Malam pun tiba, Kini sudah jam 11 malam dan Alex baru saja tiba di rumah, saat membuka pintu dia bertemu dengan ibunya.
" Mamah belum tidur? " Kata Alex
" Bagaimana Lex,,, apa kamu besok punya waktu? " Kata Ratna tidak menjawab pertanyaan Alex.
"Biar aku saja yang mengantar Grace besok Mah,,, tapi aku tidak bisa berlama-lama disana " Kata Alex
" Syukur lah kamu bisa,,, tidak apa-apa yang penting kita bisa mengantarnya sampai ke rumahnya. " Kata Ratna.
" Grace dimana Mah... " Kata Alex
" Dia didalam mungkin dia sudah tidur" Kata Ratna menunjuk kaearah kamar tamu.
" Kenapa masih di kamar tamu? " Kata Alex
" Mamah sudah menyuruhnya pindah ke kamar kamu tapi dia tidak mau, katanya nanggung karena hanya tinggal malam ini. " Kata Ratna
" Baiklah Mah,,, aku mandi dulu" Kata Alex pergi naik keatas menuju kamarnya.
" Iya Nak.... " Kata Ratna menatap punggung Alex merasa bersyukur karena Alex memperlakukan Grace dengan begitu baik.
Saat tiba dikamar Alex pun membersihkan dirinya. tidak lama, setelah itu Alex turun ke lantai satu dan sebelum masuk dia mengetuk pintu kamar terlebih dahulu.
" Grace.... " Panggil Alex dan kebetulan Grace belum tidur dia mendengar suara Alex dia pun membuka pintu.
" Kamu belum tidur? " Kata Alex masuk kedalam kamar dan duduk di atas tempat tidur.
" Belum... " Kata Grace duduk di sebuah sofa dan membiarkan pintu terbuka. Alex pun menatap Grace dengan tatapan aneh bangkit berdiri untuk menutup pintu setelah itu kembali duduk diatas tempat tidur.
" Apa kamu sudah siap berkemas? " Kata Alex
" Sudah.... Barang-barang ku hanya sedikit jadi tidak terlalu repot " Kata Grace
" Kamu duduklah disini" Kata Alex menepuk sisi tempat tidur menyuruh Grace duduk disamping nya, Grace pun menurut duduk diatas tempat tidur akan tetapi memilih jarak yang sedikit jauh, melihat itu Alex pun berpindah duduk mendekati Grace.
" Kenapa kamu takut padaku? " Kata Alex
" Aku tidak takut hanya saja aku merasa gugup karena kita baru saja mengenal" Kata Grace
" Tidak usah merasa gugup, aku suamimu kita sudah menikah kedepannya berusaha lah membiasakan diri, kamu mengerti! " Kata Alex
" Hm.... " Kata Grace menganggukkan kepalanya, Alex pun tersenyum mengusap kepala Grace dengan sangat lembut.
" Dimana ponsel kamu, berikan padaku" Kata Alex
Grace pun mengambil ponselnya yang terletak diatas tempat tidur dan memberikannya kepada Alex.
Alex pun melihat ponsel Grace terkunci.
" Ini terkunci " Kata Alex
" Oh.. Iya" Kata Grace segera membuka kunci ponselnya setelah itu memberikannya kepada Alex. Alex pun memgetik beberapa angka disana dan tidak lama kini ponsel Alex berdering.
" Ini nomor ponselku, ingat untuk menyimpan nya" Kata Alex mengembalikan ponsel Grace
" Baik.... " Kata Grace menerima ponselnya.
" Kedepannya kamu tidak usah terlalu baik padaku. Kita menikah karena dijodohkan " Kata Grace
"Tentu aku harus baik padamu kamu itu adalah istriku. Lalu kenapa rupanya dengan perjodohan, toh juga kita sudah menikah. " Kata Alex
" Kita tidak saling mencintai,aku tahu ini sangat membebanimu setelah kakek meninggal nanti mari kita segera bercerai. " Kata Grace.
" Hm.... ' Alex pun tersenyum dan menyentil kening Grace dengan sangat lembut.
