Malam itu, mereka pergi ke Alun-Alun Bandung, yang ramai oleh pengunjung meski sudah larut. Adrian membawa peta tua itu, mencocokkannya dengan posisi mereka saat ini. Titik yang ditandai di peta mengarah ke sebuah monumen kecil yang sering diabaikan orang: sebuah prasasti dengan tulisan sejarah kota Bandung.
"Di sinilah," kata Adrian, memeriksa prasasti itu. "Tapi apa yang harus kita cari?"
Lisa menyinari monumen dengan senter kecil, memperhatikan ukiran dan detailnya. "Ada sesuatu di bawah sini," katanya, menunjuk sebuah bagian yang tampak seperti celah kecil.
Adrian mengeluarkan pisau kecil dari saku dan mencoba mengungkit bagian itu. Setelah beberapa kali percobaan, celah itu terbuka, mengungkapkan sebuah kotak logam kecil.
Di dalam kotak itu, ada sebuah surat dengan tulisan tangan. Surat itu berbunyi:
"Kebenaran tersembunyi di antara yang terlihat. Temui dia yang berdiri di antara bayangan."
Lisa membaca surat itu dengan alis berkerut. "Ini mulai terdengar seperti teka-teki yang rumit. Siapa 'dia yang berdiri di antara bayangan'?"
Adrian menghela napas. "Aku tidak tahu. Tapi sepertinya ini belum selesai. Kita harus mencari tahu siapa yang mengirim pesan ini."