Chereads / RANAH LANGIT / Chapter 2 - Episode 2

Chapter 2 - Episode 2

Mencoba memahami keadaan

Setelah sekian lama tertegun aku mulai berpikir dan menggunakan segala pengetahuan yang aku miliki sebelumnya untuk mendeteksi dan menguasai keadaan. Aku yang tadi nya merasa sangat kuat dan tak tertandingi tiba-tiba masuk dan tersedot secara paksa karena menyentuh benda bulat yang entah berantah dan tak tahu siapa pemiliknya. Setelah mencoba memahami dan menguasai keadaan, aku pun mulai bergerak untuk menelusuri areal sekitar. Mempelajari keadaan, dan menelusuri setiap sudut tempat, dan setelah menelusuri cukup lama beberapa saat kemudian aku menemukan sebuah gubuk kecil yang terbengkalai tak berpenghuni. Sebelumnya aku bertanya-tanya tentang alam ini. Tak ada malam dan kondisi alam terlihat selalu cerah. di sini juga terdapat sungai yang tak di ketahui ujungnya. Tak ada debu maupun kotoran. Kenapa ada gubuk di sini. kemudian aku pun mendekati gubuk itu. 

 

Pohon Dunia

Aku mendekati gubuk itu, dan ternyata gubuk itu di Pagari oleh Pohon Dunia yang ku lihat di dunia alam semesta tempat ku berkelana. (Aku bertanya sendiri dengan rasa kagum dan aneh) kenapa ada banyak Pohon Dunia di sini menjadi pagar untuk gubuk kecil ini. Dipenuhi dengan rasa ingin tahu aku berkeliling untuk mencari tahu apakah pohon ini memang digunakan sebagai Pagar gubuk aneh ini. 

Ternyata apa yang ku pikirkan terjadi, dimana Pohon Dunia ini digunakan sebagai Pagar. Aku semakin penasaran siapa pemilik dan pencipta gubuk ini sehingga begitu menyia-nyiakan Pohon Dunia sebagai pagar gubuk. Dimana di dunia luar aku hanya menemukan sebatang Pohon Dunia secara kebetulan dan berkultivasi di bawah dahannya yang lebat serta menikmati padatnya energi dunia yang berlimpah sehingga aku dapat mencapai ranah tertinggi dalam waktu singkat. Namun di sini Pohon Dunia yang agung dan langka hanya sebagai Pagar yang mengelilingi Gubuk Misterius ini. 

 

Menyerap Esensi

Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan mata, aku pun mulai berkonsentrasi dan berkultivasi untuk meningkatkan kepadatan energi dan menyerap ke dalam diriku dengan membentuk Formasi penyerap energi, aku semakin mudah dan cepat dalam memadatkan energi yang ada dalam diriku. Aku menggunakan pengetahuanku untuk menyerap energi yang ada, dimana energi yang ku serap terkondensi kedalam diriku, namun sebentar aku bingung sendiri. Aku sudah berada di ranah apa?

sedangkan energi yang ku serap ini bukan lah energi kekacauan, serta dantian dalam diriku pun sudah tidak ada. Dimana seluruh tubuhku kini telah menjadi dantian. Setelah menyerap energi sekian lama. Aku mulai merasa aneh karena tidak ada tanda-tanda kenaikan atau perubahan apapun dalam diriku sehingga aku semakin merasa aneh. Lalu kemudian aku menghentikan kultivasi dan berjalan mendekati Gubuk misterius yang tepat ada di hadapanku. 

 

Gubuk Misterius 

Aku kemudian melangkah mendekati Gubuk Misterius itu, samar-samar aku mulai merasakan tarikan dan rasa nyaman mengalir ke dalam diriku. Aku pun mempercepat langkahku seraya tidak sabar untuk mendekati Gubuk itu namun semakin cepat aku melangkah Gubuk itu semakin menjauh, sehingga aku mengambil inisiatif untuk melakukan loncatan dengan kecepatan 3.000 x percepatan. Setelah melalukukan beberapa kali percobaan ternyata usahaku sia-sia dan tidak membuahkan hasil. Bukannya jaraknya semakin dekat, malah jaraknya semakin jauh dan semakin jauh. Lalu aku mengubah metode untuk mendekati Gubuk itu dengan berbagai cara namun ternyata hasilnya tetap sama, dimana Gubuk Misterius itu semakin menjauh dan semakin sulit untuk di jangkau. Lalu aku berpikir, apakah Gubuk ini hanya bisa dimasuki dengan kesabaran dan berjalan dengan perlahan tanpa ada rasa keinginan yang tinggi. Aku pun mencoba metode berjalan dengan santai dan sambil menyerap esensi Pohon Dunia. Ternyata sesuai dugaanku di awal Gubuk ini hanya bisa di dekati dengan metode ini (berjalan perlahan sambil menyerap esensi Pohon Dunia) sehingga jarak tempuh ke Gubuk itu semakin berkurang. Anehnya bila di lihat dengan kasat mata Gubuk itu cukup dekat bila di perkirakan hanya berjarak 100 Kaki. Anehnya lagi, semakin dekat menuju Gubuk itu pemandangan dan kondisi alam yang terlihat semakin indah dan semakin memancarkan energi yang agung. Kekaguman dan Ketakjuban tak kunjung berhenti selama di perjalanan dan aku juga tidak menyia-nyiakan kesempatan ini berjalan sambil menyerap esensi Pohon Dunia. Aku berjalan cukup lama mungkin bila di sesuaikan dengan waktu di luar mencapai 5 Tahun. Dan akhirnya aku mencapai ujung perjalanan dan berhasil mencapai tangga pertama dari Gubuk itu. 

