Chereads / Rasi Bintang Ku / Chapter 4 - Masa Kini dan Masa Itu

Chapter 4 - Masa Kini dan Masa Itu

Kembali ke masa kini, tahun 2025. Aku dan laki-laki pilihan ku terus menjalani kehiduoan bagaikan diatas panggung penuh drama. Kami tersenyum, saling berbagi kasih namun dibalik layar kami seperti orang lain. Diam, dingin dan sepi. Malam ini di tengah keramaian acara pernikahan orang lain, kami bersama, memperlihatkan pasangan penuh cinta dan kasih sayang, namun dikubuk hatiku terasa sepi. seakan hanya aku yang berhenti di waktu yang tidak dapat ku jelaskan dengan kata.

Kembali kuputar memoriku ketahun 2014 dan 2015. Dimana aku berlari, bernyanyi dan melakukan Wotagei bersama kawan-kawan ku. Ah... aku ingat, Japan Bugis, even pertama yang dimana aku menjadi panitianya. Even Besar komunitas ku yang pertama, hari-hari dimana aku sibuk dengan persiapan acara, latihan untuk perform dan penggalangan dana. Waktu itu aku ingat dimarahi oleh keluarha ku karena pergi kesana kemari mencari sponsor acara, waktu itu aku fikir merrka tidak mengerti bahwa ini bukan hal yang salah tapi berani. sekarang baru aku sadar tindakan itu memang memalukan. Yah jiwa kanak-kanak ku kala itu tida ingin mengalah dan ingin menantang dunia. Bahkan aku ingat Masaharu yang juga menegur ku, awal mula pertama kali bertengkar.

Waktu itu setelah rapat menjelang acara, aku berhasil menyetorkan 1 juta tupiah dana donasi yang saat itu, bagiku uang yang sangat amat banyak. karena uang jajan ku biasnaya hanya 5.000. Karena menerima pujian dari senior-senior komunitas aku jadi makin semangat mau cari donasi lagi, tapi tiba-tiba Masaharu menarikku, "Dek ayo pulang" ucapnya lembilut saat itu.

"mau kemana? kan masih ada rapat lagi" tanyaku balik waktu itu, karena kupikir ini hanya break sebentar. tapi waktu tiba2 wajah Masaharu menjadi datar dna sekali lagi bilang pada ku " Ayo pulang" nadanya datar tapi terkesan dingin.

*masa ini 2025*

"Pulang ayo" celetuk suamiku, membuyarkan lamunanku. aku segera mengambil tas dan berencana naik ke pelaminan nikahan untuk menyetor amplop bersma. Ah ini aku melamun pas pergi nikahan yah.... setelan berdiri aku tersenyum pada suamiku dan mengajaknya naik tapi dia hanya berkata "kamu saja yang naik, masi mau cerita sana teman" dia menggunakan nada yang manis tapi entah kenapa hatiku sakit. "kak ayo sama-sama" pintaku lagi padanya. "Ah, kamu sendiri saja, dekat itu." penolakan kedua itu semakin membuat ku sedih, tapi aku tetap berusaha tersenyum karen kami di keramaian. aku lalu beridir seorang diri dan naik memberika amplop pernikahan yang kubawa. Kulihat laki-laki ini, orang pilihan ku, duduk dikelilingi sahabatnya, tertawa dan bercerita, sekaan aku bukan bagian dari dunianya. dengan tubuh tegap, ku tarik nafas ku lalu berjalan ke arahnya dengan senyum.

"wah istrimu makin cantik saja, dari dulu selalu romantis sampai sekarang yah..." ucap salah seorang temannya.

"Pasti lah..." ucapnya sambil merangkul bahuku. aku hanya tersenyum. suamiku saat ini begitu lembut, ramah dan hangat, namun.... itu yang kami perlihatkan,, hatiku masih sakit mengingat masa2 yang kami lalui. dulu aku juga pernah mendengar kalimat yang datar dan dingin, namun kalimat itu terdengar lembut dan perhatian. yah... waktu itu... ketika dia mengajak ku pulang, walau tidak romantis seperti keadaan ku saat ini, namun saat itu perhatian dari nya terasa hingga hati ku.

*Kembali ke 2014*

Masaharu menarik lengan ku ke motor putih birunya, motor matic yang akan menjadi saksi perjalanan kami yang panjang. "Tunggu disini dek" Masaharu meninggalkan ki di dekat motor nya lalu pergi ke arah kak One dan senior lainnya, sepertinya meminta izin untuk balik duluan dengan ku. Dikejauhan waktu itu aku menatap Masaharu lekat banget, dia tertawa dan dimataku saat itu sangat manis dan keren, ah... cinta monyet ku...

Masaharu lalu kembali ke tempat ku, memakaikan helem, salah satu adegan paling yang kusuka diantara banyaknya memori yang kumiliki, ketika Masaharu memasangkan helem dan melintasi kota bersamaku dengan motor matic andalan nya.

Aku ingat, waktu itu Masaharu membawakau ke taman kota dekat plaza telkom tempat kami biasa nongkrong. motor berhenti depan plaza telkom dan Masaharu menarik tangan ku masuk ke taman kota, aku mengikuti dengan diam dan akhirnya kami berhenti di sebuah bangku warna kuning hijau berbentuk bongkahan kayu yang ada di tengah taman, didepan patung Arung Palakka.

