."
Yuzuru tersenyum dan mencium pipi Ryuzaki.
Merasa heran,apakah cinta itu seperti ini ?
Meski dia sangat marah dengan kejadian tadi pagi,akhirnya lenyap begitu saja karena godaan Ryuzaki.
Apakah semua pasangan juga seperti ini ?
Apakah papa mama juga seperti ini ?
Mereka diasingkan,mama tidak meninggalkan papa.
Mereka sengsara berdua,dan mungkin dulu bahagia berdua.
Mereka meninggalkan Yuzuru karena tidak mau membawanya hidup dalam ketertekanan dan kesengsaraan.
Sebenarnya maksud mereka baik,tapi Yuzuru tidak atau belum memahaminya.
Pelan tapi pasti,Yuzuru menyerap semua berita dan mulai mengerti.
Mereka pindah ke ruang tengah,dengan Yuzuru dalam gendongan Ryuzaki,
Kedua kakinya memeluk paha Ryuzaki.
Bertanya :"apakah lukamu tidak sakit ?"
Ryuzaki :"sakit,tapi tidak begitu.
Hanya kadang-kadang terasa nyeri.tapi tidak lama.
Apakah obat yang anda berikan ,ada obat penghilang rasa nyeri ?"
Yuzuru :"ada .antibiotika dan juga anti pembengkakan."
Ryuzaki berbisik :"cium aku sayang,aku merasa sakit ."
Yuzuru tertawa :"haha..kamu ini ."
Tapi Yuzuru tetap mencium bibir Ryuzaki,melumat dan menyesapnya.
Yuzuru merasa memiliki keahlian baru dalam mencium kekasihnya.
Bahkan dia menggodanya dengan memasukkan lidahnya disela bibir Ryuzaki.
Dengan cepat Ryuzaki menjadi bergairah,
Berhenti berjalan dan menempelkan Yuzuru di pembatas ruangan antara dapur dan ruang tengah.
"Sayang ,jangan seperti ini,aku mudah sekali terangsang."
Yuzuru :"emghh."
Ryuzaki :"kamu nakal sekali."
Yuzuru :"aku murid yang genius.kamu yang mengajariku ."
Ketika nafas mereka menjadi tersengal,mereka saling melepaskan ciuman dan tertawa rendah.
Yuzuru :"turunkan aku,jika tidak,lama-lama kita telanjang disini."
Ryuzaki :"kapan-kapan kita coba,
Mungkin aku akan menjilatimu di kamar mandi atau di meja makan."
Yuzuru yang sudah melangkah mendahului Ryuzaki,menghentikan langkahnya,lalu membalikkan badannya.
"Itu janjimu,aku tidak menerima pembatalan."
Ryuzaki menjawab dengan bersemangat :"tentu saja."
Yuzuru :"oh ya ini hari ketiga,aku akan memeriksa lukamu."
Ryuzaki :"baik.kita duduk dimana ?"
Yuzuru :"disini saja.duduklah.
Aku akan mengambil perlengkapanku dulu."
Ryuzaki :"baik."
Yuzuru pergi ke arah almari pendek,setinggi kurang lebih satu meter yang menempel di dinding flat,mengambil tas bedahnya lalu melangkah mendekati Ryuzaki yang duduk di lantai beralaskan bantal berbentuk bulat.
Yuzuru :"lepaskan bajumu ."
"baik" jawab Ryuzaki sambil melepas kaosnya.
"Balikkan badanmu " sahut Yuzuru.
Ryuzaki :"emgh."
Lalu membalikkan badannya.
Terlihat beberapa plester besar berwarna putih melintang di punggung Ryuzaki.
Yuzuru duduk di belakang Ryuzaki.
Mulai melepas perbannya,dengan mengolesi cairan alkohol di pinggiran perban.
"Apakah sakit ?"
Ryuzaki :"tidak."
Yuzuru :"kamu laki-laki yang kuat dan tahan sakit.
Pasen lain pasti mengeluh dan memilih untuk tidak beraktivitas dulu.
Atau akan melakukan pergerakan yang ringan."
Ryuzaki :"memang aku manusia tidak tahu malu,di hari kedua aku sudah mengajak anda bercinta.
Ohh..!itu sangat menakjubkan !
Aku,tidak bisa mengatakan seperti apa rasanya."
Yuzuru tersenyum malu,sambil terus melepas perban itu satu demi satu.