Masuk Gubuk Misterius

Tangga I-II

Dengan hati yang tenang dan Ketakjuban yang luar biasa, aku pun tercerahkan dan merasa diri adalah makhluk yang kecil. Di Hadapan Gubuk Misterius ini aku merasa, aku bukan lah siapa-siapa. Dulu aku berpikir bila aku sudah berada di Puncak Ranah Kekacauan aku akan menjadi satu-satunya orang yang berada di Puncak Dunia. Ternyata aku bagaikan se-ekor Katak di dalam Sumur. Aku pun melanjutkan langkahku untuk menaiki tangga kedua, namun tak di duga aku merasakan tekanan yang luar biasa dan dibarengi dengan energi hangat yang meluap-luap masuk secara paksa ke tubuhku. (Akhrrrrrrr) aku meraung kesakitan menahankan tekanan dan masukan energi yang tak terbatas seolah-olah tak mau berhenti dan tak terpuaskan untuk menyiksa dan merobek seluruh tubuhku. Namun anehnya semakin banyak energi yang masuk secara paksa, aku merasa kondisi tubuhku semakin membaik dan aku tak merasa adanya kerusakan yang di timbulkan oleh tekanan dan serangan energi yang masuk ke tubuhku. Hal ini aku alami cukup lama sehingga aku tak sanggup untuk melangkahkan kakiku ke tangga gubuk ke tiga selanjutnya. Namun setelah beberapa saat kemudian aku merasakan tekanannya menghilang dan energi yang masuk secara paksa pun berangsur normal seperti semula. Disini aku baru menyadari bahwa Energi Kekacauan yang selama ini aku miliki telah berubah dan bermutasi menjadi esensi Pohon Dunia. Dan aku baru menyadari bahwa tubuhku yang dulunya memiliki 1 Trilliun Dantian Suprame telah bermutasi menjadi Tubuh Dantian Suprame dimana seluruh tubuhku adalah dantian suprame itu sendiri. 

 

 

Tangga III > IX

Setelah keadaan ber-angsur membaik aku pun melanjutkan langkahku untuk naik ke tangga ke III. Tekanan yang ku rasakan semakin intens dan energi yang masuk semakin kuat, proses ini terjadi berulang kali setiap kali aku memulai langkah menaiki tangga. Semakin naik maka tekanan dan serangan energi yang masuk semakin menyakitkan. Sampai tangga terakhir aku merasa kondisi fisikku semakin prima. Meski menyakitkan namun aku mendapatkan hasil yang sangat menakjubkan. Setelah mencapai teras Gubuk aku pun mulai menstabilkan pondasiku yang tadinya berantakan dan hampir rusak parah. Meski aku mendapatkan keuntungan dengan suntikan energi yang berlimpah namun kerusakan pondasi yang ditimbulkan bukan main hebatnya. Sehingga aku mencoba untuk menstabilkan kondisiku saat ini sebelum memasuki isi dalam Gubuk ini. Karena aku yakin di dalam gubuk pasti keadaannya lebih intens lagi sehingga bila aku memasuki gubuk maka bisa saja tubuhku akan musnah dan aku pun tak akan bisa bangkit lagi. Kemudian aku duduk bersila mencoba berkonsentrasi untuk mempercepat pemulihan dan penstabilan energi dan pondasiku. (aku membutuhkan waktu 2 Tahun untuk melakukan hal ini (waktu dunia luar)).

 

Di Dalam Gubuk Misterius

Akhirnya setelah sekian lama dan pondasi serta kondisi tubuhku stabil, aku pun melanjutkan pejalananku memasuki Gubuk. Dan ternyata setelah memasuki teras Gubuk, keadaan yang tadi nya gubuk berubah menjadi keadaan yang begitu megah dan agung, aku melihat langsung dengan mata kepala ku sendiri dimana di langit-langit gubuk itu terdapat banyak dunia bahkan lebih banyak dari alam 3000 dunia maupun alam 10.000 dunia. Aku merasa takjub yang tak terbayangkan seolah-olah dunia ini ada di bawah kendaliku. Aku juga dapat merasakan pancaran energi kehidupan dari jutaan dunia yang terlihat ini. Namun hal itu tak menghentikan langkahku untuk memasuki pintu Gubuk ini dan aku pun mulai membuka pintunya. Tanpa di duga setelah aku mencapai pintu Gubuk, aku melihat pintu itu sangat besar dimana aku tak dapat melihat ujung dari pintu gubuk itu. Di sini aku mulai berpikir, tampaknya ini bukan lah gubuk, melainkan istana tersembunyi dengan penampilan luar Gubuk yang misterius. Aku baru menyadari bahwa layak lah Pagar dari gubuk ini adalah pohon dunia itu sendiri. Dimana pintunya saja sudah sangat besar megah dan luar biasa, di luar nalar dan pemikiranku selama ini. Pintu itu di ukir dengan ukiran kaligrafi yang tak pernah terlihat olehku. Dimana tulisan di pintu itu melambangkan makna yang mendalam. Aku juga tidak tahu pintu ini terbuat dari apa.

Aku pun bertanya-tanya siapa yang membuat pintu ini dari mana bahan untuk menciptakan pintu ini.