Chereads / RANAH LANGIT / Chapter 3 - Episode 3

Chapter 3 - Episode 3

Membuka Pintu Istana Tersembunyi (Gubuk Misterius)

Kemudian aku mencoba untuk membuka pintu itu. "Huuukkkkkkkkkkk Huuuukkkkkkkkkk Huuuuukkkkkkkk". Aku mencoba mendorong pintuk itu sekuat tenaga namun apapun usaha yang aku lakukan aku tetap saja gagal dan gagal lagi. Aku terus berjuang sekuat tenaga untuk membuka pintu ini namun aku tak kunjung mampu dan tak kunjung berhasil dalam membuka pintu itu. Aku pun mulai merasa bahwa gubuk ini tampaknya tak berjodoh dengan ku. 

Lalu aku mulai menyerah dengan ambisiku dan berpaling untuk meninggalkan gubuk itu. Sebab apapun yang aku lakukan tidak akan mampu membuka pintu itu bagaimana pun caranya. Sehingga aku berpikir mungkin aku tak memiliki takdir dengan gubuk ini. jangankan masuk ke dalam membuka pintunya saja aku tak mampu bahkan pintunya tak bergesar sedikit pun.

Lalu aku berbalik dan melangkahkan kaki ku selangkah untuk meninggalkan pintu dengan rasa puas dan rendah diri bahwa aku memang bukan lah orang yang tepat untuk ini. 

Di dalam gubuk ini aku merasa bahwa kesombongan dan keangkuhan serta kekuatan mutlak yang aku andalkan selama ini hanyalah hal yang semu. Tak berguna dan tak berarti. Apa yang ku sombongkan selama ini dengan yang kumiliki bukanlah hal yang hakiki. Aku tersadar bahwa selama ini aku hanyalah sebutiran debu yang tak dianggap. Aku tersadar dan berpikir ternyata di semesta ini masih ada banyak hal-hal yang tak ku ketahui dan tak kupahami. Betapa bodohnya aku selama ini merasa menjadi orang yang paling tinggi kuat dan perkasa. Bahkan membuka pintu Istana tersembunyi (Gubuk Misterius) ini saja aku tak mampu, bahkan tak bergeser sedikit pun. Dengan rasa penyesalan aku mulai melangkahkan kaki ku dengan langkah kedua dan mencapai langkah ke tiga, aku tiba tiba mendengar suara yang samar-samar. "Hai Manusia" lalu aku menoleh ke samping kanan, kiri dan berbalik ke belakang mencari sumber suara itu... lalu kemudian suara itu kembali lagi terdengar "Hai Manusia" aku pun kembali mencari asal suara itu bersamaan menggunakan devine sense untuk mencari apakah ada orang lain atau makhluk lain di sini selain aku "Siapa yang berbicara tunjukkan wujud mu jangan jadi pengecut hanya berani berbicara tanpa muncul di hadapan ku" (aku menyahut suara itu).

"Hahahahahahaha....Hahahahahahaha....Hahahahahahaha....Hahahahahahaha...." suara tertawa itu semakin jelas dan semakin kuat terdengar hingga hampir menghancurkan tubuh ku. "Pengecut? hahahaha..... kau terlalu lemah saat ini sehingga kau pun tak mampu melihat wujudku. Kau masih belum pantas untuk melihat ku. Bahkan menggeser tabir (Pintu) yang selalu aku lewati itu saja kau tak mampu. Siapa kau merasa pantas untuk melihat wujudku. Aku tak tau apa kelayakan mu untuk bisa bertemu dan masuk ke dunia ini. Dan aku juga tak tau kenapa kau memiliki takdir hingga bertemu dan sampai ke mari. Tapi yang aku tau kau adalah manusia yang memiliki takdir keberuntungan yang besar sehingga kau bisa melewati tangga terakhir dan bahkan mampu mencapai pintu (tabir)". Aku akan memberitahu mu agar kau tidak menjadi manusia yang bodoh dan putus asa dengan dirimu sendiri. Wahai manusia yang mengejar langit. Dunia ini di sebut sebagai Alam Mahayana tempat dimana dunia baru di bentuk dan di tempa oleh sang pencipta. Dunia ini adalah dunia Ciptaan Tuhan Ku yang Maha Perkasa. Dan Aku adalah Makhluk Tuhan Paling lemah yang di perintahkan untuk menjaga dan menjadi pemandu lantai ini. Aku adalah Gubuk yang kau naiki, aku diberi nama oleh Tuhan ku sebagai Azz. 

Tuhan ku berpesan kepada ku "Jika ada makhluk yang berjenis manusia memiliki takdir untuk masuk ke sini dan tubuhnya tidak melebur dengan alam ini malah membentuk tubuh baru dan mampu mencapai hadap pintu mu maka ia adalah orang yang memiliki takdir dengan mu. meskipun ia tak mampu untuk membuka pintu dengan segala usaha. Jangan kau usik dan usir dia dan jangan pula kau membunuh dan menyakitinya. sebaliknya tunjukkan ia sesuatu hal yang ia tidak ketahui di saat dia sadar dengan segala keterbatasannya". Tadi aku merasa kau sadar dengan dirimu dan segala kekurangan dan keterbatasan mu sehingga hal itu memicu ke inti ku untuk mengikuti sesuai perintah Tuhan ku, untuk memanggilmu agar kau tidak Putus asa". 

"Wah ternyata kau adalah istana tersembunyi yang Maha Agung ini" (aku membalas ucapannya). 

"Hahahahaha.... Kau tak seharusnya memujiku sebagai yang Maha Agung sebab Gelar itu hanya pantas untuk Tuhan ku yang Maha Perkasa".