"Hm ya.aku.."
Ryuzaki siap mendengarkan kata-kata Yuzuru,tapi karena Yuzuru terdiam,akhirnya Ryuzaki bertanya :"ada apa sayang ?mengapa berhenti berbicara..aku apa ?"
Yuzuru :"aku..suka semuanya dan..emgh.sebenarnya aku tidak tahu,mengapa aku seperti itu.
Reaksiku sangat cepat.
Bahkan terlalu cepat."
Ryuzaki mengangguk.
Memahami sebuah keadaan,bahwa ini adalah waktu yang tepat,untuk membicarakan semua hal yang membuat mereka menjadi bertengkar.
Sepertinya kekasihnya sudah melunak hatinya.
Ryuzaki :"apakah anda tahu,saya bercerita kepada ibu saya.
Bahwa kita bertengkar.
Aku sangat sedih dan aku menangis.
Aku jarang sekali menangis.
Dulu iya.
Sejak pindah ke Amerika dan aku tidak diijinkan pulang.
Aku sangat kesepian dan rindu rumah.
Jadi aku menangis."
Yuzuru membuka semua perban yang menutup luka jahitan Ryuzaki dengan hati-hati,merasa sangat puas,karena luka-luka itu mulai mengering.
Jahitannya rapi dan rapat.
Tidak ada luka basah.
"Apa yang kamu katakan kepada ibu ?"sahut Yuzuru.
Ryuzaki :"aku bilang,ibu,daimo marah padaku dan mengusirku.aku sangat sedih,apa yang harus aku lakukan ?
Ibu menjawab,mengapa Daimo marah padamu ?
Apakah kamu membuat kesalahan.
Aku menjawab,tidak,tapi mantan pacarku meneleponku,dia mengirim pesan yang jelek.
Ryu tidak membalasnya.
Terus dia menelepon Ryu,
Daimo sangat marah."
Yuzuru merasa sangat malu,mendengar kata-kata Ryuzaki.
"Kamu itu laki-laki dewasa berbadan besar,mengapa hal seperti itu kamu ceritakan kepada ibumu ?"
Ryuzaki menjawab dengan nada pembelaan :"karena aku sangat takut,Daimo marah padaku dan akan mengusirku .
Apakah Daimo tahu perasaanku ?"
Yuzuru :"lalu,ibu bilang apa ?"
Ryuzaki :"ibu bertanya,apakah antara aku dan Daimo ada kesepakatan hubungan ?
Aku menjawab ,ada ibu.sekarang beliau marah.aku ingin bersama Daimo ibu.
Bagaimana caranya ?"
Yuzuru :"terus apa kata ibumu ?"
Ryuzaki menjawab :"aku harus menjawab dengan tegas mantanku itu.
Karena jika tidak dia akan terus menggangguku."
Yuzuru :"hm.ibu benar."
Ryuzaki :"ibu juga bilang,semua harus diselesaikan.karena itu menyebabkan perasaan tidak nyaman.
Kemudian aku harus membujuk Daimo,harus berbicara dengan jujur dan apa adanya."
Yuzuru :"hm.bagus.aku senang dengan saran ibumu.lalu apa yang akan kamu lakukan ?"
Ryuzaki hendak menjawab,tapi terdengar suara bel pintu.
"Ah !itu Tadashi.
Biar aku bukakan pintu dulu."
Yuzuru :"Tidak bisa.perbannya sudah aku buka semua.
Kamu duduk disini saja.
Biar aku bukakan pintu gerbangnya."
Ryuzaki menyahut :"maaf.anda jadi repot."
Yuzuru :"tidak apa-apa.kamu duduk diam jangan sentuh lukamu.
Nanti infeksi.
Biarkan begitu dulu."
Ryuzaki menjawab :"ya sayang."
Yuzuru bangkit dari duduknya,berjalan menuju pintu depan,memakai sandal luar ,membuka pintu depan ,lalu menutupnya.
Berjalan melewati teras dan juga halaman,menuju pintu gerbang.
"Siapa ?"
Tanya Yuzuru .
Tadashi yang berada di luar gerbang,merasa heran mendengar suara lembut itu.
"Maaf saya Tadashi ,ada janji dengan Tuan Muda Ryuzaki."
