Chereads / The Merlin's Reincarnation - Earth Book 3 / Chapter 14 - The Merlin's Reincarnation 2 : The Morgana Part 3

Chapter 14 - The Merlin's Reincarnation 2 : The Morgana Part 3

(panggilan aneh)

Di Word Of Munhall, Xavier sedang membaca buku di perpustakaan.

"Xavier Oxley di mohon ke ruangan kepala sekolah" suara menggelegar dari pengeras suara yang membuat Xavier harus ke sana, dengan wajah yang sangat malas untuk berdiri, Xavier menggerakan tubuhnya untuk berjalan ke ruangan kepala sekolah. Para siswa menatap Xavier dengan wajah yang lumayan biasa saja, karena memang Xavier Sudah terbiasa di panggil ke ruang kepala sekolah karena olimpiade yang dia jalani.

"Merlin" 

"Merlin"

"Merlin"

"Hah?" Xavier tediam di Tengah Lorong yang kosong dengan wajah yang sangat waspada.

"Tunjukkan dirimu" Xavier menatap sekeliling masih dengan Tingkat waspada yang tinggi.

"Merlin"

"Aku akan menemukanmu"

Xavier masih bingung suara dari mana itu dan hanya bisa terdiam di tempatnya, Xavier benar-benar bingung suara apaitu, dan berusaha tidak peduli dengan suara itu.

"Oxley terimakasih untukmu karena sudah mau berjuang" kepala sekolah berbicara dengan wajah yang sangat senang, kemaren Xavier memenangkan kejuaraan robotic Tingkat nasional.

"Sama-sama.." Xavier menjawab dengan nada bicara yang biasa saja, seperti dirinya tidak tau harus bereskspesi apa untuk menjawab kepala sekolah. Sedangkan kepala sekolah masih membicarakan tentang olimpiade yang akan datang berikutnya untuk Xavier, jujur saja Xavier bingung kenapa banyak sekali Olimpiade yang diadakan, seperti tidak ada habis-habisnya perlombaan menuju di atas segalanya.

"Merlin"

"Merlin" 

Suara itu muncul lagi di sela-selan pembicaraan kepala sekolah yang masih merasa dirinya di atas segalanya.

'Suara itu lagi, apa enggak kecapean dia memanggilku terus' Xavier berbicara pada dirinya sendiri sambil menatap kepala sekolah yang terus berbicara dengan air liur yang seperti hujan, untungnya tidak mengenai wajah Xavier.

"Kau tau tidak..sekolah kita akan menduduki peringkat nomer 1 di negeri"

"Dan kau harus senang akan hal itu Oxley" Kepala sekolah menatap Xavier, membuat pikiran Xavier soal suara aneh itu langsung kosong.

"I-iya" jawabnya bingung karena pikirannya langsung kosong seketika.

 

Xavier Wirght Jones/ Xavier Austin Oxley

Aku berjalan keluar ruang kepala sekolah dengan wajah yang sedikit bingung, karena suara itu muncul, aku bahkan tidak tau asal suara itu bahkan sering terjadi Anomali grafitasi yang membuatku makin bingung. Aku menatap sebuah Anomali grafitasi, sebuah daun yang terbang kearahku dengan Gerakan yang aneh dan terlihat seperti di Gerakan oleh seseorang.

'Pesan?, serius ini pesan?' Aku menatap sebah Daun yang bertuliskan 'Merlin', aku mulai bingung kenapa harus Merlin, apa aku bakal jadi melrin atau gimana?, Aneh' aku frustasi memikirkan panggilan aneh yang mucul tiba-tiba membuatku harus waspada dan skeptis setiap saat. Aku berjalan ke sebuah ruangan laboratorium yang kosong.

'Serius aku akan memanggilnya?'

'Hanya untuk itu?, jangan bercanda' aku bertanya pada diriku dan merasa aneh dengan pilihanku yang ingin bertanya kepada Theo, Theo bisa jadi tidak akan memberituku apapun dan hasilnya nihil, dia orang yang sangat patuh kepada suatu otoritas, aku memutar otakku berfikir dengan lebih logis tanpa memikirkan Theo, meskipun jawaban paling mudah itu Theo, tapi jika Theo memberitauku dia akan mendapat konsekuensi, aku tidak mau dia mendapat masalah dengan umurnya yang sudah Tua.

'Theo?, kenapa aku memikirkan kakek tua itu?'

'Tapi emang sih, kalo emang mau jawaban Mudah ya Theo, emang dia mau membantuku jelas tidak' aku merasa frustasi memikirkan caranya untuk mendapat sebuah jawaban yang mengenakan dan melegakan untuk diriku. Tiba-tiba saja sebuah ide terlintas di kepalaku.