"Wahai Azz yang perkasa lalu apa sebutan ku pada mu agar tidak di bandingkan dengan Tuhan Mu yang perkasa"

"Panggil saja Aku Azz sesuai sebutan Tuhan ku"

"Wah aku tak pernah tau bahwa Azz yang sangat kuat ini ternyata hanya Ciptaan Tuhan yang Maha Perkasa". Lalu sudah Pasti Tuhan sang pencipta memiliki kekuatan yang tiada tara bukan" dan tak terbandingkan" serta tak tertandingi". 

"Yah tentu saja bukannya itu sudah pasti" (sahut sang Azz)

"Namun kau jangan lupa bahwa aku adalah yang telemah dari kami bertujuh"

kami di ciptakan tujuh tingkatan mulai dari peringkat pertama aku Azz, Izz, Langg, Itt, Surr, Gaa, dan yang terkuat Arrr. Kami masing masing memiliki jumlah alam yang berbeda beda. Di alam ku aku memiliki 100 tingkatan bila kau ingin menguasai alam ini. Aku tidak tahu untuk Izz berapa tingkatan untuk menguasai alam itu dan seterusnya. Jika kau ingin tahu maka kau harus melewati setiap tingkatannya".

"Jadi aku bisa menguasai alam ini" (sahut ku)

"Ya tentu saja jika kau mampu, namun tak semudah itu" (jawab sang Azz)

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" (Tanya ku)

"Pertama kau harus mampu untuk membuka tabir (Pintu)" (Jawab sang Azz)

"Bagaimana caranya, bahkan aku tak mampu untuk menggesernya" (Jawab ku)

(Azz) : "kau kembali lah dahulu ke luar dari dunia ini. Kau sudah menyerap esensi dari Pohon Dunia dimana energimu akan tetap terisi dan regenerasi secara otomatis dengan sendirinya dimana esensi Pohon Dunia yang sudah masuk ke dalam tubuhmu akan menumpuk dan naik tingkatan. Saat ini kau berada di tingkat Pemula Azz, energimu akan terakumulasi dan tingkatan mu akan naik dengan sendirinya karena kau sudah memiliki seluruh esensi dari 100.000 Pohon Dunia" Di saat kau sudah mulai merasa berada di ujung puncak tingkat pemula Azz maka kembali lah kemari untuk naik ke Tingkat 1 agar kau mampu membuka Pintu (Tabir) itu".

Lakukanlah segala jenis kebaikan, jadi orang yang berguna dan selalu merendah dan penuh dengan kasih sayang dan kasih yang tulus. Namun di sini aku perlu memberi tahumu bahwa kau harus mencari tubuh baru untuk kau tempati setelah keluar dari alam ini, kalau tidak kau akan menghancurkan keseimbangan alam luar jika kau keluar terlalu lama menggunakan tubuh itu, sebab tubuhmu yang lama telah hilang dan melebur sedangkan tubuhmu yang saat ini hanyalah Dantian yang kau miliki sebelumnya yang telah bermutasi menjadi Tubuh fisik mu. setelah kau naik tingkat ke tingkat Azz I maka kau akan memiliki 1 dantian Alam Azz. Setelah kau keluar alam ini akan melapisi Tubuhmu dengan lapisan Tabir dasar dan tabir itu akan hilang dalam kurun waktu 10 Tahun dunia luar jika kau tak segera menemukan tubuh baru yang dapat kau gunakan. Carilah tubuh seorang kultivator yang jiwanya telah menghilang selama mengasingkan diri".

(He Sura) : "Baiklah senior Azz aku akan mengikuti arahan mu. Terima kasih atas segala petunjuk yang telah senior berikan".

(Azz) : "Hah.. tidak perlu berterima kasih. itu masalah sepele dan itu sudah menjadi tugas ku".

(He Sura) : "Oh yah senior, boleh aku bertanya 1 hal lagi?"

(Azz) : "Tanyakan lah apa yang ingin kau tanyakan sebelum kau keluar dari tempat ini!"

(He Sura) : "Sebelumnya senior mengatakan bahwa makhluk yang berjenis manusia memiliki takdir dimana tubuhnya tidak musnah dan malah membentuk tubuh baru dan bahkan mampu mencapai hadap pintu adalah orang yang memiliki takdir. Apakah sebelumnya ada orang yang berhasil dan mampu masuk ke sini?"

(Azz) : "Heh? Apa-apaan pertanyaan mu itu? apa kau berpikir setiap manusia mampu untuk bertemu dengan Dunia ini dan masuk sesuka hatinya? Kau adalah orang pertama jangan kan masuk bahkan jika ada orang yang beruntung bertemu dengan Dunia ini di luar sana maka dia akan langsung binasa dan musnah dengan tekanan dari luar dunia ini saja".

(He Sura) : "Oh ternyata begitu. Aku pikir karena hal itu ada orang lain yang mampu dan berhasil. Baik lah kalau begitu senior. Terima kasih atas petunjuknya, dan aku akan segera keluar".

(Azz) : "Kau tidak akan bisa keluar dengan mudah dari tempat ini, aku akan mengeluarkan mu dan mengirim tubuh mu ke dekat tubuh kultivator kuat yang pernah memiliki takdir dengan mu di luar sana. Maafkan segala kesalahannya dan lupakan dendam mu kepada nya agar kau mudah menyesuaikan tubuh fisik mu saat ini dengan tubuh itu agar kau tubuh baru mu akan terlahir menjadi lebih baik di luar sana!!!!".

(He Sura) : "Baik Senior" (Sambil mengepal tangan memberi hormat), "mohon bantuannya".

Kemudian aku pun di kirim keluar dari dunia Mahayana dan di kirim ke dunia acak yang tidak pernah aku singgahi.