"Kenapa kita ke sini kak?" belum sempat Masaharu membalasnya aku tiba-tiba ingat kalau luoa membawa map donasi " Ih... Kak... Aku lupa map donasi, nanti singgah yah" Masaharu lalu berbalik saat itu. "Sudah dek, jangan lagi cari donasi" itu kalimat pertamanya,di suaul penjelasna panjang padaku, bahwa itu bukan hal bagus untuk dilihat. Saat itu umurku 15 dan aku masih belum tau cara kerja dunia, aku emndengar penjelasannya dengan amarah, aki selalu menganggap Masaharu orangvyang paling mengerti aku, berbagi hobi, saling mendukung mimpi, tapi waktu itu aku marah mendengar penjelasannya.

Yah waktu itu aku sangat kekanakan, aku mementingkan ego ku, aku tidak mendengar masukan, dan itulah awal penyesalan ku di 10 tahun yang akan datang. Waktu itu Masaharu coba menghibur ku dengan berbagi macam hal, mulai dari jajan, anime bagus, hingga mengajak jalan di akhir pekan,tapi saat itu aku marah dan tidak mau menerima kebaikan itu.

dulu ketika aku marah, Masaharu akan membujuk ku, melimpahiku dengan perhatian dan mendekatiku dengan perlahan. sesuatu yang hilang dari diriku di umur 25. Ketika aku marah kini tak ada perhatian, tak ada limoahan kasih sayang, hanya kata-kata dingin dan pengabaian yang kuterima. Sekali lagi aku bertanya pada diriku di umur 25. Arisha yang dulu kemana? Apa benar sekarang aku hanya cangkang kosong?

Yah kisah cintaku di masa Mts penuh dengan pertengkaran kecil, namun begitu banyak hal yang ternyata tidak ku syukuri dulu. sekarang aku baru sadar itu. Di Japan Bugis aku ingat Masaharu meminta maaf pada ku, minta maaf yang tidak pernah ku sangka-sangka. Dia naik ke atas panggung, memegang gitar coklat usang kesayangannya, yang hampir dipenuhi stiket JKT 48, Baby Metal, J-Rocks dan stiker klanime character lainnya. waktubitu aku di belakang, di Tenan/Tenda yang menjual jajanan Jepang. Teman ku Kak Anti yang menarikku ke depan panggung, katanya dipanggil. dan di sana ku lihat Masaharu diatas panggung. menatap lurus kepada ku, "Nyanyi Yuk" seketika kerumunan oenonton berteriak kencang, tapi waktu itu aku hanya melihat Masaharu. Masaharu menyanyukan lagi band andalan kami, yaitu lagu J-Rocks yang judulnya Berharap Kau Kembali. aku tidak tau apakah lagu itu untuk ku atau hanya penampilan saja, tapi aku saat itu berdebar sangat kencang. mau teriak rasnaya ' Heii Itu Pacar Kuuuuu' yah... pacar ku yang keren. dan semudah itu aku luluh dan memaafkan sakit hati ku kemarin.

Ukur 15 ku yang penuh dengan Rasa, sedikit marah sedikit senang, semudah itu emosiku berubah. Kalau diingat lagi masa pacaran ku di Mts itu tidak begitu berbeda dengan orang lain. kami jalan bersmaa, makan, dan nonton bareng di plaza telkom. dlu belum.ada namanya split bill tapi kamk selalu saling berlomba untuk traktir.

Kalian pasti berfikir aku dapat uang dari mana kan?? tenang saja aku daoat bukan dari uang jajan, tapi uang ku sendiri. sejak Mts aku sudah senang berdagang, mulai dari baju olshop shope yang aku jual di sekokah bahkan sampai ke guru ku, sampai juak contekan dan jasa kerja PR, Yesss itu ngga baik tapi itu aku dulu... sangat mengikuti aturan tapi di satu sisi sering mencari cuan diantara aturan hehe. .

aku jual contekan kecil, aku buata rangkuman di kertas hvs lalu aku copy perkecil, dan perbanyak. 1 mapel aku juak 15rb dlu dan yah laku keras, musim ujian adalah musim panen, sampai aku buat juga paket untuk kelas VIlI atau kelas 2. Jangan salah... gara2 buat contekan aku hapal isi contekan ku jadi pas ujian aku ngga nyontek yah...

Yah masa Mts ku penuh kejadian mulai dari pacaran, sekolah, organisasi sekolah dan komunitas luar sekolah, kerja sampingan jualan, dan perpisahan dengan ayah ku. Kadang aku berfikir, jika saja ayah ku masih ada, apakah umur 25 ku akan tetap sama seperti ini? apakah akan ada yang berubah? Apakah keputusan ku akan tetap sama? tapi jika aku berandai-andai aku tidak akan pernah bisa menemukan jawabannya. di umurku yang 25, aku hanya bisa menjalani hari ku, hari demi hari, mencoba bertahan dan mempertahan kan apa yang telah kubangun.

Bagian berikutnya aku akan menutup bab MTS ku ini dan akan mulai kisah SMA. kira2 aku dan Masaharu apakah berpisah di Mts? atau kami masih ada di SMA yah?

waktu Aku MTS masaharu SMA dan masih 1 kota dengan ku, tapi pas aku SMA tidak begitu, awal Ldr ku dan awal aku mengenal apa itu selingkuh. yah nanyikan di Bab berikutnya....