"Baiklah..rambut putih tua, 99 jt tahun" aku tersenyum dengan puas terlihat retakan dimensi terbuka memperlihatkan Naki yang menatapku dengan wajahnya yang kesal.

"Memanggilku itu dengan sopan" Pak Tua itu langsung menjitakku dengan kasar di keningku, dan aku langsung memegang keningku yang dijitak oleh Pak Tua itu.

"Biar gampang aja"

"Terus?"

"Ini kau tau enggak soal suara aneh yang memanggilku Merlin?" 

"Tau"

"Kalo begitu kasih tau aku" Aku menatap Pak Tua itu dengan wajah yang meminta jawaban dengan benar.

"Ya..cari tau sendiri"

"Ya..kan, sama aja" suaraku yang frustasi dengan wajah yang malas, ternyata para Entitas ini sangat mematuhi peraturan yang dibuat oleh mereka, setidaknya dengan begini mereka menunjukkan kesetiaan dan kepatuhan terhadap peraturan.

"Minta sama pacarmu aja" 

"Ha?, siapa?, perasaan aku enggak ada pacar kenapa kau bilang aku ada pacar?" aku menatap kaget kearah Pak Tua itu.

"Oh…ternyata emang belum di kasih tau" Pak Tua itu tampak menatapku dengan wajah yang kaku tidak berekspresi, pertanyaan ku Cuma satu pacar?, pacarku siapa?, perasaan umurku baru 11 tahun, dan siapa dia?.

"Beritau aku, maksudmu dengan pacarku itu siapa?" Aku menatap pak tua itu dengan wajah yang bertanya, masalahnya aneh saja jika aku yang berumur 11 tahun ini berpacaran, lagian itu membuang-buang waktuku.

" Ya…ada, dan biarkan dia yang memberitaumu" 

"Eh..Theo?" Tanyaku mengingat sesuatu.

"Ow..ya, dia" Pak tua itu menatapku dengan wajah kakunya.

"Aneh, kenapa harus dia, dia itu tua..dan juga kau..kau pasti lebih tua darinya" komplenku dengan kesal. Dia menatapku dengan wajah yang kaku dan tatapan kosong itu benar-benar mengerikan, sepertinya aku salah memanggil orang, yang ku panggil adalah fosil yang masih hidup sampai sekarang, yang sudah diawetkan.

"tanya The God" 

"tapi ngomong-ngomong soal The God, kayaknya The God yang ku temui waktu itu sepertinya bukan The God" aku memberi opiniku, masalahnya The God enggak akan semudah itu memperlihatkan rupanya dihadapan seorang Manusia biasa sepertiku meskipun aku keturunan Merlin sekalipun tetap saja itu masih terbilang tidak mungkin.

"coba kau caritau sendiri" Pak tua itu membuka sebuah retakan dimensi dan memasukinya, meninggalkan aku sendirian dengan pemikiranku yang aneh, ya…gimana enggak aneh ya, kau bayangkan saja The God kau sebut bukan The God sesungguhnya karena bisa ditemui, tapi nyabung enggak sih kalo semisal ku sebut 'The God itu The Fall God', sebuah teori konspirasi yang aneh tapi cocok untuk diketahui lebih lanjut bukan.

 

Usai sekolah aku berjalan di suatu tempat yang entah kenapa aku bisa kesana, yang aku ingat sepanjang perjalanan hanya suara.

"Merlin"

"Merlin"

"Merlin"

.

.

.

Hanya itu serius aku tidak bohong, dan sekarang aku berakhir di hutan, serius?, aku menatap hutan lebat yang ada di hadapanku dengan wajah yang kesal karena terjebak di sini.

 

"Hoii..siapapun itu apa maksudmu membawaku ke sini" Aku berjalan dan melihat sekeliling hutan yang menyeramkan. Tiba-tiba saja ada cairam hitam pekat yang mendekatiku, aku langsung mundur beberapa Langkah.

Xavier Wirght Jones/ Xavier Austin Oxley End

 

"Merli" Human Biologis mendekati Xavier dengan muka yang sangat menyeramkan, dan tampak ingin meraih Xavier dengan wajah yang sangat menyeramkan, Xavier yang melihat itu langsung menghindari Human Biologis yang langsung mengejarnya.

"Ayolah aku hanya ingin hidup tenang" Xavier berlari dan masuk kehutan terdalam, tanpa tau arah Xavier hanya berlari menjauhi Human Biologis itu.