Kini Ratna dan Deny kembali ke Jakarta untuk menemui orang tua mereka.
Setelah tiba di rumah sakit, Deny pun melihat keadaan ayahnya saat ini yang terbaring lemah diatas tempat tidur.
" Bagaimana hasilnya, apa calon istri Alex menerima lamaran kita? " Kata Dirgantara Ayahnya Deny Dirgantara.
" Grace menerima lamaran kita pah, akan tetapi soal ini Alex belum tahu dan aku rasa biarkan papah saja yang membujuk Alex. Karena asalkan itu permintaan papah dia akan menyetujuinya. " Kata Deny
" Baik... "
" Hubungi Alex dan segera suruh dia temui aku segera " Kata pria tua itu.
" Baiklah pah... " Kata Deny mengambil ponsel nya dan menghubungi anaknya.
" Hallo pah" Kata seorang pria dewasa dari balik telepon.
" Alex kamu dimana? " Kata Deny
" Aku masih dikantor pah, ada apa pah? " Kata Alex
" Keadaan kakekmu hari ini semakin memburuk, cepat kamu segera kemari" Kata Deny
" Baiklah pah, aku akan segera kesana " Kata Alex memutuskan telepon nya dan langsung bergegas menuju rumah sakit.
Setelah beberapa menit kini Alex sudah tiba di rumah sakit.
" Kakek.... Apa kakek baik-baik saja, apa yang kakek rasakan,dimana sakit?" Kata Alex menggenggam tangan kakeknya bertanya dengan rasa khawatir.
" AL.... " Kata kakeknya
" Iya kek... Ada apa??" Kata Alex
" Apa kamu memiliki pacar? " Kata Kakek Alex
" Bukankah selama ini kakek melarang ku untuk berpacaran, bagaimana mungkin aku berani"
" Atau mungkin kakek sudah mengijinkan aku berpacaran?" Kata Alex
" Kakek bertanya pada mu dengan serius "
" Jika ada, segeralah akhiri hubungan mu dengan wanita itu. " Kata Kakek mendengar itu Alex pun terdiam dan menelean sliva nya sendiri. Akan tetapi kemudian dia pun kembali memperhatikan wajah kakeknya.
" Kakek tenang saja, aku tidak menghianati kakek" Kata Alex tersenyum dengan terpaksa.
" Baguslah,,, jika begitu kamu menikah lah"
" Setelah kamu menikah maka kakek akan pergi dengan merasa tenang, karena kakek sudah berhasil menepati perjanjian yang kami buat dengan sahabat kakek dulu"
" Dan kakek sudah punya keberanian bertemu dengan sahabat kakek nanti" kata kakek
" Kakek bicara apa, kakek tidak usah memikirkan pernikahan Alex. Sekarang kakek istirahat saja oke" Kata Alex
" Tidak Al... Kakek serius " Kata Kakek
" Kakek kenapa tiba-tiba membahas pernikahan dan lagi pula bukan kah kakek selama ini melarang ku pacaran, aku tidak punya pacar mau menikah dengan siapa? " Kata Alex
" Dia adalah wanita yang kakek pilih, dia adalah cucu dari sahabat kakek" Kata Kakek
" Hehehehe.... "
" Kakek bercanda kan" Kata Alex
" Kakek serius Al... "
" Jika kakek sudah berhasil menikah kan kalian berdua kakek akan merasa senang dan bahagia. Kamu mau kan turuti permintaan terakhir kakek. " Kata Kakek. Alex pun terdiam dan menatap kedua orang tuanya akan tetapi kedua orang tuanya pun hanya menganggukkan kepalanya.
