Chereads / Rasi Bintang Ku / Chapter 6 - Selingkuh? Atau Semi Selingkuh?

Chapter 6 - Selingkuh? Atau Semi Selingkuh?

kembali ke masa ini 2024, aku menjalani hari-hari seperti biasanya. kulihat suamiku sedang memutar mesin cuci dan aku yang memasak untuk anak-anak kami. tiba-tiba dari belakang uang menyentuh bahuku, dan berucah " hm.... baunya sedap... dedek buatkan juga 1 nah... sekalian mau makan juga." ucapnya lalu duduk di meja makan dan bercanda dengan anak-anak kami. kami dikaruniani 2 orang anak. yang pertama seorang pangeran tampan dan yang ke dua seorang tuan putri yang cantik. yah... buah hatiku, yang membuatku tetap bertahan di atas panggung sandiwara yang aman besar ini.

Mengapa seperti itu? entah sejak kapan hubungan yang kami bangun dengan hangat, perhatian dan kasih sayang berubah menjadi dingin, hambar dan layaknya sebuah pentas. Bahkan sentuhannya yang dulu membuatku berdebar kini terasa kosong dan hanya menyisakan senyum yang telah di setting tanpa ada rasa didalamnya. Kadang kami seperti orang asing, padahal dulu kami tidak begini....

******

Setelah menyuapi anak-anak, aku menuju kamar ku, bersama anak ku yang bermain di kamar. aku membuka galeri google drive ku dan menemukan foto-foto yang berasal dari tahun 2015 - 2016.

Aku menemukan foto 2 orang laki-laki yang membuatku melanggar janjiku dulu.

****

Kembali ke saat aku memasuki asrama, dulu kami ada masa basis, dimana kami akan tinggal di sekolah 1 bulan tanpa libur, sebagai bentuk pengenalan lingkungan sekolah, atau lebih tepatnya ospek? yang itu masa yang amat, sangat, super, duper berat. kami dijadwal mulai dari bangun hingga tidur, setiap pagi kami bangun pukul 04.00 untuk sholat subuh berjamaah bagi yang muslim, tadarus menjelang lagi, lalu kembali ke kamar. setelah itu kami dikumpulkan lagi pukul 06.30 untuk apel dan olahraga, kami senma lalu lari keliling sekolah beberapa putaran, dan disinilah senior kami mulai mendisiplinkan (?) kami dengan berbagai cara, mulai dari sikal siap, hukuman ini dan itu, serta mmeberitahu kami informasi yang wajib kami ketahui. minggu awal yang berat.

nah saat itu ada seorang senior tingkat 3 yang sangat garang, dia tinggi, wajah blasteran, dan sangat aman galak. banyak dari teman-teman ku tidak menyukainya. dan kalian tau? yup... aku jatuh hati padanya. Bayangkan??? saat itu posisi ku sedang LDR dan aku jatuh cinta? disinilah awal aku mulai mengkhianati (?) kepercayaan Masaharu padaku.

Namanya Benjamin, dia galak, namun aku suka padanya. namun tidak berani mendekatinya. bisa dibilangbsaat itu aku menyukainya dalam diam. namun aku kadang curhat lada sahabat ku tentang perasaan ku itu.

bicara soal sahabat, saat aku di Asrama aku ada 1 anak yang tidak akrab dengan ku, namun karena suatu kejadian aku jadi dekat dengannya, namanya ,Irvah, dia gadis manis dengan mata sipit, suara lembut namun kadang lemot, tapi dia lucu dan baik. aku kadang curhat padanya. dia tempat aku membicarakan soal kerennya kak Benjamim di mata ku.

jika mengingatnya kadang aku tertawa miris, mungkin apa yang kurasakan sekarang adalah akibat dari apa yang kutuai dulu. Padahal belum 1 bulan aku LDR, dengan mudahnya aku jatuh hati pada orang lain. Apakah itu sebabnya Tuhan menghukum ku saat ini?

kembali ke masa Asrama, saat itu selama sebulan aku mengikuti orientasi, dan di malam terakhir ada kegiatan persembahan. saat itu aku dengan tingkat ke PD-an yang masih diatas rata-rata mengikuti beberapa kegiatan, yaitu tampil stand up comedy, bermain drama, dan penampilan paling kubanggakan adalah tampil Wotagei bersama 2 orang senior ku. dan tibalah hari dimana aku pesiar atau pulang ke rumah untuk pertama kali sejak masuk asrama. aku ingat saat itu angkatan ku sempat diberikan hadiah terakhir orientasi oleh senior yaitu lari di jam 12 siang selama.beberapa putaran dibawa sinar matahari yang amat cerah.