Mendengar jawaban dari balik gerbang,Yuzuru pun membuka kaitan pintu gerbang itu,
Melihat seorang pria berusia empat puluh tahun lebih,mungkin nyaris limapuluh tahun,berpakaian jas hitam lengkap,dibelakangnya ada beberapa pengawal yang memakai setelan yang sama,
Semua memakai kacamata hitam.
Tadashi terkejut melihat pemuda kecil,yang sangat cantik.
Memakai sweater lengan panjang ,dibagian leher tertutup hingga sampai wajah bagian bawah.
Sweater itu berwarna coklat muda bergambar bunga besar dan juga memakai celana longgar berwarna lebih gelap.
Kacamata bulat menghias wajah yang manis.
Dibalik kacamatanya terlihat mata yang bulat dan berwarna kecoklatan dengan bulu mata yang lentik.
Rambutnya berwarna kecoklatan dan sedikit ikal.
Hidungnya yang mungil tapi tinggi,terlihat merah di ujungnya,mungkin karena cuaca awal bulan Januari yang masih dingin.
Kedua pipinya kemerahan.
Bibirnya merah dan ranum.
Dagunya meruncing manis.
Tubuh pemuda yang terlihat seperti perempuan muda,kurus dan mungil.
Tadashi jelas sangat mengingatnya,karena dia juga sudah melihat foto-foto Daimo bahkan mengirimnya ke alamat Ryuzaki di Amerika sejak dua tahun yang lalu.
Tetapi melihatnya secara langsung,Tadashi tetap merasa sedikit terkejut.
Dengan latar belakang sisa salju yang memutih ,Daimo Yuzuru terlihat seperti peri hutan.
Tadashi segera memberi aba-aba kepada anak buah yang ada dibelakangnya.
"Hormat kepada Daimo !"
Mereka membungkuk bersama-sama.
Yuzuru tertegun ,tapi segera berkata,
"Masuklah,anda sudah ditunggu oleh Ryuzaki."
Tadashi menjawab :"baik.terimasih."
Yuzuru membalikkan badannya meninggalkan Tadashi dan pengawalnya itu,
Melangkah menuju ke dalam flat.
Yuzuru kembali ke ruang tengah,lalu duduk di belakang tubuh Ryuzaki.
Tadashi melihat Tuan mudanya sedang diobati oleh Daimo Yuzuru.
Menghormat,diikuti oleh para pengawalnya.
"Selamat siang Tuan Muda,kami datang."
Ryuzaki menjawab :"ya. Duduklah Tadashi,berapa orang yang kamu bawa ?"
Tadashi :"siap.delapan orang Tuan."
Ryuzaki :"hm.apakah kamu ingin melihat lukaku ?
Lihatlah , Daimo sangat hebat.
Aku tidak merasakan sakit,hanya sedikit saja.
Andai aku tidak bertemu dengan Daimo,mungkin aku mati kehabisan darah.
Bukankah begitu Daimo sayang ?"
Yuzuru mengangguk :"hm ya.
Dia laki-laki yang kuat paman Tadashi.
Kalau orang lain,aku tidak tahu,mungkin lebih lambat proses penyembuhannya.
Lukanya ada di beberapa tempat
Yang di punggung ini lebih panjang .kurang lebih masing-masing sepuluh centimeter.
Kalau yang di bahu kanan dan lengan kanan hanya lima centimeter.
Kepalanya robek,tapi tidak besar.
Darah yang keluar lumayan banyak.
Terutama yang dipunggung ini.
Dan kemungkinan dia gegar otak ringan.
Tapi aku sudah melaporkan semua ke pamanku,dokter bedah Shima Hazegawa.
Kata beliau,semua penanganan sudah bagus.
Ada beberapa instruksi obat yang lewat infus maupun yang harus diminum.
Aku melepas infusnya hari kedua.
Sepertinya Tuan mudamu memang memiliki daya tahan tubuh yang kuat .
Syukurlah semua sudah berlalu."
Tadashi tertegun,mendengar kata-kata Tuan mudanya Ryuzaki menyebut Daimo mereka,ditambah penjelasan yang panjang lebar dari Daimo Yuzuru
"Daimo sayang ?!"
Bisik Tadashi dalam hatinya.
Akhirnya Tadashi mengangguk dan menjawab :"terimakasih Daimo,anda telah menyelamatkan Tuan muda kami.syukurlah.
Apakah saya boleh melihat lukanya dari dekat ?"
Yuzuru :"silahkan."
