Chereads / Lost In Time : awaken / Chapter 13 - Shadows of Doubt

Chapter 13 - Shadows of Doubt

Setelah rapat berakhir, Furqon dan Zafran berjalan menyusuri lorong panjang markas Fortex Intelligence. Suasana di sekitar mereka dipenuhi aktivitas—ilmuwan berlalu-lalang, layar holografis menampilkan data kompleks, dan diskusi teknis terdengar dari berbagai sudut. Namun, keduanya tetap terdiam, larut dalam pikiran masing-masing.

"Zafran, kau merasa ada yang aneh tadi?" Furqon memecah keheningan.

Zafran mengangguk pelan, tatapannya tajam. "Ya. Dr. Jarir biasanya lebih detail dalam pembahasan. Tapi tadi, dia hanya memberi arahan singkat tanpa menggali lebih dalam laporan kita. Itu bukan kebiasaannya."

Furqon berhenti sejenak, memandang Zafran. "Kau tahu bagaimana dia biasanya. Selalu ingin tahu setiap detail, selalu memastikan semuanya berjalan sempurna. Tapi tadi… seperti dia hanya ingin rapat itu cepat selesai."

Zafran menyandarkan punggungnya ke dinding, ekspresi wajahnya menunjukkan perenungan mendalam. "Ada kemungkinan dia menyembunyikan sesuatu. Tapi apa? Dan kenapa?"

Furqon mencoba mengingat momen-momen selama rapat tadi. "Ada saat ketika dia tampak gelisah, terutama ketika Divisi Intelijen Strategis menyebut soal ancaman lintas dimensi. Kau lihat ekspresinya? Dia langsung mengalihkan pembahasan ke hal lain."

Zafran mengangguk lagi, lalu melipat tangannya di dada. "Kita tidak bisa mengabaikan ini. Jika ada sesuatu yang disembunyikan, itu bisa membahayakan seluruh operasi kita."

Furqon menghela napas. "Tapi kita juga tidak bisa langsung menuduh tanpa bukti. Kita perlu memastikan dulu. Kalau ini hanya perasaan kita saja, aku tidak ingin mengganggu stabilitas tim."

"Kita butuh strategi," kata Zafran, matanya menyipit. "Mungkin kita bisa mulai dengan memeriksa catatan rapat tadi. Kalau ada sesuatu yang aneh, pasti ada jejaknya."

Furqon mengangguk setuju. "Aku akan mencoba mengakses log data rapat di server pusat. Kau cari tahu apakah ada hal mencurigakan yang terjadi dengan Divisi Intelijen Strategis. Mereka yang pertama kali membicarakan ancaman lintas dimensi."

Zafran menyeringai tipis. "Bagaimana kalau aku juga mengawasi Dr. Jarir? Jika dia membuat gerakan aneh, kita harus tahu."

"Kita lakukan ini hati-hati," balas Furqon sambil menepuk bahu Zafran. "Jika benar ada sesuatu yang salah, kita tidak bisa gegabah."

Keduanya melanjutkan langkah mereka, dengan pikiran dipenuhi rencana. Meski mereka belum tahu apa yang sebenarnya terjadi, satu hal pasti: ada bayangan keraguan yang kini menggantung di antara mereka dan Dr. Jarir.

Saat malam tiba, markas Fortex tetap sibuk. Namun, di balik hiruk-pikuk kesibukan itu, Furqon dan Zafran mulai menyusun langkah mereka, menyadari bahwa kebenaran yang mereka cari mungkin lebih rumit daripada yang mereka duga.