Aku dan Masaharu ngga perlu waktu lama buat jadian sih sebenernya, soalnya aku sangat ugal-ugalan dalam menyukainya, salah satu kejadian yang paling ku ingat adalah saat aku lihat Masaharu beli ATK di depan sekolah ku. aku hapal banget sama motornya dia, pas aku lihat di lagi sibuk di dalam, aku cepet-cepet beli coklat dan iseng mau simpan di motornya, pas sudah kusimpan di dasbor motor nya aku mau balik ke sekolah, dan alangkah terkejutnya aku Masaharu sudah berdiri di belakangku, memegang keresek hitam belanjaannya dan tersenyum menahan tawanya melihat ku.
Aku hanya membalasnya dengan sumringah dan berkata " Eh kak Masaharu, hehe" aku juga bingung mau bagaimana, soalnya seperti terciduk dalam operasi tangkap tangan di TKP krjadian.
" Apa itu dek?" tanyanya sambil mendekat dan melihat dasbornya, Masaharu mengambil cokkat itu lalu kembali melihat ku. Aku bingung dan yang pasti waktu itu Saaangaattt Malu sekali.
"Untuk kakak" jawab ku tidak sanggup menatap matanya waktu itu.
"Kenapa untuk saya dek?" aku tidak tau bagaimana ekspresinya Masaharu waktu itu, tapi yang pasti suara bel sekolah menyelamatkan ku waktu itu.
" Pokoknya ini untuk kakak, karena kakak spesial, klo gitu aku masuk dulu...." teriak ku sambil berlari masuk ke sekolah ku meninggalkan masaharu yang entah bagaimana respondnya.
Karena kejadian canggung itu, aku sempat mencoba menghindari nya beberapa waktu, Masaharu sempat kirim pesan ingin jemput tapi kubuat alasan, rekomendasi anime juga aku bilang lagi bnyak tugas, dan seterusnya.
Sampai suatu hari, Komunita skami rapat umum, karena ingin membuat even besar namanya Japan Bugis, semua wajib datang. aku datang sendiri diantar teman. di ruang rapat yang di pimpin kak One kami bahas terkait acara, aku sempat curi-curi pandang ke kak Maaharu, dan di colek teman ku kak Anti. "Jadi donat nanti kak Masaharu dilihat terus" canda kak Anti.
"Siapa juga yang lihat, kak One kulihat menjelaskan" alasan ku karena kebetulan Masaharu duduk di dekat kak One.
"Untuk sekarang itu saja dulu kita bahasa, Istirahat dlu 20 menit." ucap kak One menjeda rapat.
tiba-tiba semua teman ku kompak kelur, aku mau ikut keluar tapi kak Anti bilang "tunggu disini saja sama aku" jadi aku tetap duduk dengan kak anti. di ujung ruangan lain ada Masaharu masuh duduk dengan kak Andik dan kak Monmon didekatnya.
Temoat rapat kami merupakan kios tidak terpakai, tidak begitu besar dan cenderung kecil, cahaya hanya dari lampu kecil di tengah ruangan dan dari pintu. Saat itu Masaharu lalu mengambil gitar lalu mulai melantunkan lagu Ruang Rindu, aku inget banget waktu itu sampe diam liat Masaharu nyanyi.
setelah nyanyi kak Masaharu langsung kasi aku coklat, silverqueen. kak anti lalu minta aku buka, dan benar saja, di dalamnya ada secarik kertas tulisannya "Adek juga spesial Untuk saya"
Sumpah waktu itu rasanya seperti melayang di udara. sontak aku langsung bilang " Jadi kita pacaran kak??" bodohnya ku waktu itu sampai teriak dan disambut tawa Masaharu, kak Andik dan Kak Monmon.
aku juga ingat kak Andik lalu bilang " Jadi yang ajak lacaran ini Arisha kan... " dan tawa mereka pecah, aku hanya bisa tunduk malu2 dan terus melihat coklat di tangan ku. saat kuoerhatikan coklat itu sama dengan coklat yang ku berikan di depan sekolah waktu itu.
Ah... mengingat hari itu aku jadi menangis kembali, ternyata aku pernah sepolos itu, sebahagia itu, dan aku pernah menimati panasnya jatuh cinta.
3 hari setelah kami jadian Ayah ku meninggak dunia, aku sempat lost kontak dengan Masaharu, karena pemakamannya diluar kota, dan waktu itu aku juga tidak begitu sering bermain BBM. tapi aku sangat ingat saat hari pertama masuk sekolah, lebih tepatnya saat pulang sekolah, Masaharu nungguin aku di depan sekolah dengan sebatang coklat dan diatasnya ada note " Genki? Ganbatte Watashi no Suta" artinya bisa disusun gini "Kamu baik? semangat bibtang ku" yah namanya juga sama-aama otaku kan jadi jejepangan begitu lah...
kalimatnya sederhana, tapi sukses bikin aku nangis, waktu itu aku rasanya kek ada yang peduli dengan ku, yah... Masaharu ada untuk menghibur ku. waktu nangis aku juga ingat temen2 sekolah ku pada liatin, secara kan di depan sekolah, jam pulang yang asli rame banget. Masaharu sampe kelabakan minta aku jangan nangis. Sepanjang jalan Masaharu antar aku pulang, aku pegang terus coklat itu.
Masa-masa yang kalau ku ingat ingin menangis rasanya, entah itu kisah bahagia atau sedih, mengingat masa itu mengingatkan ku kembali bahwa aku pernah dicintai selembut itu. Kembali ke masa kini, kupandangi lagi laki-laki yang dipanggil Ayah oleh malaikat-malaikat kecil ku. Yah, ada nasa dimana kami saling bercanda, saling tertawa dan berbagi kisah. Tapi kemana rasa yang dulu pernah ada itu? Seakan aku dimasa lalu tidak pernah ada dan menyisakan diriku yang saat ini hanya merupakan cangkang kosong dengan settingan untuk tersenyum dan membuat orang lain tersenyum. walau sesungguhnya, aku hanya cangkang kosong dengan semua perasaan yang hilang entah kemana.
Ah.... lagi-lagi aku rindu masa itu. Aku kembali teringat masa-masa Mts, awal pacaran kami yang penuh keseruan, kadang kalau mengingatnya aku bertanya, kami pacaran atau sahabatan di embel pacaran yah?
Aku akan coba mengingatnya lagi di bab selanjutnya... 3 tahun kami di vase SMP ku, tempat dosa dan karma pertama ku ditanam.