Yuzuru menyingkir sedikit dan membiarkan Tadashi memeriksa luka Tuan mudanya.
Tadashi merasa sangat miris melihat luka melintang di beberapa tempat dan penuh dengan jahitan :"apakah boleh saya mengambil foto luka itu?"
Yuzuru menjawab :"bagiku tidak masalah.
Tapi apakah Ryuzaki mengijinkan ?"
Ryuzaki :"foto saja ."
Tadashi maju mendekati tempat Tuan Mudanya yang duduk membelakangi mereka semua, mulai mengambil foto luka-luka itu.
Ryuzaki :"apakah akan kamu laporkan kepada ayah ?"
Tadashi :"seharusnya saya laporkan.
Karena ini mengenai keadaan Tuan Muda.
Saya juga akan mengatakan bahwa Daimo sangat bagus merawat anda."
Tadashi kembali mundur ke posisi awal dia duduk.
Diam-diam merekam Tuan mudanya dan Daimo Yuzuru.
Yuzuru pun mulai membersihkan luka itu dengan hati-hati.
Memberinya kasa yang lembab karena antibiotika dan mengandung dzat untuk mengeringkan luka dengan cepat,lalu mulai menutup luka itu kembali dengan perban putih yang lebar.
Bertanya kepada Ryuzaki :"apakah sakit ?"
Ryuzaki :"tidak Daimo,tidak sakit.hanya perih sedikit.
Apakah lukanya bagus ?"
Yuzuru :"bagus.mengering kok.nanti hari ke tujuh dan hari kesepuluh,bisa kita ambil sebagian jahitannya.
Aku kerjakan sendiri.
Sebaiknya jangan terlalu banyak beraktifitas yang berat, supaya tidak ada perdarahan.
Apakah kamu pusing ?"
Ryuzaki :"tidak.hanya di hari pertama saja.
Hari ini bagus semua."
Yuzuru mengangguk :"hm.baguslah.apakah obatnya kamu minum rutin ?"
Ryuzaki :"aku minum.aku patuh.takut Daimo marah."
Yuzuru tertawa lembut :"kalau kamu tidak bandel lagi,aku tidak akan marah."
Ryuzaki mengangguk :"hm.maafkan Ryu ."
Lalu berkata kepada Tadashi yang diam-diam merekam mereka.
Ryuzaki :"kalian kerjakan semua seperti yang aku perintahkan.
Apakah gerbang yang baru sudah siap ?"
Tadashi :"baik Tuan.sudah siap."
Ryuzaki :"cctv dan digital smart door lock nya ?"
Tadashi :"sudah semua Tuan Muda."
Ryuzaki :"ohya Daimo,
Sebenarnya berapa luas flat anda ?
Tadi saya memeriksa sampai ke belakang.
Hanya ada pintu kecil yang sudah berkarat,jauh dibelakang sana.
Apakah itu termasuk tanah milik anda ini ?
Kalau iya,artinya tanah ini lumayan luas."
Yuzuru dengan tenang menjawab.
"Aku rasa masih termasuk tanah ini,
Aku hanya memeriksanya sekali.
Surat tanah ada disini.
Jika kamu mau melihatnya."
Ryuzaki menghela nafas panjangnya,lalu menjawab.
"Daimo,batas tanah itu hanya pagar kayu pendek.
Akses masuk kerumah ini sangat mudah.
Itu berbahaya sekali.
Apakah tidak sebaiknya kita bangun tembok yang tinggi dan diberi cctv juga.
Itu berbatasan dengan jalan besar.
Resikonya tidak terbayangkan."
Yuzuru menjawab :"aturlah itu.aku kan sudah menyerahkan semua kepadamu dan klan Omega.
Jika membutuhkan dana,bilang saja padaku.
Sebenarnya aku memiliki tabungan yang banyak sekali.
Jadi pendanaan tidak menjadi masalah."
Ryuzaki :"baiklah.dengarkan itu Tadashi.
Daimo menyerahkan urusan ini kepada Klan kita.
Simak baik-baik.kerjakan dan laporkan kepada ayah.sekarang kalian bekerja dulu.
Apakah gerbang itu bisa diganti hari ini ?"
Tadashi mengangguk :"bisa Tuan.tinggal menunggu perintah untuk dikirim saja."
Ryuzaki :"oke.kerjakan sekarang."
Tadashi :"baik Tuan Muda."
End.