" Tapi kek dimana wanita yang ingin aku nikahi? " Kata Alex
" Lex,,,, sebaiknya mari kita bicara dulu" Kata Ratna
" Baiklah,,, kekek aku keluar dulu sebentar " Kata Alex
" Siapa wanita yang ingin aku nikahi mah..." Kata Alex
" Kamu ingat tidak saat kamu berusia delapan tahun, waktu itu teman mamah melahirkan seorang anak perempuan dan saat itu mamah membawamu kerumah sakit dan bertemu dengan dia dan saat itu juga mamah pernah mengatakan bahwa itu adalah calon istri kamu"
" Aku tidak ingat mah, dan lagi pula saat itu aku masih berumur delapan tahun dan aku tidak terlalu mengingat nya. Lalu dimana dia sekarang " Kata Alex
" Saat ini dia masih duduk di bangku SMA" Kata Ratna
" Apa??? "
" Mamah tidak salah? Bagaimana mungkin aku menikahi gadis SMA, kenapa tidak tunggu dia tamat sekolah saja" Kata Alex
" Mamah juga ingin nya begitu, tapi lihatlah keadaan kakek kamu, semakin hari keadaannya semakin memburuk dan dia sudah terus-menerus mendesak mamah dan papah " Kata Ratna
" Lalu bagaimana dengan wanita itu apa dia setuju? " Kata Alex
" Awalnya dia juga menentang perjodohan ini akan tetapi setelah keluarganya membujuknya akhirnya dia setuju. Akan tetapi ibunya meminta setelah kalian menikah kamu jangan lakukan hal itu kepada istri mu nanti dan calon istri mu juga memilih tetap tinggal di sekolah nya saat ini "
" Dan sepertinya dalam beberapa bulan ini kalian harus berjauhan dulu untuk sementara dia lulus SMA. Setelah selesai SMA dia bersedia ikut tinggal bersama mu. " Kata Ratna mendengar itu Alex pun terdiam beberapa detik.
" Kenapa harus berjauhan memangnya dimana wanita itu tinggal " Kata Alex
" Saat ini Dia di Sumatera Utara" Kata Ratna
" Lumayan jauh, Baiklah jika itu pilihan kakek aku menerima perjodohan ini. " Kata Alex
" Terimakasih nak... " Kata Ratna
Tiga hari kemudian dan kini Alex beserta kedua orang tuanya sudah tiba dirumah Grace. Diandra dan suaminya sangat antusias menyambut mereka. Namun sejak tadi Alex memperhatikan tidak ada anak perempuan dirumah itu.
Kini tidak lama kemudian seorang wanita mengucapkan salam sebelum masuk, Alex pun memperhatikan wanita itu dan begitu juga sebaliknya.
Akan tetapi saat melihat wanita itu kening Alex berkerut entah sedang memikirkan apa.
" Dina kamu sudah pulang Nak,,, Dimana adik kamu Grace,,, " Kata Diandra
" Aku tidak tahu bu.., aku tidak bareng dia mungkin dia sebentar lagi akan datang" Kata Dina melihat Alex dan kedua orang tuanya.
" Ini putri pertama saya bu" Kata Diandra memperkenalkan anaknya.
" Om.... Tante... " Kata Dina memberikan salam kepada Ratna dan Deny kemudian setelah itu memberikan salam kepada Alex.
" Anak bu Diandra cantik juga" Kata Ratna dan Diandra pun hanya tersenyum mendengar perkataan Ratna.
" Dina,,, kamu kedapur bantu bibi " Kata Diandra.
" Baik bu... " Kata Dina pergi meninggalkan ruang tamu.
Dan saat ini ponsel Alex pun berdering.
" Mah... Aku keluar sebentar " Kata Alex izin kepada ibunya
" Iya kamu jangan jauh-jauh " Kata Ratna Alex pun menganggukkan kepalanya.
