Chereads / Lost In Time : awaken / Chapter 8 - Departure to Georgia Dimension

Chapter 8 - Departure to Georgia Dimension

Furqon dan Zafran berjalan dengan langkah pasti menuju Fortex Dock, tempat mereka akan memulai perjalanan pertama mereka menuju dimensi Georgia. Suasana di sekitar mereka terasa tegang namun penuh semangat, dengan kesibukan para ilmuwan dan teknisi yang sibuk menyiapkan berbagai peralatan dan teknologi canggih untuk mendukung misi lintas dimensi ini.

"Ini adalah kesempatan besar bagi kita," kata Furqon, melirik Zafran sambil berjalan. "Jika kita berhasil mengumpulkan data yang akurat, ini akan membuka lebih banyak peluang untuk menjelajahi dimensi-dimensi lain dengan aman."

Zafran mengangguk, matanya penuh tekad. "Tapi kita juga harus berhati-hati. Gangguan energi bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan benar."

Ketika mereka tiba di Fortex Dock, mereka disambut oleh Gibran, perwakilan dari Divisi Multi-Galaksi yang akan menemani mereka selama perjalanan. Gibran terlihat lebih serius daripada biasanya, menyadari bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang mengumpulkan data, tetapi juga tentang menjaga stabilitas yang sangat penting bagi jaringan Fortex.

"Furqon, Zafran," sambut Gibran dengan senyum tipis. "Semua peralatan sudah siap, dan tim kami sudah memastikan bahwa jalur transmisi ke dimensi Georgia telah dikonfigurasi dengan benar. Tetapi kalian harus tetap waspada selama perjalanan. Kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi di sana."

Di depan mereka, terparkir sebuah kapal luar angkasa yang tampak lebih canggih dari yang pernah mereka lihat sebelumnya. Bentuknya aerodinamis, dengan permukaan luar yang mengkilap, dilapisi dengan lapisan pelindung yang dapat bertahan terhadap fluktuasi energi yang ekstrem. Kapal ini dirancang khusus untuk perjalanan antar dimensi, dilengkapi dengan berbagai alat pemantau dan sistem komunikasi canggih.

"Ini adalah portal utama yang akan membawa kita ke dimensi Georgia," jelas Gibran, memimpin mereka menuju kapal. "Kalian akan melakukan perjalanan melalui koneksi langsung yang telah kami buat, tetapi begitu sampai di sana, kalian akan menggunakan alat yang telah kami berikan untuk memantau transmisi dan stabilitas energi."

Furqon dan Zafran menaiki kapal, diikuti oleh Gibran yang duduk di panel kontrol di depan. Semua sistem sudah aktif, dan layar holografik besar muncul di hadapan mereka, menunjukkan peta dimensi yang akan mereka tuju. Kapal mulai bergetar pelan, dan suara mesin mulai terdengar, menandakan bahwa portal antar dimensi sedang dibuka.

"Semua sistem dalam kondisi prima," kata Gibran, memeriksa beberapa layar di depannya. "Kita akan memulai perjalanan ini dalam hitungan detik."

Furqon dan Zafran duduk di kursi mereka, memeriksa peralatan yang telah dipersiapkan. Dimensional Energy Scanner, Dimensional Anomaly Detector, dan Portable Transmission Link telah terpasang dengan baik di tas masing-masing. Mereka berdua merasa cemas namun siap. Mereka tahu bahwa misi ini tidak hanya akan menguji keterampilan mereka, tetapi juga akan menentukan bagaimana Fortex dapat berinteraksi dengan dimensi-dimensi lain di masa depan.

Tiba-tiba, layar holografik menunjukkan bahwa mereka berada di ambang pembukaan portal. Cahaya terang mulai memancar dari sisi kapal, dan mereka merasakan kekuatan energi yang luar biasa saat portal terbuka. Kapal mereka mulai meluncur masuk, meninggalkan dunia nyata di belakang dan memasuki kekosongan ruang antar dimensi.

"Semua tetap tenang," Gibran memberi instruksi singkat, meskipun suara getaran mesin mulai menggetarkan tubuh mereka. "Kita akan segera sampai di dimensi Georgia."

Perjalanan melalui portal terasa seperti melayang di antara dimensi yang berbeda. Mereka melihat kilatan cahaya, suasana yang penuh dengan energi yang bergerak tanpa batas.

Meskipun kapal ini dilengkapi dengan perlindungan, ada sensasi ketidakpastian yang membayangi setiap detik perjalanan.

Beberapa menit berlalu, dan tiba-tiba, portal mulai mengerut di depan mereka, mengarah pada dimensi yang mereka tuju. Tiba-tiba, kapal terlempar keluar dari ruang kosong dan mendarat dengan lembut di permukaan dimensi Georgia.

Begitu mereka sampai, suasana di luar kapal terasa sangat berbeda. Mereka tiba di sebuah dunia yang terdistorsi oleh fluktuasi energi yang sangat kuat. Layar monitor di dalam kapal menunjukkan berbagai warna yang menunjukkan fluktuasi besar dalam medan energi.

"Ini dimensi Georgia?" tanya Zafran, heran melihat sekitar. "Kenapa rasanya begitu kacau?"

Gibran mengangguk, ekspresinya serius. "Ya, inilah Georgia. Energi di sini memang lebih fluktuatif dan tidak stabil. Kalian harus segera mengaktifkan Dimensional Energy Scanner dan pastikan transmisi menara Fortex berfungsi seperti yang seharusnya."

Mereka mengenakan alat-alat mereka dan berjalan keluar dari kapal, menuju lokasi menara transmisi Fortex yang terletak tidak jauh dari tempat mereka mendarat. Begitu mereka melangkah ke luar, mereka bisa merasakan getaran energi yang kuat mengelilingi mereka. Tidak jauh dari sana, menara Fortex terlihat menjulang, tetapi di sekelilingnya terdapat getaran energi yang aneh.

"Segera mulai pemantauan," kata Gibran, memimpin mereka. "Jangan sampai ada gangguan yang tak terdeteksi."

Dengan tekad yang semakin kuat, Furqon dan Zafran memulai misi mereka di dimensi Georgia, dengan Gibran mendampingi mereka. Mereka tahu tantangan yang mereka hadapi lebih besar dari yang mereka bayangkan. Tetapi mereka juga tahu, bahwa misi ini adalah langkah pertama menuju pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta yang lebih luas, dan apa yang ada di luar sana.