saat pertama kali pesiar, adalah saat aku bertemu Masaharu setelah sebulan. yah laki-laki ini kembali ke kota kecil ini demi bertemu dengan ku. ditengah jadwal kuliahnya dia pulang. Saat hari pertama pesiar aku tidak lama di rumah, hanya menyapa keluarga lalu pergi keluar, menuju tempat yang selalu kurindukan, bersama orang yang tak ingin kutemui saat itu.

aku bertemu Masaharu di plaza telkom, melihatnya, hatiku saat itu penuh rasa campur aduk, antara rindu, haru, dan bersalah. Aku memamg tidak pacaran dengan siapapun saat di Asrama, namun secara sadar aku menyukai senior ku, saat aku harusnya menjaga hati yang di percayakan padaku.

di plaza telkom aku langsung duduj di samping Masaharu, Dia mengusap kepalaku dengan asal-asalan seakan sengaja merusak jilbab ku yang sudah ku rapikan hampir 20 menit hanya agar bisa tegak lurus. "Rindu ku sama adek ku satu ini" ucapnya sambil menatap ku yang manyun karena jilbab yang kini telah porak poranda. " iya ji rindu... tapi tidak pake korbankan jilbab ku deh..." dengusku kesal padanya. namun dia hanya diam tertawa dan menatap ku saat itu.

dalam ingatan ku, saat itu kami berbincang panjang. dia dengan kuliah dan kehidulan di kota besar, dan aku dengan penderitaan panjang di dalam Asrama. tentu aku meng-skip bagian Benjamin didalamnya.

ah aku lupa,,, pesiar pertama ku adalah 1 minggu, saat itu Masaharu menetap di kota ini selama seminggu, alasannya sih waktu itu sedang libur yah... dan selama seminggu aku menghabiskan waktuku dengan pacaran. hehe... tanpa rasa berdosa padahal sempat pindah hati.

****

kembali ke masa ini, 2024. tiba-tiba kudengar suara mobil suamiku meninggalkan rumah, 'Ah... dia pergi lagi' pikir ku saat itu. Laki-laki itu memang begitu, pergintanpa pamit dan kembali entah kapan. menjadi awal mula aku mengetahui semuanya... dia yang selalu pergi dengan alasan bisnis, walau sebenarnya aku tau itu bukan bisnis....

tiba-tiba aku menangis lagi... padahal aku sudah sering mengalaminya, tapi kenapa aku menangis sekarang? apa karena memori masa lalu yang membuat ku sensitif? tiba-tiba tangan kecil meraih pipi ku lalu menatap mata ku "mama nangis? sedih mama?" ucap malaikat kecil ku sembari mencium pipiku. "mama sakit?" mendendengar itu, air mata ku tumpah, kudekap erat tubuhnya lalu berkata "tidak, mama tidak sakit. mama baik" segera kuhapus air mata ku lalu paksakan tersenyum dan memintanya bermain kembali dengan kakaknya.

ketika anak itu berbalik, segera ku tutupi wajahku dibawa selimut dan kembali menghabiskan air mata yang tidak sempat keluar tadi. 'apa begini rasanya?' pikir ku saat itu. apa begini rasanya ketika aku menghianati Masaharu dulu? aku kembali mengingat saat aku menghinati perasaan Masaharu dulu. apakah dia juga merasa seperti aku sekarang?

Yah... bukan suamiku yang merusak pernikahan ini, tapi aku yang merusaknya. masa laluku, karma ku, yang membuat rumah ini tidak hangat hanya menyisakan luka. Padahal aku sudah bertekat untuk tidak sakit hati, namun kadang, hanya kadang-kadang. bendungan emosi ku runtuh. melihatnya yang melakukan hal yang sama berulang kali setelah mengucapkan kata maaf yang tanpa arti membuat hatiku sakit.

ternyata aku belum mati rasa, kupikir aku sudah hilang rasa padanya, setelah semua yang kualami. tapi ternyata, jauh didalam hati kecil ku, sangat jauh di dalam sana, mungkin, yah mungkin, aku masi memilikinsedikit harapadan dan rasa pada laki-laki yang menjadi suamiku ini.

hei pembaca.... apakah kalian bisa menebak siapa suamiku sampai disini??? dia Masaharu atau Benjamin? atau laki-laki lain yang ada dalam album foto ku? oh bicara soal laki-laki ke 2 ini, yuk ke bab selanjutnya....