" Kamu tahu biaya pernikahan kita kemarin habis berapa? " Kata Alex
" ... " Dengan polosnya Grace menggelengkan kepalanya.
" Pokoknya tidak sedikit, kamu ini.... "
" Biaya pernikahan saja belum kembali kamu sudah malah membahas perceraian. " Kata Alex sambil tersenyum sangat manis menurut Grace.
" Grace.... " Kata Alex meraih tangan Grace dan kini tatapannya serius dari sebelumnya wajah Alex datar dan dingin dan pandangan Alex begitu serius menatap wajah Grace. melihat itu Grace pun sedikit berinding.
" Aku tahu kita menikah berdasarkan perjodohan, tapi satu hal yang kamu tahu. Pernikahan kita sakral dan tidak untuk di permainkan. Mungkin kamu hanya menganggap hal ini tidak serius, tidak apa-apa aku bisa memakluminya karena umur kamu pun saat ini belum terlalu dewasa. "
" Tapi satu hal yang harus kamu tahu, apapun yang terjadi aku tidak akan pernah menceraikan kamu. Jadi jangan pernah berpikiran untuk kesana. "
" Soal cinta, saat ini aku tidak memaksa mu untuk mencintai ku. Karena bagaimana pun buah yang dipaksa untuk matang hasilnya tidak terlalu manis. Begitu juga dengan cinta. itu sesuatu yang tidak bisa kita paksa, akan tetapi seiring berjalan nya waktu mari kita sama-sama belajar menerima. Kamu mengertikan maksudku? " Kata Alex berbicara layaknya dengan seorang dewasa dan dari cara berbicaranya dia menunjukkan bahwa dia memang benar-benar jauh lebih dewasa daripada Grace.
" ... " Grace pun menganggukkan kepalanya.
" Berikan tanganmu" Kata Alex, dengan ragu-ragu Grace memberikan tangannya, Alex pun memgambil sesuatu dari dalam dompetnya.
" Ini.... " Kata Alex memberikan sebuah kartu ATM kepada Grace. Grace pun terkejut dan spontan menolak nya.
" Grace.... " Kata Alex dengan tatapan datar.
" Sekarang kamu sudah menjadi istriku, mulai sekarang kamu adalah tanggung jawabku. Kedepannya pergunakan ini untuk segala kebutuhan dan keperluanmu dan jangan lagi membebani ibu dan ayah karena jika kamu melakukan itu,secara tidak langsung itu sama saja kamu menjatuhkan harga diriku sebagai suami kamu dihadapan kedua orang tua kamu . Kamu mengerti kan? " Kata Alex
" Baiklah aku akan menyimpan nya" Kata Grace tidak berani menolak lagi.
" Pin nya saat ini kosong enam kali.jika kamu ingin menggantinya semuanya terserah kamu saja, tapi kalau saranku untuk lebih amannya kamu ganti saja" Kata Alex
" Iya... Jika ada waktu aku akan menggantinya nanti. " Kata Grace
Alex pun melihat jam tangannya sudah jam 12.45 malam.
" kamu tidurlah besok penerbangan jam 10 pagi, sebelum itu tentu sudah harus tiba di bandara. " Kata Alex
"Apa kamu belum tidur?" Kata Grace
" Aku masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan, kamu tidurlah lebih dulu. Tidak usah mengunci pintu. " Kata Alex
Baik.... " Kata Grace melihat Alex keluar dari dalam kamar itu, setelah itu Grace pun pergi ke dalam kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Setelah beberapa jam berlalu Alex baru selesai mengerjakan beberapa pekerjaannya dia pun melihat sudah jam 3.15. Dia pun merapikan laptopnya dan tidak lupa memasukkannya kedalam tas.
Setelah mencuci wajahnya dia pun keluar dari dalam kamarnya turun ke lantai satu. Saat masuk kedalam kamar, Alex melihat Grace sudah tertidur. Dengan sangat hati-hati Alex pun naik keatas tempat tidur lalu merapikan selimut Grace dan mematikan lampu. Sebelum tidur Alex pun mencium kepala Grace.