Sepertinya aku mengingat sesuatu? Tapi apa yah?
"Hey?"
"Ka-kamu si-siapa?" Ucapku terbata-bata. Dia sangat tampan namun terlihat sangat pucat.
"Panggil aku Amor?" Jawab pria itu.
"Apa kamu malaikat?" Gumanku dengan setengah ketakutan.
"No." Jawab Pria yang bernama Amor dengan kepala menggeleng cepat.
"Awh?" Desahku. Dengan spontan tanganku meraba leher yang sepertinya bekas gigitan ular? Tidak terlalu mirip sih.
"Nga bakal lama kok lukanya. Tu luka bakal hilang sendiri jika perjanjian kita udah selesai." Ucapannya sukses buat aku tertegun dengan kata-katanya.
"Perjanjian." Tanyaku sembari mengulang perkataan 'perjanjian'.
"Iya perjanjian! Apa kau lupa dengan permintaanmu kepadaku!" Ujar Amor yang sukses membuatku bertambah heran. Aku hanya melangkahkan kakiku sedikit lebih dekat dengan pria pucat itu.
Flashback
"Kenapa mereka tidak ingin percaya denganku? Padahal aku hanya anak yang baru berumur 16 tahun. Seharusnya mereka mengerti! Aku tidak mau dijodohkan! Aku benci perjodohan".
"Hay".
"Siapa kau".
"Call me Amor"
"Mau apa kau?". (Mengambil langkah mundur)
"Mau apa yah? Kau maunya apa?"
"Dasar bodoh".
"Aku tidak bodoh melainkan Smart". (Mendekati gadis itu)
"Jangan mendekat"(teriak)
"Apa ada masalah? Aku hanya ingin melakukan tawaran". (Melipat tangan didada dan bersandar di antara pepohonan)
"Tawaran apa?".
"Apa kau ingin terlepas dari deritamu akan perjodohan?". (Perlahan-lahan mendekati gadis itu)
"Yah! Aku mau"(melangkah mundur karena pria pucat itu mulai mendekatiku)
"Okay!"(berlari mendekati gadis itu dan mulai mengigiti lehernya)
"Awh..." (teriak)
"Sudah selesai! Dan sekarang aku adalah butlermu".
"It's so hurt" (protes)
Off
"Benarkah? Ceritamu sepertinya tidak menyakinkan ku" gumanku. Amor terlihat putus asa.
"Ada apa?" Tanyaku.
"Otakmu konslet." Omel Amor dengan wajah datarnya. Ada yah orang kayak gini punya selera humor.
"Nama kau siapa?" Tanya Amor
"Aku? Aku Melinda Valeyna panggil saja aku Linda." Tawarku
"Okay? If you want." Guman Amor. Aku melihat senyuman sekilas Amor.
"Kau ini apa?" Tanyaku. Aku bertanya karna aku bingung dan heran karena badan Amor terlihat pucat layaknya seperti orang mati.
"Aku iblis? Tapi kebanyakan orang memanggilku Vampire." Ucap Amor
Iblis? Astaga bagaimana ini? Aku membuat perjanjian dengan iblis.
"Tenang saja nyonya! sekarang kau aman bersamaku karena kau sekarang berada dirumah ku." Ucap Amor dengan santai.
"RU-MAH MU!?" Aku gelagapan tidak pasti.