" Memangnya Grace pergi kemana? " Kata Ratna
" Hehehe... "
" Selama ini Grace bersekolah di kota jadi jarak dari kampung ke kota sedikit jauh itu sebabnya dia harus terpaksa ngekos dan akan pulang dalam seminggu sekali, cuman dia sudah tahu bahwa hari ini bapak dan ibu akan datang untuk melamarnya. "
" Kemarin aku sudah meminta dia untuk tidak sekolah akan tetapi karena dia salah satu pengurus osis disekolah nya dan saat ini sekolah mereka sangat sibuk karena sebentar lagi tujuh belas Agustus, mereka mengadakan beberapa acara dan dia juga mengambil bagian jadi dia tidak ingin absen terlalu banyak dan karena nanti juga dia akan absen beberapa hari kedepan sampai pernikahan kelar. dia sebentar lagi juga akan sampai kog. " Kata Diandra.
Setelah Alex selesai berbicara dengan seseorang dari balik telepon kini dia melihat sebuah warung dan akhirnya sebelum masuk kedalam rumah dia pun pergi kewarung tersebut.
Disana Alex membeli sebungkus rokok dan sebuah mancis dan pada saat itu Grace pun baru juga sampai akan tetapi sebelum masuk kedalam rumah dia pun melihat seekor anak kucing yang terjepit di sebuah parit.
Grace pun bergegas menemui anak kucing tersebut akan tetapi Grace melihat kaki kucing tersebut sedang terjepin diantara batu yang lumayan besar, Grace pun melihat Alex tang berada di sekitar itu dia pun langsung menghampiri Alex.
" Om.. "
" Tolong bantuin saya, kaki kucing itu terjepit aku tidak bisa melepaskan nya sediri" Kata Grace melihat Alex yang ingin membakar rokoknya. Akan tetapi Alex pun terdiam sejenak melihat Grace dan akhirnya membuang batang rokoknya lalu bergegas membantu Grace.
" Baik...aku akan angkat batu itu, setelah batu itu terangkat nanti kamu ambil kucingnya" Kata Alex mengangkat batu tersebut dan Grace pun langsung mengambil kucing itu dan melihat kaki kucing tersebut terluka.
" Om, kaki nya terluka " Kata Grace menggendong kucing itu. Alex melihat Grace menggendong kucing itu tanpa memperdulikan bahwa kucing itu saat ini sangat jorok.
" Om tolong pegang dia sebentar" Kata Grace langsung memberikan kucing tersebut ke tangan Alex, Alex pun terdiam karena tidak sempat menolak Grace, kini Grace bergegas kewarung tersebut tidak lama kemudian kini Grace kembali dan membawa sebuah obat merah dan perban penutup luka.
Alex pun memperhatikan Grace mengobati luka kucing itu.
" Tidak apa-apa, sebentar lagi ini akan sembuh lain kali jangan bermain di tempat yang extrim " Kata Grace berbicara kepada kucing itu dan mengelus kucing tersebut lalu setelah itu melepaskan kucing itu. Dan tanpa sadar Alex tersenyum mendengar Grace berbicara kepada kucing itu.
" Dia hanya seekor kucing, kamu kenapa memperlakukan nya begitu baik" Kata Alex
" Kucing juga merasakan sakit kali om.. " Kata Grace.
" Apa aku terlihat begitu tua sehingga kamu memanggilku om" Kata Alex
" Yang jelas jauh lebih tua dari aku, jika aku memanggil kakak rasanya tidak mungkin karena kelihatan nya kita tidak berbeda satu atau dua tahun"
" Jika aku memanggil paman sepertinya om tidak setua itu" Kata Grace tersenyum.
Alex pun terdiam sejenak melihat senyum Grace, menurutnya wajah Grace sangat cantik namun ditambah lagi jika tersenyum jauh lebih cantik.
" Oh ya,,,, om orang baru? Aku tidak pernah melihat om dikampung ini" Kata Grace, Namun Grace pun teringat bahwa hari ini mereka akan kedatangan tamu.
" Iya,,,, " Kata Alex
" Om... Terimakasih banyak telah membantuku"
" Maaf aku harus pergi" Kata Grace dengan buru-buru pergi meninggalkan Alex namun Alex pun hanya terdiam memperhatikan Grace yang masuk kedalam rumah itu.